Sabtu, 26 Agustus 2017

ONE DAY ONE HADIST,Waktu Peyembelihan Hewan Kurban

ONE DAY ONE HADIST
Ahad, 27 Agustus 2017/ 5 Dzulhijjah 1438

Waktu Peyembelihan Hewan Kurban

عَنْ جَبِيْرِ بْنِ مَطعَمْ قَال النبي صلى الله عليه وسلم  كلّ أيَّامِ التَّشْرِيْقِ ذَبْحٌ (رواه احمد)

Artinya : “Dari Jubair bin Muth’im berkata. Bersabda Nabi SAW seluruh hari Tasyriq merupakan waktu penyembelihan”. (HR. Ahmad)

Pelajaran yang terdapat dalam hadits:

1- Penyembelihan hewan kurban dilakukan pada hari-hari raya Idul Adha (10 Dzulhijjah) dan hari Tasyriq, yaitu 11,12, dan 13 Dzulhijjah.
2- Disyaratkan hewan kurban untuk tidak disembelih kecuali setelah terbitnya matahari dihari raya Idul Adha, dan kira-kira telah dilaksanakan shalat Idul Adha dan sah disembelih tiga hari setelah itu baik siang atau
malam kecuali setelah habisnya hari tersebut. Dalam hadits diterangkan :
عَنْ َأنَسِ ابْنِ مَالِكِ قال: قال النبي صلى الله عليه وسلم: مَنْ َذبَحَ َقبْل الصَّلَاة فإِنَّمَاَ ذبح لِنَفْسِهِ وَمَنْ َذبَحَ بَعْدَ الصَّلَاةِ َفَقدْ تَمَّ نُسكهُ وَأصَابَ سُنَّةْ المُسْلِمِيْنَ (متفق عليه)
Artinya : “Dari Annas bin Malik : Nabi SAW bersabda “Barang siapa yang menyembelih (hewan kurban) sebelum sholat Idul Adha, maka sesungguhnya ia menyembelih untuk dirinya sendiri dan barang siapa yang menyembelih sesudah shalat Idul Adha, maka sesungguhnya sempurnalah ibadahnya dan mengikuti sunnah kaum muslim”. (Mutafaq ‘allaih)
4- Hadits tersebut menerangkan bahwa orang yang belum menyembelih hewan kurban sebelum dilaksanakan shalat Idul Adha, maka ibadah kurbannya tidak sah, dan apabila ingin sah kurbannya maka hendaknya ia
mengulang lagi.

Tema hadist yang berkaitan  dengan Al-Quran:

- Waktu berkoban setelah shalat iedul adha.

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ (1) فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ (2) إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ (3)

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu, dialah yang terputus.'(Al Kautsar, ayat 1-3)

Senin, 21 Agustus 2017

KEUTAMAAN PUASA DZULHIJJAH, ONE DAY ONE HADITH

PUASA DZULHIJJAH?
ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas RA, Rasul SAW bersabda:
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ. يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ.
“Tidak ada satu amal kebaikan yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal kebaikan yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).” Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi SAW menjawab, “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali sama sekali. [HR Abu Daud]

Catatan Alvers

Besok, kita akan berpindah dari satu bulan mulia ke bulan yang lebih mulia, yaitu dari bulan Dzul Qa’dah menuju bulan Dzul Hijjah yang mana keduanya adalah termasuk Asyhurul Hurum (bulan-bulan mulia). Dzul Hijjah tidak hanya mulia bulannya namun hari-hari pertama dalam bulan ini juga mulia yakni 10 hari pertamanya sehingga amal kebaikan yang dilakukan saat itu bernilai lebih baik dari pada jihad sebagaimana keterangan hadits di atas.

Mengenai 10 hari pertama Dzulhijjah ini Allah SWT berfirman :
وَالْفَجْرِ وَلَيَالٍ عَشْرٍ
"Demi fajar dan malam yang sepuluh.” [QS Al Fajr: 2]
Yang dimaksud dengan malam yang sepuluh adalah sepuluh Dzulhijjah. Inilah pendapat Ibnu Abbas, Ibnu Zubair, Mujahid, dan banyak salaf dan khalaf. Dan Ibnu Katsir berkata inilah pendapat yang shahih. [Tafsir al-Qur’an al-Adzim]
Dan yang dimaksud dengan kata ”fajar” adalah fajar pada hari nahr (idul Adha) sebagai penutup keutamaan 10 Malam Dzulhijjah. Sebagaimana pendapat Mujahid, muhamad bin ka’b dll. [Tafsir al-Qur’an al-Adzim]

Betapa besarnya keutamaan 10 dzul hijjah ini terbukti Allah menggunakannya sebagai qasam (sumpah), mengingat :
العظيم لا يُقْسِمُ إلا بعظيم
“Yang Agung tidak bersumpah kecuali dengan hal yang agung pula”.
Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata :
والذي يظهر أن السبب في امتياز عشر ذي الحجة لمكان اجتماع أمهات العبادة فيه، وهي الصلاة والصيام والصدقة والحج، ولا يتأتّى ذلك في غيره).
Yang jelas bahwa keutamaan 10 Dzulhijjah ini dikarenakan terkumpulnya induk-induk ibadah di dalamnya yaitu shalat, puasa, sedekah dan haji. Dimana hal itu tidak bisa terkumpul pada hari-hari lainnya. [Fathul Bari]

Di antara amalan yang diajurkan adalah berpuasa. Puasa adalah salah satu amal kebaikan yang termasuk dalam anjuran hadits shahih di atas. Secara spesifik, Sayyidah Hafshah RA berkata :
أَرْبَعٌ لَمْ يَكُنْ يَدَعُهُنَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامَ عَاشُورَاءَ وَالْعَشْرَ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَالرَّكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْغَدَاةِ
Empat perkara yang tidak pernah ditinggalkan Nabi SAW yaitu berpuasa Asyura, 10 Hari Awal Dzulhijjah (1-9), tiga hari setiap bulannya dan Dua rekaat sebelum Subuh. [HR Ahmad]

Di antara sahabat yang mempraktekkan puasa selama sembilan hari awal Dzulhijah adalah Ibnu ‘Umar RA. Ulama lain seperti Al Hasan Al Bashri, Ibnu Sirin dan Qatadah juga menyebutkan keutamaan berpuasa pada hari-hari tersebut. Inilah yang menjadi pendapat mayoritas ulama. [Latha’iful Ma’arif]

Khusus mengenai puasa pada hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah), Nabi SAW bersabda :
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ اَحْتَسِبُ عَلَى اللّهِ اَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِيْ بَعْدَهُ
Puasa pada hari Arafah –aku mengharap dari Allah- menghapuskan (dosa) satu tahun yang telah lalu dan satu tahun yang akan datang. [HR Muslim]

Adapun mengenai puasa tarwiyah atau tanggal 8 Dzulhijjah, sering kita temui haditsnya seperti berikut ini. ”Siapa yang puasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti puasa sebulan. Dan untuk puasa pada hari tarwiyah seperti puasa setahun, sedangkan untuk puasa hari arafah, seperti puasa dua tahun.” Namun sayangnya para ulama menegaskan bahwa hadis ini adalah hadits maudlu’ (palsu). Karena diantara perawinya yaitu ’at-Thibbi adalah seorang pendusta. Bahkan Ibnu Hibban berkata, at-Thibi jelas-jelas pendusta.Selanjutnya beliau berkata :
وضوح الكذب فِيهِ أظهر من أن يحتاج إِلَى وصفه
Sangat jelas sehingga tidak perlu dijelaskan. [al-Maudhu’at] Pada perawi yang lain terdapat perawi bernama al-Kalbi, dia dinilai sebagai pendusta. [al-Fawaid al-Majmu’ah] Maka cukuplah sebagai dalil puasa tarwiyah adalah keumuman hadits di atas.

Terlepas dari keutamaan berpuasa khusus pada bulan dzulhijjah dan arafah ini, berpuasa di hari-hari biasa saja memiliki keutamaan yang luar biasa. Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri RA, Rasulullah SAW bersabda :
مَا مِنْ عَبْدٍ يَصُومُ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا بَاعَدَ اللَّهُ بِذَلِكَ الْيَوْمِ وَجْهَهُ عَنْ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا
Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari “Fi Sabilillah” melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun. [HR Bukhari Muslim].
Kata “Fi Sabilillah” memang lazimnya diartikan perang sehingga hadits ini berlaku untuk orang-orang yang berperang saja dan ia mampu berpuasa saat itu, namun Imam Qurthubi berpendapat lain :
سَبِيلُ اللَّهِ طَاعَةُ اللَّهِ ، فَالْمُرَادُ مَنْ صَامَ قَاصِدًا وَجْهَ اللَّهِ
Kata “Fi Sabilillah” di sini bermakna ketaatan kepada Allah maka yang dimaksudkan pada hadits tersebut adalah barang siapa yang berpuasa dengan tujuan meraih ridla Allah SWT [Tuhfatul Ahwadzi]

Dari keutamaan yang luar biasa di atas maka marilah kita gunakan kesempatan ini dengan sebaik mungkin. Marilah kita berlomba-lomba beramal kebaikan, meraih ampunan Allah dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Allah SWT berfirman yang artinya : "Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan." [Al-Baqarah: 148]. Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk semangat dalam berlomba-lomba berbuat kebaikan untuk menggapai ridlo-Nya.

Salam Satu Hadits,
DR. H. Fathul Bari, Malang, Ind

Artikel Dalam Postingan
ONE DAY ONE HADITH
Sistem SPA (Singkat, Padat, Akurat)
Telah terbit versi Bukunya

Kamis, 17 Agustus 2017

HABIB HUSEIN AL-MUTHAHAR, PENCIPTA LAGU “17 AGUSTUS TAHUN 45”

HABIB HUSEIN AL-MUTHAHAR, PENCIPTA LAGU “17 AGUSTUS TAHUN 45”
Posted on August 17, 2015
image

Selama ini kita hanya mengenalnya sebagai H. Muthahar, pencipta puluhan lagu wajib nasional. Ternyata beliau adalah seorang habib, keturunan Rasulullah SAW. Nama lengkapnya adalah Habib Muhammad Husein Muthahar, paman dari Habib Umar Muthahar Semarang. Beliau juga dikenal sebagai penyelamat bendera pusaka asli (saat Agresi Militer Belanda II) dan pendiri Paskibraka.

Habib Muhammad Husein Muthahar adlh seorang komponis lagu Indonesia yg hebat.. Habib yg dikenal dgn nama H. Mutahar ini tlah menghasilkan ratusan lagu Indonesia, seperti lagu nasional Hari Merdeka, Hymne Syukur, Hymne Pramuka, Dirgayahu Indonesiaku, juga lagu anak2 seperti Gembira, Tepuk Tangan Silang2, Mari Tepuk & lain-lain.. Lagu Hari Merdeka & Hymne Syukur adalah salah satu lagu fenomenal yg diciptakan oleh Habib Muhammad Husein Muthahar..

Terkait penciptaan lagu Hari Merdeka, ada satu cerita yg menarik. Ternyata inspirasi lagu Hari Merdeka ini muncul secara tiba-tiba. Bagi seorang komponis, setiap inspirasi tidak boleh dibiarkan lewat begitu saja. Beliau pun cepat-cepat meminta bantuan Pak Hoegeng Imam Santoso (Kapolri pada 1968–1971). Saat itu Pak Hoegeng belum menjadi Kapolri..

Sang Habib menyuruh Pak Hoegeng untuk mengambilkan kertas & bolpoin. Berkat bantuan Pak Hoegeng, akhirnya jadilah sebuah lagu yg kemudian diberi judul “Hari Merdeka”. Sebuah lagu yg sangat fenomenal & sangat terkenal yg banyak dinyanyikan oleh bangsa Indonesia, bahkan anak2 pun sangat hafal & pandai menyanyikannya..

Berikut lirik lagu “Hari Merdeka” ciptaan Habib Muhammad Husein Muthahar:

Tujuh belas Agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka Nusa & Bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka

Sekali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih di kandung badan
Kita tetap setia tetap sedia
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia tetap sedia Membela negara kita…

Selain “Hari Merdeka”, lagu berikut juga menjadi karya fenomenal beliau. Judulnya “Syukur”. Lagu ini tercipta dibuatnya pada tgl 7 September 1944 setelah menyaksikan banyak warga Semarang, kota kelahirannya, bisa bertahan hidup dengan hanya memakan bekicot. Berikut lirik lagunya:

Dari yakinku teguh
Hati ikhlasku penuh
Akan karuniamu
Tanah Air pusaka
Indonesia merdeka
Syukur aku sembahkan
KehadiratMu Tuhan

Sekilas Tentang Habib Husein Muthahar

“Husein Mutahar”, begitu nama latinnya, lahir di Semarang, Jawa Tengah pada tgl 5 Agustus 1916. Perjalanan pendidikan formalnya dimulai dari ELS (Europese Lagere School atau sama dgn SD Eropa selama 7 thn) , kemudian dilanjutkan ke MULO (Meer Uitgebreid Lager Ondewwijs atau sama dgn SMP selama 3 tahun) & dilanjutkan ke AMS (Algemeen Midelbare School atau sama dgn SMA selama 3 thn) Jurusan Sastra Timur khususnya Bahasa Melayu, di Yogyakarta. Kemudian beliau melanjutkan ke Universitas Gajah Mada dgn mengambil Jurusan Hukum &;Sastra Timur dgn khusus mempelajari Bahasa Jawa Kuno. Namun perkuliahannya hanya 2 thn, drop out (DO) karena harus ikut berjuang.

Habib Husein Muthahar terlibat Pramuka sejak awal lembaga kepanduan berdiri. Beliau adlh salah seorang tokoh utama Pandu Rakyat Indonesia, gerakan kepanduan independen yg berhaluan nasionalis. Ia juga dikenal anti-komunis. Ketika seluruh gerakan kepanduan dilebur menjadi Gerakan Pramuka, Habib Husein Muthahar juga menjadi tokoh di dalamnya.

Dlm kehidupan berorganisasi, pengalaman beliau adlh sbb :
1. Ikut mendirikan & bergerak seb pemimpin Pandu serta menjadi anggota Kwartir Besar Organisasi Persatuan & Kesatuan Kepanduan Nasional Indonesia “Pandu Rakyat Indonesia”, 28-12-1945 s/d 20-5-1961.
2. Ikut mendirikan & bergerak seb Pembina Pramuka, duduk seb anggota Kwartir Nasional Gerakan Pramuka & Andalan Nasional Urusan Latihan 1961-1969.
3. Sekjen Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka 1973-1978, & anggota biasa 1978-2004.

Habib Muhammad Husein Muthahar, yg juga mantan duta besar Italia ini, kemudian meninggal dunia di Jakarta tgl 9 Juni 2004 di usia 88 thn. Lahu Al-Fatihah..
“““““““““““““““““““
*informasi ini disampaikan oleh Departemen Komunikasi

ismetkh.wordpress.com/2015/08/17/habib-husein-al-muthahar-pencipta-lagu-17-agustus-tahun-45/

Dawuh Kiai Hasyim Asy'ari saat Menolak Bintang Jasa dari Belanda

Dawuh Kiai Hasyim Asy'ari saat Menolak Bintang Jasa dari Belanda

Lembaga pendidikan tertua di Indonesia, pondok pesantren, selain sebagai tempat menimba ilmu agama, juga sebagai tempat menempa akhlak dan basis perjuangan rakyat dalam melawan serta mengusir penjajah. Bahkan seluruh rentetan perjuangan di setiap era pergerakan nasional tidak lepas dari peran utama para ulama pesantren.

Hal itu ditunjukkan ketika Soekarno dan Jenderal Soedirman kerap meminta pandangan para kiai ketika ingin mengadakan perlawanan terhadap penjajah. Melihat potensi pondok pesantren dengan kuatnya jiwa keagamaan dan nasionalismenya itu, penjajah secara khusus menyoroti pergerakan pesantren dan para kiai.

Bahkan strategi politik dalam bentuk segala cara dilakukan penjajah agar para kiai tunduk. Dengan tunduknya kiai yang dinilai mempunyai pengaruh kuat di tengah masyarakat, penjajah dengan sendirinya akan mudah menguasai mereka.

Pengabdian pada agama, bangsa dan negara berpadu menjadi satu pada diri KH Muhammad Hasyim Asy’ari (1871-1947). Karena sikap dan sifat kepahlawanan serta keulamannya yang begitu kental itulah tidak henti-hentinya pemerintah kolonial berusaha membujuknya untuk bergabung.

Pada tahun 1937 mislanya, pernah datang kepada Kiai Hasyim Asy’ari seorang amtenar (utusan pemerintah Hindia-Belanda) bermaksud memberikan tanda jasa berupa Bintang Jasa yang terbuat dari perak dan emas. Tetapi dengan tegas kakek KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menolak pemberian itu. (Choirul Anam, 1985)

Sikap ayah Kiai Wahid Hasyim itu tidak lepas dari pandangan bahwa apa yang dilakukan Belanda hanya intrik politik semata untuk menundukkan sikap kritis dan perjuangan para kiai pesantren dalam melawan penjajah. Lalu, Hadlratussyekh pun bergegas mengumpulkan santrinya lalu berkata:

"Sepanjang keterangan yang disampaikan oleh ahli riwayat, pada suatu ketika dipanggillah Nabi Muhammad SAW oleh kakeknya Abdul Muthalib dan diberitahu bahwasanya pemerintah jahiliyah di Mekkah telah mengambil keputusan menawarkan tiga hal untuk Nabi Muhammad: 1) kedudukan yang tinggi; 2) harta benda yang berlimpah; dan 3) gadis yang cantik. Akan tetapi Baginda Nabi Muhammad menolak ketiga-tiganya itu dan berkata di hdapan kakeknya, Abdul Muthalib: “Demi Allah umpama mereka itu kuasa meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku dengan maksud agar aku berhenti berjuang, aku tak akan mau. Dan aku akan berjuang terus sampai cahaya Islam merata ke mana-mana, atau aku gugur lebur menjadi korban.” Maka, kamu sekalian anakku, hendaknya dapat meneladani Baginda Nabi Muhammad SAW dalam menghadapi segala pesoalan."

Nampak perjuangan Kiai Hasyim Asy’ari tidak terlepas dari tuntunan Nabi Muhammad. Bahkan konsep agama dan nasionalisme beliau yang masyhur yakni hubbul wathoni minal iman, merupakan ajaran Nabi Muhammad ketika membangun Negara Madinah dengan prinsip kecintaan pada tanah air yang diwujudkan melalui kesepakatan bersama (konsensus) Piagam Madinah antar sejumlah agama, suku, etnis, dan ras.

Untuk Mbah Hasyim Asy'ari, sang pejuang lahir dan batin demi kemerdekaan bangsa Indonesia, lahul fatihah... MERDEKA! #HUT72RI

Fathoni Ahmad

http://www.nu.or.id/post/read/79966/pesan-kiai-hasyim-asyari-saat-menolak-bintang-jasa-dari-belanda

DOA KEMERDEKAAN Oleh: KH. Ahmad Mustofa Bisri, Gus Mus

DOA  KEMERDEKAAN
Oleh: KH. Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus)

Bismillahirrohmaanirrohiim.

Ya Allóh ya Tuhan kami,
Wahai Keindahan yang menciptakan sendiri segala yang indah,
Wahai Pencipta yang melimpahkan sendiri segala anugerah
Wahai Maha Pemurah yang telah menganugerahi
kami negeri sangat indah dan bangsa yang menyukai keindahan,
Ya Allóh yang telah memberi kami kemerdekaan yang indah,
Demi nama-nama agungMu yang maha indah
Demi sifat-sifat suciMu yang maha indah
Demi ciptaan-ciptaanMu yang serba indah
Anugerahilah kami, pemimpin-pemimpin kami, dan bangsa kami
kepekaan menangkap dan mensyukuri keindahan anugerahMu.
Keindahan merdeka dan kemerdekaan
Keindahan hidup dan kehidupan
Keindahan manusia dan kemanusiaan
Keindahan kerja dan pekerjaan
Keindahan sederhana dan kesederhanaan
Keindahan kasih sayang dan saling menyayang
Keindahan kebijaksanaan dan keadilan
Keindahan rasa malu dan tahu diri
Keindahan hak dan kerendahan hati
Keindahan tanggung jawab dan harga diri
Anugerahilah kami, pemimpin-pemimpin kami, dan bangsa kami
kemampuan mensyukuri nikmat anugerahMu
dalam sikap-sikap indah yang Engkau ridlai
Selamatkanlah jiwa-jiwa kami
dari noda-noda yang mencoreng keindahan martabat kami
Pimpinlah kami, pemimpin-pemimpin kami, dan bangsa kami
ke jalan indah menuju cita-cita indah kemerdekaan kami
Kuatkanlah lahir batin kami
untuk melawan godaan keindahan-keindahan imitasi
yang menyeret diri-diri kami dari keindahan sejati
kemanusiaan dan kemerdekaan kami
Merdekakanlah kami dari belenggu penjajahan apa saja
selain penjajahanMu
termasuk penjajahan diri kami sendiri
Kokohkanlah jiwa raga kami
untuk menjaga keindahan negeri kami.

Ya Malikal Mulki Ya Allóh yang Maha Kuasa dan Maha Perkasa
Jangan kuasakan atas kami --karena dosa-dosa kami--
penguasa-penguasa yang tak takut kepadaMu
dan tak mempunyai belas kasihan kepada kami.
Anugerahilah bangsa kami pemimpin yang hatinya
penuh dengan keindahan cahaya kasihsayangMu
sehingga kasihsayangnya melimpahruahi rakyatnya
Jangan Engkau berikan kepada kami pemimpin
Yang merupakan isyarat kemurkaanMu atas bangsa kami

Wahai Maha Cahya di atas segala cahya
Pancarkanlah cahyaMu di mata dan pandangan kami
Pancarkanlah cahyaMu di telinga dan pendengaran kami
Pancarkanlah cahyaMu di mulut dan perkataan kami
Pancarkanlah cahyaMu di hati dan keyakinan kami
Pancarkanlah cahyaMu di pikiran dan sikap kami
Pancarkanlah cahyaMu di kanan dan kiri kami
Pancarkanlah cahyaMu di atas dan bawah kami
Pancarkanlah cahyaMu di dalam diri kami
Pancarkanlah cahyaMu, ya Maha Cahya
Agar kami dapat menangkap keindahan ciptaanMu dan meresapinya
dapat menangkap keindahan anugerahMu dan mensyukurinya
Agar kami dapat menangkap keindahan jalan lurusMu dan menurutinya
dapat menangkap keburukan jalan sesat setan dan menghindarinya

Pancarkanlah cahyaMu, ya Maha Cahya
Agar kami dapat menangkap keindahan kebenaran dan mengikutinya
dapat menangkap keburukan kebatilan dan menjauhinya
Agar kami dapat menangkap keindahan kejujuran dan menyerapnya
dapat menangkap keburukan kebohongan dan mewaspadainya
Pancarkanlah cahyaMu, ya Maha Cahya
Sirnakan dan jangan sisakan sekelumit pun kegelapan
di batin kami.

Ya Maha Cahya di atas segala cahya
Jangan biarkan sirik dan dengki
hasut dan benci
ujub dan takabur
serakah dan kejam
kebencian dan dendam
dusta dan kemunafikan
gila dunia dan memuja diri
lupa akherat dan takut mati
serta bayang-bayang hitam lainnya
menutup pandangan mata-batin kami
dari keindahan wajahMu.
menghalangi kami
mendapatkan kasihMu
menghambat sampai kami
kepadaMu.

Ya Allóh ya Tuhan yang Maha Pengampun
Ampunilah dosa-dosa kami
Dosa-dosa para pemimpin dan bangsa kami
Ya Allóh ya Tuhan kami yang Maha Rahman dan Rahim,
Rahmatilah negeri dan bangsa kami
Merdekakanlah kami dan kabulkanlah doa kami.

Amin.🌷🌷🌷🌷🌷

#Malam Tirakat Dan Tasyakur HUT Kemerdekaan NKRI ke 72 tahun.

#Copas dari mba Imroatul Azizah Yusuf

TOLAK Full Day School ITU BUKAN UNTUK NU

TOLAK FDS ITU BUKAN UNTUK NU

Ada yg bertanya-tanya dengan nada  protes, yang intinya menganggap NU menolak FDS itu untuk kepentingan NU. Padahal tidak.

Begini lho..
Kalau orang kota menyekolahkan anaknya di sekolah Islam yang berpola FDS yakni sampai sore, itu karena sudah sadar memilih sekolah tersebut. Memilih karena ada pelajaran ngaji atau pelajaran agama yang (dianggap) cukup di sekolah FDS tersebut.

Anak saya pun sekolah di SD yang model FDS. Sore hari sy pulang kerja, sisan sy jemput. Ini adalah pilihan sadar karena kami sebagai orang tua merasa anak sudah mendapast pendidikan agama atau karakter melalui sekolah FDS tersebut.

Sekedar bukti, di sekolah yg diikuti anak saya jadwalnya begini:
Datang di sekolah jam 06.45 disambut dengan alunan qiroah atau sholawatan dari sound system sekolah.
Jam 07. bel masuk berbunyi, semua murid disuruh wudhu, lalu sholat dhuha di aula, lalu tadarus Al-Quran. Lalu baca dzikir nadhoman Asmaul Husna. Lalu berdoa bersama.

Masih dalam keadaaan suci, (yang batal wudhunya disuruh wudhu lagi), para murid baru masuk kelas masing-masing untuk menerima pelajaran sesuai jadwal. Para gurunya pun menyapa dengan salam, sapa ramah dan serba religius.

Ketika masuk waktu dhuhur, seluruh murid sholat jamaah, begitu juga dengan Asar. Dan dalam seminggu, minimal ada empat hari ada waktu khusus ngaji.

Mau tahu, bagaimana profil guru ngajinya? Semua adalah hafidh atau hafidhoh, karena syarat menjadi guru ngaji di sekolah anak sy tersebut adalah hafal Al Quran.

Dan bagaimana dengan guru pelajaran agama? wajib alumni pesantren, alumni madrasah, atau alumni IAIN yang pernah mondok. Dan apakah 1 guru agama sanggup mengajar murid 1 sekolahan dgn waktu yang sama ?

Nah.......
Yang jadi masalah adalah sekolah negeri. Kita semua mengetahui, sejak orde baru, sekolah yang dikelola pemerintah telah menghapus pendidikan budi pekerti. Sedangkan banyak (oknum) gurunya adalah PNS yang tidak punya kepedulian pada akhlak.

Sudah begitu, pelajaran agama sangat sedikit porsinya, hanya dua jam seminggu. Dan buku pelajaran agama, bukan kitab karya ulama yang mu'tabaroh (diakui kebenarannya secara internasional), melainkan hanya cetakan penerbit antah berantah, yang isinya hasil copas link internet bersumber dari syekh GUGEL.

Pengarangnya seringkali malah kaum wahabi yang mengajarkan  intoleransi, fundamentalisme, radikalisme, permusuhan, kebencian dan caci maki. Sampai pernah ketahuan ada pembelokan sifat Allah seperti manusia (mujassimah) segala.

Prahnya lagi, guru agama di sekolah (seringkali) bukan alumni IAIN atau alumni madrasah atau pondok pesantren), Melainkan guru seadanya dari sarjana eksakta atau lulusan manapun yang main ditunjuk saja mengajar agama hanya karena dia tampak rajin sholat jamaah, atau tampak bisa mengutip dalil satu ayat atau dua hadis.

Jadi, anak-anak kita tidak dididik oleh bukan ahlinya. Tinggal tunggu kehancurannya. Maka melihat kenyataan itu, para ulama yang memang sangat sayang pada umat, menyelenggarakan madrasah diniyah, taman pendidikan al quran atau les ngaji sore hari. Di madrasah / diniyah diajar pelajaran fikih sebagai dasar ilmu ibadah fardu maupun sunah, pelajaran Akidah ahlaq sebagai dasar akhlak / budipekerti/tingkah laku, pelajaran sejarah islam sebagai dasar mempelajari sejarah kehidupan manusia sejak nabi adam sampai jaman akhir jaman sebagai pelajaran kehidupan. Pelajaran Al quran hadits sebagai dasar agar dalam melaksanakan aktifitas kehidupan didunia tidak bertolak blakang dgn ahlakul karimah . Alquran sebagai sumber segala sumber ( ibadah, berakhlak, beraqidah, berbudaya)
Dan masih banyak pelajaran yang lain.
Sementara di FDS tidak boleh ditambaih matapelajaran melinkan tambah jam mengajar.
Semintara kejenuhan yg mereka dapat.

Agar anak-anak yang hanya dijejali pelajaran sekuler di sekolah , tetap mendapat didikan agama. Sehingga diharapkan tidak jadi anak yang amoral, nakal atau kriminal.

Nah, Permendikbud nomor 23 tahun 2017 yang diberlakukan itu, sama sekali tidak  mencantumkan tentang pendidikan akhlak, tiada program ngaji seperti FDS yang diikuti anak sy. Jadi, hanya menambah jam pelajaran di sekolah , atau menambah kegiatan ekstra kurikuler saja.

Mau bukti? silakan lihat anak, ponakan atau tetangga saya atau Anda yang kini sekolah negeri berpola FDS.

Mereka pulang sore, kelelahan, kecapekan, tapi babar blas ga mendapat pelajaran agama. Gabisa ngaji, gabisa mengikuti TPQ atau madrasah diniyyah. Maka sangat sangat dikhawatirkan pada masa yang tidak lama, akan muncul anak-anak yang jauh dari agama, jauh dari nilai moral. tak kenal kitab sucinya, tak dekat dengan dunia ngaji... dan seterusnya dan seterusnya.

Mengetahui kenyataan ini, para ulama berteriak. NU yang setia pada negara, selalu mendukung pemerintah yang sah, mengingatkan akan bahaya ini. Dan sikapnya sangat jelas dan tegas, TOLAK PERMENDIKBUD 23 /2017 YANG MEMAKSAKAN SISTEM FULL DAY SCHOOL DI SEKOLAH NEGERI itu.

Ini bukan karena NU terusik kepentingannya atau dirugikan. Sama sekali bukan. Ini tentang masa depan anak-anak kita. Masa depan bangsa dan negara ini.

Silakan dicermati, ada apa di balik Pemerindikbud tsb. Sila cermati, apa yang membuat pemerintah ndableg menerapkannya sekarang ini.

 Tunggu saja resiko yang akan menimpa jika kita tidak peduli pada masalah besar ini.
Monggo direnungkan. ( sar dari sebelah yg perlu direnungkan ) bagaimana jadinya generasi bangsa 10 thn yg akan datang )

Buku Pintar Berdebat dengan Wahabi


DAFTAR ISI
1. NGALAP BAROKAH 4
2. ALLAH MAHA SUCI 12
3. BID’AH HASANAH 23
4. OTORITAS ULAMA 34
5. BUKAN AHLUSSUNNAH 42
6. MENURUT AL-SYATHIBI 52
7. ISTIGHATSAH DAN TAWASSUL 63
8. CERDAS BERMADZAB 75
9. TRADISI YASINAN 83
10. PERMASALAHAN TRADISI 90

Sumber :
https://www.4shared.com/office/oLJ3aOVUca/Buku_Pintar_Berdebat_dengan_Wa.html