Rabu, 31 Mei 2017

12 ORANG YANG DIDOAKAN MALAIKAT

12 ORANG YANG DIDOAKAN MALAIKAT

Berikut golongan-golongan yang didoakan oleh malaikat:

*1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.*
_"Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa; Ya Allah, ampunilah hamba-Mu si fulan karena tidur dalam keadaan suci."_
(HR. Imam Ibnu Hibban dari Abdullah bin Umar)

*2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu sholat.*
_"Tidaklah salah seorang di antara kalian yang duduk menunggu sholat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya; Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia."_
(HR. Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Muslim: 469)

*3. Orang-orang yang berada di shaf barisan depan di dalam sholat berjamaah.*
_"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf-shaf terdepan."_
(HR. Imam Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah dari Barra' bin 'Azib)

*4. Orang yang menyambung shaf sholat berjamaah (tidak membiarkan kosong di dalam shaf).*
_"Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf."_
(HR. Imam Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah)

*5. Para malaikat mengucapkan "aamiin" ketika seorang Imam selesai membaca Al-Fatihah.*
_"Jika seorang Imam membaca; ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh-dhaalinn', maka ucapkanlah oleh kalian "aamiin", karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu."_
(HR. Imam Bukhari dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari: 782)

*6. Orang yang duduk di tempat sholatnya setelah melakukan sholat.*
_"Para malaikat akan selalu bershalawat (berdoa) kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat sholat di mana ia melakukan sholat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata; Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia."_
(HR. Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al-Musnad no. 8106)

*7. Orang-orang yang melakukan sholat shubuh dan ashar secara berjama'ah.*
_"Para malaikat berkumpul pada saat sholat shubuh lalu para malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu sholat 'ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga sholat 'ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, "Bagaimana kalian meninggalkan hamba-Ku?", mereka menjawab; kami datang sedangkan mereka sedang melakukan sholat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan sholat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat."_
(HR. Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al-Musnad no. 9140)

*8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.*
_"Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata;  "aamiin" dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan."_
(HR. Imam Muslim dari Ummud Darda', Shahih Muslim: 2733)

*9. Orang-orang yang berinfak.*
_"Tidak satu hari pun di mana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, "Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak", dan lainnya berkata, "Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit (bakhil)"._
(HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari: 1442 dan Shahih Muslim: 1010)

*10. Orang yang sedang makan sahur.*
_"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat (berdoa ) kepada orang-orang yang sedang makan sahur" Insya Allah termasuk di saat sahur untuk puasa "sunnah"._
(HR. Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath-Thabrani, dari Abdullah bin Umar)

*11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit.*
_" Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah ak

Reno Wilopo, [01.06.17 06:58]
an mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh."_
(HR. Imam Ahmad dari 'Ali bin Abi Thalib, Al-Musnad: 754)

*12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.*
_"Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah di antara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain."_
(Al-Hadits dari Abu Umamah Al-Bahily).

Semoga kita bisa mendapatkan Keberuntungan di dunia maupun di akhirat.. Alhamdulillah Aamiin..

Minggu, 28 Mei 2017

BERPUASALAH SEPERTI ULAT, JANGAN SEPERTI PUASANYA ULAR

BERPUASALAH SEPERTI ULAT, JANGAN SEPERTI PUASANYA ULAR

Secara sunnatullah yang berpuasa sesungguhnya tidak hanya diwajibkan kepada orang mukminsaja.
Beberapa jenis makhluk hidup melakukan juga berpuasa sebelum mendapatkan kualitas dan kelangsungan hidupnya.

Banyak contoh, misalnya puasanya induk ayam yang mengeram sehingga mengubah telur menjadi makhluk baru yang berbeda bentuk yang disebut anak ayam.
Di antara sekian banyak puasa hewan yang dapat kita ambil pelajaran agar puasa kita mencapai derajat taqwa, ialah puasanya ULAR dan puasanya ULAT.

*A. PUASA ULAR*

Agar ular mampu menjaga kelangsungan hidupnya, salah satu yang harus dilakukan adalah harus mengganti kulitnya secara berkala.
Tidak serta merta ular bisa menanggalkan kulit lama. Ia harus BERPUASA tanpa makan dalam kurun waktu tertentu. Setelah PUASANYA TUNAI, kulit luar terlepas dan muncullah kulit baru.

Pelaaran dari puasanya ular :

1. WAJAH ular sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.

2. NAMA ular sebelum dan sesudah puasa tetap sama yakni ULAR.

3. MAKANAN ular sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.

4. CARA BERGERAK sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.

5. TABIAT dan SIFAT sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.

*B. PUASA ULAT*

Ulat termasuk hewan paling rakus. Karena hampir sepanjang waktunya dihabiskan untuk makan. Tapi begitu sudah bosan makan, ia lakukan perubahan dengan cara berpuasa. Puasa yang benar-benar dipersiapkan untuk mengubah kualitas hidupnya. Karenanya ia asingkan diri, badannya dibungkus rapat dan tertutup dalam kokon (kepompong) sehingga tak mungkin lagi melampiaskan hawa nafsu makannya.

Setelah berminggu-minggu puasa, maka keluarlah dari kokon seekor makhluk baru yang sangat indah bernama KUPU-KUPU.

Pelajaran dari puasanya ulat :

1. WAJAH ulat sesudah puasa berubah INDAH MEMPESONA

2. NAMA ulat sesudah puasa berubah menjadi KUPU-KUPU

3. MAKANAN ulat sesudah puasa berubah MENGISAP MADU

4. CARA BERGERAK ketika masih jadi ulat menjalar, setelah puasa berubah TERBANG di awang-awang.

5. TABIAT dan SIFAT berubah total. Ketika masih jadi ulat menjadi perusak alam pemakan daun. Begitu menjadi kupu-kupu menghidupkan dan membantu kelangsungan kehidupan tumbuhan dengan cara membantu PENYERBUKAN BUNGA.

*Kesimpulan :*

Puasa seharusnya mampu menghijrahkan diri kita agar semakin taqwa dan mampu menjadi  *khairunnaas anfa'uhum linnaas* (sebaik-baik manusia ialah yang paling memberikan manfaat bagi manusia lainnya).

*Selamat menunaikan segala amalan Kebaikan dan Ibadah Ramadhan

Jumat, 26 Mei 2017

INTIMIDASI KAUM SORBAN PUTIH

Biar ketemu solusinya....

INTIMIDASI KAUM SORBAN PUTIH

Beredar massif di wa saya, kisah dr Fiera Lovita seorang wanita yang di intimidasi FPI..

Dr Fiera adalah salah satu teman saya di fesbuk. Beliau adalah seorang dokter di Solok, Sumatera barat. Dan seperti halnya seorang yang cerdas dan lugas, begitupun juga tulisan di statusnya yang menanyakan "larinya habib rizieq dan tak kembali".

Tidak disangka ia kemudian di teror karena status2nya itu. Ia didatangi banyak angggta FPI yang meminta dia untuk menanda-tangani surat permintaan maaf diatas meterai karena "menghina ulama". Karena tekanan dan demi keselamatan anaknya, ia pun menanda-tangani  surat itu dan meng-uploadnya di fesbuk.

Bukannya selesai, teror malah menjadi-jadi. Ia dicaci-maki dengan kata2 tidak pantas dan terus didatangi, diteror keberadaannya. Kabar terakhir, ia kemudian diselamatkan dengan di pindahkan ke Jakarta oleh rekan-rekannya.

Teror yang sama dihadapi Dr Otto Radjasa di Balikpapan. Dengan alasan "menghina agama" gelombang orang suci mendatangi rumahnya dan mengancam. Mereka kemudian membawa kasus ini ke hukum dan mendesak perangkat hukum untuk memenjarakannya. Nasib Dr Otto sama dengan Ahok, sesudah sidang langsung masuk penjara.

Sebagai catatan, Dr Fiera dan Dr Otto juga beragama Islam, sama dengan mereka yang menteror dan mengintimidasi mereka..

Teror dan intimidasi itulah yang sedang menjadi senjata "Islam ekstrim" itu sekarang. Dengan alasan "menghina ulama" dan menghina "agama" mereka melakukan teror dan intimidasi ke orang-orang yang mereka tidak suka.

Kebayangkan, bagaimana jika nantinya mereka berkuasa ??

Mereka bahkan meng-intimidasi saya juga dengan mengumumkan melalui media massa akan melaporkan ke polisi akan status saya yang "menghina ulama". Tidak tanggung-tanggung, 700 lebih pengaacara disiapkan.

Hebat juga ya... :)

Salah satu ciri khas gerakan mereka adalah KEROYOKAN. Mereka merasa lebih aman ketka menyebut jumlah ANGKA yang besar untuk mengintimidasi seseorang. Biasanya itu ciri pengecut yang bersembunyi di balik angka karena tidak mampu bertarung satu lawan satu dengan lawannya.

Karena itu angkanya harus bombastis. Kalau gak 700 ya 7 juta.

Apakah benar angkanya sebesar itu ?

Tidak, itu hanya gertak sambal saja. Permainan persepsi, propaganda si lemah untuk menunjukkan diri mereka kuat..

Saya belum koordinasi dengan GP Ansor. Tetapi sebaiknya anda sekarang mulai mencari dan mengantungi nomer-nomer telepon GP Ansor di masing-masing wilayah anda. Tekanan-tekanan massa seperti itu hanya bisa dihadapi dengan hadirnya anggota Ansor dan Banser di tempat anda.

Mereka itu kalau melihat seragam GP Ansor dan Banser, langsung ciut kayak curut. Karena itu, jangan pernah takut.

Percayalah..

www.dennysiregar.com

Catatan : Kini saatnya Banser dan Gp Ansor melindungi warga bangsa yang teraniaya dan terzalimi

DIALOG SINGKAT TENTANG DASAR ILMIAH PEJUANG KHILAFAH



A: Ayo gabung mas, bersama berjuang untuk Islam.

B: Mas ini orang mana?

A: Mahasiswa sini mas.

B: Dulu mondok di mana?

A: Pendidikan saya normal mas.

B: Normal? Maksudnya? Ada pendidikan tidak normal?

A: Hehe... Maksudnya dari SD sampai SMA umum, mas.

B: Oh, tapi hafal Alfiyah Ibnu Malik?

A: Alfiyah itu apa ya mas?

B: Kitab Nahwu.

A: Nahwu itu bahasa Arab ya mas?

B: Ilmu tentang gramatikal bahasa Arab, begitu singkatnya. Belajar subjek, predikat, objek, dan lainnya.

A: Oh, belum pernah mas.

B: Oh, masih Jurumiyyah ya?

A: Itu apa lagi mas?

B: Innalillah, gini deh. Hafal Quran nggak?

A: Baru tahsin 1 mas, hehe... Maklum, baru mulai ngaji semester tiga kemarin.

B: Astaghfirullah... Terus itu teriak-teriak khilafah kenapa?

A: Kan bagian dari Islam mas. Harus kita perjuangan.

B: Udah pernah baca kitab fiqh, kayak Minhaj, I'anah, Fathul Mu'in, atau Fathul Qarib aja deh. Pernah?

A: Belum mas, saya tidak bisa baca kitab kuning.

B: Lah itu tahu khilafah dari mana?

A: Dari murabbi saya mas.

B: Hebat, punya murabbi. Ikut thariqah?

A: Bukan mas, murabbi liqa'.

B: Murabbinya belajar dari siapa?

A: Nggak tahu juga mas, tapi biasanya sih ngasih refrensi materi dari situs-situs internet atau video di youtube.

B: Kamu ini teriak khilafah bukan dari kitab, bukan juga dari orang yang jelas sanadnya sampai ke Rasulullah SAW. Kamu teriak khilafah dari mana dasarnya?

A: Situs dan video dari murabbi mas.

B: Pantas.

A: Pantas kenapa, mas?

B: Mahasiswa yang baik akan bertindak dan berpikir ilmiah. Ambil sesuatu dari sumber aslinya. Kalau karya ilmiah aja harus pakai jurnal primer, agama juga begitu. Ambil dari kitab-kitab mu'tabar (primer) yang ditulis oleh ulama-ulama kredibel dan diakui dari zaman ke zaman sejak dahulu. Mempelajari sesuatu itu juga harus kepada ahlinya, ada bukti tertulis dia bersambung sanadnya sampai Rasulullah SAW. Kalau ilmu agama tidak disandarkan kepada Rasulullah SAW, bisa sesat.

A: Oh, iya mas. Terima kasih atas pencerahannya.

B: Ya udah, sana ke masjid. Ambil air wudlu. Salat taubat dua rakaat.

A: Siap mas, eh, ustaz. Siap ustaz.

Ust Adli Al Qarni

Kamis, 25 Mei 2017

Buya Hamka menasehati kita semua tentang Dakwah

🍀Masya Allah, dengan halus, santun, dan cerdasnya, *Buya Hamka* menasehati kita semua tentang Dakwah....
Dakwah itu *membina*, bukan menghina.

Dakwah itu *mendidik*, bukan 'membidik'

Dakwah itu *mengobati* bukan melukai.

Dakwah itu *mengukuhkan* bukan meruntuhkan.

Dakwah itu *saling menguatkan*, bukan saling melemahkan.

Dakwah itu *mengajak*, bukan mengejek.

Dakwah itu *menyejukkan*, bukan memojokkan.

Dakwah itu *mengajar*, bukan menghajar.

Dakwah itu saling *belajar*, bukan saling bertengkar.

Dakwah itu *menasehati* bukan mencaci maki.

Dakwah itu *merangkul* bukan memukul.

Dakwah itu ngajak *bersabar*, bukan ngajak mencakar.

Dakwah itu *argumentative*, bukan provokatif.

Dakwah itu *bergerak cepat*, bukan sibuk berdebat.

Dakwah itu *realistis* bukan fantastis.

Dakwah itu *mencerdaskan* bukan membodohkan.

Dakwah itu *menawarkan solusi* bukan mengumbar janji.

Dakwah itu *berlomba dalam kebaikan* bukan berlomba saling menjatuhkan.

Dakwah itu *menghadapi masyarakat* bukan membelakangi masyarakat.

Dakwah itu *memperbarui masyarakat*, bukan membuat masyarakat baru.

Dakwah itu *mengatasi keadaan* bukan meratapi kenyataan.

Dakwah itu *pandai memikat*, bukan mahir mengumpat.

Dakwah itu *menebar kebaikan* bukan mengorek kesalahan.

Dakwah itu *menutup aib dan memperbaikinya,* bukan mencari2 aib dan menyebarkannya.

Dakwah itu *menghargai perbedaan*, bukan memonopoli kebenaran.

Dakwah itu *mendukung semua program kebaikan* bukan memunculkan keraguan.

Dakwah itu memberi *senyum manis*, bukan menjatuhkan vonis.

Dakwah itu *berletih-letih menanggung problema umat*, bukan meletihkan umat.

Dakwah itu *menyatukan kekuatan*, bukan memecah belah barisan.

Dakwah itu *kompak dalam perbedaan*, bukan ribut mengklaim kebenaran.

Dakwah itu *siap menghadapi musuh* bukan selalu mencari musuh.

Dakwah itu *mencari teman*, bukan mencari lawan.

Dakwah itu *melawan kesesatan* bukan mengotak atik kebenaran.

Dakwah itu *asyik dalam kebersamaan* bukan bangga dengan kesendirian.

Dakwah itu *menampung semua lapisan*,bukan memecah belah persatuan.

Dakwah itu kita mengatakan: *"aku cinta kamu"*bukan "aku benci kamu"

Dakwah itu kita mengatakan: *"Mari bersama kami"* bukan "Kamu harus ikut kami".

Dakwah itu *"Beaya Sendiri"*bukan "Dibeayai/Disponsori"

Dakwah itu *"Habis berapa ?"* bukan "Dapat berapa ?"

Dakwah itu "Memanggil/ *Mendatangi* bukan "Dipanggil/Panggilan"

Dakwah itu *"Saling Islah"* bukan "Saling Salah"

Dakwah itu di masjid, di sekolah, di pasar, di kantor, di parlemen, di jalanan, hingga dimana saja, *bukan hanya di pengajian.*

Dakwah itu dengan *"Cara Nabi"* bukan dengan "Cara Sendiri"

*_Buya Hamka_*

Sabtu, 13 Mei 2017

TANGGAPAN GUS DUR SOAL PEMBUBARAN HTI

TANGGAPAN GUS DUR SOAL PEMBUBARAN HTI
Santai sejenak :

TANGGAPAN GUS DUR SOAL PEMBUBARAN HTI
(Sebuah Wawancara Imajiner)
"Assalamu Alaikum Gus"
"Waalaikumus salam"
"Sehat Gus?"
"Ya sehat... Kalau gak sehat ya gak bisa nemui kamu"
"Gus Dur sdh dengar soal pembubaran HTI?"
"Ya sudah.."
"Gmn pendapat Gus Dur?"
"Saya ndak setuju"
"Lho.. kok..?!"
"Lha ngapain dibubarin. Ditenggelemin aja"
(Tertawa saya hampir meledak, tapi saya tahan)
"Tapi Gus, sekarang banyak politisi di DPR yg mbela HTI"
"Biarin aja, gitu aja kok repot"
"Maksudnya Gus?"
"Omongannya politisi kan begitu. Makanya saya dulu menyesal bilang DPR itu kayak anak TK"
"Kok menyesal Gus..?!"
"Ya mestinya saya bilang mereka itu kayak anak Paud.."
"Huahahahaa" (kali ini saya benar2 gak bisa nahan tawa saya).
"Kembali soal HTI Gus. Menurut Gus Dur HTI seperti apa sih.."
"Seperti penyamun"
"Haahhh..." (terus terang saya kaget dg statemen itu).
"Kok bisa Gus?!"
"HTI itu Neo Khawarij. Lihat aja tingkahnya. Ke mana2 jualan ayat. Khawarij dulu ya gitu, teriak2 La Hukma illa Lillah. Tapi Sayidina Ali dawuh, itu kalimat yg Haq, tapi dimaksudkan utk sesuatu yg bathil".
"Bathilnya di mana Gus?"
"Lha orang mecah-belah umat, ngafirkan orang, ngomong thoghat-thoghut Pancasila, itu kan bathil. Indonesia itu dar as-shulkhi, negara damai, kok mau dipecah belah". Dawuhe Kanjeng Nabi, man faroqol jamaah Summa mata, maitatan jahiliyyah. Bukan mati syahid. Tapi mati sangit".
"Setelah dibubarkan, mereka sdh mati Gus?"
"Tidak. Mereka tetap hidup. Sayidina Ali ktk mendpt laporan bhw Khawarij sudah bisa dipunahkan, Sayidina Ali ngndiko, "Tidak..! Demi Allah mrk tetap hidup. Mrk ada dlm sulbi-sulbi kaum pria dan rahim- rahim kaum wanita. Namun setiap kali muncul seorang pemimpin di antara mrk, ia akan terpotong, sehingga mrk akhirnya hanya tinggal sebagai penyamun-penyamun".
"Tadi Gus Dur bilang mrk seperti penyamun, maksud Gus Dur?'
"Lha yang bilang ini bukan saya. Tapi Sayidina Ali. Ah kamu ini wartawan susah nangkep, kayak ustadz2 HTI aja".
"Maaf, maaf Gus"
"Di mana-mana mereka dilarang. Di negara2 Timur Tengah, di Eropa, di Asia, semua nggak mau ditempati HT. Di Indonesia aja mrk berani teriak2. Kalau di Arab, sudah ditembak kepala mereka. Gitu lho.."
(LNJT KMNTR) @ikhwanbogo

Kamis, 11 Mei 2017

HTI Di Bubarkan

AL KISAH

Setelah HTI dibubarkan maka pengikutnya siap siap pulang kampung ke Inggris. Namun saat sudah mulai siap2 berangkat, mereka dihadang oleh pimpinan HTI.

Kata pimpinan HTI : "Jangan pulang dulu, kita perjuangkan dulu, Pemerintah telah melanggar HAM, kami akan mengajukan gugatan hukum ke pengadilan."

Kata pengikut HTI : "Loh kok gitu pak? Kan pengadilannya pakai sistem hukum THOGUT, bukan hukum Allah. Kan HAM juga produk kafir pak?!"

Pimpinan HTI : "Itu dulu waktu kita masih bebas, saat ini HTI sudah dibubarkan paksa, tanpa mempertimbangkan hukum yang berlaku, ya itu melanggar HAM kita."

Pengikut HTI : "Wah, bapak sudah menerima HAM ya pak, sudah menerima hukum pancasila UUD 45  ya pak..?"

Pimpinan HTI : "Nggak, saya HTI, menolak HAM produk kafir, menolak hukum Thogut..!"

Pengikut HTI : "Loh, kalau sudah dibubarin ya sudah saja pak, nggak usah HAM HAMAN, nggak usah gugat gugatan, biar nggak murtad pak!!"

Pimpinan HTI : "Pokoknya saya nggak terima HTI dibubarkan. Wis nggak apa apa pake hukum thogut karna dhorurot, yang penting HTI bisa hidup lagi."

Pengikut HTI : "Wah wah wah, ente sudah murtad ya, sekarang cari hidup dg hukum Thogut, kafir, musyrik?!!."

Pimpinan HTI : "Wiss ora opo opo. murtad ora popo, munafiq ora popo."

Pengikut HTI : "Yo wis bubar ae lah 😇 nambah kucluk uteke sampean pak,
mending melu NU jelas rahmatan lil alaminn!!." 😝😝😝😝

#COPAST

Senin, 08 Mei 2017

MENJAWAB BULLYING KE NU DI MEDSOS



KENAPA BANSER JAGA GEREJA?
1. Sebagai Usaha Menjaga Nama Islam
Kalau ada gereja dibom, siapa yang disalahkan? Apakah Kristen/Budha/Hindu/Konghucu? Tidak, pasti Islam. Entah si bomber memang muslim yang mengatasnamakan jihad atau pelakunya non muslim  yang jelek pasti nama Islam, kalau tidak ada gereja dibom karena diamankan Banser bukankan nama Islam tidak tercoreng. Jaga itu gereja, biar tidak ada bom dan Islam tidak dianggap teroris.
2. Menjaga Nyawa Manusia
Bom di moment Natal dan Tahun Baru kerap sekali terjadi. Bukankah mulia menjaga nyawa manusia dari bahaya? Apalagi menyelamatkan dari kematian, apapun agamanya, mereka syirik/musrik dll itu urusan mereka, bicara Tuhan urusan masing-masing, boleh kita beda Aqidah tapi kita masih satu saudara se Indonesia. Anggap sama dengan yang dilakukan Satpam/TNI/Polri/PMI/Dokter dll, menolong tanpa pandang bulu.

BANSER BUBARKAN PENGAJIAN
Iya, tapi pengajian yang bagaimana dulu? Bukankan yang dibubarkan itu para muslim anti pancasila yang ingin mengubah ideolongi Indonesia menjadi Khilafah, Padahal MUI juga menolak faham Khilafah, mana pengawal fatwanya? Pengajian kelompok seperti itu apa bedanya dengan DI/TII dulu? Apa mereka harus dibiarkan sampai membesar dan melakukan pemberontakan? Ada juga pengajian yang selalu menebar kata bid'ah untuk segala amalan NU. Maukah Anda bila suatu saat mereka besar terus menghancurkan makam kyai, ulama, nenek moyang, dan leluhur kita seperti mereka meratakan makam para pejuang Islam di tanah Arab karena alasan dosa ziarah kubur.

ADA VIDEO BANSER DANGDUTAN
Iya, tapi ketahuilah, menurut lembaga survey exit poll pada 2013, muslim ngaku NU itu ada 91jt, sementara menurut perkiraan pengurus NU bersadarkan KartaNU anggota NU itu sekitar 20-40jt. Bayangkan, orang sebanyak itu, bermacam-macam suku, pekerjaan, jenjang pendidikan, mulai profesor sampai cuma lulus SD ada di NU, wajar khan kalau isinya beragam, jadi di NU ya ada koruptor/maling/copet/pembunuh, termasuk yang suka joget dangdutan. Wajarlah, anggotanya jutaan, itu namanya oknum, di manapun tempat pasti ada yang namanya oknum, di PNS, TNI/Polri, Guru, DPR, KPK, Ormas-ormas, dll yang namanya oknum nakal pasti ada. Apalagi di ormas sebesar NU. Mau tau betapa besar NU? Lihat, tiap kabupaten ada berapa puluh kyainya, apalagi tingkat nasional, ribuan kyai, NU bukan tempat satu orang beraksi, one man show.

PENGURUS DAN KYAI NU SYIAH, LIBERAL, PKI.
Kita Nahdliyin muslim dunia maya, wabil khusus NU facebooker, kita jangan merasa lebih pintar daripada para kyai selagi kita masih doyan hidup di medsos, seberapa sich ilmu kita? Monggo lihat beranda FB orang yang nyinyirin Kyai NU, amati status & foto-fotonya, masa orang semacam itu merasa lebih paham ilmu daripada para Kyai NU kita? Masa kita lebih mendengarkan ucapan orang yang hanya eksis di medsos daripada dawuhe para kyai kita yang jelas sanad keilmuan juga garis keturunannya? Gus Dur dibully habis-habisan pada masanya kita diam saja, sekarang para kyai NU dibully juga, kita diam tidak apa-apa tapi minimal jangan ikut terhasut propaganda mereka.

SAYA ASLI NU TAPI MALU DENGAN NU SEKARANG!
KELUARGA SAYA NU TAPI SAYA KELUAR DARI NU!
SAYA TAK LAGI BANGGA NU, ADA YANG LEBIH BAIK!
Ada saja komentar seperti itu, monggo mau organisasi Islam manapun siapa yang nglarang? Trus, kenapa laporan ke saya? Masa saya harus jawab:
"Malu Sama NU? Benci Sama NU? Itu Derita Lu" :D

ADA PERTANYAAN LAGI?
Kalau Anda tanya karena kurang informasi dan minta gambaran monggo, tapi kalau sekedar ngajak debat karena ingin menjelekkan NU/merasa lebih benar/merasa NU salah, dll silahkan ikuti pemikian Anda, tidak usah kita diskusi, tidak ada manfaatnya, anggap saja NU salah dan organisasi Anda benar tanpa harus jadi dosa di kolom komentar. Status ini saya khususkan buat Warga Nahdliyin yang belum paham, atau bingung jawab bila ada pertanyaan seperti di atas, bukan buat para pembenci NU. Salam ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathoniyah buat semua.

Wallahu a'lam bissawab
Wassalamualaikum Wr Wb
Warga Jombang Pecinta Islam NUsantara
[Dimas Cokro Pamungkas]

Rabu, 03 Mei 2017

Surat Terbuka untuk para pencaci banser...

Surat Terbuka untuk para pencaci banser...
=================

Kau anggap kami memusuhi, kau anggap kami memerangi; Padahal kau kobarkan api pengingkaran jerih payah pejuang negeri ini.

Kau anggap kami memusuhi, kau anggap kami memerangi; Tak merasakah kau kufurkan kami dan pendiri bangsa ini.

Kau anggap kami tak peduli pada korupsi, kau anggap kami tak peduli pada PKI;
Tak mengertikah engkau semua itu siapa yang tangani, dan buta sejarahkah engkau siapa mengganyang PKI dan pengkhianat NKRI.

Kau anggap kami tak peduli pada separatis timur negeri, kau anggap kami sok NKRI sendiri; Tak tahukah engkau negara dan TNI membenahi, dan kemanakah engkau saat mengumbar ilusi khilafah itu mencaci-maki lambang negeri.

Kau anggap kami keras pada saudara seiman, dengan non-muslim mesra berteman; Tidak sadarkah engkau negeri ini milik kita bagai rumah dan taman, permusuhan hanya pada mereka yang ingin meruntuhkan bangunan.

Kau anggap pengusung ilusi tak masalah sambil mencaci, kau anggap mereka memiliki hak hakiki; Tak pernah sekolah kah engkau bahwa negeri ini adalah kesepakatan perjanjian yang harus ditepati, dan apakah hanya hak yang diminta padahal kewajiban tak pernah dijalankan oleh pengusung khilafah ilusi.

Kau jual Nabi untuk mengelabui, kau jual syari’at untuk ambisi; Padahal negeri ini sudah dikaji oleh para ulama pejuang pendiri, sebagai penjabaran nilai syari’ah yang ditetapkan ilahi.

Selasa, 02 Mei 2017

BERCERMIN PADA GENERASI IBNU MULJAM


================================
Ali bin ABi Thalib gugur sebagai syahid pada waktu subuh tanggal 7 Ramadhan akibat tebasan pedang salah seorang anggota sekte Khawarij yang bernama Abdurrahman bin Muljam Al Murodi.

Uniknya sang pembunuh ini melakukan aksinya sambil berkata,
“Hukum itu milik Allah, wahai Ali. Bukan milikmu dan para sahabatmu.”
Tidak berhenti sampai di situ, saat melakukan aksi bejadnya ini Ibnu Muljam juga tidak berhenti mulutnya mengulang-ulang ayat 207 surat Al Baqarah yang artinya,
“Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.”

Tatkala khalifah Ali bin ABi Thalib akhirnya gugur, Ibnu Muljam pun dieksekusi mati dengan cara diqishas. Proses qishasnya pun bisa membuat kita tercengang karena saat tubuhnya telah diikat untuk dipenggal kepalanya, ia masih sempat berpesan kepada algojo yang mendapat tugas melakukan eksekusi,
“Jangan penggal kepalaku sekaligus. Tapi potonglah anggota tubuhku sedikit demi sedikit hingga aku bisa menyaksikan anggota tubuhku disiksa di jalan Allah.”

Demikianlah keyakinan Ibnu Muljam yang berpendapat bahwa membunuh Ali bin Abi Thalib yang nota bene salah satu sahabat yang dijamin masuk surga, menantu (suami Sayyidah Fathimah) dan saudara sepupu Rasulullah dan ayah dari Hasan dan Husein, dua pemimpin pemuda ahli surga, sebagai tindakan ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Aksi yang dilakukan oleh Ibnu Muljam ini adalah realitas pahit yang kita lihat pada kehidupan ummat Islam sekarang dimana diantara para pemuda kita terdapat kelompok yang giat melakukan provokasi untuk membunuh kaum muslimin yang tidak berdosa. Kelompok ini menggunakan intimidasi dan aksi kekerasan sebagai strategi perjuangan mereka. Merekalah yang pada raut wajahnya memancarkan hidayah dan mereka juga senantiasa membaca Al Qur’an di waktu siang dan malam.

Namun sesungguhnya mereka adalah kelompok yang merugi sebab karakteristik mereka tepat sebagaimana sinyalemen yang disampaikan Rasulullah dalam sebuah hadits yang artinya,
“Akan ada para lelaki yang membaca Al Qur’an tanpa melampaui tulang selangka mereka. Mereka telah keluar dari agama laksana keluarnya anak panah dari busur.”
Kebodohan mengakibatkan mereka merasa berjuang membela kepentingan agama Islam padahal hakikatnya mereka sedang memerangi Islam dan kaum muslimin.

Ibnu Muljam sejatinya adalah figur lelaki yang shalih, zahid dan bertaqwa. Bukan lelaki bengal yang buta sama sekali terhadap ilmu agama. Di wajahnya terlihat dengan nyata jejak sujud. Ia juga hapal Al Qur’an dan sekaligus sebagai guru yang berusaha mendorong orang lain untuk menghapalkannya.

Umar bin Khatthab pernah menugaskannya ke Mesir demi mengabulkan permohonan ‘Amr bin ‘Ash yang memohon kepada beliau untuk mengirim ke Mesir figur yang hafal Al Qur’an untuk mengajarkannya kepada penduduk Mesir. Tatkala ‘Amr bin ‘Ash meminta,
“Wahai amirulmukminin, kirimkanlah kepadaku lelaki yang hafal Al Qur’an untuk mengajari penduduk Mesir, “
‘Umar menjawab, “Saya mengirimkan untukmu seorang lelaki bernama Abdurrahman bin Muljam, salah seorang ahli Al Qur’an yang aku prioritaskan untukmu dari pada untuk diriku sendiri. Jika ia telah datang kepadamu maka siapkan rumah untuknya untuk mengajarkan Al Qur’an kepada kaum muslimin dan muliakanlah ia...!.”

Meskipun Ibnu Muljam hafal Al Qur’an, bertaqwa dan rajin beribadah namun semua itu tidak bermanfaat baginya. Ia mati dalam kondisi su’ul khatimah, tidak membawa iman dan Islam akibat kedangkalan ilmu agama yang dimilikinya dan berafiliasi dengan sekte Khawarij yang telah meracuni para pemuda muslim sehingga melakukan aksi-aksi yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur agama Islam namun justru mengklaim semua itu dalam rangka membela ajaran Allah dan Rasulullah.

Bercermin dari figur Ibnu Muljam tentu kita tidak perlu merasa aneh jika sekarang muncul kelompok-kelompok ekstrim yang mudah memvonis kafir terhadap sesama muslim yang berbeda pandangan melakukan tindakan yang sama persis dilakukan oleh Ibnu Muljam.

Mereka mengklaim berjuang menegakkan agama Allah namun faktanya justru menebar ketakutan kepada ummat Islam dan menciptakan konflik internal berdarah-darah yang membuat mustahil membangun persatuan sesama kaum muslimin.
Oleh karena itu menjadi tugas bersama para ulama untuk membentengi kaum muslimin di Indonesia dari ide-ide keagamaan destruktif yang dikembangkan oleh generasi pewaris Abdurrahman bin Muljam dan untuk berusaha keras menghalangi siapapun yang ingin menjadikan Indonesia sebagai ladang subur bagi tumbuhnya kelompok-kelompok khawarij modern (Neo Khawarij) yang militan namun miskin ilmu.
Wallahu A’lam