Rabu, 31 Juli 2019

BULETIN JUM’AT RISALAH NU versi DIGITAL SIAP CETAK edisi 80

BULETIN JUM’AT RISALAH NU
versi DIGITAL SIAP CETAK

MENGEMBALIKAN KESUCIAN MASJID
“Fungsi utama masjid sebagai tempat yang khusus untuk shalat berjama'ah, berdzikir, berdo'a, bershalawat dan ibadah mahdlah (ritual) lainnya. Di masjid seseorang dikondisikan secara lahiriyah dan batiniah agar bisa menautkan jiwa, hati dan ruhani kepada Allah SWT.
Allah berfirman, “Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan sholat, menuaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. at-Taubah:18)..”

Buletin Jumat resmi Nahdlatul Ulama untuk dicetak jarak jauh.

Buletin Jum’at Risalah NU edisi 80
https://www.risalahnu.com/blog/2019/08/01/buletin-jumat-risalah-nu-edisi-80/

Buletin Risalah NU dikelola oleh Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN/Infokom dan Publikasi) PBNU


Rekening Donasi an Majalah NU.
Bank BRI : 0335-01-001234-30.0

Konfirmasi donasi.
Setiap donatur mohon untuk memberikan konfirmasi ke :
0812 1320 93 31 (Lutfy)

Dengan format :
#Nama#Alamat#email#BesarDonasi#TanggalTransfer#Buletin

Yuk Berlangganan Majalah Risalah NU di
www.risalahnu.com

Silahkan Sebarluaskan.

Senin, 22 Juli 2019

BULETIN JUM’AT RISALAH NU versi DIGITAL SIAP CETAK Edisi ke-79


“Nabi Ibrahim a.s. berdialog dengan Namrudz, seorang penguasa yang bersifat absholut, bahkan dalam istilah pemerintahan masa kini disebut super absolut. Dinamakan demikian, karena selain sebagai raja yang sangat  berkuasa, Namrudz merasa dirinya juga sebagai Tuhan yang harus disembah oleh rakyatnya.”

Edisi ke-79 kali ini akan membahas lebih dalam tentang :
Dialog Nabi Ibrahim As Dengan Namrudz”


Buletin Jumat resmi Nahdlatul Ulama untuk dicetak jarak jauh.

Buletin Jum’at Risalah NU edisi 79
https://www.risalahnu.com/blog/2019/07/24/buletin-jumat-risalah-nu-edisi-79/

Buletin Risalah NU dikelola oleh Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN/Infokom dan Publikasi) PBNU


Rekening Donasi an Majalah NU.
Bank BRI : 0335-01-001234-30.0

Konfirmasi donasi.
Setiap donatur mohon untuk memberikan konfirmasi ke :
0812 1320 93 31 (Lutfy)

Dengan format :
#Nama#Alamat#email#BesarDonasi#TanggalTransfer#Buletin

Yuk Berlangganan Majalah Risalah NU di
www.risalahnu.com


Silahkan Sebarluaskan…

Jumat, 19 Juli 2019

Rabu, 17 Juli 2019

BULETIN JUM’AT RISALAH NU versi DIGITAL SIAP CETAK edisi 78

BULETIN JUM’AT RISALAH NU
versi DIGITAL SIAP CETAK

“Bisnis di dalam bahasa Arab yaitu tijarah, hukum tijarah itu adalah mubahah (diperbolehkan). Maka hal ini telah termaktub di dalam al-Quran : “Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS Al-Baqarah ayat 275).”

Edisi ke-78 kali ini akan membahas lebih dalam tentang :
”Bisnis Dalam Prespektif Islam”


Buletin Jumat resmi Nahdlatul Ulama untuk dicetak jarak jauh.

Buletin Jum’at Risalah NU edisi 78
https://www.risalahnu.com/blog/2019/07/17/1055/

Buletin Risalah NU dikelola oleh Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN/Infokom dan Publikasi) PBNU


Rekening Donasi an Majalah NU.
Bank BRI : 0335-01-001234-30.0

Konfirmasi donasi.
Setiap donatur mohon untuk memberikan konfirmasi ke :
0812 1320 93 31 (Lutfy)

Dengan format :
#Nama#Alamat#email#BesarDonasi#TanggalTransfer#Buletin

Yuk Berlangganan Majalah Risalah NU di
www.risalahnu.com


Silahkan Sebarluaskan…

Selasa, 09 Juli 2019

Pengukuran Seragam Olah Raga, Jas Almamater, dan Baju Tunik, SMP-SMA Ali Maksum




Tafsir Progresif Kiai Said Aqil : 4 Metode Dakwah Nabi

Tafsir Progresif Kiai Said Aqil : 4 Metode Dakwah Nabi

هو الذي بعث في الأميين رسولا منهم يتلو عليهم آياته ويزكيهم ويعلمهم الكتاب والحكمة وان كانوا من قبل لفي ضلال مبين (الجمعة ٢)

Nabi Muhammad diturunkan di masyarakat buta huruf (ummi) secara keilmuan Dan sesat yang nyata secara peradaban. Namun Nabi mampu membangun umat yang wasatha (moderat-toleran) sehingga mampu menjadi saksi dalam segala bidang (agama, sosial, Ekonomi, peradaban, Dan politik).

Masyarakat wasatha inilah yang mampu berperan membangkitkan kemajuan Dan meraih cita-cita di berbagai sektor kehidupan sehingga Nabi Dan para sahabatnya menjadi pemimpin perubahan yang mencerahkan.

Ada 4 Metode dakwah Nabi dalam mengubah masyarakat ummi secara pengetahuan dan terbelakang dari segi Kebudayaan.

Pertama, يتلو عليهم اياته (membaca Al Qur'an)

Masyarakat Arab diajari membaca Al Qur'an. Al Qur'an adalah firman Allah yang membimbing manusia menuju Jalan lurus. Banyak sahabat Nabi yang mendapatkan hidayah karena mendengar bacaan Al Qur'an. Salah satunya adalah Umar bin Khattab ketika mendengar adiknya membaca QS. Thaha:

طه ما انزلنا اليك القران لتشقي إلا تذكرة لمن يخشي تنزيلا ممن خلق الأرض والسموات العلي الرحمن علي العرش استوى ...

Mendengar bacaan ini, Umar terketuk hatinya dan akhirnya datang kepada Nabi bersyahadat masuk Islam. Prabu Siliwangi tunduk kepada Putri Subang Larang ketika mendengar bacaan Al Qurannya.

Oleh sebab itu, umat Islam, khususnya warga NU, Harus bisa membaca Al Qur'an sebagai sumber petunjuk Allah kepada umat manusia.

Kedua, ويزكيهم (pembangunan karakter)

Setelah masyarakat mampu membaca Al Qur'an dengan baik, Nabi Muhammad kemudian membangun karakter positif. Karakter positif lahir dari penyucian jiwa (تزكية النفس) dari segala penyakit yang mengotori.

Nafsu ghadhobiyah (kepentingan/interest) Dan nafsu syahwathiyyah (hasrat) Harus selaras dengan خواطر الهية (getaran ketuhanan-kemanusiaan). Nafsu jika sesuai dengan bimbingan agama, namanya himmah (همة) dalam konteks politik kekuasaan Dan azimah (عزيمة) dalam konteks Ekonomi.

Karakter positif lahir dari kemampuan seseorang menyeleraskan nafsunya dengan bimbingan spiritual Agama yang suci.

Umat Islam Harus Punya himmah yang tinggi (همة علية)  dalam membumikan Islam Ahlussunnah Wal Jamaah yang moderat progresif.

Nabi Muhammad Punya himmah aliyyah dalam penegakan Islam sehingga Islam Menjulang tinggi di Bumi meskipun banyak rintangan menghadang.

Bagi orang besar, Hal yang besar terasa kecil. Namun bagi orang kecil, Hal yang kecil terasa besar.

Syiir Inspiratif:

بقدر الكد تكتسب المعالي - فمن طلب العلا سهر الليالي
بقدر الكد تعطي ما تروم - فمن رام المني ليلا يقوم

Keluhuran - kemuliaan diperoleh dengan penuh kesulitan
Maka orang yang ingin mendapatkan keluhuran, maka IA siap Tidak tidur Malam
Anda Akan diberi impian sesuai kadar kesulitan
Maka orang yang Punya mimpi maka Malam Hari Harus tegak, jangan tidur

Hadlratussyaikh KH Hasyim Asy'ari mengembangkan Jam'iyah Nahdlatul Ulama dengan segenap jiwa raga, meskipun banyak tantangan. Beliau pernah dipenjara Dan disiksa karena Tidak mau mematuhi perintah Jepang, yaitu Saekere ( membungkukkan badan ke arah Timur ke arah Matahari sebagai bentuk ibadah orang Jepang).

Ketiga, ويعلمهم الكتاب (meningkatkan pengetahuan)

Kemajuan umat sangat ditentukan ilmunya. Maka Nabi mendorong sahabatnya untuk mempelajari ilmu. Semakin tinggi Ilmu semakin tinggi derajat seseorang.

Jangan sampai seseorang membanggakan leluhurnya yang hebat,tapi dia sendiri Tidak mampu menunjukkan prestasi.

فخير الناس ذو حسب قديم - أقام لنفسه حسبا جديدا

Sebaik baiknya orang adalah memiliki leluhur hebat, tapi dia sendiri mampu membangun kehebatan

Orang yang Punya leluhur hebat, tapi IA Tidak mampu membangun kehebatan, maka kehebatan leluhurnya Akan mudah dilupakan.

Dalam konteks ini, maka pesan orangtua kepada anak-anaknya adalah:

1. Jadilah orang pintar yang berkah
2. Jadilah orang Kaya yang berkah

Dua ini akan berperan besar dalam kehidupan umat manusia.

Keempat, الحكمة (kearifan-wisdom)

Hikmah adalah cahaya Allah yang dipancarkan pada jiwa yang Dikehendaki Allah. Orang yang mendapatkan Hikmah ini, Akan Terbuka rahasia sesuatu yang Akan datang.

KH Abdurrahman Wahid jauh sebelum jadi Presiden pernah bilang bahwa beliau Akan jadi Presiden. Beliau juga pernah mengatakan bahwa KH Said Aqil Siraj akan menjadi Ketua PBNU pada usia 56. Pas Muktamar di Makasar tahun 2010, Kiai Said menjadi Ketua PBNU saat usia 56.

Empat metode dakwah di atas Akan menjadikan warga NU tercerahkan Dan mampu berperan di tengah kezaliman international di Bidang politik (Hal veto hanya untuk segelintir Negara), Ekonomi (Negara maju yang berhak menentukan harga komoditas Mahal), moneter (dollar menjadi Penentu kurs Mata Uang), Dan keilmuan (hanya ilmu Barat yang dianggap ilmiah).

Empat Cara dakwah di atas Akan menjadikan warga NU mampu memberikan kemanfaatan yang seluas-luasnya kepada umat dan bangsa.

(Dr. Jamal Makmur)

Minggu, 07 Juli 2019

Kegiatan diniyah di Pondok Pesantren SMP-SMA Ali Maksum Krapyak Yogyakarta





TAWASSUL Menurut Empat Madzhab

TAWASSUL Menurut Empat Madzhab

Suatu ketika, ada kawan saya yang bernama Dul Kemin (yang sering dipanggil IKHWAN) tiba² berdiri dan bertanya :

Dul  :
Gus Mujib, bagaimana hukum tawassul dalam kacamata Islam? Dari tadi Anda paparkan pentingnya bermadzhab. Sementara, 4 imam madzhab dulu tidak beryawassul. Apakah Gus Mujib tidak menyalahi petunjuk imam madzhab?

Saya : Mohon maaf sebelumnya, saya hanyalah 'sebutir debu' ISLAM NUSANTARA yang selalu mewiridkan "Allohumma luwah-luweh" saat dibilang kafir, sesat, bidngah dll oleh mereka yang 'merasa paling Islam'. Biarlah, saya akan tetap 'ndableg' untuk terus nempel dan nggak mau lepas dari 'tali jagad'nya NAHDLATUL ULAMA'.

Pak Dul Kemin alias mas IKHWAN yang baik,  masalah #tawassul dengan para nabi dan orang saleh ini hukumnya boleh dengan kesepakatan (Ijma') para ulama. Hal ini dinyatakan oleh ulama empat madzhab, di antaranya disebutkan oleh al-Mardawi al-Hanbali dalam Kitabnya al-Inshaf, Al-Imam al-Hafizh  Taqiyyuddin as-Subki asy-Syafi'i dalam kitabnya Syifa’ as-Saqam, Mulla ‘Ali al-Qari al-Hanafi dalam Syarh al-Misykat, dan Ibn al-Hajj al-Maliki dalam kitabnya al-Madkhal.

Ibn Muflih al-Hanbali dalam kitab al-Furu’ berkata:

وَيَجُوْزُ التَّوَسُّلُ بِصَالِحٍ، وَقِيْلَ: يُسْتَحَبُّ

“Boleh bertawassul dengan orang saleh, bahkan dalam suatu pendapat disunnahkan”.

Al-Imam al-Buhuti al-Hanbali dalam kitab Kasysyaf al-Qina’, menuliskan sebagai berikut:

وَقَالَ السَّامِرِيُّ وَصَاحِبُ التَّلْخِيْصِ: لاَ بَأْسَ بِالتَّوَسُّلِ لِلاسْتِسْقَاءِ بِالشُّيُوْخِ وَالعُلَمَاءِ الْمُتَّقِيْنَ، وَقَالَ فِيْ الْمُذَهَّبِ: يَجُوْزُ أَنْ يُسْتَشْفَعَ إِلَى اللهِ بِرَجُلٍ صَالِحٍ، وَقِيْلَ يُسْتَحَبُّ. وَقَالَ أَحْمَدُ فِيْ مَنْسَكِهِ الَّذِيْ كَتَبَهُ لِلْمَرُّوْذِيِّ: إِنَّهُ يَتَوَسَّلُ بِالنَّبِيِّ فِيْ دُعَائِهِ –يَعْنِيْ أَنَّ الْمُسْتَسْقِيَ يُسَنُّ لَهُ فِيْ اسْتِسْقَائِهِ أَنْ يَتَوَسَّلَ بِالنَّبِيِّ- ، وَجَزَمَ بِهِ فِيْ الْمُسْتَوْعَبِ وَغَيْرِهِ"، ثُمَّ قَالَ:"قَالَ إِبْرَاهِيْمُ الْحَرْبِيُّ: الدُّعَاءُ عِنْدَ قَبْرِ مَعْرُوْفٍ الْكَرْخِيِّ التِّرْيَاقُ الْمُجَرَّبُ.

“As-Samiri dan pengarang kitab at-Talkhish berkata: Boleh bertawassul untuk meminta hujan kepada Allah dengan orang-orang saleh dan para ulama yang bertaqwa. Pengarang kitab al-Mudzahhab berkata: Boleh beristisyfa’ dan bertawassul kepada Allah dengan orang yang saleh, bahkan menurut suatu pendapat disunnahkan. Al-Imam Ahmad mengatakan dalam kitab Mana-sik yang beliau tulis untuk al-Marrudzi: Orang yang berdoa setelah istisqa’ hendaklah bertawassul dengan Rasulullah dalam doa-nya. Dalam kitab al-Mustau’ab dan lainnya -disebutkan- bahwa hal ini dipastikan sebagai (pendapat) madzhab Ahmad”. Kemudian al-Buhuti berkata: “Ibrahim al-Harbi berkata: Berdoa di makam Ma’ruf al-Karkhi adalah obat yang mujarrab (artinya, jika berdoa di sana akan dikabulkan oleh Allah)” .

Al-Imam Ibrahim al-Harbi adalah seorang ulama dan sufi besar yang hidup semasa dengan al-Imam Ahmad ibn Hanbal. Beliau benar-benar salah seorang ulama terkemuka saat itu, hingga al-Imam Ahmad ibn Hanbal memerintahkan anaknya, yaitu ‘Abdullah  ibn Ahmad, untuk berguru kepadanya.

Syekh ‘Ala-uddin al-Mardawi al-Hanbali, salah satu ulama madzhab Hanbali terkemuka, dalam kitab al-Inshaf, menuliskan sebagai berikut:

وَمِنْهَا يَجُوْزُ التَّوَسُّلُ بِالرَّجُلِ الصَّالِحِ عَلَى الصَّحِيْحِ مِنَ الْمَذْهَبِ، وَقِيْلَ يُسْتَحَبُّ، قَالَ الإِمَامُ أَحْمَدُ لِلْمَرُّوْذِيِّ: يَتَوَسَّلُ بِالنَّبِيِّ فِيْ دُعَائِهِ، وَجَزَمَ بِهِ فِيْ الْمُسْتَوْعَبِ وَغَيْرِهِ

“Di antaranya: boleh bertawassul dengan orang saleh menurut pendapat yang shahih dalam madzhab (Hanbali), bahkan menurut suatu pendapat dalam madzhab disunnahkan. Al-Imam Ahmad mengatakan kepada al Marrudzi: hendaklah orang yang beristisqa’ bertawassul dengan Nabi dalam doanya, dan hal ini dipastikan sebagai madzhab Ahmad dalam kitab al Mustaw’ab dan lainnya” .

Bahkan al-Imam Ahmad ibn Hanbal sendiri berkomentar tentang salah seorang sufi kenamaan, yaitu Abu ‘Abdillah Shafwan ibn Sulaim al-Madani, bahwa dia adalah seorang yang sangat patut untuk dijadikan wasilah kepada Allah. Perkataan al-Imam Ahmad ini dinukil oleh al-Hafizh Murtadla az-Zabidi dalam Ithaf as-Sadah al-Muttaqin Bi Syarh Ihya’ ‘Ulumiddin, sebagai berikut:

قَالَ أَحْمَدُ: هُوَ يُسْتَسْقَى بِحَدِيْثِهِ وَيَنْزِلُ الْقَطْرُ مِنَ السَّمَاءِ بِذِكْرِهِ، وَقَالَ مَرَّةً: هُوَ ثِقَةٌ مِنْ خِيَارِ عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ

"Ahmad ibn Hanbal berkata: “Dia (Shafwan bin Sulaim) adalah orang yang kita memohon hujan kepada Allah dengan haditsnya dan akan turun hujan dengan menyebut namanya”. Pada kesempatan lain Ahmad berkata: Beliau (Shafwan ibn Suliam) adalah orang yang tsiqah (terpercaya) dan termasuk hamba Allah yang saleh” .

Perkataan al-Imam Ahmad ibn Hanbal tentang Shafwan ibn Sulaim ini, selain dikutip oleh  al-Hafizh az-Zabidi, juga telah dikutip oleh al-Hafizh as-Suyuthi dalam Thabaqat al-Huffazh . Dalam kutipan al-Hafizh as-Suyuthi sebagai berikut:

وَذُكِرَ عِنْدَ أَحْمَدَ فَقَالَ: هَذَا رَجُلٌ يُسْتَشْفَى بِحَدِيْثِهِ وَيَنْزِلُ القَطْرُ مِنَ السَّمَاءِ بِذِكْرِهِ

"Suatu ketika disebut nama Shafwan ibn Sulaim di hadapan Ahmad, maka Ahmad berkata: Dia ini adalah orang yang kita memohon kesembuhan kepada Allah dengan haditsnya dan akan turun hujan dengan menyebut namanya”.

Kemudian ‘Abdullah ibn Ahmad ibn Hanbal menukil pernyataan ayahnya sendiri, -yaitu al-Imam Ahmad ibn Hanbal, dalam kitab al-‘Ilal Wa Ma’rifah ar-Rijal, bahwa ayahnya tersebut berkata:

قَالَ أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ: قَالَ ابْنُ عُيَيْنَةَ: رَجُلاَنِ صَالِحَانِ يُسْتَسْقَى بِهِمَا ابْنُ عَجْلاَنَ وَيَزِيْدُ بْنُ يَزِيْدَ بْنِ جَابِرٍ

"Ahmad ibn Hanbal berkata: Sufyan ibn ‘Uyainah berkata: Ada dua orang saleh yang kita memohon hujan kepada Allah dengan menyebut namanya: Ibn ‘Ajlan dan Yazid ibn Yazid ibn Jabir."

Marilah kita renungkan, dalam pernyataan-pernyataannya ini al-Imam Ahmad ibn Hanbbal sama sekali tidak berkata: “Yustasqa Bi Du’aih…” (Dimohonkan hujan dengan doa orang-orang saleh tersebut). Tidak seperti pemahaman kaum Wahabiyyah yang mengatakan bahwa tawassul hanya boleh dilakukan dengan doa seorang yang hadir saja, atau mengatakan bahwa tawassul dengan menyebut orang-orang saleh adalah perbuatan syirik. Sebaliknya, al-Imam Ahmad justru menjadikan penyebutan orang-orang saleh seperti tersebut di atas adalah sebagai sebab turunnya hujan.

Dari sini kita tarik kesimpulan bahwa al-Imam Ahmad ibn Hanbal, dan ajaran madzhab Hanbali -sebagaimana juga madzhab-madzhab yang lain- telah membolehkan tawassul dengan Rasulullah dan orang-orang saleh yang sudah meninggal, bahkan hal itu disunnahkan. Lalu dari mana dasar kaum Wahhabaiyyah, -yang mengaku pengikut madzhab Hanbali-, mengatakan bahwa tawassul adalah haram, bahkan sebagai perbuatan syirik?! Dari mana mereka mengatakan bahwa para ulama Salaf telah melarang dan bahwa mereka tidak pernah melakukan tawassul?! Sungguh aneh, mengaku pengikut al-Imam Ahmad atau mengaku bermadzhab Hanbali, tapi kemudian mengatakan haram bahkan mengatakan syirik terhadap sesuatu yang dibolehkan oleh Al-Imam Ahmad dan ulama madzhabnya sendiri! Bukankah jika demikian pengakuan mereka bermadzhab Hanbali hanya sebagai “kedok” belaka?!

Lihatlah, Imam Abu al-Wafa’ ibn ‘Aqil (w 503 H), salah seorang ulama besar madzhab Hanbali, bahkan sebagai Ahl at-Takhrij (Ashab al-Wujuh) dalam madzhab ini, beliau sangat menganjurkan dan menekankan ziarah ke makam Rasulullah. Beliau juga sangat menganjurkan untuk tawassul dengan Rasulullah, seperti yang telah beliau sebutkan dalam kitab at-Tadzkirah. Ini adalah salah satu bukti bahwa orang-orang yang mengaku bermadzhab Hanbali, tapi kemudian mengharamkan tawassul dan memusyrikkan pelakunya, sebetulnya mereka adalah orang-orang yang menyempal dari madzhab Hanbali sendiri. Benar, itulah prilaku mereka yang selalu membawa ajaran-ajaran baru, baik dalam masalah-masalah Ushuliyyah maupun dalam masalah-masalah Furu’iyyah. Dan merekalah yang “mengotori” dan bertanggung jawab atas “tercemarnya” kagungan madzhab Hanbali, madzhab yang telah dirintis oleh al-Imam Ahmad ibn Hanbal ini.

Demikian, intinya #Tawassul itu penting bagi yang 'sudah sadar' dan tidak penting bagi yang sementara waktu 'belum sadar diri'. Mudah mudahan semuanya diberi petunjuk dan kembali ke jalan salafuna sholih, bisirril faatihah...

Sekali lagi terimakasih ya Mas Dul Kemin atas pertanyaan indahnya, mudah²an kopi malam ini bermanfaat, bikin sehat dan barokah.

Semoga bermanfaat,
Wallohu a'lamu bish showab

Sabtu, 06 Juli 2019

CEK KESEHATAN DAN GIGI Kerja Sama antara BKM Ali Maksum, SMP Ali Maksum, MTs Ali Maksum dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Kota Yogyakarta

CEK KESEHATAN DAN GIGI
Kerja Sama antara BKM Ali Maksum, SMP Ali Maksum, MTs Ali Maksum dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Kota Yogyakarta.

Pelaksanaan

Hari, tgl           : Ahad, 7 Juli 2019
Waktu              : Pkl. 08.00 - selesai
Tempat            : BKM, SMP, MTs
Jumlah Dokter: -+ 100 dokter
Peserta           : Santri Baru
                         SMP: 130 santri (4 kelas)
                         MTs : 320 santri (8 kelas)
Teknis Acara   :
  • Penyuluhan dikelas ( di ruang kelas masing² sekolah/SMP-MTs)  kurang lebih 1 jam
• Screening(pemeriksaan sederhana) /penjaringan penyakit gigi anak
• Apabila ada santri yg memerlukan tindakan lebih lanjut /rujukan akan diantar ke BKM dan telah siap standby dokter² yg bertugas
• Setiap santri akan diberi Bingkisan berisi Sabun, sikat dan pasta gigi, dan Snack.










Haul Sesepuh Kalasan Sleman Yogyakarta ke-2,di Halaman Masjid An Nur Gendingan Tirtomartani Kalasan

Alhamdulillah,

Haul Sesepuh Kalasan Sleman Yogyakarta ke-2 terselenggara dg lancar semalam di Halaman Masjid An Nur Gendingan Tirtomartani Kalasan.

Bacaan Dzikir, Khatmil Quran, Maulidurrasul saw bersama Al Khidmah, NU Kalasan, Pemerintah dan warga Kalasan, berjalan penuh khidmah, dibimbing oleh para Ulama, Masyayikh, Sesepuh, mulai awal sampai akhir.

Yaa Allah, jadikanlah berkah doa-doa dalam Haul semalam Engkau curahkan kepada para yg hadir dan yg belum sempat hadir.

Kabulkanlah hajat-hajatnya, berikanlah kekuatan lahir batin dg Ridho dan Kasih Mu, berkah kemulyaan para Sesepuh yg di Haul i semalam. Al Fatehah, Tks Najib