Jumat, 23 Juni 2017

Wasiat KH. Abdul Karim Lirboyo: Hidupkan Malam Hari Raya!

Wasiat KH. Abdul Karim Lirboyo: Hidupkan Malam Hari Raya!
Berikut ini amalan pada malam Hari Raya (Idul Adlha dan Idul Fitri), seperti disebut dalam kitab Kanzun Najah Was Surur, karya Syaikh Abdul Hamid Al Qudsi, dan riwayat dawuh Syaikh Abdul Karim Lirboyo (Mbah Manab) oleh Syaikhina KH.Maimoen Zubair.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: “من أحيا ليلة الفطر وليلة الأضحى لم يمت قلبه يوم تموت القلوب” رواه الطبراني في الكبير والأوسط.
Dari Ubadah Ibn Shomit r.a. Sungguh Rosulullah SAW bersabda: Barangsiapa menghidupkan malam Idul Fitri dan malam Idul Adlha, hatinya tidak akan mati, di hari matinya hati. HR.Thobaroni
عن أبي أمامه رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : “من قام ليلتي العيدين محتسباً لم يمت قلبه يوم تموت القلوب”. وفي رواية “من أحيا” رواه ابن ماجه
Dari Abi Umamah r.a, dari Nabi SAW, bersabda: Barangsiapa menegakkan dua malam Hari Raya dengan hanya mengharap ALLOOH, maka hatinya tidak akan mati pada hari matinya hati. HR. Ibnu Majah.
Bagaimana cara menghidupkan/ menegakkan dua Hari Raya itu? Telah disebutkan oleh Syaikh Abdul Hamid Al Qudsi, dengan mengamalkan beberapa amalan:
1. Syaikh Al Hafni berkata: Ukuran minimal menghidupkan malam bisa dengan Sholat Isya’ berjama’ah dan meniatkan diri untuk jama’ah Sholat Shubuh pada besoknya. Atau memperbanyak sholat sunnah dan bacaan2 dzikir.
2. Syaikh Al Wanna’i dalam risalahnya: Barangsiapa membaca istighfar seratus kali (100×) setelah Sholat Shubuh di pagi Hari Raya, maka akan dihapus dosa-dosanya di dalam buku catatannya, dan pada hari kiamat akan aman dari siksa.
3. Masih dari Syaikh Al Wanna’i: Barangsiapa membaca ,
سبحان الله وبحمده
subhaanaLLooh wabihamdihi 100× pada Hari Raya, dan menghadiahkan pahalanya untuk ahli kubur, maka para ahli kubur berkata,”Wahai Dzat Yang Maha Penyayang, rahmatilah ia, dan jadikanlah ia ahli surga”.
4. Syaikh Al Fasyni berkata dalam Tuhfatul Ikhwan: Dari Sahabat Annas, dari Kanjeng Nabi SAW, dawuh (yg artinya): Hiasilah dua Hari Raya dengan tahlil, taqdis, tahmid dan takbir”. Nabi juga dawuh: Barangsiapa yang membaca:
سبحان الله وبحمده
SubhaanaLLooh wabihamdihi 300×
dan ia menghadiahkan untuk muslimin yg sudah wafat, maka seribu cahaya akan masuk di setiap kuburan, dan Gusti Allooh akan memasukkan seribu cahaya ke kuburnya jika ia meninggal.
5. Syaikh Az Zuhri berkata: Sahabat Anas r.a. berkata, Nabi SAW dawuh (yg artinya): Barangsiapa di dua Hari Raya mengucapkan:
لا اله الا الله وحده لا شريك له، له الملك و له الحمد يحي و يميت و هو حي لا يموت بيده الخير وهو على كل شيئ قدير
sebanyak 400× sebelum Sholat ‘Ied, maka Gusti Allooh SWT akan menikahkannya dg 400 bidadari, seakan memerdekakan 400 budak, dan Gusti Allooh SWT mewakilkan para malaikat untuk membangun kota-kota dan menanam pohon-pohon untuknya di hari kiamat.
Beliau Syaikh Az Zuhri berkata: “Aku tidak pernah meninggalkannya semenjak aku mendengarnya dari Sahabat Anas r.a. Dan Anas r.a. dahulu jg berkata: “Aku tidak pernah meninggalkannya semenjak aku mendengarnya dari Nabi SAW.”
Wasiat KH. Abdul Karim Lirboyo
Diriwayatkan dari Syaikhina Wa Murobbi Ruuhina KH.Maimoen Zubair, dari Syaikh Abdul Karim, pendiri Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Jawa Timur, beliau dawuh:
“Sak makendut-makendute santri ojo nganti ora ngurip-urip malem rioyo loro, kanthi sholat ba’diyah Isya’ rong rakaat ditambah sholat witir sak rakaat”.
Artinya:
“Senakal-nakalnya santri jangan sampai tidak menghidupkan dua malam hari raya (Idul Fithri dan Idul Adlha) dengan melaksanakan sholat sunah minimal dua rokaat setelah Isya’ dan satu rokaat witir”
WaLLoohu A’lam Bishshowaab…

IDHUL FITRI DAN SEPOTONG ROTI YANG BASI



Ada sebuah kisah yang mudah dilupakan kita, tapi seharusnya tak boleh dilupakan, khususnya ketika Ramadhan sudah diambang pintu perpisahan dan sesaat lagi takbir Idhul Fitri berkumandang. Kisah itu tentang keteladanan keluarga Nabi, yaitu datang dari Sayyidina Ali, yang disaksikan dua karibnya; Ibnu Rafi’i dan Abu Al Aswad Ad Du’ali, keduanya pernah ikut perang Jamal bersama Ali bin Abu Thalib, dan kedua karib itu termasuk pembesar kelompok pendukung Ali sampai akhir hayatnya. Kisah ini setidaknya termaktub pada dua buku; Sirrah Ashabu an-Nabi, karya Syekh Mahmud al-Misri dan Syiar A’lam An-Nubala’, karya Imam Adz-Dzahabi.

Persis usai shalat Asar, setelah seharian merasa sedih, karena bulan Ramadhan akan segera berakhir, Ali kemudian pulang  dari Masjid, sesampai di rumah ia disambut sang istri dengan pertanyaan yang bernada penuh perhatian. "Kenapa engkau terlihat pucat, kekasihku,” demikianlah sapa Sayyidah Fatimah, "tak ada tanda-tanda keceriaan sedikitpun di wajahmu, padahal sebentar lagi kita akan menyambut hari kemenangan?” Ali hanya terdiam lesu, tak berapa lama kemudian ia minta pertimbangan Sang istri untuk mensedekahkan semua simpanan pangannya kepada fakir miskin. "Hampir sebulan kita mendapat pendidikan dari Ramadhan, bahwa lapar dan haus itu teramat pedih. Segala puji bagi Allah, yang sering memberi hari-hari kita dengan perut sering terisi..." 

Singkat cerita, sore itu juga, beberapa jam sebelum takbir berkumandang, Ali ibn Abi Thalib terlihat sibuk mendorong pedatinya, yang terdiri dari tiga karung gandum dan dua karung kurma hasil dari panen kebunnya. Ia berkeliling dari pojok kota dan perkempungan untuk membagi-bagikan gandum dan kurma itu kepada fakir miskin dan yatim/piatu. Sementara istrinya, Sayyidah Fathimah az-Zahra, sambil menuntun dua putranya Hasan dan Husein, nampak di tangannya memegang kantong plastik yang besar. Mereka sekeluarga, kompak mendatangi kaum fakir miskin untuk disantuni. Begitu mereka berjalan sampai larut malam, tangannya membagikan santunan, bibirnya bertakbir kepada Allah.

Esok harinya tiba salat ‘Idul Fitri. Sayyidina Ali naik mimbar dan berkotbah di Masjid Qiblatain, potongan isi khotbah itu diantaranya tentang beberapa tanda-tanda orang yang mendapatkan "taqwa" dari puasanya yang sebulan penuh, "Yaitu mereka yang peka hati nuraninya, sehingga menggerakkan tangannya untuk peduli kepada sesama, berbagi rezeki, berbagi kebahagiaan, berbagi senyuman yang hangat, sebab kita semua sudah merasakan, bahwa lapar dan dahaga itu sesuatu yang berat..." Begitulah Sayyidina Ali, beliau tak akan pernah mengucapkan, sebelum ia sendiri sudah melakukan dan memberi keteladanan.

Setelah Shalat 'Id selesai dan hari masih sangat pagi, karib beliau, Ibnu Rafi’i dan Abu Al Aswad Ad Du’ali berkunjung dan bermaksud untuk mengucapkan selamat ‘Idul Fitri kepada keluarga Rasulullah Saw. itu, oh, begitu pintu terbuka, alangkah kagetnya mereka berdua, kedua hidung dua karib ini lamat-lamat mencium aroma yang tak sedap, dari nampan yang berisi gandum dan roti kering yang sudah basi dan disantapnya makanan yang tak layak konsumsi itu dengan lahapnya. Seketika itu Ibnu Rafi’i dan dan Al Aswad Ad Du’ali berucap istighfar, sambil berpelukan dan menangis, karena kedua dada sahabat ini ada yang nyeri di sana.

Merasa tak kuat melihat pemandangan itu, mereka kemudian, berpamitan, sebelum berpelukan, merekapun pergi menjauh dari pemandangan yang menggetarkan itu, di sepanjang jalan mata Ibnu Rafi’i berlinang air mata, perlahan butiran itu menetes di pipinya dan jatuh ke tanah seperti mengukir sebuah jejak kesedihan sampai ke kediamannya. Idul Fitri yang seharusnya penuh suka cita, tapi pagi itu mereka bersedih. Sementara Abu Al Aswad Ad Du’ali, terus bertakbir di sepanjang jalan, kecamuk dalam dadanya sangat kuat, setengah lari ia pun bergegas menghadap Rasulullah Saw. Tiba di depan Rasulullah, iapun mengadu “Ya Rasulullah. Putra baginda, putri baginda dan cucu baginda,” ujar Ad Du’ali terbata-bata. “Tenangkan dirimu, ada apa wahai sahabatku?” tanya Rasulullah menenangkan.

“Segeralah ke rumah menantu dan putri baginda, ya Rasulullah. Saya khawatir cucu baginda Hasan dan Husein akan sakit.”

“Ada apa dengan cucuku dan keluargaku?”

“Saya tak kuat menceritakan itu sekarang, lebih baik menengoknya...”

Tak berpikir lama, Rasulullah Saw. pun segera menuju rumah putrinya. Tiba sampai di halaman rumah, tak ada apa-apa yang dikhawatirkan oleh Ad Du’ali, keluarga itu tak merasa ada apapun yang aneh, justru tawa bahagia mengisi percakapan antara Sayyidina Ali, Sayyidatuna Fathimah dan kedua anaknya. Bahkan, yang sedikit aneh, mata Ad Du’ali sendiri menyaksikan, ternyata keluarga itu masih menyimpan sedikit kurma yang layak dikonsumsi untuk menyambut tamu yang datang. Mata Rasulullah pun sembab, beliau terharu, sebab ia sendiri melihat bekas-bekas makanan basi yang sudah disantap keluarga itu dan bauh anyirnya masih menyengat. Tak terbendung juga butiran mutiara bening menghiasi wajah Rasulullah Saw. nan bersih.

“Ya Allah, Allahumma Isyhad. Ya Allah saksikanlah, saksikanlah." Bibir Rasulullah berbisik lembut. Sayyidatuna Fathimah tersadar kalau di luar pintu rumah, bapaknya sedang berdiri tegak. Gandum basi yang dipegangnya terjatuh ke lantai. “Abah, kenapa engkkau biarkan dirimu berdiri disitu, tanpa memberi tahu kami, oh, relakah abah menjadikan kami anak yang tak berbakti?" Berondong Fathima spontan, lalu mencium tangan Abahnya dan abahnya ke ruang tamu. "Kenapa Abah menangis? Kenapa pula sahabat ad Duali mengikuti dibelakang Abah” Rasulullah tak tahan mendengar pertanyaan itu. Setengah berlari ia memeluk putri kesayangannya sambil berujar, “Semoga kelak surga tempatmu Nak. Surga untukmu.” Mereka yang ada disitu lalu menjawab bersama-sama, Allahuma amin...

Air mata Rasulullah tiba-tiba mengucur ceras, saat melihat sendiri dengan matanya akan kesederhanaan dan kebersahajaan putri beliau bersama keluarganya. Di hari yang Fitri, di saat semua orang berkumpul, canda gurau dan berbahagia, di saat semua hidangan kuliner aneka rupa menumpuk di meja makan. Keluarga Rasulullah Saw. cukup tersenyum bahagia dengan gandum dan sepotong roti basi yang baunya tercium tak sedap, oleh siapapun yang menghampiri. Ganjil memang, dan orang bisa saja bilang; Duh, segitunya... tetapi orang boleh berbeda dalam penghayatannya pada sesuatu yang bersifat trasendental.

Demikianlah, sekelumit kesaksikan ad Duali dan Ibnu Rafi’i, atas keluarga Rasulullah Saw. pada hari ‘Idul Fitri, selalu saja mereka, orang-orang mulia itu, menyantap makanan yang basi berbau anyir. Jika itupun masih tersisa sedikit yang layak konsumsi itu khusus dihidangkan buat tamu. Ibnu Rafi’i berkata, “Itulah salah satu dampak pendidikan Ramadhan bagi keluarga Nabi, dan aku diperintahkan oleh Rasulullah Saw. agar tidak menceritakan tradisi keluarganya setiap ‘Idul Fitri. Aku pun simpan kisah itu dalam hatiku. Namun, setelah Rasulullah Saw. meninggal, aku takut dituduh menyembunyikan hadits, maka terpaksa aku ceritakan agar jadi pelajaran bagi segenap kaum Muslimin untuk benar-benar bisa mengambil hikmah dari madrasah Ramadhan.” Demikian tulis Musnad Imam Ahmad, jilid 2, halaman. 232.

Memang ada sesuatu yang amat rumit hari-hari ini. Ketika kerakusan materi sudah memenuhi diri kita. Oh, alangkah menjadi kikirnya kita.

Didapat dr postingan  teman saya di PCINU Jepang, Muhammad Abdillah dan Keluarga

Mimpi Khilafah Muncul Sejak Indonesia Belum Merdeka



Foto : Akademisi dari Unsoed Purwokerto, Ir. H. Sisno Sudjana, M.S.I saat menyampaikan Dialog kebangsaan bertemakan Menjaga Keutuhan Bangsa, NKRI serta Menolak Faham Khilafah dan Intoleran, di Gedung Korpri Banyumas, Rabu (21/6). (Foto: Mufid untuk ansorjateng.net).



Banyumas, ansorjateng.net - Ide khilafah di Indonesia sudah ada sejak sebelum Indonesia merdeka, bahkan sampai detik ini ide itu terus muncul dan masih bermimpi khilafah itu ada di Indonesia. Tapi, sebanyak 1.243 suku sepakat Indonesia adalah merah putih dan pancasila adalah lambang semangat Bangsa Indonesia.

Akademisi dari Unsoed Purwokerto, Ir. H. Sisno Sudjana, M.S.I menegaskan hal itu saat menyampaikan materi dialog kebangsaan bertemakan Menjaga Keutuhan Bangsa, NKRI serta Menolak Faham Khilafah dan Intoleran, di gedung Korpri, Banyumas, Kamis (22/6).

Ia menyampaikan, pihaknya akan sangat bangga apabila Ansor Banser Banyumas mengukuhkan semangat kebangsaan NKRI dan menolak dengan tegas adanya khilafah, karena mereka bukan merupakan bagian dari negara ini tapi menganggu NKRI.

“Setelah merdeka mereka memberontak dan setelah ini mereka masih merongrong termasuk komunis juga demikian. tapi Indonesia kultur kita nusantara yang membuktikan bahwa rawe rawe rantas malang-malang putung,” katanya.

Narasumber itu juga menceritakan tentang NKRI adalah bangsa yang besar, karena secara geografis memiliki banyak pulau, suku ras dan bahasa, tapi mereka bersedia bersatu menjadi Negara Indonesia.

“Suku-suku di nusantara yang ada 864 bahasa memiliki juang sama yang namananya Indonesia. Mereka mampu menyatukan diri dan sampai detik ini masih eksis dalam menjadi Bangsa Indonesia,” katanya. (Miftah Ahmad).

Sumber : http://ansorjateng.net/2017/06/23/khilafah-muncul-sejak-indonesia-belum-merdeka/

Sabtu, 17 Juni 2017

CARA MUDAH MENCARI HALAMAN PERTAMA SETIAP JUZ DALAM AL-QUR'AN


diantara keajaiban al-Quran al-karim

Kita ketahui kitab Al-Qur'an cukup tebal. Jika kita sedang membaca Al-Qur'an setiap hari dan perlu mencari Juz tertentu, maka utk membuka lembaran halaman demi halaman akan makan waktu, sedangkan kita maunya cepet ketemu, Juz ke sekian  berada di halaman berapa...

Ini dia cara mudah dan cepat untuk mencari halaman Surat dlm Al-Qur'an..!!!

Al-Qur'an merupakan warisan Rasulullah Saw buat kita semua sbg umatnya. Ada 2 (dua) benda yg Nabi Muhammad Saw tinggalkan buat kita, yaitu Al-Qur'an dan juga As-Sunnah (Hadits) utk kita amalkan.

Pahala paling nikmat adalah melalui pembacaan Al-Qur'an, karena utk setiap huruf yg kita baca akan  diberikan 10 pahala. Tambahan pula Al-Qur'an adalah kalam Allah (datang dari Allah sendiri bukan diciptakan manusia). !

Tips yg ingin kita share ini adalah cara mudah utk mencari Halaman Pertama Surat setiap Juz Al-Qur'an.

Memang menakjubkan karena hanya dengan menggunakan formula matematik yg sederhana, kita bisa tahu halaman pertama surat untuk setiap juz Al-Quran.

Mari kita coba sama-sama...

Contoh 1:

Jika Anda ingin mengetahui Juz 5 itu berada di halaman berapa?
Caranya :
5-1 = 4;
Hasilnya (4 perlu dikalikan dengan 2 jadi 4 x 2 = 8);
Letakkan angka 2 setelah jawaban tadi; Jadi, juz 5 berada pada halaman 82.

Sekarang lihat pada Al-Qur'an, betulkah Juz 5 itu berada pada halaman 82? Ternyata betul ! Menarik bukan?

Contoh 2:
Jika Anda ingin mengetahui Juz 10 itu berada di halaman berapa?

Caranya :
10-1 = 9,
Hasilnya (9 perlu dikalikan dengan 2 jadi 9 x 2 = 18).
Letakkan angka 2 setelah jawaban tadi. Jadi, juz10 berada pada halaman 182.

Contoh 3:
Jika Anda ingin mengetahui Juz 23 di halaman berapa?

Caranya :
23-1 = 22;
Hasilnya (22 perlu dikalikan dengan 2 jadi 22 x 2 = 44)
Letakkan angka 2 setelah jawaban tsb. Jadi, juz 23 berada pada halaman 442.

Subhanallah, menakjubkan bukan?

Mari kita sama2 bagikan INFO PENTING INI kepada saudara2 seiman.

AYO DZIKIR PAGI (ADP) ONE DAY ONE HADITH



Marilah kita awali pagi yang penuh keberkahan ini dengan membaca dzikir, minimal dzikir berikut dan bisa dilanjutkan dg doa seterusnya seperti wirdul lathif dll.

Ta'awwudz

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
“Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.”

Ayat Kursi

اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

(QS. Al Baqarah: 255)
(Dibaca 1 x)

Hadits: Barang Siapa yang membacanya ketika pagi, maka ia akan dilindungi hingga petang. [HR. Al Hakim]

Surat Al-Ikhlas dan Muawwidzatain

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ
(QS. Al Ikhlas: 1-4)
(Dibaca 3 x)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ مِن شَرِّ مَا خَلَقَ وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ  وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
(QS. Al Falaq: 1-5)
(Dibaca 3 x)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ مَلِكِ النَّاسِ إِلَهِ النَّاسِ مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ
(QS. An Naas: 1-6)
(Dibaca 3 x)

Hadits: Barang Siapa yang mengucapkannya masing-masing tiga kali ketika pagi dan petang, maka segala sesuatu akan dicukupkan untuknya. [HR. Abu Daud]

Doa Terhindar Bahaya

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

“Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Dibaca 3 x)

Hadits: Barang siapa yang mengucapkan dzikir ini sebanyak tiga kali di pagi hari dan tiga kali di petang hari, maka tidak akan ada bahaya yang tiba-tiba memudaratkannya. [HR. Abu Daud]

Doa Afiyah

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau tenggelam dalam bumi dan lain-lain yang membuat aku jatuh).” (Dibaca 1 x)

Hadits: Rasulullah  saw tidak pernah meninggalkan do’a ini di pagi dan petang hari.
[HR Abu Daud]

Doa Pagi

أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ
“Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabbku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan siksaan di alam kubur.” (Dibaca 1 x)

🔆 Mari kita raih doa Nabi :
اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا
“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” [HR. Abu Daud]
⚠⛔ Dan jauhi tidur pagi hari ('Aylulah) yg akan mengakibatkan kefakiran.

🙏 Semoga Hari ini menjadi hari terbaik buat alvers semua. Semoga Allah yang maha pengasih melimpahkan kepada kita semua berikut keluarga ; kesehatan, kekayaan, perlindungan dan hidayah-Nya.

Salam Satu Hadits
Dr.H.Fathul Bari

✅ NB.
👍 Mohon bantuan anda untuk Nge-share dzikir pagi ini Setiap hari mulai
🕓 Subuh
Mari saling mengingatkan kebaikan. Mari buat jagat medsos berdzikir. InsyaAllah pahala anda dapatkan...

JADWAL LAILATUL QODAR Imam Al-Ghazali

JADWAL LAILATUL QODAR

إعانة الطالبين (2/ 257)

قال الغزالي وغيره إنها تعلم فيه باليوم الأول من الشهر فإن كان أوله يوم الأحد أو يوم الأربعاء فهي ليلة تسع وعشرين
أو يوم الاثنين فهي ليلة إحدى وعشرين
أو يوم الثلاثاء أو الجمعة فهي ليلة سبع وعشرين
أو الخميس فهي ليلة خمس وعشرين
أو يوم السبت فهي ليلة ثلاث وعشرين
قال الشيخ أبو الحسن ومنذ بلغت سن الرجال ما فاتتني ليلة القدر بهذه القاعدة المذكورة

Imam Al-Ghazali dan ulama yang lain berkata, sesungguhnya lailatul qodar itu bisa diketahui dari awal hari permulaan bulan :

Jika awalnya jatuh pada hari Ahad atau Rabu maka lailatul qodar jatuh pada malam ke 29

Jika awalnya jatuh pada hari Senin maka lailatul qodar jatuh pada malam ke 21

Jika awalnya jatuh pada hari Selasa atau Jum'at maka lailatul qodar jatuh pada malam ke 27

Jika awalnya jatuh pada hari Kamis maka lailatul qodar jatuh pada malam ke 25

Jika awalnya jatuh pada hari Sabtu maka lailatul qodar jatuh pada malam ke 23

Syekh Abul Hasan As-Syadzili berkata :

"Semenjak saya menginjak usia dewasa lailatul qodar tidak pernah meleset dari jadwal tersebut."

WALLAHU A'LAM
⁠⁠⁠⁠

Muhammadiyah, Kau Kok Begitu Sih Sama NU ?

Muhammadiyah, Kau Kok Begitu Sih Sama NU ?

Dalam dunia ormas Islam, Muhammadiyah terbilang kakak dari NU. Muhammadiyah berdiri tahun 1912 sedangkan NU tahun 1926. Begitu juga sang pendirinya, KH Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah) itu lebih tua 2 tahun dari KH Hasyim Asyari (pendiri NU). Beliau-beliau itu tunggal guru (KH Sholeh Darat Semarang dan guru-guru ketika di Mekkah Madinah) dan tunggal nasab, sama-sama keturunan Sunan Giri.

Muhammadiyah dan NU adalah jangkar Nusantara sekaligus benteng Islam Indonesia (bahkan dunia), sebagaimana simbolnya matahari (Muhammadiyah) dan bumi (NU). KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asyari telah sepakat untuk berdakwah Islam di Nusantara (sekaligus dunia) menegakkan Islam Ahlussunnah wal Jamaah ala manhaj Rasulillah SAW. KH Ahmad Dahlan dakwah via perkotaan (dimulai dari keraton Jogjakarta) sedangkan KH Hasyim Asyari lewat pedesaan (Desa Cukir Jombang) dan akhirnya bertemu pada Islam Indonesia. Dan dalam perkembangannya Muhammadiyah tidak hanya besar di kota saja namun juga desa, pun begitu dengan NU tidak hanya menguasai pedesaan bahkan sudah merambah ke pelosok-pelosok kota.

Karena satu guru dan satu nasab, KH Admad Dahlan dan KH Hasyim Asyari mempunyai ajaran yang sama persis, beraqidah Asyariyah dan berfiqh Syafi’iyah. Konsekwensinya pola keberagamaan Muhammadiyah dan NU itu sama dan kongruen. Muhammadiyah dan NU sama-sama berteraweh 20 rakaat, sama-sama tahlilan, yasinan, pakai usholli awal sholat, baca sayyidina, jaahr basmalah, pakai ru’yah hilal dalam penentuan bulan baru, ziarah kubur dan amaliah-amaliah lainnya, antara NU dan Muhammadiyah itu sama. Ajaran dan amaliah Muhammadiyah jaman KH Ahmad Dahlan sama persis dengan ajaran dan amaliah NU, sehingga ada adagium: Muhammadiyah awal adalah NU, NU adalah Muhammadiyah asli.

Namun karena adanya penetrasi proyek Wahabisasi global, Muhammadiyah terimbas/terimbas Wahabi. Sehingga ajaran Muhammadiyah generasi awal (Muhammadiyah Dahlaniyah) berbeda dengan Muhammadiyah generasi saat ini (Muhamadiyah Wahabiyah). Jika saat ini Muhammadiyah ditanya: “Mengapa Muhammadiyah sekarang amaliahnya beda dengan Muhammadiyah yang dulu?” Biasanya orang Muhammadiyah akan menjawab: “Karena ini Muhammadiyah dan bukan Dahlaniyah”. Suatu jawaban yang lucu dan menggelikan. Memangnya Muhammadiyah yang asli, ajaran KH Ahmad Dahlan itu salah, kok saat ini ditinggalkan?

Pertanyaannya adalah mengapa NU aman dari penetrasi proyek Wahabisasi global? Jawabannya adalah karena di NU itu banyak ulamanya, NU gudangnya ulama, banyak Kiainya dan selalu berpegang erat pada ajaran salaf yang tertuang dalam kitab kuning. Hal ini beda dengan di Muhammadiyah. Di Muhammadiyah jarang ulamanyanya, jarang Kiainya, yang ada itu Cendekiawan Islam. Mohon dibedakan antara Ulama dan Cendekiawan Islam.

NU dari dulu jaman KH Hasyim Asyari sampai sekarang tetap konsisten memegang ajarannya, namun beda dengan Muhammadiyah, Muhammadiyah jaman KH Ahmad Dahlan dan Muhammadidyah saat ini mempunyai ajaran yang berbeda. Jika dulu Muhammadiyah dan NU sama, perbedaannya adalah hanya pada tataran namanya saja, yaitu istilah Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. Sebagaimana perbedaan jenis majlis taklim saat ini, misal: Majlis Taklim Nurul Huda dengan Majlis Taklim Nurul Ilmi, cuma beda nama tapi ajaran dan amaliahnya persis-sis.

Tapi sayang beribu sayang. Sejak Muhammadiyah cenderung ke ajaran Wahabi maka hubungan persaudaraan dengan NU sedikit merenggangang. Ini disebabkan diantaranya karena berdirinya NU itu untuk membendung dan memberangus paham Wahabi, sedangkan Muhammadiyah berbau Wahabi. Karena ada gab antara Muhammadiyah dan NU itu maka disana-sini timbul perbedaan pendapat tentang amaliah yaumiyah, diantaranya masalah tahlilan, ziarah kubur dan sebagainya.

Sebagai saudara tua, Muhammadiyah berlaku tidak adil terhadap saudara mudanya, NU. Entah kenapa kok seperti itu. Apa memang ada dendam pribadi KH Mas Mansur (Muhammadiyah) dengan KH Wahab Hasbullah (NU) dimana dulunya sama-sama aktif di Nahdlatul Wathan (NW), organisasi embrio NU (disamping Nahdlatut Tujjar dan Tasywirul Afkar, hal ini ditandai dengan beralihnya KH Mas Mansur ke Muhammadiyah padahal dulunya sama-sama di NW, setelah ada “sedikit konflik” dengan KH Wahab Hasbullah. Atau Muhammadiyah merasa tersaingi NU, ormas yunior kok lebih banyak pengikutnya daripada seniornya. Atau alasan-alasan yang lain, wallauhu a’lam.

Namun yang pasti NU seringkali didholimi Muhammadiyah. Perlakuan Muhammadiyah terhadap NU yang tidak adil itu dapat digambarkan sebagai berikut. Ketika Muhammadiyah berada pada posisi d  atas NU, maka dalil yang dipakai “fastabiqul khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan)”. Ini seakan-akan Muhammadiyah tidak mau membantu NU ketika berada pada posisi sulit, karena dalam perlombaan itu ada yang menang dan ada yang kalah. Jika saat ini kamu kalah (NU) ya itu nasibmu saja yang belum mujur, dan saya (Muhammadiyah) adalah pemenangnya. Namun sebaliknya, jika Muhammadiyah pada posisi sulit, dalil yang dipakai lain lagi, adalah “Al-Muslimu lil muslimin ikhwatun (muslim satu dengan muslim yang lain itu bersaudara)”. Seakan-akan ketika Muhammadiyah berada pada posisi di bawah/sulit dan supaya tidak “digencet” NU maka Muhammdiyah minta perlindungan dengan dalil sesama muslim bersaudara. Karena NU baik hati, akhirnya ditolonglah Muhammadiyah dari posisi terjepit tersebut. Dan anehnya setelah ditolong dan sudah berada di atas selanjutnya gantian NU yang dibawah maka NU digencetnya, bukannya ditolong karena sesama muslim bersaudara, namun beda lagi dalilnya: “Fastabiqul Khairat”. Jika caranya demikian, Muhammadiyah selalu menang baik ketika di atas dan dibawah dan NU selalu kalah. Tapi Allah “tidak tidur”, NU mendapat perlindungan Allah, NU selalu dalam naungan Allah dan Allah ridla dengan NU karena NU didirikan oleh para wali dan ulama yang iklash.

Pendhloliman Muhammadiyah terhadap NU selanjutnya adalah masalah pendirian lembaga pendidikan. Jika melihat fakta dilapangan, Muhammadiyah selalu mendirikan sekolah atau perguruan tinggi di daerah kantong NU, di daerah yang sudah ada lembaga pendidikan NU. Dan lembaga pendidikan yang didirikan Muhammadiyah tersebut (sekolahan atau perguruan tingi) sengaja didesain mewah, berkualitas dan apik. Sehingga anak-anak nahdliyin tergiur untuk sekolah di situ. Memang dari segi sarana dan prasarana dan kualitas bagus, dan itu bisa dipahami karena dana yang dipunyai Muhammadiyah sangat besar, namun anehnya itu mengapa didirikan di tengah-tengah kantong nahdliyin yang saat ini kesulitan ekonomi dalam mengelola pendidikan karena keterbatasan dana. Seakan-akan memanfaatkan kelemahan warga NU di bidang ekonomi dan manajemen, disisi lain Muhammadiyah sengaja membuat lembaga pendidikan yang mentereng di kawasan basis NU.

Pertanyaannya adalah apakah kebijakan yang ditempuh Muhammadiyah itu skenario Muhammadiyah untuk me-Muhammadiyahkan anak-anak NU atau murni membuat pendidikan untuk mencerdaskan segenap akan bangsa? Kalau murni pendidikan, sepertinya tidak, terbukti ketika anak-anah nahdliyin sekolah Muhammadiyah maka secara otomatis diwajibkan ikut mata pelajaran/mata kuliah kemuhammadiyahan. Ini bisa dilihat, hampir semua anak-anak NU yang pernah sekolah atau kuliah di kampus Muhammadiyah maka ke-NUannya luntur, tidak ada ghirah terhadap NU bahkan berani melawan NU.

Selanjutnya dengan sekolah di Muhammadiyah, anak-anak NU tersebut secara otomatis ditarik jadi kader Muhammadiyah, yaitu dipaksa masuk IRM (Ikatan Remaja Muhammadiyah), sebuah organisasi pelajar di ormas Muhammadiyah (kalau di NU itu IPNU/IPPNU). Sehingga jika dilihat jumlah di database anggota IRM dengan IPNU/IPPNU maka IRM lebih besar. Dan ketika dilihat dengan jeli justru jumah besar itu mayoritas diisi oleh anak-anak NU yang sudah di-Muhammadiyahkan.

Jika hal ini dibiarkan maka anak-anak NU semakin hari semakin banyak yang di-Muhammadiyahkan oleh lembaga pendidikan Muhammadiyah. Dan ini tidak bisa dibiarkan. Jika sampai pada titik nadzir maka sangat dimungkinkan Syuriah NU mengeluarkan fatwa haram untuk anak-anak NU menuntuk ilmu (sekolah/kuliah) di lembaga pendidikan milik Muhammadiyah, karena akan sama dengan Muhammadiyahisasi NU.

Solusinya:
1. Jika Muhammdiyah sengaja me-Muhammadiyahisasi anak-anak NU maka mulai saat ini harus dihentikan.
2. Jika itu dalam rangka mencerdaskan anak bangsa, khusus untuk anak–anak NU jangan dipaksa ikut mata pelajaran/mata kuliah ke-Muhammadiyahan.
3. Anak-anak NU yang sekolah di lembaga Muhammadiyah, jangan dipaksan ikut IRM dan IMM.
4. Stop genosida (pemusnahan) pendidikan diniah NU dengan dalih Full Day School, oleh Menteri Pendidikan dari Muhammadiyah, Muhajir Efendi.
5. NU jangan selalu didholimi.

NU itu suka damai dan senang menjalin ukhuwah Islamiyah, tapi jika selalu didholimi maka NU akan berfikri ulang.

(by: WP)

Rabu, 14 Juni 2017

Vaksin, sebuah konspirasi

dari fb nya Heru Kurniawan : (agak panjang)

Vaksin, sebuah konspirasi...
---
Lagi rame pada bahas vaksin HPV pasca wafatnya seorang mantan artis karena kanker serviks...

Bicara vaksin ya bicara pro dan kontra, pro kalau ngerti, kontra kalau nggak ngerti...😉

Beberapa pasien kami ada yang sangat menolak vaksinasi...banyak alasan yang dikemukakan...terlebih isu konspirasi dan isu basi tentang autism akibat vaksin...

Seorang lelaki paruh baya, dengan bangga mengatakan...

"Dari 5 anak saya tidak satupun yang imunisasi, alhamdulillah semua sehat...asal rajin minum madu sama habbatus sauda' insya Allah ga usah vaksin..."

Saya ga membahas tentang manfaat madu dan habbatus sauda' yang sudah masyhur (sangat dikenal) diketahui manfaatnya bagi kesehatan, tapi poinnya bukan di situ, poinnya pada pemahaman vaksinnya...

"Ya kah Pak, alhamdulillah, Bapak sekeluarga termasuk beruntung walau ikhtiarnya belum sempurna tapi Allah masih selamatkan...." terangku😉

Sepertinya si Bapak ga terima dengan pernyataanku barusan...
"Lho, Mas Muslim kan?" tanyanya
"Ya, alhamdulillah Muslim Pak!" jawabku
"Sampeyan gak percaya takdir? Hati2 tauhidnya bisa rusak...semua kalau Allah menghendaki sehat ya sehat..." lanjutnya lagi...hehe ga nyambung sepertinya...siapa yang mau bahas takdir...😂

"Pak, saya ga bilang gitu ya, mohon maaf kalau salah, saya cuma bilang alhamdulillah meski ikhtiarnya belum "sempurna" tetapi masih Allah kasi selamat. Ibarat Bapak naruh motor tanpa dikunci di pinggir jalan, tapi Allah selamatkan sehingga motor Bapak nggak kemalingan, padahal ikhtiar yang Bapak lakukan supaya gak kecolongan motor belum "sempurna"...inikan luar biasa namanya...atau anggaplah Bapak selama ini naik motor ga pernah kehujanan padahal ga pernah bawa mantel, tiap hujan pas sudah sampai tempat tujuan, untungnya Allah selamatkan Bapak ga sampai kehujanan padahal ikhtiar Bapak belum "sempurna"...itu jelas suatu anugerah yang luar biasa..." kataku lagi...😁

"Ikhtiar sempurna itu maksudnya apa?" tanyanya dengan semangat 45...😄 santai Pak...santai kaya di pantai lah...hehehe

"Maaf Pak, saya awam masalah agama, saya tahunya tawakkal itu nggak ninggalin ikhtiar, pokonya mau ikhtiar ga sempurna kah atau sempurna kah pokoknya ya kerjakan aja...karena ikhtiar itu bagian dari proses takdir ya kan Pak?...misalnya Bapak keluar rumah, boleh saja Bapak memilih nggak kunci pintu, biar aja jendela kebuka tanpa tralis, yang penting pasrah pada Allah, ini ga salah juga, bisa aja Allah selamatkan dari maling padahal ikhtiar ngunci pintu ga Bapak kerjakan, kalau takdirnya ga kemalingan ya ga bakalan kemalingan kan hehehe...., cuma nanti kalau Allah kasi takdir pas lewat maling lalu dia masuk rumah Bapak yang tidak terkunci misalnya ya hilangnya barang2 juga takdir dengan perantara sebab Bapak ga mengunci pintu, artinya takdir Bapak kemalingan melalui proses kurang sempurnanya ikhtiar juga ga boleh nuntut ke Allah...hehehe..." mungkin karena bukan tampang ustadz penjelasan saya jadi kurang meyakinkan kali ya hehe😝...makanya dia nyerocos lagi...

"Mas tahu gak vaksin itu konspirasi Barat buat merusak generasi kita..." katanya berapi2...whaaaat halah bilang siapa dari Barat, jangan malu2in lah...😴

"Bapak tahu darimana vaksin itu dari Barat? Siapa yang sekarang disebut penemu vaksin? Edward Jenner disebut penemu vaksin karena dialah orang Eropa pertama yang meneliti dan menyusun secara rinci bagaimana melakukan metode vaksin, itu kejadiannya di akhir tahun 1700an, padahal jauh sebelum itu, metode ini sebenarnya sudah dikenal di dunia Islam zaman Ottoman...metode vaksin masuk ke Eropa baru tahun 1700an Pak..., Edward Jenner itu terinspirasi juga gara2 seorang bangsawan Inggris bernama Lady Montague dari London yang ketakutan banget sama penyakit mematikan yang namanya smallpox, sepulang dari tour nya bersama sang suami ke Turky si nyoya Inggris ini sangat terkesan dengan kebiasaan orang2 Turki mecegah penularan penyakit smallpox (sejenis cacar yang ganas dan mematikan) waktu itu si nyonya memperhatikan teknik orang2 Turky dalam proses inoculasi, yaitu nanah atau cairan bekas luka pasien smallpox yang hampir sembuh diambil, terus dibuat luka di kulit orang yang sehat, nah cairan bekas luka dari pasien di oleskan di lukanya orang sehat dan akhirnya orang yang sehat tadi jadi kebal dengan smallpox...proses ini dilihat oleh Lady Montague langsung saat berkunjung ke Turky...ketika pulang ke London dia tiru, dan berhasil...inilah cikal bakal yang mengilhami metode imunisasi dengan vaksin...jadi ini vaksin ini buatan orang Muslim lho Pak, jangan salah...dokumen sejarahnya tercatat rapi dalam makalahnya si Edward Jenner..." ,
hehehe...kayaknya masih ga percaya sepertinya...😊
( sejarah ini bisa dirujuk ke https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1200696/ )

"Tapi madu dan habbatus sauda' kan cukup, apalagi pakai ASI, itu vaksinasi alami, bukan hasil manusia...ada haditsnya itu...sampeyan harus percaya..!" katanya semangat....waduh makin panas nih...ga segitunya kali...elus dada aja dah😅

"Kalau manfaat madu dan habbatussauda' sebagai obat saya percaya 100%, tinggal dicari dosisnya aja yang pas...saya ga ngomongin dalilnya ya Pak, seandainya ada hadits yang bunyinya, "Obat HANYALAH MADU DAN HABBATUSSAUDA' saja" atau "Berobatlah pakai madu dan habbatussauda' SAJA jangan yang lain" misalnya ya okelah...saya pasti ikut, tapi inikan ga ada hadits kaya gitu, yang bilang HANYA MADU DAN HABBATUSSAUDA'...ga ada kan Pak, makanya karena ga ada jangan diada2in macam2 lah...nanti jatuhnya mengharamkan yang halal...", tetap santai aja...😊

"Beda, anda salah...kalau madu dan habbatussauda' kerjanya holistik, lebih bagus...ga sama dengan vaksin, justru sempurna ikhtiarnya...anda harusnya belajar thibbun nabawi baru ngerti..." kata si Bapak...ya udah saya kalah deh😀...

"Ya Pak, saya memang kurang faham thibbun nabawi, cuma masalah vaksin dan madu atau habbatussauda' memiliki cara kerja yang berbeda Pak. Sebenarnya dalam vaksin ini kita nggak sedang membuat obat baru kok Pak, justru ini wujud syukur kita kepada Allah..." kataku

"Kok bisa sampeyan bilang gitu?"

"Ya, karena kita memanfaatkan anugerah Allah kepada tubuh kita dengan lebih optimal. Kenapa? Begini, sejatinya Allah Swt telah menganugerahkan kepada tubuh kita ini kekuatan tersembunyi, Bapak tahu kan di tubuh kita ada sel darah merah dan putih, sel darah merah untuk nganter oksigen dan makanan, kalau sel darah putih untuk membunuh kuman. Ga semua penyakit bisa dibunuh pakai antibiotik, banyak penyakit hanya bisa dibunuh oleh darah putih. Penyakit2 mematikan yang belum ketemu obatnya seperti polio, cacar, hepatitis dan tetanus kita cuma bisa ngandalin kekuatan sel darah putih kita lho Pak. Madu dan habbatussauda' mungkin bisa meninggkatkan jumlah sel darah putih, juga bisa menaikkan antibodi melalui jalur nutrisi sel, tapi apalah guna kalau sel darah putih dan antibodi banyak tapi dia BUTA...ga tahu mana musuh mana kawan?" jelaku lagi...

"Maksudnya BUTA apa?" tanyanya

"Imunisasi melalui proses vaksinasi itu kerjanya MEGENALKAN DAN MENGAJARI SEL DARAH PUTIH TENTANG SIAPA SAJA MUSUHNYA, KARAKTERISTIK DAN KUNCI KELEMAHAN MUSUH,...supaya dia ga buta. Mungkin Bapak pernah belajar dulu di biologi, kita kenal Sel darah putih itu macam2 ada macrofag yang tugasnya "memakan" kuman, antibodi yang nunjukin musuh, dan limfosit T yang ngingetin antibodi cara menghancurkan musuh. Masalahnya si macrofag yang tugasnya makan kuman ini BUTA, dia hanya memakan kuman yang sudah ditandai oleh antibodi, kalau antibodi ga nyuruh dia ga mau makan, antibodi ini ibarat kuncinya atau passwordnya musuh, antibodi diproduksi oleh sel limfosit B, lalu biar ga lupa dengan "paasword" nya musuh sel darah putih yang namanya limfosit T bertugas membuat cetak biru tentang seluk beluk musuh dan passwordnya...supaya sel limfosit T bisa bikin cetak biru dan antibodi punya password musuh maka satu2nya jalan ialah MENGENALKAN MUSUH. Masalahnga kita ga mungkin ngenalin musuh pakai musuh yang masih kuat, bisa2 belum sempat sel limfosit T mempelajari si musuh ini malah menyerang sana-sini. Makanya kita kasi ke sel darah putih "sampel" musuh yang sudah mati atau dilemahkan, buat dipelajari kelemahannya dan dicari kunci password menghancurkannya...Jadi ini proses alami tubuh sesuai sunnatullah Pak, ga ada yang menyimpang, sunnatullah (hukum Tuhan dalam alam semesta)nya begitu. Detailnya nanti bisa dibaca lebih lanjut di google...tapi cari sumber terpercaya dan adil, ga asal comot dari artikel apalagi blog orang..." jelasku

Karena sepertinya si Bapak masih ga terima akhirnya kulanjutkan lagi,

"Kalau baru minum madu, habbatussauda atau ASI saja itu ikhtiarnya baru sampai pada memperbanyak jumlah sel darah putih seperti macrofag dan sel limfosit, dengan cara memperbaiki nutrisi sel, itu saja, tapi sekali lagi apa guna BANYAK PASUKAN TAPI BODO SEMUA...BUTA SAMA MUSUHNYA...ya tho...jadi ini yang saya maksud menyempurnakan ikhtiarnya Pak...membuat "PINTER" sel darah putih...jadi paling bagus dan komplit ya kita minum madu, minum habbatussauda' dan juga imunisasi...ini baru sempurna..." kataku lagi😊

"Tapi kan vaksin najis, banyak mengandung babi, dalam proses pembuatannya menggunakan darah babi, kera, kuda dan dengan bahan2 haram lainnya...ini mutlak sudah haramnya...!" seru si Bapak lagi😊

"Wah, nda semua vaksin begitu cara membuatnya, sekarang canggih, malah ada yang cuma pakai DNA virus aja, ada yang diperbanyak pakai bakteri, ada yang cuma pakai "kulit" nya virus, macam2 dah, memang sih masih ada yang pakai perantara darah hewan untuk "pembibitan virusnya" kadang juga pakai enzym yang bersumber babi...tapi ga banyak lagi yang beginian, prosesnya panjang lagi sampai jadi vaksin, dalam proses pembuatanya bahan2 utama vaksin meski awalnya bersinggungan dengan enzym babi atau darah kera misalnya, ga bisa langsung dipakai, tapi harus disaring berkali kali dan bertingkat2 sampai tingkat kemurniannya tinggi, enzym apalagi darah hewan sudah ga ada lagi di hasil akhir vaksin..." jelasku panjang lebar...

"Eh, saya ini orang kimia lho mas...(emang kenapa kalau kimia hihihi😁), saya tahu persis mana mungkin kita bisa menghilangkan 100% enzyim dan katalis2 dari babi, pasti masih tertinggal walaupun persentasenya 0,000 sekian persen...jadi tetap aja haram...." sergahnya...
Loe pikir gue kagak belajar kimia??? Yeaah mulai kimia dasar, kimia organik, kimia medisinal, sampai kimia analisis, itu makanan hari2 kuliah sampai keriting Pak...😄😅

"Ya, Bapak betul, tapi kan hasil akhirnya si vaksin ini sudah berkali2 melalui proses pencucian kan Pak...ya kalau mau dicari2 kadarnya ya tetap adalah...meski 0,000sekian persen, tapi menurut saya itu pemikiran yang berlebihan...!" kataku

"Berlebihan bagaimana?" tanyanya
"Begini Pak, kita ini minum air PDAM kan Pak?" tanyaku
"Ya, kenapa?" tanyanya lagi..
"Bapak tahu kan sumber air baku PDAM di Samarinda ini adalah dari Sungai Mahakam?"
"Ya, saya tahu..." jawabnya singkat
"Bapak tahu kan di sepanjang sungai Mahakam ini ada banyak, maaf sebelumnya, orang buang hajat, kencing, buang sampah, mulai sampah sayur sampai sampah najis juga ada, di sana juga ada bangkai binatang, mungkin anjing, kucing, ayam bahkan babi, di sana juga ada sisa bangkai manusia yang banyak ditemukan mengapung di sungai Mahakam, betul bukan? Kalau kita pakai logika sesederhana Bapak pasti ga boleh kita mengkonsumsi air PDAM kan? Sebab kalau mau di teliti lagi pastilah ada 0,0000sekian persen sisa2 bangkai, sampah dan kotoran yang masih lolos dalam proses penyaringan di PDAM, lha wong proses penyaringan air PDAM itu sederhana banget, ga secanggih penyaringan vaksin, kalau di PDAM kan air di saring, lalu masuk bak pengendapan supaya kotoran mengendap biasanya dikasi tawas, lalu masuk bak pemisahan kotoran yang mengendap dibuang, terus masuk bak saring paling2 pakai pasir atau ijuk gitu aja kan, lalu dilewatkan bak desinfektan dengan kaporit, baru dialirkan ke bak penampungan akhir lalu ke rumah2 melalui pipa..., kan gitu aja tho Pak, ya pastilah masih ada meski sangat kecil sekali zat2 najis yang tersisa, tapi mana ada ulama' yang bilang air PDAM nya haram? Ga adalah, pasti dianggap suci, bahkan dipakai wudhu pula.... Memang tantangan perusahaan vaksin adalah meninggalkan penggunaan enzym2 babi, dan sekarang sudah banyak kok alternatif vaksin yang halal, termasuk produksi dalam negeri sendiri yaitu buatan Biofarma Bandung...itu sudah ada halal MUI nya lho...bahkan kalau kita buat list atau daftar ulama' besar dunia yang menghalalkan vaksin vs mengharamkan jauuuh lebih banyak yang menghalalkan...silahkan googling aja fatwa2 ulama' dunia..." fuiiih sampai capek njelasinnya😂 nampaknya masih mau lanjut lagi nih Bapak...

"Oke, tapi jangan lupa vaksin ini termasuk dalam gerakan konspirasi internasional, Mas tahu siapa pemodal besar vaksin? Namanya Rockefeller, dia ini yahudi yang mau merusak dunia dengan propaganda vaksinya...hati2...mas bisa baca di internet bagaimana ngerinya bisnis Rockefeller ini sampai ingin menghancurkan ummat manusia, mereka membuat virus2 lalu membuat antinya supaya bisa dijual, jadi bisnis mereka membuat penyakit dan menyebarkannya supaya orang beli penawarnya ke perusahaan dia...ini banyak yang belum tahu..." jelas si Bapak...

"Oh ya? Kospirasi atau bukan ga ada gunanya dibahas, bagaimanapun nyatanya penyakit itu terlanjur sudah ada dan menyebar, mau konspirasi atau bukan ya mau ga mau kita harus beli juga antivirusnya supaya kita selamat... Sama ajalah dengan komputer...mungin kita berfikir apa virus2 komputer itu sengaja di buat oleh perusahaan antivirus ya? jangan2 dibuat virus komputet lalu di sebar, sambil berikutnya dijual antivirusnya supaya orang terpaksa beli...ya kan? tapi apa misalnya katakanlah benar virus komputer itu hasil konspirasi terus kita koar2 dan marah2 lalu nggak mau INSTAL ANTI VIRUS???? Kita tahu ni, ancaman virus yang menyebar ini akan merusak data komputer, tapi harus, mau tidak mau ya kita WAJIB MENGINSTAL ANTIVIRUS DI KOMPUTER kita bukan? memang mau komputernya hang, data hilang? ga mau kan? padahal itu baru komputer yang kalau rusak ya tinggak buang atau instal ulang, lha ini gimana kalau manusia? mau dibiarkan mati, error, terus apa bisa dinstal ulang lagi kalau error? terlalu beresiko...makanya hampir semua negara Barat mewajibkan vaksinasi, logikanya kalau vaksin itu merusak mana mungkin mereka mewajibkan??? tentara Amerika aja semua wajib vaksin kok? (sila dibaca https://www.thebalance.com/military-vaccinations-4058318 ) masak kita nggak mau, bahkan di Israel pun anak2 wajib vaksin lho...(sila baca http://www.nbn.org.il/…/childhood-vaccinations-flu-shots-i…/ )...mereka takut apabila suatu saat terjadi peperangan dengan senjata biologi macam virus berbahaya. Lha kita ummat Islam harusnya lebih WAJIB lagi divaksin...malah sebenarnya kita curiga, gerakan antivaksin itu dibackingi oleh yahudi juga...dibuat dan disebarlah isu isu miring vaksinasi yang tujuannya membuat ummat selain mereka tidak memiliki kekebalan tubuh, jadi suatu saat kepepet mereka tinggal gampang aja nyebar virus...contonya ni ya, taruh aja virus polio di aliran sungai, nah insya Allah dalam sekejap orang2 yang tinggal disepanjang aliran sungai yang belum memiliki kekebalan pada polio karena belum pernah divaksin polio akan mengalami lumpuh permanen, wabah besar, tapi bagi yang sudah vaksin insya Allah tetap aman, karena tubuhnya sudah punya antibodi, tubuh sudah tahu password untuk menghancurkan virus polio..."

Si Bapak terdiam mendengar penjelasan yang membuat mulutku rasa berbusa busa sampai ga kerasa lagi berapa kali sudah aku menghisap liur😂😂😄 (iiih jorrrrroook nyaaaa...aiy....😝😜)...

"Terakhir kalau boleh mengklaim, sebenarnya takdir Allah yang menyebabkan ke 5 anak Bapak sampai saat ini masih sehat adalah lantaran sebab ke 5 anak Bapak tinggal dan bergaul di lingkungan yang bebas virus berbahaya, kenapa? karena mayoritas orang di sekeliling Bapak sekeluarga telah divaksin. Jadi virus2 yang berbahaya macam polio, cacar api, dan tetanus "tidak bisa masuk" atau "sulit masuk" ke komunitas lingkungan Bapak sekeluarga. Dan bukan sombong ya, seharusnya Bapak sekeluarga berterima kasih kepada warga sekitar lingkungan Bapak yang telah ikut program vaksinasi...saya minta maaf mungkin terlalu banyak ngomong, terlalu menggurui ya...terserah pada Bapak sekeluarga, pilihan ada pada masing2...yang penting saling menghargai pilihan orang lain. Betul begitu kan Pak? hehehe...lain kali kita diskusi lagi, ini sudah kelamaan, kami sudah ditunggui pasien lainnya yang ngantri😉...makasih ya Pak..." sambil kami berjabat tangan...
---
Mungkin ini edukasi yang paling panjang dan ruwet menurut saya...hehe, lama banget ngobrolnya, habis sama2 geregetan sih😂😄😅...si Bapak geregetan kayaknya, si apoteker juga ikutan geregetan...hihihi...

wallahu a'lam...
Salam sehat, mudahan bermanfaat ya...😉

Minggu, 11 Juni 2017

Mengenal Sosok Ulama Agung Dari Purbalingga Yang Mukim Di Makkah

Mengenal Sosok Ulama Agung Dari Purbalingga Yang Mukim Di Makkah
Salah satu ulama Banyumas yang menjadi guru para ulama di Mekkah adalah Syaikh Achmad Nahrawi Mukhtarom Al Banyumasi Al Makki. Dari tangan beliau Thariqah Syadziliyah, berkembang sampai ke Indonesia

Bentang alam wilayah Banyumas berupa dataran tinggi dan pegunungan serta lembah-lembah dengan bentangan sungai-sungai yang menjamin kelangsungan pertanian dengan irigasi tradisional. kondisi yang demikian membenarkan kenyataan kesuburan wilayah ini (gemah ripah loh jinawi). Karisedenan Banyumas terdiri dari 4 Kabupaten yakni Banyumas, Cilacap, Purbalingga dan Banjarnegara.

Dulunya, kawasan ini adalah tempat penyingkiran para pengikut Pangeran Diponegoro setelah perlawanan mereka dipatahkan oleh Kompeni Belanda. Maka tidak aneh, bila hingga masa kini masih terdapat banyak sekali keluarga-keluarga yang memiliki silsilah hingga Pangeran Diponegoro dan para tokoh pengikutnya.

Keluarga-keluarga keturunan Pangeran Diponegoro dan tokoh-tokohnya yang telah menyingkir dari pusat kerajaan Matararam waktu itu, kemudian menurunkan para pemimpin bangsa dan tokoh-tokoh ulama hingga saat ini. Tak terkecuali Syaikh Achmad Nahrowi Mukhtarom al Banyumasi, salah satu ulama Banyumas adalah Syaikh Achmad Nahrawi Mukhtarom Al Banyumasi lama berkiprah di Masjidil Harom. Beliau lahir di sekitar Banyumas pada 1800 M.  Putra pasangan KH Hardja Muhammad dan Nyai Salamah merupakan generasi ketiga imam Masjid Darussalam (Masjid Kauman Purbalingga).

Dari pasangan ini lahir Syaikh Achmad  Nahrowi Mukhtarom dan KH Abu ‘Ammar, dua Ulama terkemuka dari Purbalingga Jawa Tengah.  Masa kecil Nahrowi sebagaimana anak seorang Kiai, masa kecil dan remaja Nahrowi dilewatinya dengan belajar al-Qur’an dan ilmu agama kepada KH Harja Muhammad yang juga dikenal Imam Masjid Darussalam Purbalingga, sebelum meninggalkan tanah airnya.

Sebagaimana para Ulama Jawa, kakak beradik ini,  Nahrowi Mukhtarom dan Abu ‘Amar kemudian belajar ke Mekkah yang pada waktu menjadi pusat Ilmu pengetahuan Islam. Apalagi pada saat itu ada puncak geger Perang Diponegoro (1825-1830 M) yang membuat banyak sekali santri dan kalangan terpelajar dari tanah Jawa pergi ke luar negeri terutama sekali Mekkah untuk mempelajari agama dan menghabiskan waktu di sana sampai suasana tanah air tenang, baru mereka pulang. 

Mekkah saat itu memang menjadi pusat peradaban ilmu dengan guru-guru ulama yang sangat mumpuni seperti Syekh Muhammad al-Maqri a-Mishri al-Makki, Syekh Muhammad bin Sulaiman Hasballah, Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan, mufti madzab Syafi’iyah di Makkah, Syaikh Ahmad An-Nahrawi al-Mishri al-Makki,  Sayyid Muhammad Shalih al-Zawawi al-Makki, salah seorang guru di Masjid Nabawi dll.

Syaikh Nahrowi tidak kembali ke Nusantara, memilih berkarier di Makkah, di tempat dia menimba ilmu dan menjadi guru yang ulung. Berbeda dengan Syekh Achmad Nahrowi Mukhtarom, sang Kakak, Abu ‘Ammar pulang ke tanah air dan menjadi Imam Masjid Agung Purbalingga, Jawa Tengah.  KH Abu Ammar begitu pulang dari Mekkah langsung menghidupkan dan memakmurkan Masjid Agung Purbalingga. Masjid Agung Purbalingga, merupakan peninggalan Mbah Abu ‘Amar dan keluarganya. Sebab, tanah wakaf itu atas nama KH Hardja Muhammad yang tidak lain adalah ayah Mbah Abu ‘Amar. KH Abu Ammar juga dikenal dengan kelapangan dan luwes dalam bergaul. Hal itu dibuktikan dengan kedekatan Mbah Abu ‘Amar dengan tokoh lintas organisasi, seperti KH Hasyim Asy’ari (NU) dan Kiai Ahmad Dahlan (Muhammadiyah) pernah datang dan berdiskusi di Masjid Kauman semasa Mbah Abu ‘Amar. Bahkan Syaikh Syurkati, pendiri Al Irsyad Al Islamiyah dari Mekkah dikabarkan juga pernah bertandang.

KH Abu ‘Amar, adalah kakak dari Syekh Achmad Nahrowi Mukhtarom al Banyumasi. KH Abu ‘Amar ini adalah seorang intelektual muslim yang sangat disegani tidak saja pada regional Banyumas akan tetapi juga nasional. Kancah KH Abu ‘Ammar di tingkat nasional bisa ditelusur ketika berteman akrab dengan seorang hakim Belanda yang sangat terkenal yaitu Prof. Terrhar. Diskusi yang intens KH ‘Abu ‘Amar ini dengan Terrhar ini kemudian memunculkan perlunya sebuah peradilan bagi kaum inderland tersendiri yang terpisah dengan landrat yang ada ketika itu. Peradilan ini hanya diberlakukan buat kaum inderlands yang berhubungan dengan hukum-hukum perdata (Begerlijc Wetbook).

Sektor yang diurus oleh peradilan ini meliputi pernikahan, perceraian, hukum waris. Peradilan ini kemudian dikenal dengan Pengadilan Agama, yang peradilan agama ini telah berkembang sekarang sampai keseluruh persada nusantara. Dalam sejarah peradilan di Indonesia, pengadilan agama ini sekarang telah menjadi salah satu dari empat peradilan di Indonesia. Dan sekarang pengadilan Agama telah sama kedudukannya dengan pengadilan umum serta dibawah satu atap Mahkamah Agung. Bahkan kewenangan Pengadilan Agama kini telah meluas tidak saja hal-hal yang berkenaan denngan hukum Perdata tapi juga menerima sengketa pidana yang bersifat syariah.

Kembali kepada sang adik Abu ‘Ammar, Syaikh Achmad Nahrowi Mukhtarom Al Banyumasi rupa-rupanya tidak mau pulang ke tanah Jawa. Bahkan oleh Pemerintah Saudi Syaikh Achmad Nahrowi Mukhtarom diangkat menjadi guru mengajar santri dari berbagai Negara. Banyak mempunyai murid dan bahkan menjadi hakim agung di Arab Saudi (lihat; Islam transformasi; Azyumardi Azra; Gramedia; 1997).

Tidak satupun pengarang kitab di Haromain; Mekah-Madinah, terutama ulama-ulama yang berasal dari Indonesia yang berani mencetak kitabnya, sebelum ada pengesahan dari Syaikh Ahmad  Nahrowi Mukhtarom Al Banyumasi. Jadi bisa dipastikan waktu Syaikh Achmad Nahrowi Mukhtarom al Banyumasi ini bisa dikatakan habis untuk mengkoreksi dan mentahshih ratusan kitab karya ulama-ulama Nusantara pada waktu itu terkenal sangat produktif menulis karya tulis seperti Syaikh Mahfudz Al Tremasi, Syaikh Soleh Darat, Syaikh  Nawawi Al-Bantani, Syaikh Cholil Al Bangkalani, Syaikh Junaid Al Batawi  dll. Diibaratkan Syaikh Nahrowi adalah editor handal dari kitab-kitab klasik ulama-ulama Nusantara pada masa itu.

Sebagaimana ulama Banyumas yang terkenal jujur, rendah hati dan tidak mau menonjolkan ilmu, Syaikh Achmad Nahrowi Mukhtarom disebut banyak ulama justru melahirkan kitab-kitab berjalan, yang tiada lain murid-muridnya yang kebanyakan belajar ilmu thariqah kepadanya. Selain mengasas kitab, Syaikh Achmad Nahrowi Mukhtarom juga menjadi Mursyid Thariqah Syadziliyah. Thariqah Syadziliyah muncul secara Besar-besaran di tanah Jawa baru di abad 19, ketika para santri Jawa yang sebelumnya berbondong-bondong belajar di Makkah dan Madinah pulang ke tanah air. Generasi awal adalah K.H. Idris, pendiri Pesantren Jamsaren, Solo, yang mendapatkan ijazah kemursyidannya dari Syaikh Muhammad Shalih, seorang mufti Madzhab Hanafi di Makkah. Sementara guru-guru mursyid Syadziliyyah Jawa yang lain belajar pada generasi sesudah Syaikh Shalih, yakni Syaikh Achmad Nahrawi Mukhtarom, ulama Haramain asal Purbalingga Banyumas, Jawa Tengah, yang seangkatan –atau lebih tinggi– dengan Kyai Idris Jamsaren saat berguru kepada Syaikh Muhammad Shalih.

Ulama-ulama Jawa yang berguru thariqah Syadziliyyah kepada Syaikh Achmad Nahrowi Mukhtarom al Banyumasi antara lain : K.H. Muhammad
Dalhar Watucongol, Muntilan, dan Kyai Siroj, Payaman, Magelang; K.H. Achmad Ngadirejo, Klaten; Kyai Abdullah bin Abdul Muthalib, Kaliwungu, Kendal; dan Syaikh Abdul Malik, Kedungparuk Mersi, Purwokerto, Banyumas. Dari Mbah Dalhar, ijazah kemursyidan itu turun kepada putranya K.H. Achmad Abdul Haqq (Mbah Mad Watucongol), Abuya Dimyathi (Cidahu, Pandeglang) dan Kyai Iskandar (Salatiga).

Thariqah Syadziliyyah adalah thariqah yang didirikan oleh Syaikh Abu al-Hasan Ali bin Abdullah bin Abdul Jabbar Asy-Syadzili Al Hasany, ulama kelahiran Ghamarah, sebuah kampung di wilayah al-Maghrib al-Aqsha yang sekarang dikenal dengan Maroko, pada tahun 593 H (1197 M), dan wafat di Humaitsara, Mesir pada tahun 656 H (1258M). Beliau adalah seorang sufi pengembara yang mengajarkan bersungguh-sungguh dalam berdzikir dan berfikir di setiap waktu, tempat dan keadaan untuk mencapai fana’ (ketiadaan diri di hadapan Allah). Beliau juga mengajarkan pada muridnya untuk bersikap zuhud pada dunia dan iqbal (perasaan hadir di hadapan Allah). Beliau juga mewasiatkan agar para muridnya membaca kitab Ihya’ Ulumuddin dan kitab Qutul Qulub.

Syaikh Syadzili menjelaskan pada muridnya bahwa thariqahnya berdiri di atas lima perkara yang pokok, yaitu: Taqwa pada Allah Swt dalam keadaan rahasia maupun terbuka,  Mengikuti sunnah Nabi dalam perkataan maupun perbuatan, Berpaling dari makhluk (tidak menumpukan harapan) ketika berada di depan atau di belakang mereka, Ridlo terhadap Allah Swt dalam (pemberianNya) sedikit maupun banyak, Kembali kepada Allah Swt dalam keadaan senang maupun duka.

Di samping itu beliau juga mengajak mereka  untuk mengiringi thariqahnya dengan dzikir-dzikir dan do’a– do’a sebagaimana termuat dalam kitab-kitabnya, seperti Al-Ikhwah, Hizb Al-barr, Hizb Al-Bahr, Hizb Al Kabir, Hizb Al-Lathif, Hizb Al Anwar dan sebagainya.

Thariqah Syadziliyah ini berkembang dan tersebar di Mesir, Sudan, Libia, Tunisia, Al-Jazair, Negeri utara Afrika, Syiria dan juga Indonesia. Dan belakangan thariqah ini kian digemari di Indonesia karena amalan wiridnya yang ringan, mudah dan tidak memakan banyak waktu, sangat cocok u ntuk kalangan pegawai atau karyawan yang jam kerjanya padat. Dan –untuk di Pulau Jawa saat ini—tentu karena ketokohan para mursyidnya, khususnya Habib Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya yang saat ini menjabat sebagai tokoh sentral dalam Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah, organisasi para pengamal thariqah mu’tabarah yang bernaung di bawah Nahdlatul Ulama.

Syaikh Nahrawi Mukhtarom Al Makki Al Banyumasi wafat pada tahun 1926 M, pada usia 125 tahun dan di makamkan di Mekkah. Namun kiprah dakwahnya di tanah air tidak pernah terputus. Dakwah Islamiyah itu juga terus bersambung dilanjutkan oleh keluarganya yang ada di Purbalingga hingga kini.  Salah satu putra terpilih Mbah Abu ‘Amar adalah KH Muhammad ‘Isyom. Dia merupakan putera Mbah Abu ‘Amar dengan Ny Murtafingah binti KH Hasan Mu’min, Penghulu Banjarnegara. Almarhum KH Muhammad ‘Isyom dikenal fasih bahasa Inggris dan Arab. Sosok cerdas yang wafat 1976 tersebut, pernah menjadi juru bicara ulama-ulama Indonesia saat melakukan kunjungan ke beberapa negara di dunia.

Pada saat KH ‘Isyom menjadi imam masjid jami’ Darussalam Purbalingga , mulailah dibangun lembaga pendidikan Al Ushriyyah di bawah naungan Yayasan KH Abu ‘Amar. Ini merupakan salah satu usaha untuk melestarikan perjuangan Mbah Abu ‘Amar. MTs Al Ushriyyah Purbalingga saat ini membuka pendidikan formal Madrasah Tsanawiyyah (MTs). Berdiri pada 1949, lembaga pendidikan yang berada di sisi utara bagian belakang masjid Darussalam Purbalingga-Jawa Tengah  masih bertahan sampai sekarang.

Itulah sedikit sejarah Ulama Agung Dari Purbalingga yang Menjadi Ulama dan Mursyid di Makkah al-Mukarromah. Semoga bermanfaat

DUA BELAS ORANG YANG DIDO'AKAN OLEH MALAIKAT

DUA BELAS ORANG YANG DIDO'AKAN OLEH MALAIKAT
Mengingatkan kembali,

Ada beberapa golongan manusia yang dido'akan oleh Malaikat :
1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.
"Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka Malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga Malaikat berdo'a; Ya Alloh, ampunilah hamba-Mu si fulan karena tidur dalam keadaan suci."
(HR. Imam Ibnu Hibban dari Abdulllah bin Umar).

2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu sholat.
"Tidaklah salah seorang di antara kalian yang duduk menunggu sholat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para Malaikat akan mendo'akannya; Ya Alloh, ampunilah ia. Ya Alloh sayangilah ia."
(HR. Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Muslim: 469)

3. Orang-orang yang berada di shaf barisan depan di dalam sholat berjama'ah.
"Sesungguhnya Alloh dan para Malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf-shaf terdepan."
(HR. Imam Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah dari Barra' bin 'Azib).

4. Orang yang menyambung shaf sholat berjama'ah (tidak membiarkan kosong di dalam shaf).
"Sesungguhnya Alloh dan para Malaikat selalu bersholawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf."
(HR. Imam Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah)

5. Para Malaikat mengucapkan "Aamiin... " ketika seorang Imam selesai membaca Al-Fatihah.
"Jika seorang Imam membaca; ghoyril maghdhubi 'alayhim waladh-dhool-liin, maka ucapkanlah oleh kalian "Aamiin.. ", karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan Malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu."
(HR. Imam Bukhari dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari: 782).

6. Orang yang duduk di tempat sholatnya setelah melakukan sholat.
"Para Malaikat akan selalu bersholawat (berdo'a) untuk salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat sholat di mana ia melakukan sholat, selama ia belum batal wudhu'nya, (para Malaikat) berkata; Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia."
(HR. Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al-Musnad no. 8106).

7. Orang-orang yang melakukan sholat Shubuh dan Ashar secara berjama'ah.
"Para Malaikat berkumpul pada sa'at sholat shubuh lalu para Malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan Malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu sholat 'Ashar dan Malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga sholat 'Ashar) naik (ke langit) sedangkan Malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Alloh bertanya kepada mereka, "Bagaimana kalian meninggalkan hamba-Ku?", mereka menjawab; kami datang sedangkan mereka sedang melakukan sholat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka Hamba sedang melakukan sholat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat."
(HR. Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al-Musnad no. 9140).

8. Orang yang mendo'akan Saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang dido'akan.

"Do'a seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang dido'akannya adalah do'a yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang Malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdo'a untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka Malaikat tersebut berkata;  "Aamiin.. " dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan."
(HR. Imam Muslim dari Ummud Darda', Shohih Muslim: 2733).

9. Orang-orang yang berinfak.
"Tidak satu hari pun di mana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 Malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, "Ya Alloh, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak", dan lainnya berkata, "Ya Alloh, hancurkanlah harta orang yang pelit (bakhil)".
(HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shohih Bukhori: 1442 dan Shohih Muslim: 1010)

10. Orang yang sedang Makan Sahur.
"Sesungguhnya Alloh dan para malaikat-Nya bersholawat (berdo'a ) untuk orang-orang yang sedang makan sahur". Insya Alloh termasuk di sa'at sahur untuk puasa "sunnah".
(HR. Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath-Thobroni, dari Abdullah bin Umar).

11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit.
" Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Alloh akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bersholawat untuknya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh."
(HR. Imam Ahmad dari 'Ali bin Abi Tholib, Al-Musnad: 754)

12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.
"Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaan-Ku atas seorang yang paling rendah di antara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bersholawat untuk orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain."
(Al-Hadits dari Abu Umamah Al-Bahily).

Fastabiqul khoirot.

Mari kita amalkan dan Insya Alloh bermanfa'at,

Aamiin.

Sabtu, 10 Juni 2017

Renungan Ahad: Seperti tomat busuk



Seorg guru menyuruh murid2nya membawa bebrpa buah tomat dgn tas kresek ke sekolah.

Guru tsb kemudian menyuruh murid2nya memberi nama setiap bijinya, menulis nama orang yg dibenci.

Jumlah tomat yg dibawa hrs sebanyak nama orang yg dibenci/tidak disukai.

Pd hari yg ditentukan semua murid membwa tomat sesuai dgn perintah gurunya.

Ada yg membawa 2, ada membawa 3, ada 4 bahkan ada yg mbawa 20 biji sesuai dgn jumlah orang yg sangat dibenci di dlm hidupnya.

_Gurunya kemudian menyuruh setiap anak membawa tomat tsb kemanapun mereka pergi selama seminggu.

Setelah 3 hari tomat itu mulai membusuk , per-lahan2 menimbul kan bau yg tdk sedap.

Murid2 yg membawa tomat dgn jumlah yg lebih banyak mulai mengeluh, karna merasa berat dan bau busuknya mulai menyengat.

Setelah seminggu gurunya menanyakan kepd murid2nya apakah yg kamu rasakan dlm seminggu ini?

Hampir semua murid mengeluh karna bau busuk dr tomat yg sdh rusak, terutama yg membawa lebih banyak tomat.

Gurunya kemudian berkata: Ini mirip dgn apa yg kamu bawa di dlm hatimu , ketika kamu membenci beberapa orang...

Membenci/rasa iri , membuat hati dan pikiran kita tdk sehat dan kalian membawa kebencian itu ke-mana2

Jika kita  tdk tahan dgn bau busuk dr tomat selama seminggu, bayangkan apa yg terjadi di dlm hati akibat kebencian yg kita bawa setiap hari selama ber-tahun2.

Hati ini bagaikan taman indah yg penuh bunga yg setiap saat harus dirawat, dibersihkan dr kotoran2 yg tdk diinginkan.

Maafkanlah orang yg kita benci.

Buatlah hati ini ruang an tmpt menyimpan sesuatu yg baik2 saja, inilah indahnya Persaudaraan dan Persahabatan.

MANA YANG LEBIH UTAMA,Sedekah Pada Orang Miskin Atau Pada Karib Kerabat?

*MANA YANG LEBIH UTAMA*

*_Sedekah Pada Orang Miskin Atau Pada Karib Kerabat?_*

*Karib Kerabat adalah semua yang mempunyai hubungan darah dengan kita mulai dari ibu bapak, saudara kandung, paman, bibi, keponakan dan saudara sepupu.*

Pertanyaan diatas mungkin dirasa sepele namun kenyataannya, kebanyakan muslim yang belum tahu lebih memilih untuk bersedekah pada fakir miskin daripada bersedekah terhadap keluarga atau kerabatnya sendiri.

Padahal, *_Setiap perintah sedekah dan infak di dalam al Qur’an, selalu yang pertama kali disebutkan adalah  karib kerabat_*

Seperti yang termaktub dalam ayat berikut ini:

وءاتى المال على حبه ذوى القربى

“….dan memberikan harta yang ia cintai kepada karib-kerabat…..” (QS. Al Baqarah 177)

وءات ذى القربى حقه والمسكين

“Dan berikanlah kepada karib-kerabat akan haknya dan orang miskin….” (QS. Al Isra 26)

Dan banyak lagi ayat lain yang senada dengan itu.

*Jika kita cermati, ada satu pesan yang sangat penting untuk kita amalkan. Yaitu mendahulukan karib kerabat atau orang terdekat untuk menerima infak atau apapun bentuk kebaikan. Sebelum kita memberi kepada orang lain, kita harus perhatikan apakah ada di antara orang terdekat yang masih membutuhkan atau semua sudah makmur, tidak perlu di Santuni lagi.*

Amat disayangkan bila seseorang memiliki kekayaan yang membuat ia mampu menyantuni orang lain, dan sangat peduli  dengan masalah sosial di lingkungannya sehingga ia mudah memberi kepada fakir miskin, anak yatim dan berbagai bentuk amal sosial lainnya. Namun sayang beribu sayang ia sangat cuek dan pelit kepada karib kerabatnya sendiri. Barangkali ia merasa pemberian kepada keluarga terdekat tidak mendapatkan pahala. Padahal justru itulah yang lebih besar pahalanya di sisi Allah. Oleh karena itu pemahaman yang salah ini perlu diluruskan.

Tidakkah memilukan, bila seseorang tinggal di rumah yang bagaikan istana, sementara saudara kandungnya tinggal di rumah RSSS (rumah sangat sederhana sekali). Tidakkah kita mengangkat alis bila seseorang mempunyai kekayaan besar, turun dari satu mobil mewah dengan dibukakan pintu oleh para ajudan, berpindah dari satu gedung mewah ke gedung mewah berikutnya, Namun saudara kandungnya menjadi kuli atau babu yang siap diperintah-perintah dengan suara tinggi sambil diacungi telunjuk kiri, wajahnya penuh ketakutan dengan kepala tertunduk serta badan yang membungkuk.

Ingatlah.. Rasulullah SAW bersabda:

….يا أمة محمد، والذي بعثني بالحق لا يقبل الله صدقة من رجل وله قرابة محتاجون إلى صلته ويصرفها إلى غيرهم. والذي نفسي بيده، لا ينظر الله إليه يوم القيامة

“….Wahai umat Muhammad, demi Allah yang telah mengutusku dengan kebenaran, *_Allah tidak akan menerima sedekah seseorang yang mempunyai kerabat yang membutuhkan bantuannya, sementara ia memberikan sedekah atau bantuan itu kepada orang lain_*. Dan demi Allah yang jiwaku berada dalam genggamannya, Allah tidak akan memandangnya di hari kiamat nanti”. (HR. Thabrani)

Rasulullah SAW juga pernah bersabda:

الصدقة على المسكين صدقة، وعلى القريب صدقتان، صدقة وصلة

*“Sedekah kepada orang miskin dinilai SATU sedekah, sedangkan kepada karib kerabat nilainya sama dengan DUA, yakni nilai _Sedekah_  dan nilai _Silaturrahim”_.*

Pesan penting yang sangat jelas disini:

*“Jika anda diijinkan Allah menjadi orang yang kaya, jadikanlah orang terdekat anda juga merasakan keberkahan yg dilebihkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepada anda itu. Jangan sampai masyarakat memuji kedermawanan anda, sementara karib kerabat anda sendiri, dalam keadaan Kekurangan”*
Na'udzubillahi mindzaliik..

Wallahu A’lam Bishawab

Jumat, 09 Juni 2017

Kisah Para Hafiz Al-Quran yang Kini Jadi Polisi di Sumsel

Palembang - Bulan Ramadan dimanfaatkan sebagian kaum muslim untuk memperbanyak ibadah. Sama halnya dengan beberapa anggota Polda Sumsel, terutama para hafiz. Siapa mereka?

Ada kelompok kecil di Polda Sumsel yang memilih waktu kosongnya untuk membaca Al-Quran. Yakni Bripda Muhammad Husein dan Bripda Rizka Munawaroh, keduanya berdinas di Biro Sumber Daya Manusia Polda Sumsel.

"Bila kosong selesai salat, bagus dimanfaatkan untuk membaca A-Quran, terutama saat bulan Ramadan. Jika biasanya hanya setengah juz, pada bulan ini bisa sampai 1 juz guna mengulang agar hafalan tidak lupa," ujar Husein, yang merupakan hafiz 30 juz ini ketika ditemui di Masjid Assa'adah Mapolda Sumsel, Kamis (8/6/2017).

Pemuda lulusan brigadir polisi tahun 2014 ini memang sejak kecil mengenal Al-Quran, terlebih keluarganya merupakan qoriah pada saat itu. Hafalan dimulai sejak dia duduk dibangku SMP yang berbasis pondok pesantren.

Menurut Husein, menghafal 30 juz bukanlah perkara mudah, karena harus terus diulang setiap hari agar hafalan tidak hilang dan lupa.
Bripda Muhammad Husein, hafiz Alquran yang bertugas di Polda SumselBripda Muhammad Husein, hafiz Al-Quran yang bertugas di Polda Sumsel (Raja Adil Siregar/detikcom)

"Harus diulang-ulang agar tidak lupa. Dengan membaca Al-Quran, hidup ini akan menjadi tenang dan dimudahkan segala urusannya," ujar anak bungsu dari tiga bersaudara ini.

Selain Bripda Husein, ada pula Polwan cantik yang juga mengikuti jejak Husein menjadi hafiz, yakni Bripda Rizka Munawaroh. Bripda Rizka, yang masuk menjadi anggota Polri pada bulan Juli 2014 dan menjalani pendidikan Sekolah Polisi Wanita (Sepolwan) di Mabes Polri, mendapatkan tantangan tersendiri karena harus melepas jilbabnya.

Baca juga
Teknik Menghafal Surah Ar Rahman
https://t.me/wirausaha/8698

Padahal, sebelum menjadi anggota Polri, Rizka mengatakan telah banyak melihat di media sosial banyak Polwan yang menggunakan jilbab saat bertugas, terutama yang berdinas di Provinsi Aceh. "Memang saat itu belum ada surat telegram dari Mabes Polri mengenai ketentuan menggunakan jilbab ini, hingga pada Maret 2015 keluar surat itu," sambungnya.

Sabtu, 03 Juni 2017

NU dan PANCASILA

NU dan PANCASILA

Mengapa NU sangat gigih dalam membela Dasar Negara PANCASILA dan Keutuhan NKRI ? Tidaklah berlebihan bahkan wajar jika NU selalu menyerukan  NKRI Harga Mati dan Pancasila Jaya !

Hal itu karna  NU memang terlibat sangat penting dan sentral dalam proses perumusan hingga penetapan Pancasila bersama Bung Karno dan Bung Hatta serta tokoh pendiri bangsa lainnya.  Bung Karno sendiri yang dalam sejarah dicatat sering terlibat diskusi dengan KH Wahid Hasyim ( Putra Pendiri NU KH Hasyim As'ary) dalam proses perumusan Pancasila sejak  lahirnya, tanggal 1 Juni 1945, Pancasila Piagam Jakarta 22 Juni 1945 sampai final ditetapkan pada 18 Agustus 1945.

PANCASILA 1 Juni 1945

Tanggal 1 Juni 1945 di depan Panitia 62, Panitia yang bertugas menyusun Undang-Undang Negara untuk Persiapan Kemerdekaan Indonesia , Soekarno mengumumkan rumusan dasar Negara yang kemudian Ia namakan PANCASILA.

1. Kebangsaan
2. Internasionalisme,peri-kemanusiaan
3. Permusyawaratan, Perwakilan,mufakat
4. Kesejahteraan
5. Ke-Tuhanan
Tanggal 1 Juni hingga sekarang kita peringati sebagai Hari Lahir Pancasila.

Pasca itu, sejumlah reaksi muncul,khususnya dari kelompok Islam garis keras karna merasa keinginannya membentuk Negara Islam tidak terwadahi dalam rumusan Pancasila tersebut.

PANCASILA PIAGAM JAKARTA (22 Juni'45)

Menyusul pro kontra rumusan dasar negara itu, sejumlah tokoh penting negara melakukan rangkain pertemuan.

Pada akhir  Mei 1945 ,  Lima orang Tokoh Nasional berdiskusi Panjang tentang rancangan Dasar Negara tersebut dg sangat ketat , di rumahnya Moh Yamin.

Lima Tokoh tersebut adalah : KH Wahid Hasyim , KH Masykur ( dua duanya tokoh NU), Abd Kahar Muzakkir ( Partai Islam Indonesia), Bung Karno dan Moh Yamin.

Diskusi yg transkrip rekamannya ada di Arsip Nasional itu dikisahkan suatu malam berlangsung selepas maghrib hingga subuh di Rumah M Yamin.

Pertemuan lima tokoh itu bisa dikatakan adalah perpaduan Nasionalis (Bung Karno, M Yamin)  dengan Islam ( dua diwakili NU : KH Wahid Hasyim dn KH Masykur, Panglima Pasukan Sabilillah). Abd Kahar Muzakkir,dari PII dikisahkan banyak mngajukan usulan kuat untuk  pembentukan dasar dan negara Islam.

Dalam kesaksiannya Kyai Masykur menceritakan, KH Wahid Hasyim dan para tokoh Nasional dalam pertemuan tersebut betapa sangat keras berpikir tentang bagaimana Persatuan dan Kesatuan Bangsa itu dapat dijaga melalui Dasar Negaranya. Mereka semua sepakat Ke-Bhinnekaan Indonsia haruslah diwujudkan dan jangan sampai negara menjadi pecah. Dasar Negara yang melindungi semua warga negara menjadi kunci penting mewujudkan persatuan dan kesatuan tersebut.

Hasil dari pertemuan lima tokoh bangsa itu kemudian menjadi konsep penting dalam  rapat resmi Panitia 9 untuk mematangkan Dasar Negara Pancasila, atas ketegangan yang terus berlangsung terkait ide ide negara dan  desakan kepentingan kelompok Islam.

Ketegangan tentang Dasar Negara itu  akhirnya membuat Sukarno membentuk Panitia 9 (beranggotakan 9 orang) untuk menyelesailan tarik ulur Dasar Negara. Taggal 22 Juni 1945 melalui perdebatan yang sangat seru (demikian dikisahkan) Panitia 9 berhasil membuat kesepakatn Dasar Negara Pancasila yang populer dengan nama Pancasila Piagam Jakarta. Rumusan Piagam Jakarta ini tidak jauh dari konsep lima tokoh di atas.

Pancasila Piagam Jakarta isinya  adalah yang sekarang dipakai oleh Negara ini, kecuali Sila Pertama. Sila Pertama saat itu ada tambahan kalimat "dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya".

Inilah 9 Tokoh Perumus Piagam Jakarta : (Ir.Sukarno,Moh Hatta,KH Wahid Hasyim,Moh Yamin, Kahar Muzakkir, Mr.Aa Ramis, Abi Kusno Tjokro Suyoso,H Agus Salim dan Mr.Ahmad Subardjo).

Pancasila Piagam Jakarta ini kemudian dibawa ke forum pleno yang lebih besar berjumlah 19 orang yang sedang bertugas menyusun Undang Undang Negara. Pada periodisasi Juli hingga  Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dikisahkan perdebatan dn polemik berlangsung sangat seru. Tokoh-tokoh dari Indonesia Timur dan non Islam mengancam akan memisahkan dari Indonesia jika Dasar Negara tetap menggunakan Piagam Jakarta dengan syariat Islamnya. Baru saja Kemerdekaan Bangsa diproklamirkan keutuhan negara dlam kondisi yg genting. Perpecahan di depan mata.

Atas situasi yang mengkhawatirkan itu, tangal 18 Agustus , Moh Hatta akhirnya membentuk panitia khusus untuk segera mengakhiri polemik. Ditunjuklah   KH Wahid Hasyim,  Ki Bgus Hadikusumo, Kasman Singodimejo dn Teuku Moh Hassan dan Moh Hatta sendiri.

Dikisahkan situasinya sangat menegangkan atas perdebatan Sila Pertama Piagam Jakarta. Tokoh Nasional diminta oleh Bung Karno untuk mengalah pada tokoh  Muslim dalam hal Dasar Negara tersebut.  Namun Polemik kemudian berakhir saat KH Wahid Hasyim  memberanikan diri mengusulkan perubahan Sila Pertama menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa" saja tanpa ada embel embel Syariat Islam. Bunyi sila perubahan itu menurutnya yang akan mampu mewakili semua agama dan golongan untuk menjalankan keyakinannya masing-masing.  Bagi Umat Islam sendiri juga tidak bertentangan sama sekali dalam kontek ber-tauhid.

Sikap Bijaknya NU melalui KH Wahid Hasyim ini kemudian diterima oleh yang lain , sampai kemudian dibawa dalam pertemuan berikutnya dan menetapkan Pancasila 18 Agustus 1945 dipakai sbagai Dasar Negara yg resmi hingga serkarang.

Sejak awal Kemerdekaan NU telah membuktikan diri sebagai kelompok besar yang demokratis dan toleran pada saat kelompok muslim lain ingin bersikeras dengan dasar Islam.

Adalah Kahar Muzakkir yang tetap tidak mau menerima revisi tersebut. Bersama kawan kawannya yang lain terus ngotot agar Indonesia ini menjadi negara Islam. Sikap kecewa dan protesnya itu terus berkelanjutan hingga kemudkan menyatakan membrontak dengan membentuk TII ( Tentara Islam Indonesia) pada 1950. Ia kemudian memyatakan bergabung bersama kelompok muslim radikal Karto Suwiryo yg telah lebih dulu membentuk Negara Islam Indonesia ( DI : Darul Islam).

NU tetap komit dengan kesepakatan bersama. Oleh karna itu NU menolak untk ikut bergabung dengan DI TII. Sejumalh Kyai dan Tokoh NU pun akhirnya berhadapan dengan DI TII sebagai wujud komitmennya akan NKRI sebagai satu satunya Negara yang sah dan harus didukung. Pada akhirnya para pembrontak itu dapat ditumpas oleh TNI dalam kurun waktu yang cukup melelahkan sejak 1945-1960 .

Polemik Dasar Negara usai setalh NU dan TNI pada masa orde baru menumpas pembrontakan PKI 1965. Orba kemudian memberlakukan azas tunggal Pancasila bagi semua Parpol dan Ormas yang ada.

Sekali lagi NU, membuktikan komitmennya menjaga keutuhan NKRI tetap kokoh berdiri dari para pembrontak negara. Dan yang paling fenomenal adalah satu bulan pasca Proklamasi 17 Agustus yakni saat Sekutu dan Belanda datang kembali untuk merebut kemerdekaan. NU tidak tinggal diam dan langsung mengambil sikap tgas dengan mengeluarkan Resolusi Jihad, 22 Oktober 1945.

Resolusi Jihad PBNU tersbut kemudian secara massif telah menggerakkan puluhan ribu santri dan warga NU di Jawa khususnya di Surabaya berdiri tegak menghadang pasukan bersenjata sekutu selama tiga minggu Oktober hingga 10 Nopember 1945. Perang 10 Nopember yang kita peringati sebagai hari Pahlawan adalah Fakta sejarah perangnya para santri dan warga sipil NU melalui Resolusi Jihadnya dalam upaya mempertahankan tegaknya NKRI. Sekitar 50 ribu warga NU Jawa Timur termasuk para santri yang tergabung dalam Laskar Hizbulloh gugur sebagai syuhada melawan tentara Sekutu.

Tanggal dicetuskannya Resolusi Jihad NU ,22 Oktober itu kini ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional olh Presiden Joko Widodo sebagai sebuah penghargaan perjuangan dan kesetiaan NU kepada negara.

Sampai sekarang komitmen NU kepada Pancasila, kepada  Bangsa dan Negara Indonesia  tidak akan tergoyahkan tanpa perlu diragukan lagi. Dan NU sudah bersumpah akan berada di garda terdepan untuk melawan kelompok manapun yang akan merongrong keutuhan NKRI dan Dasar Negara Pancasila. ##

Selamat Hari Lahir Pancasila.

#NKRIHARGAMATI
#ISLAM-DIJAGA-SAMPAI-MATI                       
[12:42, 4/6/2017] +62 857-2655-0319: Setau saya memang bener nama "PANCASILA" lahir 1 Juni. Pak Soekarno yang pertama kali mengusulkan nama tersebut.                       
[12:49, 4/6/2017] +62 856-4034-3480: TANGGAPAN ATAS SIKAP
Ibu Neno Warisman (Artis Indonesia)
=========
Di medsos sempat dihebohkan oleh sikap Ibu Neno Warisman yg mengkritik keras pernyataan Pak Kyai Said Aqil Siroj ketika menjawab pertanyaan :
.
“Lebih baik mana menonton video porno atau video provokatif?”
.
Jawaban Pak Kyai SAS :
“Menonton YouTube tentang pornografi lebih ringan daripada terorisme. Terorisme itu lebih bahaya daripada gambar perempuan telanjang”.
Lalu dengan bercanda Pak Kyai SAS mengatakan, “Karena ketika nonton video porno sambil beristighfar”.
.
Dari jawaban Pak Kyai SAS tersebut langsung disikapi oleh Ibu Neno Warisman dg sikap keras yg tidak dilandasi ilmu. Pak Kyai SAS langsung di vonis sebagai Kyai yang mendukung PORNOGRAFI.
.
Mensikapi kondisi tersebut melalui tulisan ini saya akan mencoba utk sedikit memberikan sebuah ilustrasi yg saya sandarkan pada QOIDAH FIQH berikut ini :
.
إذا تعارض مفسدتان روعي أعظمهما ضررا بارتكاب أخفهما
.
“Jika dihadapkan pada dua mafsadat, maka mafsadat yang lebih besar harus dihindari dengan cara mengambil mafsadat yang lebih ringan”.
.
Berikut ini ilustrasinya :
.
Seorang sopir bus di hadapkan pada TIGA pilihan dalam memilih jalan :
.
1. Bila mengambil jalan di sisi kiri akan menabarak 15 org
2, Bila mengambil jalan di sisi kanan akan menabrak 5 orang
3. Bila mengambil jalan di jalur tengah akan menabrak 1 orang .
.
Seorang sopir yg bijak tentu akan memilih menabrak 1 orang daripada harus menabrak yg 15 orang atau menabrak yang 5 orang .
.
PERTANYAANNYA :
Dengan si sopir memilih menbrak 1 orang , apakah lantas akan dikatakan kalau sopir tersebut sbg orang yg mendukung pembunuhan dengan cara menbrak orang ?????
.
Bagi org yg masih berfikir waras tentu tidak akan mengatakan klu si sopir tsb sbg org yg mendukung terhadap peembunuhan dengan cara menabrak orang .
.
KEMBALI ke pernyataan Pak Kyai SAS:
Mengapa Pak Kyai SAS menyatakan lebih memilih menonton YouTube tentang pornografi daripada menonton video terorisme????
.
Karena dg menonton video porno tingkat mafsadatnya lebih kecil , hanya akan berdampak sebatas diri pelakunya saja .
Sementara menonton video provokatif terorisme akan berdampak pada pencucian pola pikir yg efek negatifnya selain berdampak pada diri pelakunya juga berdampak pada keselamatan bangsa dan negara.
.
Artinya menonton video porno sisi mafsadatnya lebih kecil dibandingkan dengan video provokatif terorisme yang tingakt mafsadatnya lebih besar.
.
Apakah dengan pernyataan tersebut berarti Pak Kyai SAS sebagai org yang mendukung pornografi????
Tentu TIDAK. Karena yg disampaikan oleh Pak Kyai SAS merupakan pandangan tentang besar kecilnya mafsadat yg ditimbulkan.
.
RUMUSANNYA :
Org yg memilih kepada mafsadat yg lebih kecil bukan berarti org tersebut mendukung terhadap mafsadat yg ada.
.
LAGIAN yg disampaikan oleh penanya dan jawaban yg disampaikan oleh Pak Kyai SAS semuanya hanya sebatas BERANDAI -ANDAI belaka .
.
Demikian sekelumit penjelasan saya.
Semoga ada manfaatnya .
.

{ Oleh: Kyai Sumarsam Bin Satam }


Tolong jadi Kader NU dengan adanya kasus semacam itu kita harus lebih cerdas dalam bersikap terutama tentang NU