Rabu, 28 November 2018

PESAN INDAH MBAH MAIMUN K.H Maimun Zubair Dawuh

PESAN INDAH MBAH MAIMUN
K.H Maimun Zubair Dawuh,

 Jika engkau meliha't seekor semut terpeleset dan jatuh di air, maka angkat dan tolonglah... barangkali itu menjadi penyebab ampunan bagimu di akherat.
Jika engkau menjumpai batu kecil di jalan yang bisa menggangu jalannya kaum muslimin, maka singkirkanlah, barangkali itu menjadi penyebab dimudahkan nya jalanmu menuju syurga.

Jika engkau menjumpai anak ayam terpisah dari induknya, maka ambil dan susulkan ia dengan induknya, semoga itu menjadi penyebab Allah mengumpulkan dirimu dan keluargamu di surga.

Jika engkau melihat orang tua membutuhkan tumpangan, maka antarkanlah ia... barangkali itu menjadi sebab kelapangan rezekimu di dunia.

Jika engkau bukanlah seorang yang mengusai banyak ilmu agama, maka ajarkanlah alif ba' ta' kepada anak2 mu, setidaknya itu menjadi amal jariyah untukmu.. yang tak akan terputus pahalanya meski engkau berada di alam kuburmu.

JIKA ENGKAU TIDAK BISA BERBUAT KEBAIKAN SAMA SEKALI, MAKA TAHANLAH TANGAN DAN LISANMU DARI MENYAKITI... SETIDAKNYA ITU MENJADI SEDEKAH UNTUK DIRIMU...

Al-Imam Ibnul Mubarak Rahimahullah berkata:
“Berapa banyak amalan kecil, akan tetapi menjadi besar karena niat pelakunya. Dan berapa banyak amalan besar, menjadi kecil karena niat pelakunya”

Jangan pernah meremehkan kebaikan, bisa jadi seseorang itu masuk surga bukan karena puasa sunnahnya, bukan karena panjang shalat malamnya tapi bisa jadi karena akhlak baiknya dan sabarnya ia ketika musibah datang melanda

Rasulullah bersabda:

“Jangan sekali-kali kamu meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun (hanya) bertemu dengan saudaramu dalam keadaan tersenyum".(HR.Muslim)

Mari kita selalu berusaha dg Pikiran dan prilaku positif, semangat meraih hasil terbaik serta saling mendoakan akan keberkahan..

Aamiin YRA...

Sabtu, 24 November 2018

Shalawat Wasiat ,Cipt. Alm. KH. Ahmad Umar Abdul Mannan

Shalawat Wasiat (Cipt. Alm. KH. Ahmad Umar Abdul Mannan)

Allahumma sholli wa salim ‘alaa
Sayyidina wa maulana muhammadin
‘adada maa fi ‘ilmillahi sholata
Da’imatan bida wa min mulkillahi

Wasiyate Kyai Umar maring kita
Mumpung sela ana dunya dha mempengo
Mempeng ngaji ilmu nafi’ sangu mati
Aja isin aja rikuh kudu ngaji

Dha ngajiha marang sedulur kang ngerti
Aja isin najan gurune mung bayi
Yen wus hasil entuk ilmu lakonono
Najan sithik nggonmu amal dilanggengno

Aja ngasi gegojegan dedolanan
Rina wengi kabeh iku manut syetan
Ora kena kanda kasep sebab tuwa
Selagine durung pecat sangka nyawa

Ayo konco padha guyub lan rukunan
Aja ngasi pisah congkrah lan neng-nengan
Guyub rukun iku marakake ruso
Pisah congkrah lan neng-nengan iku dosa

Ing sahrene dawuh rukun iku nyata
Ayo enggal dha nglakoni aja gela
Aja rikuh aja isin aja wedi
Kudu enggal dilakoni selak mati

Mula ayo bebarengan sekolaho
Mesti pinter dadi bocah kang utama
Budhi pekertine becik sarta tata
Woh-wohane bakal bekti marang wong tuwa

Ing sahrene dawuh rukun iku cetha
Ayo enggal dha nglakoni aja gela
Ayo sekolah nyang madrasah Al-Qur’an
Padha ngaji Qur’an ana Mangkuyudan

Klik : https://www.youtube.com/watch?v=r1-8Q9CY1vQ

MENGAGUNGKAN GURU,Diriwayatkan dari Abu Umamah Al-Bahili, Rasul SAW bersabda

MENGAGUNGKAN GURU

Diriwayatkan dari Abu Umamah Al-Bahili, Rasul SAW bersabda :
إنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ حَتَّى النَّمْلَةَ فِيْ جِحرِهَا وَحَتَّى الْحُوْتَ لَيُصَلُّوْنَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ الْخَيْرَ
Sesungguhnya Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, beserta penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang berada dalam sarangnya, demikian pula dengan ikan-ikan; Semuanya berdo’a untuk orang-orang yang mengajarkan kebajikan pada manusia.” [HR Tirmidzi]

Catatan :

Syeikh Az-Zarnuji mengatakan : Kendati para penuntut ilmu telah bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu, namun banyak dari mereka tidak mendapat manfaat dari ilmunya. Ini dikarenakan kesalahan dalam cara menuntut ilmu, dan diabaikannya syarat-syarat dalam menuntut ilmu karena barangsiapa salah jalan, tentu akan tersesat dan tidak akan mencapai tujuan. [Ta’limul Muta’allim]

Diantara syarat yang sering diabaikan oleh para penuntut ilmu sekarang adalah kurang bahkan tidak menghormati guru. Dalam kitab Taysirul Khallaq disebutkan seorang penunut ilmu haruslah meyakini bahwa guru mempunyai kedudukan seperti orang tua, bahkan bisa lebih tinggi, karena orang tua memelihara jasadnya, tapi guru berusaha memelihara jiwanya. Orang tua memperhatikan urusan dunia kita, sementara guru memperhatikan urusan akhirat kita.

Coba kita perhatikan. Kita mengenal Allah, para Nabi, bahkan kita bisa membaca Al-Qur’an dan Hadits sebagai sumber ajaran islam sehingga bisa menggali lebih dalam syariat islam namun terkadang kita lupa dari manakah kita mengenal semua itu? Tidaklah mungkin kita kenal semua itu tanpa bimbingan guru. Maka benarlah perkataan ulama :
لولا المربي، ما عرفت ربي
Seandainya tidak ada guru, niscaya aku tidak mengenal Tuhanku [Kitab Hikmatul Isyraq]
Betapa mulianya seorang guru hingga Sayyidina Ali yang digelari sebagai kotanya ilmu berkata:
أنا عبد من علمنى حرفا واحدا، إن شاء باع، وإن شاء استرق
Aku adalah hamba sahaya dari seseorang yang mengajariku satu huruf, jika ia mau maka ia boleh menjual dan jika ia mau maka ia boleh menjadikan aku sebagai budaknya. [Ta’limul Muta’allim]

Imam Ahmad banyak mengambil ilmu dari Imam Syafi’i hingga ia berkata: Jika dalam suatu permasalahan tidak aku temui haditsnya maka aku memutuskan hukum dengan perkataan Imam Syafii. [Siyar A’lamin Nubala’] Maka sebagai balasannya Imam Ahmad bin Hanbal berkata:
إِنِّيْ لأَدْعُو اللهَ لِلشَّافِعِيِّ فِيْ صَلاَتِيْ مُنْذُ أَرْبَعِيْنَ سَنَةً، أَقُوْلُ: اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِمُحَمَّدِ بْنِ إِدْرِيْسَ الشَّافِعِيِّ
 Aku mendoakan al-Imam al-Syafi’i dalam shalat saya selama empat puluh tahun. Aku berdoa, “Ya Allah ampunilah aku, kedua orang tuaku dan Muhammad bin Idris al-Syafi’i.” [al-Baihaqi, Manaqib al-Imam al-Syafi’i]

Suatu ketika Habib Umar Bin Abdurrahman Al-Atthas (Penyusun Ratib Al-Atthas) sedang duduk bersama para santrinya dan salah satunya bernama Ali Barash yang sedang memijit kaki beliau. Beliau berkata kepada para santri : "Kita kedatangan tamu istimewa Nabi Khidir dan sekarang beliau sudah berada di gerbang pondok". Maka serentak para santri berhamburan untuk menyambut kehadiran Nabi Khidir kecuali Ali Barash, ia tetap tenang memijit gurunya. Habib Umar bertanya kepada Ali: "Yaa Ali, kenapa kau tidak ikut santri yang lain?" Ali menjawab: "Wahai guruku, Nabi Khidir datang untuk menemuimu, untuk apa aku lepaskan tanganku dari kakimu karena kedudukanmu sebagai guru di mataku jauh lebih mulia dibandingkan Nabi Khidir". Mendengar jawaban ini, Habib Umar sangatlah ridlo kepada muridnya ini dan beliaupun berkata: "Tidak akan kuterima hadiah fatihah dari siapapun kepadaku kecuali disertai dengan nama Ali Barash".

Subhanallah! Lantas bagaimana dengan kita? Sudahkah kita memuliakan guru kita dimana kita banyak mengambil ilmu dari mereka? Sudahkah kita memposisikan guru seperti yang dilakukan syeikh Ali Barash? Sudahkah kita mendoakan mereka seperti yang dilakukan oleh Imam Ahmad kepada As-Syafi’i? Astagfirullah...Betapa bakhilnya penuntut ilmu zaman ini jangankan memuliakan guru, merekapun enggan menyebut nama guru sebagai sumber ilmunya, padahal disitulah letak keberkahan ilmu. Jalaluddin Abdrurrahman bin Abu Bakar mengatakan :
ومن بركة العلم وشكره عزْوُه إلى قائله
Di antara keberkahan ilmu dan wujud mensyukurinya ialah menisbatkan setiap perkataan kepada orang yang mengatakannya.[ Kitab Al-Muzhir]

Hilangnya keberkahan itu diakibatkan seorang penuntut ilmu telah menjadi pendusta, Simak sabda Nabi SAW :
الْمُتَشَبِّعُ بِمَا لَمْ يُعْطَ كَلاَبِسِ ثَوْبَىْ زُورٍ
“Orang yang berpenampilan dengan sesuatu yang tidak diberikan kepadanya bagaikan orang yang memakai dua pakaian kedustaan”.  [HR Bukhari] Bahkan ada ulama yang menilai bahwa perbuatan tersebut termasuk sariqah (pencurian) karena ia telah mengambil sesuatu yang bukan haknya . Ia juga dianggap sebagai penipu karena ia menipu orang lain dengan pembentukan opini bahwa perkataan itu adalah hasil dari jerih payahnya sendiri. Wallahu A’lam. Semoga kita menjadi orang yang memuliakan guru-guru kita dan ilmu mereka sehingga setiap kita berhak mendapatkan ilmu yang bermanfaat baik di dunia maupun di akhirat. Mari kita doakan guru-guru kita semoga mereka senantiasa mendapat perlindungan dan rahmat dari Allah swt, Lahumul Fatihah. Selamat hari guru...

Jumat, 23 November 2018

STRATEGI MEMBUNUH ASWAJA DI NUSANTARA

STRATEGI MEMBUNUH ASWAJA DI NUSANTARA

"Membunuh Dengan Pisau Pinjaman"

(Abu Zein Fardany)
***

Ada sebuah strategi menarik dari bangsa China yang dikenal sejak ribuan tahun silam, yaitu "Jie Dao Sha Ren" alias membunuh dengan pisau pinjaman.

Dikisahkan...
Bangsa Huan dari Zheng merencanakan menyerang negara tetangga. Bagaimana caranya agar rencana ini sukses, padahal negara tetangga memiliki jenderal-jenderal perang yang tangguh. Maka mereka pun menyusun strategi agar terlebih dahulu para jenderal itu yang disingkirkan.

Bagaimana caranya menyingkirkan para jenderal...?
Bangsa Huan tidak mau ambil risiko.
Mereka menggunakan siasat dengan menyebarkan opini bahwa para jenderal negara tetangga memihak mereka dan akan membantu dalam perang terbuka. Agar siasat ini terlihat nyata, informasi disebarkan bahwa mereka tengah menyiapkan posisi atau jabatan untuk para jenderal dan menyiapkan upacara menyambut mereka.

Sampai ke negara tetangga, informasi ini membuat raja dan bangsawan serta rakyat murka. Para jenderal yang diopinikan berkhianat itupun ditangkap dan dihukum bunuh.

Ini adalah strategi jitu ketika suatu negara ataupun kelompok yang lemah ingin mengalahkan negara atau kelompok lain yang lebih kuat.

Aswaja di Indonesia sangat kuat. Pengikutnya mayoritas. Namun, sejatinya pengawal Aswaja adalah organisasi Nahdlatul Ulama. Ormas inilah yang berjuang baik secara pendidikan, pengkaderan maupun secara politik mempertahankan eksistensi Aswaja di negeri ini. Tanpa kekuatan ormas ini, mungkin sudah lama tradisi dan ajaran Aswaja tergerus dari percaturan umat Islam di negeri ini. Karena bahkan kebatilan sekalipun bila terorganisir akan sanggup mengalahakan kebenaran yang tidak terorganisir. Dengan adanya NU maka Aswaja susah untuk dilenyapkan dari bumi Nusantara.

Bagaimana caranya membujuh Aswaja?
Terlebih dahulu NU sebagai pengawalnya yang musti dimatikan.
Tapi, NU terlalu besar dan kuat untuk diajak perang tanding. Apalagi NU selalu pandai bermain politik dengan selalu bergandeng tangan bersama pemerintah. Dari rezim ke rezim NU tidak memposisikan diri sebagai anti pemerintah. Sulit menghancurkan NU karena mitra pemerintah.

Strategi pun dimainkan.
Sebarkan opini buruk atas para petinggi NU dan sayap-sayapnya (semisal Banser). Ciptakan opini buruk atas ketuanya dan pengurus lainnya.
Biarkan opini itu berkembang dan membuat warga NU gerah terhadap para pengurusnya. Lahirkan dan rawat ketidaksukaan penganut Aswaja kepada NU, minimal kepada pengurusnya atau sayapnya.
Bila para penganut Aswaja tidak lagi bersimpati pada pengurus NU bahkan membencinya. Maka tinggal menunggu waktu saja keruntuhannya. Bila NU runtuh maka Aswaja akan mudah disingkirkan dari Nusantara ini.

Tanpa buang energi terlalu banyak dengan menyerang langsung... Biar warga Aswaja sendiri yang membunuh Aswaja tanpa disadari oleh mereka.

Biarkan mereka maulidan, haulan, dan tahlilan. Tapi tanamkan opini kebencian bahkan permusuhan terhadap ormas pengawalnya dan para pengurus ormas tersebut.

Inilah namanya strategi "Jie Dao Sha Ren". Membunuh musuh dengan pisau pinjaman.
***

"JANGAN TERPENGARUH OPINI YANG NAMPAK DIMATA. PERHATIKAN MUKA ASLINYA MESKI VIA KACA".

Senin, 19 November 2018

IBLIS MENANGIS DI MALAM MAULID NABI BESAR MUHAMMAD

Hari ini adalah tanggal  kelahiran nabi kita , Habiballah , Syafwatullah ,  Nabi besar Muhammad  SAW

IBLIS MENANGIS DI MALAM MAULID NABI BESAR MUHAMMAD ﷺ

اَنَّ إِبْلِيْسَ رَنَّ أَرْبَعَ رَنَّاتٍ: حِيْنَ لُعِنَ، وَحِيْنَ أُهْبِطَ وَحِيْنَ وُلِدَ رَسُوْلُ اللّٰه صلّى اللّٰه عليه وسلّم وَحِيْنَ أُنْزِلَتِ الْفَاتِحَةُ.
( كتاب : البداية والنّهاية ، جز ؛ ٢، صفحة ؛ ٣٢٦،  باب فيما وقع من الآيات ليلة مولده عليه الصّلاة و السّلام )

Al-Hafidh Ibnu Katsir dialam Kitab Al-Bidayah Wa An-Nihayah, pada Bab Malam Kelahiran Rasulullah ﷺ, disebutkan:

"Bahwanya Iblis Menangis sangat keras sebanyak Empat Kali :
1. Ketika Iblis dilaknat oleh Allah Swt,
2. Ketika Iblis diusir dari Surga,
3. Ketika Rasulullah ﷺ dilahirkan,
4. Dan Ketika Surat Al-Fatihah Diturunkan".

 Berbahagialah Alam Semesta Menyambut Kelahiran Rasulullah ﷺ Sang Pembawa Kabar Kembira, Penebar Rahmat dan Pemersatu Umat. Rasa Bahagia Ini Adalah Sesuatu Yang Sangat Manusiawi Ketika Mengingat Kenikmatan Yang telah Allah Berikan kepada seorang Hamba nyaNamun Iblis justru bersedih dan menangis ketika Nabi Muhammad ﷺ dilahirkan, sebab Iblis tahu bahwa Kelahiran Rasulullah ﷺ Akan Membawa Keberkahan Dan membawa petunjuk bagi umat Manusia, dan secara otomatis Akan Menghalangi Misi Jahat Iblis. Ya Allah Tanamlah Rasa Cinta Pada Nabi Muhammad ﷺ Di Hati Kami Dan keluarga Kami Serta sahabat-sahabat kami, Berkat Kemuliaan Nabi-Mu Dan Kekasih-Mu sayyidina Muhammad ﷺ.

(Kitab : Al Bidayah wa An Nihayah Juz 2, Hal ; 326, Lil Allaamah Al Imam Al Hafidz Ibnu Katsir Radhiyallahu Anhu).

اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه أجمعين... 💕💕💕

perayaan Maulid Nabi dengan cara meriah baru dilaksanakan pada zaman Dinasti Abbasiyah

Muchlishon, NU Online | Senin, 19 November 2018 23:59
Jakarta, NU Online
Prof Quraish Shihab menjelaskan, perayaan Maulid Nabi dengan cara meriah baru dilaksanakan pada zaman Dinasti Abbasiyah. Khususnya pada masa kekhalifahan Al-Hakim Billah.

“Dia merayakan Maulid (Nabi) dengan keluar bersama permaisurinya. Dengan pakaian yang indah,” kata Prof Quraish dalam sebuah video yang diunggah akun YouTube Mata Najwa, Senin (19/11).

Prof Quraish menambahkan, sejak saat itu perayaan Maulid Nabi diselenggarakan hingga hari ini. Dengan cara yang berbeda-beda. Ia mencontohkan, di Mesir misalnya, Maulid Nabi dirayakan dengan membuat boneka dari manisan.

“Dinamai Araisil Maulid (Arouset El-Moulid). Di situ digambarkan ada permaisuri dengan pakaian putihnya. Ada khalifah dengan naik kuda,” jelasnya.

Prof Quraish menuturkan, hal itu dilakukan sebagai bentuk syukur dan mendidik anak-anak agar cinta kepada Nabi Muhammad saw.

Menurut Prof Quraish, perayaan Maulid Nabi berkembang hingga hari ini. Antara komunitas Muslim di satu tempat dengan yang lainnya berbeda dalam merayakan Maulid Nabi. Di Sulawesi Selatan misalnya. Maulid Nabi dirayakan dengan membuat lampu-lampu dari simpron kemudian dihias dengan aneka aksesoris.

“Jadi apa makna itu? Memang Allah memperintahkan ‘qul wabifadlillahi wabirohmati fabidzalika falyafrahu wa khairum mimma yajma’un.’ Berkar rahmat Allah, berkat anugerah Allah hendaklah mereka bergembira. Itu lebih baik,” paparnya.

“Ini yang dijadikan ulama untuk merayakan Maulid (Nabi),” tambahnya.

Menyikapi perkembangan perayaan Maulid Nabi

Prof Quraish mengakui, perkembangan perayaan Maulid Nabi ada yang positif dan ada juga yang negatif. Perkembangan yang baik harus diterima. Sementara, jika yang negatif harus ditolak.

“Di Mesir pun ada acara nyanyi-nyanyian, tari-tarian yang tidak dibenarkan,” ucapnya.

Dia menegaskan, inti dari perayaan Maulid Nabi adalah untuk memperkenalkan Nabi Muhammad saw. Kenal adalah pintu untuk mencintai. Sehingga dengan mengenal Nabi Muhammad saw., maka umat Muslim kini bisa mencintainya.

“Karena itu menjadi wajib kita mengenal beliau (Nabi Muhammad saw). Apa artinya kita disuruh bersyahadat. Anda berkata ‘saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad rasul.’ Kenal gak (dengan) Nabi Muhammad. Saksi anda saksi bohong gak kenal dia. Maka kita ingin memperkenalkannya,” paparnya.

Meski demikian, Prof Quraish juga mengkritik perayaan Maulid Nabi yang berlebih-lebihan. Seperti membuat acara makan besar-besaran yang juga menghabiskan dana besar, sementara lingkungannya membutuhkan infrastruktur pemberdayaan seperti poliklinik, taman baca, dan lain sebagainya.

“Itu lebih baik dari pada kita habiskan uang untuk merayakan. Kita punya perayaan maulid saat ini, kita memperkenalkan Nabi Muhammad saw.,” paparnya. (Muchlishon)
 Sumber:
http://www.nu.or.id/post/read/99165/prof-quraish-shihab-jelaskan-awal-mula-perayaan-maulid-nabi?utm_source=dlvr.it&utm_medium=facebook

Minggu, 18 November 2018

FAEDAH BACA ALQURAN TANPA PAHAM ARTINYA

FAEDAH BACA ALQURAN TANPA PAHAM ARTINYA

Ada seorang remaja bertanya kepada kakeknya:

“Kakek, apa gunanya aku membaca Al qur’an, sementara aku tidak mengerti arti dan maksud dari Al qur’an yang kubaca “.

Lalu si kakek menjawabnya dengan tenang:
“ Cobalah ambil sebuah keranjang sampah ini dan bawa ke sungai, dan bawakan aku dengan sekeranjang air. “

Anak itu mengerjakan seperti yang diperintahkan kakeknya, tapi semua air yang dibawanya jatuh habis, sebelum ia sampai di rumah.

Kakeknya berkata:
“Kamu harus berusaha lebih cepat “

Kakek meminta cucunya kembali ke sungai. Kali ini anak itu berlari lebih cepat, tapi lagi-lagi keranjangnya kosong (tanpa air) sebelum sampai di rumah.

Dia berkata kepada kakeknya:
“ Tidak mungkin aku bisa membawa sekeranjang air. Aku ingin menggantinya dengan ember “.

“Aku ingin sekeranjang air, bukan dengan ember “ Jawab kakek.

Si anak kembali mencoba, dan berlari lebih cepat lagi. Namun tetap gagal juga. Air tetap habis sebelum ia sampai di rumah. Keranjang itu tetap kosong.

“Kakek…ini tidak ada gunanya. Sia-sia saja. Air pasti akan habis di jalan sebelum sampai di rumah“

Kakek menjawab:
“Mengapa kamu berpikir ini tidak ada gunanya? Coba lihat dan perhatikan baik-baik apa yang terjadi dengan keranjang itu “

Anak itu memperhatikan keranjangnya, dan ia baru menyadari bahwa keranjangnya yang tadinya kotor berubah menjadi sebuah keranjang yang BERSIH, luar dan dalam.

“Cucuku, apa yang terjadi ketika kamu membaca Al Qur’an? Boleh jadi kamu tidak mengerti sama sekali. Tapi ketika kamu membacanya, tanpa kamu sadari kamu akan berubah, luar dan dalam. Itulah pekerjaan Allah dalam mengubah kehidupanmu...!"

Subhanallah..Tidak ada yang sia-sia ketika kita membaca Al Qur’an.

Mari kita lebih sering lagi membacanya. Meski kadang tidak tahu "arti" nya, namun tetap harus berusaha untuk memahami "arti" nya

“ALLAHUMMA Ya Allah rahmatilah hidup kami dg Alqur'an, dan jadikanlah Alqur'an itu imam, cahaya, hidayah dan rahmat untuk kami dan keluarga kami..Aamiin”

Subhanallah...
Semoga yang "membagikan" tausiyah ini semua dosanya diampuni Allah, diangkat derajatnya, dikabulkan segala hajatnya dan mendapatkan pasangan yang sakinah serta anak yang sholeh/sholeha hingga bisa masuk surga melalui pintu mana saja yang dikehendaki. Aamiin ya Rabbal'alamiin

Mari bersama-sama menebarkan kebaikan!
SEMANGAT TERUS BACA QUR'AN !!!

Minggu, 11 November 2018

Jangan Suriahkan Indonesia.

Viral...!! Ulama Malaysia.

WAJIB membela نهضة العلماء NU & GP Ansor Banser !

WAJIB Membakar Bendera Pemecahbelah Ummah walaupun bertulis Kalimah Syahadah !

Bukan ingin menyibuk urusan di Negeri Jiran tetapi isu Hizbut Tahrir & golongan Radikal ini ialah Isu bersama yg di hadapi atau bakal di hadapi Negara Negara Ummat Islam sebab itu Al Faqir berkata : 

“ Demi Allah , kalau Aku berada di Indonesia , Akan Aku bakar Bendera memperalatkan Kalimah Syahadah itu di Hadapan para pembenci kepada NU & GP Ansor Banser , Akan ku bela NU & GP Ansor Banser dgn Nyawa & Darahku walaupun Aku bukan Ahli Organisasi NU & GP Ansor Banser bahkan bukan Bangsa Indonesia tapi Aku ada hubungan Ukhuwwah Islamiyyah & Basyariah dgn mereka , Dan Islam memerintakan Ummatnya agar hidup dalam kesatuan & keamanan“

Peristiwa seperti ini sesungguhnya juga telah terjadi dalam sirah Nabi ﷺ, Bagaimana Masjid Dhirar dihancurkan dan dibakar oleh Rasulullah ﷺ kerana Baginda ﷺ tahu bahawa ternyata masjid tersebut dibuat oleh kaum Munafiq untuk bertujuan bertujuan berupaya memecah belahkan kesatuan umat Islam.

Rasulullah ﷺ sendiri menghancurkan sebuah Masjid yang dibangunkan atas tujuan memecah belahkan kesatuan Ummat Islam. Rasulullah ﷺ membakar Masjid itu bukan semata - mata kerana orang Munafiq yang membinanya , Sebab orang Munafiq yang ada di Madinah itu menempati “Harbi Fi Zimmati Ta’min” yakni mereka di amankan oleh Islam kerana zahir lidah mereka mengucap 2 kalimah Syahadah padahal di batin hati mereka KUFUR , akan tetapi Rasulullah ﷺ membakar Masjid Dhirar itu kerana Masjid itu bakal memecah belahkan kesatuan dan Persatuan Ummat . Allah berfirman:

‎وَالَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا مَسْجِدًا ضِرَارًا وَّكُفْرًا وَّتَفْرِيْقًۢا بَيْنَ  الْمُؤْمِنِيْنَ وَاِرْصَادًا لِّمَنْ حَارَبَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ مِنْ قَبْلُ ۗ  وَلَيَحْلِفُنَّ اِنْ اَرَدْنَاۤ اِلَّا الْحُسْنٰى ۗ  وَاللّٰهُ يَشْهَدُ اِنَّهُمْ  لَـكٰذِبُوْنَ. (التوبة:١٠٧)

Ertinya: "Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada yang mendirikan masjid untuk menimbulkan bencana (pada orang-orang yang beriman), untuk kekafiran, dan untuk memecah belah di antara orang-orang yang beriman, serta untuk menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka dengan pasti bersumpah, Kami hanya menghendaki kebaikan. Dan Allah menjadi saksi bahwa mereka itu pendusta (dalam sumpahnya)." (At Taubah:107)

Jadi hakikatnya Rasulullah ﷺ bukan membakar Masjid, melainkan membakar tujuan jahat yang tersembunyi di sebalik pembangunan Masjid itu.

Al- Imam Jalaluddin As-Suyuthi dalam Kitab Al-Hawi Lil Fatawi:

‎قَالَ عُلَمَاؤُنَا: وَإِذَا كَانَ الْمَسْجِدُ الَّذِيْ يُتَّخَذُ لِلْعِبَادَةِ وَحَضَّ الشَّرْعُ عَلَى بِنَائِهِ يُهْدَمُ وَيُنْزَعُ إِذَا كَانَ فِيْهِ ضَرَرٌ فَمَا ظَنُّكَ بِسِوَاهُ ؟ بَلْ هُوَ أَحْرَى أَنْ يُزَالَ وَيُهْدَمَ، هَذَا كُلُّهُ كَلَامُ الْقُرْطُبِيْ

“Para Ulama berkata: Jika masjid saja yang diciptakan untuk ibadah dan syariat menganjurkan untuk membangunnya berubah menjadi dihancurkan karena terdapat kemudlaratan, lantas bagaimana pendapatmu pada hal selain masjid? Jelas lebih pantas untuk dihilangkan dan dihancurkan. Perkataan tersebut adalah perkataan Imam Qurtuby”

Sebab itu lah sekali lagi Al Faqir tegaskan : “ Demi Allah , kalau Aku berada di Indonesia , Akan Aku bakar Bendera memperalatkan Kalimah Syahadah itu di Hadapan para pembenci kepada NU & GP Ansor Banser , Akan ku bela NU & GP Ansor Banser dgn Nyawa & Darahku walaupun Aku bukan Ahli Organisasi NU & GP Ansor Banser bahkan bukan Bangsa Indonesia tapi Aku ada hubungan Ukhuwwah Islamiyyah & Basyariah dgn mereka , Dan Islam memerintakan Ummatnya agar hidup dalam kesatuan & keamanan“

Membela Tauhid itu bukan pada bendera & menghalalkan darah orang yang bertauhid , Membela Tauhid yang sebenar itu ialah mengaji , Iktiqad & mengajar Ilmu Tauhid Ahli Sunnah Wal Jama’ah kepada Ummat !

#JanganSuriahkanIndonesia.

Sewaktu Baginda Rasulullah sedang sakit, terlontar satu soalan pada Jibril


Sewaktu Baginda Rasulullah sedang sakit, terlontar satu soalan pada Jibril:

"Wahai Jibril, adakah kau akan turun ke bumi setelah aku tiada?"

"Masih lagi Ya Rasulullah, aku turun ke bumi untuk mengambil 10 Mutiara hidup peninggalan mu."

Lalu baginda bertanya kembali:

“Mutiara apakah yang kau akan ambil?"

Jibril menjawab:

‎(الأَوَّلُ) أَرْفَعُ البَرَكَةَ مِنَ الأَرْضِا”

Mutiara Pertama yang akan ku ambil dari muka bumi ini adalah BERKAH.

Mutiara Kedua yang akan ku ambil dari bumi adalah RASA CINTA dari hati manusia:
‎( وَالثََّانىِ) أَرْفَعُ المَحَبَّةَ مِنْ قُلُوْبِ الخَلْقِ

Mutiara Ketiga yang akan ku ambil dari bumi ini adalah RASA KASIH SAYANG di antara keluarga: (وَالثََّالِثُ) أَرْفَعُ الشُّفْقَةَ مِنْ قُلُوْبِ الأَقاَرِبِ
[ yakni rasa kasih sayang antara keluarga semakin menipis. ]

Mutiara keempat yang akan diambil oleh Jibril dari bumi ini adalah KEADILAN di hati pemimpin:
‎(وَالرَّابِعُ) أَرْفَعُ العَدْلَ مِنَ الأُمَراَءِ

Mutiara Kelima yang akan ku ambil dari bumi ini adalah:
‎(وَالخاَمِسُ) أَرْفَعُ الحَياَءَ مِنَ النِّساَءِ
RASA MALU dari kaum wanita-wanita.

Mutiara Keenam yang akan ku ambil dari bumi adalah:
‎(وَالسَّادِسُ) أَرْفَعُ الصَّبْرَ مِنَ الفُقَراَءِ
RASA SABAR orang-orang fakir.

Mutiara Ketujuh yang akan ku ambil dari bumi adalah:
‎(وَالسَّابِعُ) أَرْفَعُ الوَرَعَ وَالزُهْدَ مِنَ اْلعُلَماَءِ
yakni WARAK dan ZUHUD dari para ulama.
[ Warak adalah cukup berhati-hati menjaga diri dari yang syubhah dan yang haram, sedangkan zuhud itu tidak mementingkan harta-dunia, kedua-duanya merupakan ciri seorang ulama. Jika warak dan zuhud telah hilang dari ulama maka nilai jati dirinya terjejas.

Mutiara Kelapan yang akan ku ambil dari bumi adalah:
‎(وَالثََّامِنُ) أَرْفَعُ السَّخاَءَ مِنَ الأَغْنِياَءِ
DERMAWANNYA orang-orang kaya.

Mutiara Kesembilan yang akan ku ambil dari bumi adalah:
‎(وَالتَّاسِعُ) أَرْفَعُ القُرْآنَ
MENGANGKAT al-Qur’an.
[ yakni menghilangkan ruh al-Qur’an itu sendiri sebagai panduan dalam kehidupan.]

Dan yang terakhir, mutiara yang akan ku ambil dari bumi adalah IMAN:
‎(العاَشِرُ) أَرْفَعُ الإِيْماَنَ
[ Ini adalah mutiara paling berharga di antara sembilan mutiara lainnya.]

Marilah kita sama-sama merenungkan seperti yang telah disebutkan oleh Jibril a.s. pada akhir zaman ini. Semoga kita akan menjadi lebih baik dari yang sudah-sudah.
Aamiiin Yaa Rabbal ‘Aalamin...!!!

Sumber: Kitab Nur Al-Abshar, karya Asy-Syabalanji

🌈💦🌈💦🌈💦🌈💦🌈💦🌈

Jadilah CAHAYA, walaupun tak tersentuh, tetapi selalu menerangi. Jadilah ANGIN, walaupun tak nampak, tetapi selalu memberikan kesejukan. Jadilah SAHABAT/SAUDARA SEJATI, walaupun tidak bersama menjalani hari, tetapi selalu menjaga hati.

Kamis, 01 November 2018

AKTIVITAS MEDSOS WANITA BERSUAMI (Keputusan Bahtsul Masail FMPP Ke-33)

AKTIVITAS MEDSOS WANITA BERSUAMI
(Keputusan Bahtsul Masail FMPP Ke-33)

Live TV9, Kiswah Interaktif Sore ini
Ahmad Muntaha AM (Sekretaris LBM NU Jatim, Tim Perumus FMPP Se Jawa Madura)
1 November 2018
16.30 - selesai

Pembahasan
1. Kewajiban suami istri terhadap pasangannya
2. Aktifitas Medsos Istri yang Bersuami
3. Group WhatsApp Laki-laki dan Perempuan
4. Dalil Qur'an, hadits dan kitabnya
5. Dll

Materi dapat didownload di link:
https://aswajamuda.com/download-keputusan-bahtsul-masail-fmpp-se-jawa-madura-xxxiii/