Sabtu, 30 Desember 2017

Tanggapan Gus Rijal Mumazziq Z atas Fenomena UAS

Repost

Tanggapan Gus Rijal Mumazziq Z atas Fenomena UAS;

1. Secara tradisi Ust. Abdus Shomad (UAS) sama dengan saya, bagian dari kultur besar Aswaja. Secara keilmuan beliau juga mumpuni dan pakar dalam wilayah muqaranah. Saya sudah membaca dua buku karya beliau dan 1 buku yang membahas kiprah dakwah beliau.

2. Madzhab yg beliau usung lebih identik dg Madzhab Ukhuwah. Jadi ya bisa diterima oleh beberapa pihak yang selama ini berseberangan dengan NU. Mengenai Kealiman, reputasi pribasi dan keluwesan UAS, saya nderek kesaksiannya KH. M Afifudin Dimyathi yang mengenal UAS dari dekat.

3. Menyebut Ust. Shomad secara emosional lebih stabil daripada/ dibandingkan dg Kiai Said Aqil jelas perbandingan yang njomplang dan tidak tepat. Kiai Said secara emosi lebih matang karena selama ini beliau sudah kebal dg berbagai kritik-fitnah dan bisa mendudukkan marwah organisasi secara tepat. Berkali kali beliau melakukan tabayyun secara akademik dg cara hadir di forum ilmiah klarifikasi.

4. Argumen yang dibangun oleh Pak Muflich adalah berdasarkan pengamatan medsos, makanya beliau menyebut Gus Nur alias Sugi Raharja sebagai representasi NU Garis Lurus. Padahal pengurus NU struktural nggak ada yang tahu siapa Gus Nur, bagaimana kiprah keorganisasiannya dst. Dan belum tentu pula para pegiat NU Garis Lurus sepemahaman dengan Sugi yang sering misuh jancuk jancuk itu dan latarbelakang keilmuannya tidak jelas. Menyebut Sugi sebagai representasi NU Garis Lurus sama halnya menyebut Wardi, tukang potong rumput stadion Gelora Bung Tomo yang sering misuh dan pipis sembarangan, sebagai perwakilan dan juru bicara Persebaya. Konyol!

5. Melihat kiprah  keummatan Ust. Shomad lalu menilainya sebagai KH. Hasyim Muzadi junior sah sah saja. Tapi tiba-tiba mengamini beliau sebagai calon ketua umum PBNU, wah ini yang agak aneh dan kebablasan. Sebab, dibutuhkan pengakuan kualitas diri dan keilmuan dari para ulama di tingkatan syuriah dan mustasyar NU agar bisa menembus posisi puncak dan menakhodai bahtera sebesar NU. Jangan lupa, menjadi tokoh puncak di NU itu harus siap dirisak, dimurtad-murtadkan dan dikafir-kafirkan. Tapi kalaupun Ust. Shomad bisa aktif di struktur lagi, saya kira oke saja.

6. Pak Muflich sebatas pemahaman saya dibesarkan dalam tradisi Masyumi. Jelas, ada beberapa mispersepsi dan anggapan dari seorang outsider seperti beliau dalam memahami NU dan tradisi besar yang melingkupinya. Tidak masalah dan kita apresiasi Pak Muflich.

7. Jangan lupa. Ada politisi yang berusaha mengerek Ust. Abd Shomad utk kepentingan politik praktisnya. Tahu sendiri lah siapa mereka mereka ini. Dulu mereka mengerek Habib Riziq, lalu Ust. Bachtiar Nasir. Setelah misi politik sukses, mereka ditinggal sebentar dan tampaknya 2019 akan dipakai lagi. Kini Ust. Shomad dipakai bemper. Diumbul-umbulkan. Kelompok ini juga ada di sekitar Sugi. Bagian ngipas-ngipasi. Habis Jonru, terbitla Sugi. Kelak, bukan tidak mungkin jika nasibnya sama dengan kedua tokoh sebelumnya. Habis manis sepah dibuang. Semoga UAS senantiasa diberi keberkahan oleh Allah.

8. Jangan lupa. Ada wacana membenturkan Ust. Shomad dg NU. NU diserang dg menggunakan popularitas Ust. Shomad. Ayo dilihat. Biasanya yang memuji-muji Ust. Shomad saat itu pula mendiskreditkan PBNU. Di bali, Ust. Shomad dikawal oleh PWNU Bali. Tapi ketika ditolak ceramah isu yang beredar malah PWNU Bali menghalang-halangi dakwah beliau. Di Hongkong, beliau gagal masuk karena visa. Anehnya, isu yang berhembus, adalah bahwa Kiai Said Aqil lah yang meminta agar imigrasi Hongkong menolak kedatangan beliau. Ust. Shomad yang berkiprah, NU yang dihantam. Jelas pembusukan NU secara pelan pelan. Siapa pelakunya? Cek mereka yang mengelilingi Ust. Shomad dan siapa saja memanfaatkan popularitas beliau.

Yang pasti, saya bersyukur apabila Jarjit dan keluarganya tidak terlibat dalam hoax seputar Ust. Shomad dan klaim dari Sultan Zimbabwe, eh Sultan Brunei.

Wallahu a'lam bisshawab

TEROMPET TAHUN BARU dan Pak Kyai

TEROMPET TAHUN BARU. Pagi itu sehabis mengajar mengaji Al-Qur'an untuk siswa Diniyyah, Pak Kyai (K) kedatangan tamu, seorang perempuan (P) yg tampaknya bukan orang dari kampung beliau. Ternyata tamu itu dari kecamatan yang agak dekat dengan Kota. Setelah beramah tamah dan minum kopi pagi, dialog pun berlangsung.

K: "Ibu ada maksud apa kok pagi-2 sudah ke sini?"

P: "Maaf, Yai, saya sedang punya masalah terkait dengan pekerjaan."

K: "Oh gitu. Kira-2 saya ini bisa bantu apa?"

P: "Kalau tak keberatan saya mohon pandangan Yai, soal boleh atau tidaknya pekerjaan saya itu."

K ( heran): "Lho, emangnya apa kerja sampean, bu?"

P: "Saya kerja serabutan, Yai. Intinya berjualan mainan yang lagi laku saat itu. Sekarang saya rencana mau jualan terompet untuk Tahun Baru, tapi ragu-ragu."

K : "Kenapa?"

P: "Saya baca di medsos katanya merayakan Tahun Baru itu tidak Islami. Karena bukan tahun baru Islam. Jadi kalau saya jualan terompet berarti ikut mendukung. Malah ada Hadisnya, "Siapa yang berlaku mirip dengan suatu kelompok, maka ia berarti bagian dari kelompok itu." Kan dosa saya, Yai?"

K: "Waduh, waduh... itu kejauhan bu. Sampeyan malah harusnya dapat pahala, bukan dosa, hehehe..."

P (kaget): "Lha kok bisa Yai?"

K: "Pertama, sampeyan mencari dan mendapat nafkah utk keluarga. Kedua, sampeyan ikut membuat orang lain gembira dan bahagia. Ketiga sampeyan ikut menjaga kebersamaan warga. Keempat, kalau mengikuti orang lain dalam hal-2 yang baik, tentu ikut baik..."

P ( memotong): "Tapi Yai, Tahun Baru itu kan bukan tahun baru Islam?"

K : "Lha kita kan memakai tahun Masehi juga dalam berbagai kegiatan kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Di Arab Saudi saja sekarang tahun Masehi digunakan Pemerintah. Lagipula kalau banyak Tahun Baru dari segala macam tradisi, kan makin menarik dan menggembirakan orang banyak toh?"

P : "Kayaknya gitu Yai.."

K : "Merayakan pergantian tahun itu baik- baik saja. Yang penting tidak menciptakan kerusakan. Caranya bisa macam-2. Mulai dari meniup terompet sampai berdoa dan/ atau kenduri. Tidak merayakan juga gak masalah."

P : "Terimakasih Yai, atas pandangan panjenengan.."

K : "Dan ingat, ada Hadits yang mengatakan bahwa beragama itu mudah. Janganlah berlebih-2an. Tapi bukan berarti mempermudah dalam arti menyepelekan agama... Sampean jualan terompet Tahun Baru silakan, tapi jangan lupa sholatnya.."

P : "Suwun Yai, saya pamit dulu; mau siap2 jualan terompet.."

Sabtu, 16 Desember 2017

ONE DAY ONE HADIST,Siapa Menutupi Aib Orang, Allah Tutupi Aibnya di Akhirat

ONE DAY ONE HADIST
Ahad,17 Desember 2017/ 28 Rabi'ul Awal 1439

Siapa Menutupi Aib Orang, Allah Tutupi Aibnya di Akhirat

وعن أَبي هريرة رضي الله عنه عن النَّبيّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ((لاَ يَسْتُرُ عَبْدٌ عَبْدًا في الدُّنْيَا إلاَّ سَتَرَهُ اللهُ يَوْمَ القِيَامَةِ)). رواه مسلم.

Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Tiada seseorang hambapun yang menutupi cela seseorang hamba yang lainnya di dunia, melainkan ia akan ditutupi celanya oleh Allah pada hari kiamat." (Riwayat Muslim)

Pelajaran yang terdapat dalam hadits:

1.Pentingnya menjaga hubungan interaksi yang baik dalam hidup bermasyarakat.
2. Tidak mengumbar-umbar,menacri – cari dan menyebarkan aib antar saudara.
3. Menumbuhkan sikap dan perilaku yang baik dalam menjalin interaksi dan komunikasi.
4. Menjaga dan mempererat tali persaudaraan yang baik antar sesama individu.
5. Menjaga perkataan atas segala situasi dan kondisi lingkungan disekitar
6. Marilah kita saling menjaga kehormatan dan perasaan sesama saudara kita.  Sehingga Allah pun berkenan menjaga kehormatan kita kelak di akhirat.

Tema yang berkaitan dengan Al-Quran:

1- Ancaman orang yang menyebarkan aib.

إِنَّ الَّذِينَ يُحِبُّونَ أَنْ تَشِيعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِينَ آمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۚ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui.
[Surat An-Nur 19]

2- Dilarang menyelidiki/ tajasus mencari aib orang tanpa alasan yang benar.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
[Surat a-hujurot:12]

Jumat, 15 Desember 2017

TAHLILAN HARI KE 3, 7, 25, 40, SETAHUN & 1000, BUKAN BID’AH, DIPRAKTEKKAN OLEH UMAR DAN ULAMA SALAF

TAHLILAN HARI KE 3, 7, 25, 40, SETAHUN & 1000, BUKAN BID’AH, DIPRAKTEKKAN OLEH UMAR DAN ULAMA SALAF

Inilah Dalil tahlilan Jumlah Hari 3, 7, 25, 40, 100, (setahun) & 1000 hari dari kitab Ahlusunnah Wal Jama’ah (bukan kitab dari agama hindu sebagaimana tuduhan fitnah kaum WAHABI)

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﻭﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﻫﺪﻳﺔ ﺇﻟﻰﺍﻟﻤﻮتى

ﻭﻗﺎﻝ ﻋﻤﺮ : ﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﺪﻓﻨﻰ ﺛﻮﺍﺑﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﻳﺎﻡ ﻭﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﻓﻰ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﻳﺎﻡ ﻳﺒﻘﻰ ﺛﻮﺍﺑﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﺳﺒﻌﺔ ﺃﻳﺎﻡ ﻭﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﺴﺎﺑﻊ ﻳﺒﻘﻰ ﺛﻮﺍﺑﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﺧﻤﺲ ﻭﻋﺸﺮﻳﻦ ﻳﻮﻣﺎ ﻭﻣﻦ ﺍﻟﺨﻤﺲ ﻭﻋﺸﺮﻳﻦ ﺇﻟﻰ ﺃﺭﺑﻌﻴﻦ ﻳﻮﻣﺎ ﻭﻣﻦ ﺍﻷﺭﺑﻌﻴﻦ ﺇﻟﻰ ﻣﺎﺋﺔ ﻭﻣﻦ ﺍﻟﻤﺎﺋﺔ ﺇﻟﻰ ﺳﻨﺔ ﻭﻣﻦ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﺇﻟﻰ ﺃﻟﻒ عام (الحاوي للفتاوي ,ج:۲,ص: ١٩٨

Rasulullah saw bersabda: “Doa dan shodaqoh itu hadiah kepada mayyit.”
Berakata Umar : “shodaqoh setelah kematian maka pahalanya sampai tiga hari dan shodaqoh dalam tiga hari akan tetap kekal pahalanya sampai tujuh hari, dan shodaqoh tujuh hari akan kekal pahalanya sampai 25 hari dan dari pahala 25 sampai 40 harinya akan kekal hingga 100 hari dan dari 100 hari akan sampai kepada satu tahun dan dari satu tahun sampailah kekalnya pahala itu hingga 1000 hari.”

Referensi : (Al-Hawi lil Fatawi Juz 2 Hal 198)

Jumlah-jumlah harinya (3, 7, 25, 40, 100, setahun & 1000 hari) jelas ada dalilnya, sejak kapan agama Hindu ada Tahlilan ???

Berkumpul ngirim doa adalah bentuk shodaqoh buat mayyit.

ﻓﻠﻤﺎ ﺍﺣﺘﻀﺮﻋﻤﺮ ﺃﻣﺮ ﺻﻬﻴﺒﺎ ﺃﻥ ﻳﺼﻠﻲ ﺑﺎﻟﻨﺎﺱ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﻳﺎﻡ ، ﻭﺃﻣﺮ ﺃﻥ ﻳﺠﻌﻞ ﻟﻠﻨﺎﺱ ﻃﻌﺎﻡ، ﻓﻴﻄﻌﻤﻮﺍ ﺣﺘﻰ ﻳﺴﺘﺨﻠﻔﻮﺍ ﺇﻧﺴﺎﻧﺎ ، ﻓﻠﻤﺎ ﺭﺟﻌﻮﺍ ﻣﻦ ﺍﻟﺠﻨﺎﺯﺓ ﺟﺊ ﺑﺎﻟﻄﻌﺎﻡ ﻭﻭﺿﻌﺖ ﺍﻟﻤﻮﺍﺋﺪ ! ﻓﺄﻣﺴﻚ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻋﻨﻬﺎ ﻟﻠﺤﺰﻥ ﺍﻟﺬﻱ ﻫﻢ ﻓﻴﻪ ، ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﻌﺒﺎﺱ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻤﻄﻠﺐ : ﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺇﻥ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺪ ﻣﺎﺕ ﻓﺄﻛﻠﻨﺎ ﺑﻌﺪﻩ ﻭﺷﺮﺑﻨﺎ ﻭﻣﺎﺕ ﺃﺑﻮ ﺑﻜﺮ ﻓﺄﻛﻠﻨﺎ ﺑﻌﺪﻩ ﻭﺷﺮﺑﻨﺎ ﻭﺇﻧﻪ ﻻﺑﺪ ﻣﻦ ﺍﻻﺟﻞ ﻓﻜﻠﻮﺍ ﻣﻦ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻄﻌﺎﻡ ، ﺛﻢ ﻣﺪ ﺍﻟﻌﺒﺎﺱ ﻳﺪﻩ ﻓﺄﻛﻞ ﻭﻣﺪ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺃﻳﺪﻳﻬﻢ ﻓﺄﻛﻠﻮﺍ

Ketika Umar sebelum wafatnya, ia memerintahkan pada Shuhaib untuk memimpin shalat, dan memberi makan para tamu selama 3 hari hingga mereka memilih seseorang, maka ketika hidangan – hidangan ditaruhkan, orang – orang tak mau makan karena sedihnya, maka berkatalah Abbas bin Abdulmuttalib :

Wahai hadirin.. sungguh telah wafat Rasulullah saw dan kita makan dan minum setelahnya, lalu wafat Abubakar dan kita makan dan minum sesudahnya, dan ajal itu adalah hal yang pasti, maka makanlah makanan ini..!”, lalu beliau mengulurkan tangannya dan makan, maka orang – orang pun mengulurkan tangannya masing – masing dan makan.

Referensi : [Al Fawaidussyahiir Li Abi Bakar Assyafii juz 1 hal 288, Kanzul ummaal fii sunanil aqwaal wal af’al Juz 13 hal 309, Thabaqat Al Kubra Li Ibn Sa’d Juz 4 hal 29, Tarikh Dimasyq juz 26 hal 373, Al Makrifah wattaarikh Juz 1 hal 110]

Kemudian dalam kitab Imam As Suyuthi, Al-Hawi li al-Fatawi :

ﻗﺎﻝ ﻃﺎﻭﻭﺱ : ﺍﻥ ﺍﻟﻤﻮﺗﻰ ﻳﻔﺘﻨﻮﻥ ﻓﻲ ﻗﺒﻮﺭﻫﻢ ﺳﺒﻌﺎ ﻓﻜﺎﻧﻮﺍ ﻳﺴﺘﺤﺒﻮﻥ ﺍﻥ ﻳﻄﻌﻤﻮﺍ ﻋﻨﻬﻢ ﺗﻠﻚ ﺍﻻﻳﺎﻡ

Imam Thawus berkata: “Sungguh orang-orang yang telah meninggal dunia difitnah dalam kuburan mereka selama tujuh hari, maka mereka (sahabat) gemar menghidangkan makanan sebagai ganti dari mereka yang telah meninggal dunia pada hari-hari tersebut.”

ﻋﻦ ﻋﺒﻴﺪ ﺑﻦ ﻋﻤﻴﺮ ﻗﺎﻝ : ﻳﻔﺘﻦ ﺭﺟﻼﻥ ﻣﺆﻣﻦ ﻭﻣﻨﺎﻓﻖ , ﻓﺎﻣﺎ ﺍﻟﻤﺆﻣﻦ ﻓﻴﻔﺘﻦ ﺳﺒﻌﺎ ﻭﺍﻣﺎﺍﻟﻤﻨﺎﻓﻖ ﻓﻴﻔﺘﻦ ﺍﺭﺑﻌﻴﻦ ﺻﺒﺎﺣﺎ

Dari Ubaid bin Umair ia berkata: “Dua orang yakni seorang mukmin dan seorang munafiq memperoleh fitnah kubur. Adapun seorang mukmin maka ia difitnah selama tujuh hari, sedangkan seorang munafiq disiksa selama empat puluh hari.”

Dalam tafsir Ibn Katsir (Abul Fida Ibn Katsir al Dimasyqi Al Syafi’i) 774 H beliau mengomentari ayat 39 surah an Najm (IV/236: Dar el Quthb), beliau mengatakan Imam Syafi’i berkata bahwa tidak sampai pahala itu, tapi di akhir2 nya beliau berkomentar lagi

ﻓﺄﻣﺎ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﻭﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﻓﺬﺍﻙ ﻣﺠﻤﻊ ﻋﻠﻰ ﻭﺻﻮﻟﻬﻤﺎ ﻭﻣﻨﺼﻮﺹ ﻣﻦ ﺍﻟﺸﺎﺭﻉ ﻋﻠﻴﻬﻤﺎ

bacaan alquran yang dihadiahkan kepada mayit itu sampai, Menurut Imam Syafi’i pada waktu beliau masih di Madinah dan di Baghdad, qaul beliau sama dengan Imam Malik dan Imam Hanafi, bahwa bacaan al-Quran tidak sampai ke mayit, Setelah beliau pindah ke mesir, beliau ralat perkataan itu dengan mengatakan bacaan alquran yang dihadiahkan ke mayit itu sampai dengan ditambah berdoa “Allahumma awshil.…dst.”, lalu murid beliau Imam Ahmad dan kumpulan murid2 Imam Syafi’i yang lain berfatwa bahwa bacaan alquran sampai.

Pandangan Hanabilah, Taqiyuddin Muhammad ibnu Ahmad ibnu Abdul Halim (yang lebih populer dengan julukan Ibnu Taimiyah dari madzhab Hambali) menjelaskan:

ﺍَﻣَّﺎ ﺍﻟﺼَّﺪَﻗَﺔُ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻤَﻴِّﺖِ ﻓَـِﺎﻧَّﻪُ ﻳَﻨْـﺘَـﻔِﻊُ ﺑِﻬَﺎ ﺑِﺎﺗِّـﻔَﺎﻕِ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ. ﻭَﻗَﺪْ ﻭَﺭَﺩَﺕْ ﺑِﺬٰﻟِﻚَ ﻋَﻦِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ُﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺍَﺣَﺎ ﺩِﻳْﺚُ ﺻَﺤِﻴْﺤَﺔٌ ﻣِﺜْﻞُ ﻗَﻮْﻝِ ﺳَﻌْﺪٍ ( ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍِﻥَّ ﺍُﻣِّﻲْ ﺍُﻓْﺘـُﻠِﺘـَﺖْ ﻧَﻔْﺴُﻬَﺎ ﻭَﺍَﺭَﺍﻫَﺎ ﻟَﻮْ ﺗَـﻜَﻠَّﻤَﺖْ ﺗَﺼَﺪَّﻗَﺖْ ﻓَﻬَﻞْ ﻳَﻨْـﻔَـﻌُﻬَﺎ ﺍَﻥْ ﺍَﺗَـﺼَﺪَّﻕَ ﻋَﻨْﻬَﺎ ؟ ﻓَﻘَﺎﻝَ: ﻧَـﻌَﻢْ , ﻭَﻛَﺬٰﻟِﻚَ ﻳَـﻨْـﻔَـﻌُﻪُ ﺍﻟْﺤَﺞُّ ﻋَﻨْﻪُ ﻭَﺍْﻻُ ﺿْﺤِﻴَﺔُ ﻋَﻨْﻪُ ﻭَﺍﻟْﻌِﺘْﻖُ ﻋَﻨْﻪُ ﻭَﺍﻟﺪُّﻋَﺎﺀُ ﻭَﺍْﻻِﺳْﺘِـْﻐﻒُﺭﺍَ ﻟَﻪُ ﺑِﻼَ ﻧِﺰﺍَﻉٍ ﺑَﻴْﻦَ ﺍْﻷَﺋِﻤَّﺔِ .

“Adapun sedekah untuk mayit, maka ia bisa mengambil manfaat berdasarkan kesepakatan umat Islam, semua itu terkandung dalam beberapa hadits shahih dari Nabi Saw. seperti perkataan sahabat Sa’ad “Ya Rasulallah sesungguhnya ibuku telah wafat, dan aku berpendapat jika ibuku masih hidup pasti ia bersedekah, apakah bermanfaat jika aku bersedekah sebagai gantinya?” maka Beliau menjawab “Ya”, begitu juga bermanfaat bagi mayit: haji, qurban, memerdekakan budak, do’a dan istighfar kepadanya, yang ini tanpa perselisihan di antara para imam”.

Referensi : (Majmu’ al-Fatawa: XXIV/314-315)

Ibnu Taimiyah juga menjelaskan perihal diperbolehkannya menyampaikan hadiah pahala shalat, puasa dan bacaan al-Qur’an kepada:

ﻓَﺎِﺫَﺍ ﺍُﻫْﺪِﻱَ ﻟِﻤَﻴِّﺖٍ ﺛَﻮَﺍﺏُ ﺻِﻴﺎَﻡٍ ﺍَﻭْ ﺻَﻼَﺓٍ ﺍَﻭْ ﻗِﺮَﺋَﺔٍ ﺟَﺎﺯَ ﺫَﻟِﻚَ

Artinya: “jika saja dihadiahkan kepada mayit pahala puasa, pahala shalat atau pahala bacaan (al-Qur’an / kalimah thayyibah) maka hukumnya diperbolehkan”.

Referensi : (Majmu’ al-Fatawa: XXIV/322)

Al-Imam Abu Zakariya Muhyiddin Ibn al-Syarof, dari madzhab Syafi’i yang terkenal dengan panggilan Imam Nawawi menegaskan;

ﻳُﺴْـﺘَـﺤَﺐُّ ﺍَﻥْ ﻳَـﻤْﻜُﺚَ ﻋَﻠﻰَ ﺍْﻟﻘَﺒْﺮِ ﺑَﻌْﺪَ ﺍﻟﺪُّﻓْﻦِ ﺳَﺎﻋَـﺔً ﻳَﺪْﻋُﻮْ ﻟِﻠْﻤَﻴِّﺖِ ﻭَﻳَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻝُﻩَ. ﻧَـﺺَّ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺸَّﺎﻓِﻌِﻰُّ ﻭَﺍﺗَّﻔَﻖَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍْﻻَﺻْﺤَﺎﺏُ ﻗَﺎﻟﻮُﺍ: ﻳُﺴْـﺘَـﺤَﺐُّ ﺍَﻥْ ﻳَـﻘْﺮَﺃَ ﻋِﻨْﺪَﻩُ ﺷَﻴْﺊٌ ﻣِﻦَ ﺍْﻟﻘُﺮْﺃَﻥِ ﻭَﺍِﻥْ خَتَمُوْا اْلقُرْآنَ كَانَ  اَفْضَلَ ) المجموع جز 5 ص 258(

“Disunnahkan untuk diam sesaat di samping kubur setelah menguburkan mayit untuk mendo’akan dan memohonkan ampunan kepadanya”, pendapat ini disetujui oleh Imam Syafi’i dan pengikut-pengikutnya, dan bahkan pengikut Imam Syafi’i mengatakan “sunnah dibacakan beberapa ayat al-Qur’an di samping kubur si mayit, dan lebih utama jika sampai mengha tamkan al-Qur’an”.

Selain paparannya di atas Imam Nawawi juga memberikan penjelasan yang lain seperti tertera di bawah ini;

ﻭَﻳُـﺴْـﺘَﺤَﺐُّ ﻟِﻠﺰَّﺍﺋِﺮِ ﺍَﻥْ ﻳُﺴَﻠِّﻢَ ﻋَﻠﻰَ ﺍْﻟﻤَﻘَﺎﺑِﺮِ ﻭَﻳَﺪْﻋُﻮْ ﻟِﻤَﻦْ ﻳَﺰُﻭْﺭُﻩُ ﻭَﻟِﺠَﻤِﻴْﻊِ ﺍَﻫْﻞِ ﺍْﻟﻤَﻘْﺒَﺮَﺓِ. ﻭَﺍْﻻَﻓْﻀَﻞُ ﺍَﻥْ ﻳَﻜُﻮْﻥَ ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻭَﺍﻟﺪُّﻋَﺎﺀُ ﺑِﻤَﺎ ﺛَﺒـَﺖَ ﻣِﻦَ ﺍْﻟﺤَﺪِﻳْﺚِ ﻭَﻳُﺴْـﺘَـﺤَﺐُّ ﺍَﻥْ ﻳَﻘْﺮَﺃَ ﻣِﻦَ ﺍْﻟﻘُﺮْﺃٰﻥِ ﻣَﺎ ﺗَﻴَﺴَّﺮَ ﻭَﻳَﺪْﻋُﻮْ ﻟَﻬُﻢْ ﻋَﻘِﺒَﻬَﺎ ﻭَﻧَﺺَّ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺸَّﺎِﻓﻌِﻰُّ ﻭَﺍﺗَّﻔَﻖَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍْﻻَﺻْﺤَﺎﺏُ. (ﺍﻟﻤﺠﻤﻮﻉ ﺟﺰ 5 ص 258 )

“Dan disunnahkan bagi peziarah kubur untuk memberikan salam atas (penghuni) kubur dan mendo’akan kepada mayit yang diziarahi dan kepada semua penghuni kubur, salam dan do’a itu akan lebih sempurna dan lebih utama jika menggunakan apa yang sudah dituntunkan atau diajarkan dari Nabi Muhammad Saw. dan disunnahkan pula membaca al-Qur’an semampunya dan diakhiri dengan berdo’a untuknya, keterangan ini dinash oleh Imam Syafi’i (dalam kitab al-Um) dan telah disepakati oleh pengikut-pengikutnya”.

Referensi : (al-Majmu’ Syarh al-Muhadzab, V/258)

Al-‘Allamah al-Imam Muwaffiquddin ibn Qudamah dari madzhab Hambali mengemukakan pendapatnya dan pendapat Imam Ahmad bin Hanbal

ﻗَﺎﻝَ : ﻭَﻻَ ﺑَﺄْﺱَ ﺑِﺎﻟْﻘِﺮﺍَﺀَﺓِ ﻋِﻨْﺪَ ﺍْﻟﻘَﺒْﺮِ . ﻭَﻗَﺪْ ﺭُﻭِﻱَ ﻋَﻦْ ﺍَﺣْﻤَﺪَ ﺍَﻧَّـﻪُ ﻗَﺎﻝَ: ﺍِﺫﺍَ ﺩَﺧَﻠْﺘﻢُ ﺍﻟْﻤَﻘَﺎﺑِﺮَ ﺍِﻗْﺮَﺋُﻮْﺍ ﺍَﻳـَﺔَ ﺍْﻟﻜُـْﺮﺳِﻰِّ ﺛَﻼَﺙَ ﻣِﺮَﺍﺭٍ ﻭَﻗُﻞْ ﻫُﻮَ ﺍﻟﻠﻪ ُﺍَﺣَﺪٌ ﺛُﻢَّ ﻗُﻞْ ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍِﻥَّ ﻓَﻀْﻠَﻪُ ِﻷَﻫْﻞِ ﺍﻟْﻤَﻘَﺎﺑِﺮِ .

Artinya “al-Imam Ibnu Qudamah berkata: tidak mengapa membaca (ayat-ayat al-Qur’an atau kalimah tayyibah) di samping kubur, hal ini telah diriwayatkan dari Imam Ahmad ibn Hambal bahwasanya beliau berkata: Jika hendak masuk kuburan atau makam, bacalah Ayat Kursi dan Qul Huwa Allahu Akhad sebanyak tiga kali kemudian iringilah dengan do’a: Ya Allah keutamaan bacaan tadi aku peruntukkan bagi ahli kubur.

Referensi : (al-Mughny II/566)

Dalam al Adzkar dijelaskan lebih spesifik lagi seperti di bawah ini:

ﻭَﺫَﻫَﺐَ ﺍَﺣْﻤَﺪُ ْﺑﻦُ ﺣَﻨْﺒَﻞٍ ﻭَﺟَﻤَﺎﻋَﺔٌ ﻣِﻦَ ﺍْﻟﻌُﻠَﻤَﺎﺀِ ﻭَﺟَﻤَﺎﻋَﺔٌ ﻣِﻦْ ﺍَﺻْﺤَﺎﺏِ ﺍﻟﺸَّﺎِﻓـِﻌﻰ ﺍِﻟﻰَ ﺍَﻧـَّﻪُ ﻳَـﺼِﻞُ . ﻓَﺎْﻻِ ﺧْﺘِـﻴَﺎﺭُ ﺍَﻥْ ﻳَـﻘُﻮْﻝَ ﺍﻟْﻘَﺎﺭِﺉُ ﺑَﻌْﺪَ ﻓِﺮَﺍﻏِﻪِ: ﺍَﻟﻠََّﻬُﻢَّ ﺍَﻭْﺻِﻞْ ﺛَـﻮَﺍﺏَ ﻣَﺎ ﻗَـﺮﺃْ ﺗـُﻪُ ﺍِﻟَﻰ ﻓُﻼَﻥٍ . ﻭَﺍﻟﻠﻪ ُﺍَﻋْﻠَﻢُ

Artinya: Imam Ahmad bin Hambal dan golongan ulama’ dan sebagian dari sahabat Syafi’i menyatakan bahwa pahala do’a adalah sampai kepada mayit. Dan menurut pendapat yang terpilih: “Hendaknya orang yang membaca al-Qur’an setelah selesai untuk mengiringi bacaannya dengan do’a:

ﺍَﻟﻠََّﻬُﻢَّ ﺍَﻭْﺻِﻞْ ﺛَـﻮَﺍﺏَ ﻣَﺎ ﻗَـﺮﺃْ ﺗـُﻪُ ﺍِﻟَﻰ ﻓُﻼَﻥٍ

Ya Allah, sampaikanlah pahala bacaan al-Qurh’an yang telah aku baca kepada si fulan (mayit)”.

Referensi : (al-Adzkar al-Nawawi hal 150).

Rabu, 13 Desember 2017

Klarifikasi Ust Abdul Somad tentang Kejadian di Hotel Aston Bali:

Klarifikasi Ust Abdul Somad tentang Kejadian di Hotel Aston Bali:

1.Kamis, 7 Desember 2017.
Saya mendapat berita di group WA bahwa KRB menetapkan syarat bahwa saya diterima di Bali jika mau berikrar di Rumah Kebangsaan.
Saya menolak karena:
A.Saya bukan pemberontak.
B.Saya tdk terdaftar di ormas terlarang.
C.Saya mendapat beasiswa Mesir-Indonesia thn 1998 setelah lulus Pancasila dan P4. Saya lulus tes PNS 2008 karena bukan anti Pancasila. Sampai sekarang mengajarkan cinta kebangsaan dari kampus sampai desa terpencil (gambar terlampir).

2.Kamis, jam: 22.15
Saya WA pak nadlah:
"Pak, kalau mereka tetap meminta saya ikrar kebangsaan. Saya tidak hadir".
Pak Nadhlah menjawab:
"Kita masih dialog dengan Polda".

3.Jumat, 8 Desember 2017
Jam: 00.15
Saya WA pak Nadlah:
"Bagaimana pak, sudah ada keputusan?".
Jam 04:17
WA pak nadlah masuk:
"Km koordinasikn ke berbagai pihak, tafadh-dhol ust ut berangkat...".
Saya fahami dari WA ini bahwa masalah Clear.

4.Jumat jam: 13.00 kami sudah menunggu pak Nadlah di airport Denpasar Bali.
Kami dibawa ke hotel Aston. Makan dan istirahat.

5.Jumat jam 16:00
Saya dibangunkan.
Saya curiga akan disidang. Saya minta tim beli tiket, "Kita pulang, karena ini di luar kesepakatan. Kelihatannya kita dijebak".
Saya dibawa ke salah satu ruang di hotel Aston. Disana sudah menunggu sekitar 10-15 orang.
Mereka meminta saya berikrar. Saya klarifikasi bahwa semua yg dituduhkan ke diri saya adalah fitnah. Karena saya menolak berikrar mereka melontarkan kata-kata tidak layak: "Ngeles!", "Seperti PKI", "Panitia mendatangkan ustad otak SD", "Pulangkan saja!", dll.
Saya memilih pulang. Saya kembali ke kamar hotel untuk siap-siap pulang ke airport.

6.sekitar pukul 17:00
Ketua PW NU Bali yg dari awal mendampingi menangis memikirkan apa yg akan terjadi kalau saya pulang.
Dari pihak Aston menyampaikan bahwa situasi tidak terkendali, hotel tidak bertanggung jawab jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Seorang bpk polisi masuk menyampaikan ada jalan belakang hotel menuju mobil jika ingin meninggalkan hotel krn pintu depan tidak terkendali.
Kapolres dan Dandim masuk. Meminta agar mempertimbangkan,selamatkan ummat. Di masjid an-Nur ada 5000an jamaah yang siap datang ke Aston. Di Aston memanas. Suasana mencekam.

7.sekitar jam 18:00
Bismillah.
Saya dan semua yg ada di kamar menuju ruangan mediasi awal. Pak Kapolres memberikan sambutan singkat. Gus Yadi membawa bendera,dicium semua yg ada di ruangan.
Keluar ruangan menuju loby hotel. Pengunjuk rasa bergemuruh. Pengawalan ketat.
Pengunjuk rasa tetap berteriak: "nyanyikan dari hati. Jgn di mulut saja!". Menyanyikan Indonesia Raya. Saat bersalaman mereka menarik dan mencengkeram kuat. Usai. Kembali ke kamar.

8.selepas Isya.
Menuju masjid an-Nur.
Ceramah 100 menit.
Jamaah antusias.
Kembali ke hotel.
TvOne minta livecall jam 22.00 Wib.
Saya sampaikan untuk menenangkan Netizen yg heboh:
"Saya dalam keadaan aman. Sudah tabligh akbar. Sudah di hotel".

9.Sabtu 9 Desember 2017
Kajian shubuh di masjid Baiturrahmah berjalan lancar.
Sehari penuh istirahat dan menyambut tamu-tamu dan jamaah di hotel.
Menjelang maghrib hadir PW NU,Muhammadiyah,MUI Bali,Gnpf dll.
Ba'da Isya ke Masjid Baiturrahmah tabligh Akbar terakhir.

10.Ahad 10 Desember 2017
Selepas shalat shubuh menuju airport didampingi MUI,Gnpf,Kepolisian menuju airport.

11.Mereka masih memunculkan berita-berita di Medsos bahwa saya menolak ikrar karena benar anti NKRI.

12.Jamaah tersakiti karena mereka menuduh saya tidak berani pulang karena sudah termakan honor. Saya sampaikan ini fitnah. Semua honor di Bali sudah saya kembalikan ke pak Nadlah. Kami orang Riau walau tidak kaya masih tumbuh sebatang dua batang pokok sawit yang menghantarkan kami ke Cairo thn 1998 saat 1 Dolar Rp.20.000.- karena ongkos dibebankan ke siswa.

13.Harap diambil tindakan hukum terhadap mereka yang sudah merusak kebinekaan yg terjaga di Bali selama ini. Hadirnya Raja Bali DR.Ida Cokorde Pemecutan XI dan beberapa tokoh Hindu pada tabligh akbar tadi malam membuktikan bahwa para prokator ini tidak mewakili rakyat Bali.

14.Agar muslim Bali membentuk Aliansi Muslim Bali untuk menjaga interen dan eksteren tetap menjaga kerukunan  dengan saudara Hindu Bali untuk mengantisipasi para provokator yang dapat merusak kerukunan di masa akan datang.

15.NKRI Harga Mati
الله اكبر

Sekali Lagi Jangan Mau Di Bohongi Khilafah Politik Versi Ala HTI

Pemaparan lebih dalam Gus Nadhir Hosen atas Penjelasan Pak Prof.Mahfud MD tentang HTI

1. Tidak ada sistem baku khilafah. Pernyataan Prof @mohmahfudmd ini benar belaka. Saya ingin eksplorasi lebih jauh dan tunjukkan bukti konkrit inkonsistensi HTI soal sistem khilafah mereka. Monggo disimak sambil nyisir dan nyengir 😀

2. Yg dimaksud sistem pemerintahan plg tdk ada 3 hal dasar: cara khalifah dipilih, bgm strukturnya dan cara pertanggungjawabannya. Ketiga hal ini tdk dinyatakan dg lengkap dan jelas dg kalimat perintah yg bersifat Qath’i dlm Qur’an dan Hadits. Prakteknya berbeda dlm sejarah Islam.

3. HTI menganggap sejarah bukan sumber hukum. HTI mengklaim sistem khilafah berdasarkan Qur’an dan Hadits, bukan berdasarkan sejarah khilafah. Saya akan buktikan bhw klaim HTI ini tidak tepat dg merujuk naskah RUU Khilafah HTI sendiri.

4. Semua ayat Qur’an tentang khalifah tidak ada yang merujuk pada sistem pemerintahan, yang ada hanyalah pada tokoh spt Nabi Adam atau pada generasi. Bukan pada 3 sistem dasar yg saya sebut di point pertama.

5. Ada satu ayat yg sering dijadikan argumen HTI yaitu QS 24:55 dimana Allah menjanjikan umat Islam berkuasa. Ini dipahami HTI sbg munculnya kembali khilafah. Benarkah demikian? Tafsir Ibn Katsir jelas membantah pandangan ini pic.twitter.com/UD4x6Ffun4

6. Menurut Ibn Katsir, janji Allah dlm QS 24:55 telah terpenuhi di jaman salaf. Ayat ini tdk menunjukkan sistem pemerintahan khilafah akan muncul lagi. Lagipula ayat ini bukan ayat hukum. pic.twitter.com/4lEhsAa3PN

7. Hadits sahih mengatakan khalifah hanya 30 tahun. Sdh terpenuhi di masa Sayyidina Hasan menyerahkan jabatan ke Muawiyah. Sementara hadits bh khilafah akan muncul lagi tidak sahih spt saya jelaskan dihttp://nadirhosen.net/tsaqofah/syariah/138-sekali-lagi-soal-hadis-khilafah-ala-minhajin-nubuwwah

8. HTI dalam kitab muqaddimah ad-dustur sudah menuliskan Undang-Undang Negara Khilafah. Isinya menjelaskan 3 hak dasar dalam sistem pemerintahan khilafah. UUD Khilafah ini diklaim berdasarkan Qur’an dan Hadits. Benarkah? Simak terus yuk 🙏😀

9. Kitab asli yg ditulis Pendiri hizbut tahrir Taqiyuddin Nabhani ini terus direvisi dan diupdate begitu juga UUD Khilafah mereka. Ini saja bukti bhw sistem negara khilafah tidak baku. Kalau sdh baku ya gak perlu direvisi dong 😀

10. Misalnya kitab ad-Dawlah HTI sudah ditarik, diganti dg kitab mutabanat (rujukan) baru. Dan dalam kitab baru itu, struktur pemerintahan khilafah diluaskan menjadi 13 struktur, yang sebelumnya cuma ada 8.

11. Di kitab Nizamul Islam cetakan kedua, jumlah pasal UUD Khilafah HTI itu 187 pasal, tapi di cetakan keenam jadi 190 pasal. Kok beda? Ini karena ada revisi dan modifikasi. Gak baku kan?!

12. Kalau UUD 1945 diamandemen ya wajar saja. Tapi kalau UUD Khilafah, yg diklaim berdasarkan Qur’an dan Hadits, direvisi terus, maka ini bermasalah. Harusnya sdh mapan dan baku dong?!

13. Lantas kenapa UUD Khilafah HTI itu direvisi dan dimodifikasi? Karena interpretasi mereka bergeser, plus masuk unsur sejarah dan konteks kekinian —sesuatu yg mereka tolak sebelumnya. Buktinya mana? Ikuti terus kultwit ini 🙏😀

14. HTI mencantumkan posisi muawwin/wazir dlm UUD Khilafah. Ini gak ada di Quran dan Hadits yg bilang khilafah harus punya wazir. Ini diambil dari dalil umum saat Nabi Musa meminta Harun jadi wazir. Dalil umum ini yg “dipaksa” ditafsirkan sesuai fakta sejarah.

15. Fakta sejarah, posisi resmi wazir gak ada di zaman Nabi dan khulafa ar-rasyidin. Ibn Khaldun dalam kitab “Muqaddimah” jelas2 menyebut lembaga wazirat baru muncul di era Abbasiyyah. Ini artinya HTI pakai sejarah juga kan?! 😀

16. Sekarang kita buktikan ketidakbakuan sistem khilafah dg melihat perbedaan UUD Khilafah HTI versi old dan now 😀 Lihat skrinsut pasal 33 UUD Khilafah yang berbeda yah. pic.twitter.com/VyWFWH4qZ0

17. Nah dalam Muqaddimah ad-dustur Pasal 33 versi old sudah digeser ke Pasal 34 versi now. Ini pasal masalah tata cara pengangkatan khalifah. Bukan saja geser nomor pasal tapi isinya pun berbeda jauh dg pasal 33 sebelumnya.pic.twitter.com/C5jeRsO3mi

18. Kalau dlm pasal 33 UUD Khilafah versi old, khalifah dipilih lewat majelis umat, sedangkan dalam pasal 34 UUD Khilafah versi now, khalifah diangkat lewat proses di mahkamah mazhalim. Kok beda nih? Ini artinya sistem khilafah gak baku sodara-sodara 😀

19. Lha sekarang pertanyaannya teknis detil pengangkatan khalifah dalam UUD Khilafah HTI versi old dan now itu dalil tafshili -nya dari Quran dan Hadits mana? Gak bakal ada. Yg ada dalil umum yg “dipaksa” mengikuti maunya HTI

20. Parahnya lagi, Pasal 34 UUD Khilafah HTI itu yg katanya dari Qur’an dan Hadits ternyata pakai suara terbanyak. Ini sih dalil demokrasi, sodara-sodara. Lho katanya HTI demokrasi itu sistem thogut, kok malah pakai pemilihan suara terbanyak! pic.twitter.com/Q0VDUObllY

21. Contoh lain bgm UUD Khilafah HTI bukan pakai Quran dan Hadits, juga bukan sejarah Islam, tapi mengadopsi demokrasi modern. Pasal 21 ttg Partai Politik. Emangnya parpol sdh ada di jaman Nabi, khulafa ar-rasyidin, umayyah dan abbasiyah? Gimana sih?!pic.twitter.com/g8KBWz9nAB

22. HTI pakai dalil umum lagi utk melegitimasi Pasal 21 UUD Khilafah ttg parpol, yaitu QS 3:104. Gak ada mufassir klasik yg mengaitkan ayat ini dg keberadaan parpol. Coba periksa Tafsir at-Thabari yg saya skrinsut. Lha kok HTI maksa ayat ini dasar adanya parpol dalam Khilafah? pic.twitter.com/pMjFY88oB3

23. Dengan memilih khalifah berdasarkan suara terbanyak dan juga melegitimasi keberadaan parpol, maka UUD Khilafah HTI sudah mengadopsi sistem demokrasi yg mereka anggap thogut dan kufur. Kok malu-malu gini sih? 😀

24. Kenapa HTI mengambil suara terbanyak dan melegitmasi parpol padahal Quran dan Hadits tdk bicara itu? Ini karena HTI malu-malu mengakui bhw penafsiran thd ajaran Islam itu dinamis dan melihat kenyataan yg ada —sesuatu yg selama ini ditolak HTI.

25. Karena tdk ada dalil yg tafshili (terperinci) dlm sistem khilafah, itu sebabnya HTI berusaha keras menyesuaikan paham mereka dg dalil yg bersifat ijmali (umum). Ini artinya tdk ada sistem baku dalam khilafah. Semuanya berdasarkan ijtihad sesuai konteksnya

26. Itu sebabnya saya pernah menulis bhw kajian fiqh siyasah itu seharusnya sangat dinamis. Monggo dibaca catatan saya di sinihttp://nadirhosen.net/kehidupan/negara/71-fiqih-siyasah-yang-sangat-dinamis

27. Terakhir, sistem khilafah dalam panggung sejarah umat adalah bagian dari ijtihad ulama jaman old. Maka ijtihad jaman now dari ulama Indonesia adalah dg menerima Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ini wilayah ijtihad. Sah!

Sekali Lagi Jangan Mau Di Bohongi Khilafah Politik  Versi Ala HTI.

#NU

Sabtu, 09 Desember 2017

ONE DAY ONE HADIST,Yakin dan Tawakal


Ahad, 10 Desember 2017/ 21 Rabi'ul Awal 1439

Yakin dan Tawakal

عن أبي هريرةَ رضي الله عنه عن النَّبيّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ((يَدْخُلُ الجَنَّةَ أَقْوامٌ أفْئِدَتُهُمْ مِثلُ أفْئِدَةِ الطَّيرِ)). رواه مسلم.
قيل: معناه متوكلون، وقيل: قلوبهم رَقيقَةٌ.
هذا الحديث أصلٌ عظيم في التوكل.

Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya:
"Masuklah ke dalam syurga itu para kaum yang hatinya seperti hati burung." (Riwayat Muslim)
Ertinya kata-kata di atas itu disebutkan: Bahawasanya mereka itu sama bertawakkal. Juga dapat diertikan: bahawasanya hati mereka itu lemah lembut.

Pelajaran yang terdapat dalam hadits:

1- Tawakkal realisasinya, bersandar hanya kepada Alloh dalam mengambil maslahat dan menolak madhorot.
2- Ringkasnya tawakkal tanpa usaha lebih dulu adalah salah dan keliru menurut pandangan Islam.
Jikalau kita sudah dapat meletakkan arti tawakkal pada garis yang sebenarnya, maka sangat sekali dipuji dan pasti kita tidak akan kekurangan rezeki, sebab Allah Ta'ala akan menjamin bahawa kita akan diberi bahagian rezeki kita masing-masing sebagaimana halnya burung yang pergi pagi-pagi dalam keadaan kosong perut, sedang pada petang harinya telah menjadi kenyang.
Selain itu Allah berfirman bahawa sifat-sifat kaum mu'minin itu di antaranya ialah selalu bertawakkal kepada Allah Ta'ala dengan pengertian tawakkal yang tidak disalah-mengertikan.
3- Banyak sekali orang yang salah mengerti dalam melaksanakan ketawakkalan kepada Allah Ta'ala itu. Ada yang berpendapat, tawakkal ialah menyerah bulat-bulat kepada Tuhan tanpa berbuat daya-upaya dan usaha untuk mencari mana-mana yang baik dan menyebabkan kebahagiaan. Ringkasnya enggan berikhtiar atau menyingsingkan lengan baju. Anehnya ia meminta yang enak-enak belaka. Orang semacam di atas itu rupanya berpendapat, bahawa tidak perlu ia belajar, jika Tuhan menghendaki ia menjadi orang pandai, tentu pandai juga nantinya. Juga tidak perlu bekerja, jika Tuhan menghendaki ia menjadi kaya, tentu kaya juga nantinya. Atau ketika sakit, tidak perlu ia berubat, jika Tuhan menghendaki sembuh tentu sihat kembali pula. Semuanya itu samalah halnya dengan orang yang sedang lapar, sekalipun macam-macam makanan di hadapan mukanya, tetapi ia berpendapat, jika Tuhan menghendaki kenyang, tanpa makan pun akan menjadi kenyang juga. Cara berfikir semacam di atas itu, apabila diterus-teruskan, pasti akan membuat kesengsaraan diri sendiri, bahkan merosak akalnya sendiri.
4- Adapun maksud tawakkal yang diperintahkan oleh agama itu ialah menyerahkan diri kepada Allah sesudah berdaya-upaya dan berusaha serta bekerja sebagaimana mestinya. Misalnya meletakkan penyelak di muka rumah, setelah dikunci baik-baik, lalu bertawakkal. Ertinya apabila setelah dikunci itu masih juga hilang umpama dicuri orang, maka dalam pandangan agama orang itu sudah tidak bersalah, sebab telah melakukan ikhtiar supaya jangan sampai hilang.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:

- Orang yang bertawakal kepada Alloh maka ia berhak mendapatkan janjiNya.

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
[Surat Ath-Thalaq 3]

Rabu, 06 Desember 2017

STOP membongkar membongkar kejelekan orang lain,ONE DAY ONE HADITS



ONE DAY ONE HADITS

*Anda sering M3NCACI MAKI,menghina dll di whatsup dengan sesama anggota grup karena perbedaan sepele?*perhatikan hadits ini👇

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُسْتَبَّانِ مَا قَالَا فَعَلَى الْبَادِئِ مَا لَمْ يَعْتَدِ الْمَظْلُومُ
 Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila ada dua orang yang saling mencaci-maki, maka cacian yang diucapkan oleh keduanya itu, dosanya akan ditanggung oleh orang yang memulai cacian selama orang yang dizhalimi itu tidak melampaui batas." HR.Muslim 4688

⛔ STOP membongkar membongkar kejelekan orang lain*bongkarlah dan ingetlah kebaikan orang lain walau walau sebiji sawi * ⛔

Dari Hadist tsb, sudah cukup bagi kita untuk tidak mudah terpancing dan tersulut apabila ada orang tidak menghargai kita.

Tidak perlu mengharap penilaian orang lain, berharaplah penilaian dari Allah tok...kalau tidak maka masih tertipu oleh syetan...bahayanya klau melampaui batas karena pasang ego bisa berbuat lebih parah dari yg menghinanya

Diatas langit ada langit, dibawah bumi ada bumi...apa untungnya membongkar kejelekan orang lain kecuali mengambil hikmah agar lebih baik dihadapan Allah. Selebihnya bisa GHIBAH FITNAH.

Apa untungnya kita emosi JIKA DIRENDAHKAN ORANG LAIN bukannya malah untung kalau kita tidak emosi. pahala orang yg menghina diberikan Allah kpd yg dihina, dosa2 yg dihina diambil oleh penghina

SABAR TAK ADA BATASNYA

🙏

Selasa, 05 Desember 2017

ADA YANG BISA SAYA BANTU?

ADA YANG BISA SAYA BANTU?

Pernah suatu hari, Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas masuk ke suatu kantor. Kemudian beliau ditanya oleh satpam kantor.

Satpam : "Ada yang bisa saya bantu pak?"
.
Ustadz Yazid kemudian memanggil kedua satpam tersebut sambil berkata...
.
"Saya mau tanya sama bapak berdua...Bapak pernah gak mengucapkan kalimat ini kepada kedua orang tua bapak?"
.
Satpam : "Belum pernah pak..."
.
__
.
Sering kali, seseorang itu lebih 'care' pada orang lain tapi lupa pada keluarga sendiri...
Yang benar adalah keluarga terdekat dahulu baru orang lain...
.
Apakah Kita Termasuk Anak Shaleh Dan Shalehah

Jika kamu mendoa'akan orang tuamu, maka kamu termasuk anak shaleh dan shalehah, hal itu berdasarkan hadits...
.
...أو ولد صالح يدعو له
.
"...Atau anak shaleh yang mendoakan orang tuanya".
(HR. Muslim)

Kalau kamu melupakan orang tuamu, maka kamu bukan termasuk anak shaleh dan shalehah sesuai dengan kadarmu dalam melupakannya.

Oleh karena itu perbanyak doa:
.
رب اغفر لي و لوالدي...
.
"Ya Rabb, ampuni aku dan kedua orang tuaku..."
.
Karena hal itu menghimpun dua ibadah;
.
1. Berbakti kepada orang tua
2. Beristighfar

Maka jangan lupa untuk mendoakan orang tua kita, agar kita menjadi anak shaleh dan shalehah.
.
✏ Ustadz Fuad Hamzah Baraba
.
Via Akhi Dede Abu Satria
[Copas&PostedBy Fp Ittiba' Rasulullah ].

Minggu, 03 Desember 2017

JANGAN HANCURKAN ISLAM DENGAN SIKAPMU YANG EGOIS, KEKANAK-KANAKAN DAN TIDAK DEWASA

======================
💽 JANGAN HANCURKAN ISLAM  DENGAN SIKAPMU YANG EGOIS, KEKANAK-KANAKAN DAN TIDAK DEWASA !
======================

* Renungan dari KH. Mushtofa Bishri (Gus Mus, Rembang)
 
Saya kadang merasa aneh melihat saudara saya *umat Islam yang memiliki sifat seperti anak-anak, ingin menang sendiri, mudah marah dan memaksakan kehendaknya agar orang lain sama dengan dirinya.

Padahal Al Quran sudah mengatakan untuk *Berbuat Adil karena itu bisa mendekatkan kepada ketaqwaan.

Tapi begitulah sifat anak2, kadang tidak bisa menerima nasehat yang baik sekalipun untuk dirinya sendiri.

Ateis dimusuhi, karena tidak bertuhan.

Bertuhan dimusuhi, karena tuhannya beda.

Tuhannya sama, dimusuhi, karena nabinya beda.

Nabinya sama, dimusuhi, karena alirannya beda.

Alirannya sama, dimusuhi, karena pendapatnya beda.

Pendapatnya sama, dimusuhi, karena partainya beda.

Partainya sama, dimusuhi, karena pendapatannya beda.

Apa kamu mau hidup sendirian di muka bumi ini, untuk memuaskan nafsu2 keserakahanmu ?

Kau tahu apa yang dilakukan Sayyidul Wujud Muhammad SAW pada seorang Yahudi tua yang tiap hari meludahi & melempari kotoran pada Nabi ?
Nabi  jenguk dan doakan Sang Yahudi tsb,  ketika Si Yahudi itu sakit.

Kau tahu apa yang dilakukan Muhammad pada seorang Yahudi buta yang tiada hari tanpa mencaci Muhammad ? Nabi suapi setiap hari Si Yahudi tsb dengan tangannya sendiri yang mulia, tanpa Sang Yahudi tsb tahu bahwa yang menyuapinya adalah Muhammad yang selalu ia caci.

Itulah Islam !!!. *Ber-Islamlah seperti Islam-nya Muhammad SAW, bukan Islam ala egomu sendiri yang sangat egois !

Jangan sampai kau hanya ber-Islam, tapi kau malah kehilangan Muhammad-mu.

Jangan lemahkan Islam yang kuat,  dengan tindakan kerdilmu.

Jangan hinakan Islam yang suci dengan perbuatan nistamu !.

Monggo dishare, siapa tahu ada  yang mendapat hidayah-Nya lewat share  ini, aamiin....
======== 🌅========