Kamis, 20 Juli 2017

WASIYAT AL-HABIB UMAR BIN MUHAMMAD BIN SALIM BIN HAFIDZ UNTUK WARGA INDONESIA

WASIYAT AL-HABIB UMAR BIN MUHAMMAD BIN SALIM BIN HAFIDZ UNTUK WARGA INDONESIA📣

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين وصلى الله وسلم على عبده المجتبى المصطفى الهادي الأمين سيدنا محمد وعلى آله وصحبه ومن تبعه بإيمان ويقين من أهل الهدى والتمكين وعلى جميع الأنبياء والمرسلين وآلهم وصحبهم والملائكة المقربين وعباد الله الصالحين. أما بعد:

فإلى إخواننا وأحبابنا من أهل العلم في مجلس المواصلة خاصة وجميع العلماء من أهل السنة والجماعة ومن مريدي الخير والهدى وإلى جميع طلابنا ومن يلوذ بنا .

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

ونتوجه إليكم خصوصا أحبابنا في إندونيسيا أن يتقوا الله تبارك وتعالى في نظرهم إلى الأشياء وان لا تستعجلهم ظواهر الأمور والأحداث لان يقعوا في المحظور والشر الذي وقع فيه غيرهم.

ولقد كفاهم في هذه الأوضاع والحركات السائدة في هذا الوقت وفي هذا الزمان التجارب التي تمت في بلداتنا العرب وتم في بلاد العرب ما تم من ثورة باسم الدين عند الكثير منهم وباسم نصرة الدين عند الكثير منهم وباسم رد الكافرين والمعتدين عند الكثير منهم فما أثمرت ولا ان تجد الا تحقيق المخطط الذي يثير مثل هذه النفوس ليصل إلى تفتيت وحدة الأمة وشملها بل إلى ثرواتها القليلة والكثيرة ويفتت عليها تراثها ويفتت عليها ثرواتها ويفتت عليها تمسكها ويوقعهم من سفك الدماء وانتهاك العرض وذهاب الأموال والفساد الكبير ما هو واقع معاين ومشاهد.

أتحبون أن تنتقل التجربة إليكم وإلى بلادهم وان يكون عندهم مجرى في مثل هذه البلدان من الذي يسوق لمثل هذه الأفكار وتحت أي شيخ وتحت أي بصير باسم دين الله وتحت أي عارف بالله تبارك وتعالى تستفزكم وتستخفكم هذه الحركات وتوصلكم إلى أمور من سنة الله تعالى أن الداخلة فيها يصيبه ضرها ويصيبه شرها وبلاءها.

ألا إن رسول الله صلى الله عليه وعلى أله وصحبه وسلم لم يتصرف بالجهاد في سبيل الله بالقتال إلا بعد الإذن وإنه بعد الإذن عقد كثيرا من الصلح بينهم وبين المشركين المحاربين له وبينه وبين طوائف أخرى من الكافرين صلى الله عليه وعلى أله وصحبه وسلم وبعد مباشرة القتال كان حريصا على قلة سفك الدماء وعلى أن يؤدي القتال إلى استقامة وصلاح وأمن وطمأنينة لا إلى بعث فتنة وشر وضر ألا فاتقوا الله تبارك وتعالى.

واعلموا مخططات عدو الله التي يخططها في واقعنا الحاضر في العالم الإسلامي ويريد أن كل بلدة بقية فيها أثر لأهل العلم والخير والصلاح وأثر من البنى التحتية المستقيمة وأثر من الترات الإسلامي العريك أنه بواسطة الإثارة فيما يتعلق باختلاف الأراء وتصور مقاومة الشرك والكفر والظلم إلى غير ذلك ينفذ من هذا لأن يحول الحال إلى هدمه ما بقي من التراث الطيب ومن الثروات القائمة ومن التمسك الباقي وان يبعد من منصد التأثير القلبي والروحي والنفسي علماءومنسوبين إلى الشريعة ودين كثيرين فيرجعون أطرافا في الصراعات المريرة على غير بينة وغير بصيرة تحت رأية عمية كما وصفها صلى الله عليه وعلى أله وصحبه وسلم لا يدرون طرفها ونهايتها ونتيجتها إلى من تكون.

والواقع يخاطبكم بكل ما تسمعون اليوم فيما يجري في سوريا فيما يجري في ليبيا فيما يجري في العراق وفيما تقاسيه كثير من نواحي اليمن وفيما يجري في غير تلك من المواطن بل وهكذا التحرك باسم الإسلام اليوم لا يزيد الصومال بعد مرور العشرين سنة وزيادة على ذلك الا تعبا فوق التعب ومشكلة فوق المشاكل.

فاتقوا الله في دينكم وأمانتكم وواجبكم نحو ربكم وواجبكم نحو اندونيسيا وشعبكم وبلدكم لا تكون أطرافا يدخل منهم الكفار لهدم الأثار ولا لسفك الدماء والى تهديم بنية التحتية والى هدم التروات الموجودة في بلدكم إصبروا وصابروا ورابطوا فوق الفرصة على أعداء الله . . دفع الله شرهم وخذلهم وجمع شملكم على ما يجب والحمد لله رب العالمين.

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam. Shalawat serta Salam semoga tercurah kepada junjungan kita, hamba yang terpilih, pemberi petunjuk, manusia yang penuh amanat, junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Semoga Shalawat serta Salam juga terlimpahkan kepada keluarganya, para sahabatnya, dan orang yang mengikutinya dengan keimanan dan keyakinan dan orang-orang yang telah diberi petunjuk dan rahmat, dan kepada semua para nabi dan rasul, dan kepada keluarga mereka, sahabat mereka, para malaikat dan hamba-hamba Alloh yang shaleh. Amma Ba’du.

Kepada saudara-saudara kami dan orang-orang yang kami cintai dari Alim Ulama di Majelis AlMuwasholah secara khusus dan semua Ulama Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Juga semua kaum Muslimin yang menginginkan kebaikan dan petunjuk, dan kepada para murid kami dan orangorang yang bernisbat kepada kami

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Kami menghimbau kepada saudara-saudara kami di Indonesia untuk selalu bertakwa kepada Allah SWT dalam memandang segala sesuatu. Hendaknya tidak tergesa-gesa terhadap apa yang tampak dari kejadian-kejadian secara dhahir saja. Tujuannya agar tidak terjerumus kedalam kehancuran dan keburukan sebagaimana telah terjadi hal tersebut atas orang dan bangsa lain.

Cukup buat kita sebagai pelajaran kejadian-kejadian dan gerakan-gerakan yang ada di masa dan zaman ini sebagaimana telah begitu nyata apa yang terjadi di negara-negara Arab. Gerakan dan pemberontakan yang mengatas namakan Agama menurut pendapat kebanyakan mereka. Atas nama menolong agama Alloh menurut pendapat sebagian besar mereka. Atas nama melawan orang-orang kafir dan para musuh Alloh SWT menurut pendapat kebanyakan yang lain. Tetapi tidak satupun yang berbuah dan membawa hasil. Yang terjadi hanya terealisasinya rencana-rencana yang timbul dari hawa nafsu. Pada akhirnya akan mengakibatkan kehancuran ummat. Rusaknya persatuan ummat dan kesatuannya. Bahkan berakibat pada -sedikit maupun banyak- hancurnya tradisi-tradisi ummat, menghancurkan kesejahteraannya  kekuatannya, terjadinya pertumpahan darah, rusaknya kehormatan, hilangnya harta benda, dan kerusakan-kerusakan yang sangat besar sebagaimana sudah terlihat dan begitu nyata dihadapan kita.

Maukah kejadian tersebut berpindah kepada kalian ? di negara kalian ? dan menimpa kalian hal-hal buruk yang telah terjadi negara lain ? Siapakah orang yang memunculkan pemikiran-pemikiran tersebut ? dibawah perintah guru siapa ? berdasarkan pandangan bijaksana seperti apa hal yang mengatas namakan agama Allah serupa ini ? dibawah perintah orang ‘arif billah’ mana yang telah membangkitkan dan menyeret kalian kepada gerakan-gerakan semacam itu ? pemikiran yang telah mendorong kita pada perkara-perkara –menurut sunnatullah- orang yang masuk kedalam hal tersebut akan terkena bahaya, keburukan serta musibah.

Ketahuilah, sesungguhnya Rasulullah SAW tidak melakukan jihad kecuali setelah datang izin dari Alloh SWT. Dan setelah mendapatkan izinpun beliau SAW berusaha mendamaikan sesama kaum muslimin. Melakukan perdamaian dengan orang-orang musyrik yang telah memerangi kaum Muslimin. Juga membuat perjanjian damai dengan kelompok-kelompok lain dari orang-orang kafir. Bahkan setelah peperangan beliau SAW berusaha memimalisir terjadinya pertumpahan darah. Mengubah peperangan menjadi sebuah kesejahteran, kedamaian, keamanan, dan ketentraman. Bukan dengan menimbulkan fitnah, keburukan, dan kemudharatan yang baru. Maka bertakwalah kalian semua kepada Allah SWT.

Wahai Saudara kami, pahamilah rencana musuh-musuh Allah yang dilakukan saat sekarang ini di negara-negara Islam. Mereka menginginkan bahwa setiap negara yang memiliki kemapanan ilmu, kebaikan, kedamaian, dan memiliki kemajuan yang senantiasa berkembang, serta tradisi-tradisi keislaman yang baik akan hancur. Itu bisa terjadi disebabkan timbulnya perbedaan pendapat, atau atas nama memerangi kemusyrikan, kekufuran, kedzoliman, dan sebagainya. Sehingga berubahlah keadaan menjadi perpecahan setelah terbangun tradisi yang baik. Kehancuran dan runtuhnya kekuatan ummat yang terjadi kemudian.

Hendaknya para Ulama dan orang-orang yang bernisbat kepada syariat dan Agama menjauhi pemahaman-pemahaman yang berdampak buruk terhadap hati, jiwa dan diri mereka. Kalau tidak, mereka akan mengulang kembali kejadian-kejadian pahit tanpa ‘bayyinah’ dan ‘bashirah’. Berjalan dibawah ‘panji yang buta’ راية عمية  (dorongan sektarian) sebagaimana disifati oleh Rasulullah SAW. Mereka tidak mengetahui ujung pangkal, pungkasan, dan hasil dari tindakannya. Juga berdampak kepada siapa semua ini.

Kejadian saat ini memberikan gambaran nyata buat kita. Semua kita mendengar apa yang terjadi di Suriah, di Libya, di Irak, dan yang telah dialami di beberapa tempat di Yaman. Juga yang menimpa beberapa negara lain. Itulah hasil dari gerakan yang mengatas namakan Islam hari ini. Lihatlah apa yang terjadi di Somalia setelah lebih dari duapuluh tahun. Yang bertambah hanyalah kesulitan diatas kesulitan dan problem baru diatas tumpukan masalah.

Maka bertakwalah kepada Allah SWT dalam agama kalian. Dalam amanat yang kalian emban. Dalam kewajiban kepada Tuhan kalian. Dalam kewajiban terhadap Negara Indonesia, bangsa, rakyat dan negeri kalian. Jangan sampai masuk anasir dari orang-orang kafir yang tujuannya untuk menghancurkan kemajuan Islam, menumpahkan darah, menghancurkan kekuatan masyarakat, dan menghancurkan perkembangan baik yang terjadi di negara kalian. Maka dari itu bersabarlah. Saling eratkan hubungan. Tolaklah kesempatan masuk dari para musuh Allah SWT. Semoga Allah menjaga kalian dari keburukan mereka, kedholiman mereka, dan mengumpulkan kalian dengan apa yang dicintai oleh Alloh SWT. Walhamdulillah Rabbil ‘Alamin.

Hanya 10 Menit Gus Dur Putuskan Pancasila itu Islami dan Final



Memutuskan persoalan yang membutuhkan dasar pemikiran yang mendalam dan kajian serius tidaklah mudah. Tetapi lain halnya ketika persoalan tersebut hadir di tangan KH Abdurrahman Wahid (1940-2009) atau Gus Dur ketika memimpin rapat soal substansi Pancasila sebagai dasar negara dan organisasi di Indonesia dalam Muktamar NU tahun 1984 di Situbondo, Jawa Timur.

Setidaknya ada beberapa alasan mendasar NU membahas Pancasila ke forum tertinggi organisasi, Muktamar. Dasar bahwa Pancasila mampu mempersatukan seluruh bangsa tidaklah cukup bagi sejumlah ormas Islam di Indonesia. Meskipun NU sendiri tidak pernah mempersoalkan keberadaan Pancasila karena dirancang sendiri secara teologis maupun filosofis oleh KH Abdul Wahid Hasyim, ayah Gus Dur.

Menjelaskan hubungan Islam dan Pancasila tidak semudah membalikkan telapak tangan. Karena jika hal ini berhasil dilakukan NU, ormas Islam di Indonesia merasa terbantu secara dasar syar’i. Sebab itu, Pancasila sebagai dasar mutlak dalam berbangsa dan bernegara harus juga dijelaskan oleh NU untuk menegaskan bahwa lima sila yang dipelopori oleh Presiden Soekarno pada 1 Juni 1945 tersebut dapat diterima secara final sebagai pondasi negara yang Islami.

Riwayat ketika Gus Dur secara mudah memutuskan bahwa Pancasila itu Islami dan final diceritakan oleh salah satu sahabat Gus Dur, KH Ahmad Mustofa Bisri yang akrab disapa Gus Mus. Bahkan, Gus Mus sendiri merupakan pelaku sejarah dalam perumusan Pancasila sebagai asas tunggal organisasi dalam Muktamar NU 1984 tersebut. Dia salah satu kiai yang ditunjuk oleh Gus Dur untuk menjadi anggota dalam tim perumusan deklarasi hubungan Islam dan Pancasila.

Muktamar NU 1984 juga menjadi tonggak sejarah bagi organisasi para kiai pesantren ini untuk kembali ke Khittah 1926. NU menegaskan diri sebagai jami’yyah diniyyah ijtima’iyyah (organisasi sosial kegamaan) sesuai amanat pendirian organisasi pada 1926, bukan lagi sebagai organisasi politik praktis.

Dalam Muktamar 1984 itu ada tiga komisi, salah satunya adalah komisi khittah yang membahas paradigma, gagasan dasar, dan konsep hubungan Islam dan Pancasila. Dua komisi lain membahas tentang keorganisasian yang dipimpin oleh Drs Zamroni dan komisi AD/ART dipimpin oleh KH Tholhah Mansur. Dengan jumlah anggota rapat komisi yang cukup banyak, mereka membahas secara terpisah di tempat yang berbeda.

Gus Dur memimpin subkomisi yang merumuskan deklarasi hubungan Islam dan Pancasila. Salah seorang cucu Hadltrassyekh KH Muhammad Hasyim Asy’ari  (1871-1947) ini kemudian menunjuk lima orang kiai sebagai anggotanya, yaitu KH Ahmad Mustofa Bisri dari Rembang, Dr KH Hasan dari Medan, KH Zahrowi, KH Mukafi Makki, dan dr Muhammad dari Surabaya.

Gus Dur membuka rapat dengan bertanya kepada anggotanya satu per satu soal pendapatnya tentang hubungan Islam dan Pancasila. Mereka menyampaikan pandangannya terhadap satu per satu sila dalam Pancasila disertai sejumlah argumen keagamannya. Gus Dur mendengarkan dan menyimak dengan penuh perhatian.

Pada dasarnya, Pancasila menurut para kiai dalam subkomisi ini tidak bertentangan dengan Islam, justru sebaliknya sejalan dengan nilai-nilai Islam. “Pancasila itu Islami,” simpul mereka seperti diungkapkan Gus Mus.

Usai mereka menjawab, Gus Dur berkata, “Bagaimana jika ini (Pancasila itu Islami, red) saja yang nanti kita sampaikan, kita deklarasikan di hadapan sidang pleno Muktamar?” tanya Gus Dur. Tanpa pikir panjang, mereka setuju, sepakat bulat, lalu rapat ditutup. “Al-Fatihah!” Menurut pengakuan Gus Mus, kala itu Gus Dur tersenyum manis, ya manis sekali.

Lalu Gus Mus memberikan kesaksian, “Gus Dur hebat sekali. Rapat untuk sesuatu yang mendasar dan pondasi bagi penataan relasi kehidupan berbangsa dan bernegara hanya diputuskan dalam waktu 10 menit! Sementara komisi yang lain rapat sampai berjam-jam bahkan hingga subuh untuk memutuskan pembahasan sesuai bidangnya masing-masing.”

Dalam perhelatan Muktamar yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Asembagus, Situbondo itu terpilih Gus Dur sebagai Ketua Umum PBNU dan KH Achmad Siddiq (1926-1991) sebagai Rais ‘Aam. Kiai Achmad Siddiq ditunjuk langsung sebagai Rais ‘Aam oleh KH Raden As’ad Syamsul Arifin (selaku Ahlul Halli wal Aqdi). Penunjukkan Kiai As’ad disepakati oleh berbagai pihak.

Sebagai salah satu tokoh arsitek Khittah NU 1926 dan juga berperan penting dalam ikut merumuskan pondasi hubungan Islam dan Pancasila, KH Achmad Siddiq menyampaikan sebuah pidato. Berikut salah satu cuplikan pidato Kiai Achmad Siddiq yang begitu berkesan bagi umat Islam Indonesia, khususnya Nahdliyin:

“Dengan demikian, Republik Indonesia adalah bentuk upaya final seluruh nation (bangsa), teristimewa kaum muslimin, untuk mendirikan negara (kesatuan) di wilayah Nusantara. Para Ulama dalam NU meyakini bahwa penerimaan Pancasila ini dimaksudkan sebagai perjuangan bangsa untuk mencapai kemakmuran dan keadilan sosial.”

Sabtu, 15 Juli 2017

Apakah mereka mengutamakan mazhab dari ucapan Nabi ?

Alangkah buruknya orang yang mengikuti pendapat mazhab dan menyia-nyiakan hadits shahih. Apakah mereka mengutamakan mazhab dari ucapan Nabi ? padahal Allah SWT telah berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian meninggikan suara melebihi suara Nabi.” (al-Hujaraat:2)                       

 Perkataan seperti diatas, bisa mengandung kebenaran namun juga bisa mengandung kesalahan fatal. Sisi benarnya, kita memang harus mendahulukan hadits dari pada perkataan manusia. Itu jelas dan tegas sekali, tidak ada seorang muslim yang hanif kecuali dia pasti akan mengakuinya.
Tapi pernyataan itu akan jadi sangat tidak benar dan inilah yang sering terjadi. Yaitu ketika mereka menabrakkan ‘hadits’ dengan pendapat ulama’ mazhab. Padahal apa ? Sesungguhnya dia sedang menabrakkan tafsiran si anu tentang hadits tersebut dengan mazhab !
Bahkan, yang lebih buruk lagi jika perkataan mereka ini bermakna persangkaan bahwa para salaf jahil ilmu hadits atau bahkan dikatakan menuruti ro’yu (akal pikiran) dan meninggalkan hadits. Ini adalah sebuah tuhmah (tuduhan) yang teramat keji kepada para ulama. Seolah-olah ulama mazhab itu jahil karena tidak paham membedakan mana hadits shahih dan dhaif.
Rupanya di zaman sekarang ini ada oknum-oknum yang ingin menjatuhkan citra para ulama fiqih. Dan kemudian dikesankan kalau ulama fiqih itu tidak paham hadits, atau malah dituduh sebagai orang yang kerjanya memakai hadits yang dhaif.
Semua ulama mazhab sudah pasti mendahulukan hadits shahih. Bahkan para pendiri dan ulama seniornya banyak yangberkapasitas sebagai muhaddits. Tidak ada rumusnya kalau ada ulama, apalagi mujtahid mutlak semacam Imam Asy-Syafi’i misalnya, kok dibilang tidak mengerti hadits atau tidak mau menggunakan hadits shahih.
Sementara jarak waktu yang memisahkan antara beliau dengan Rasulullah SAW hanya terpaut 140 tahun saja. Sementara era keemasan para muhadditsin seperti Al-Bukhari dan lainnya, baru dimulai 200 tahun sepeniggal Rasulullah SAW. Jadi era para imam mazhab yang empat itu lebih dekat ke Rasulullah SAW dari pada era para muhaddits besar.
Secara nalar yang sederhana, kemungkinan keselamatan periwayatan akan lebih baik kalau sanadnya tidak terlalu panjang.
Tidak bisa dipungkiri, bahwa mazhab merupakan kebutuhan asasi untuk bisa kembali kepada Al-Quan dan As-Sunnah. Kalau ada seorang bernama MasPaijo, mas Paimin, mas Tugirin dan mas Wakijan bersikap yang anti mazhab dan mengatakan hanya akan menggunakan Al-Quran dan As-Sunnah saja, sebenarnya mereka masing-masing sudah menciptakan sebuah mazhab baru, yaitu mazhab Al-Paijoiyah, Al-Paiminiyah, At-Tugiriniyah dan Al-Wakijaniyah.                       
K
Kita kembali kepada realitas ibadah kita baik yang mahdhoh maupun ghoiru mahdhoh mulai dari sholat zakat puasa haji dll. semuanya kita tahu & mengerti dari guru/kyai kita, guru/kyai dari gurunya lagi terus dari gurunya lagi dan sampai khasanah imam imam mazhab.
alangkah mengagumkan sikap orang orang yang secara realita tdk bisa lepas dari sejarah jasa jasa para ulama (mazhab) yg telah mmberikan berkah ilmunya sehingga kita bisa beribadah, mngenal Islam lalu kemudian para ulama 2 itu di kesampingkan dengan dalih ingin mngikuti sunnah apakah mereka pikir ulama ulama mazhab berikut ulama ulama ahli hadis,tafsir sekaliber bukhori, muslim annawawi dan masoh banyak yang lain(beliau beliau jg bermazhab)sedang tidak mengikuti alquran hadist. ? apakah orang orang sekarang lebih hapal faham hadis di banding beliau beliau yg faham dan hafal hadis bahkan sampai ribuan dan puluhan ribu hadis beserta sanad dan matannya berikut asbabul wurudnya. orang sekarang paling pol copy paste d computer apa gadget.
mereka berdalih mazhab d zaman nabi tdk ada mazhab, yg perlu di fahami bahwa mazhab adalah suatu cara utk menghidupkan sunnah sunnah nabi dikehidupan kita sekarang ini, kita tdk mungkin tau cara berislam, beribadah, dengan baik dan benar tanpa jasa mata rantai dari mereka.
kiranya tdk perlu memutus tali simpul yg telah menyambung kan kita dengan Nabi SAW.

belajar 1 Mazhab yg benar saja susah. Apalagi belajar empat Mazhab serta Al Qur’an dan 500.000 hadits guna membanding2kan mazhab mana yang benar untuk tiap masalah
Berapa banyak sih dari kita yang punya kitab Al ‘Umm? para Imam Mazhab itu jenius. Contoh Imam Syafi’ie hafal Al Qur’an umur 7 tahun dan hafal kitab hadits Al Muwaththo umur 10 tahun.
Jadi sulit bagi kita yang Juz ‘Amma saja belum tentu hafal, tau makna Quran juga lewat terjemah, ko mau mempelajari 4 mazhab sambil menilai mazhab mana yang paling benar.
Ini ibarat anak TK yang mencoba menilai memilah dan memilih para profesor (para imam  mazhab) mana yang paling pintar di antara 4 profesor untuk tiap masalah. Mending pilih 1 dari 4 mazhab tsb, kemudian fokus mempelajarinya.

Tafakur DS , AHLAK HARI TANOE

Tafakur DS , AHLAK HARI TANOE..

Tidak banyak sosok yang begitu dicintai banyak orang seperti Hari Tanoe..

Hari Tanoe memang contoh tauladan bagaimana seseorang itu bersosialisasi lintas agama dan ras, sehingga ia menjadi sosok yang dicintai bahkan dirindukan kehadirannya.

Kenapa ia bisa begitu ? Jawabannya adalah, Ahlak..

Ahlak seseorang memang menentukan dalam pergaulan. Ahlak yang bagus tentu akan menempatkan seseorang itu dalam pergaulan yang luas dan diterima siapa saja. Jika ahlaknya kurang, jangankan diterima, bahkan bisa didemo berjilid-jilid sampai dipenjara..

Kemampuan HT dalam menggunakan ahlaknya bisa terlihat dari bagaimana masyarakat bersikap padanya. Ketika ia mendapat masalah besar, tiba-tiba kelompok yang mengatas-namakan pendeta bersatu dan meneriakkan supaya ia dibebaskan.

Bahkan bermunculan pakar-pakar hukum yang sudah jarang diundang ke stasiun televisi dan mengatakan, bahwa HT sedang di kriminalisasi..

Malah kelompok yang mengatas-namakan umat Islam dengan kode buntut 212, dengan garang berkata di depan media, "Meski ia seorang kafir, tetapi ia wajib dibela karena dalam Al-quran memerintahkan supaya umat muslim mesti berlaku adil bla bla dan bla.."

Mereka bahkan melakukan long march sekedar untuk menerapkan perintah Tuhan supaya berlaku adil kepada yang bayar, eh kepada yang sedang dizolimi meskipun ia adalah seorang yang dicap kafir..

Dahsyat memang buah dari ahlak seseorang itu..

Namanya muncul di banyak media sebagai seorang yang sedang melakukan perlawanan kepada pemerintah.

Bahkan beberapa stasiun tivi terkenal - dengan rela dan tanpa dibayar - terus menerus menulis namanya di running teks tanpa lelah, setiap menit bahkan setiap detik jika bisa. Seolah tidak ingin ketinggalan berjuang bersama seseorang yang bekerja tanpa pamrih untuk kesejahteraan umat itu..

Ketika saya mencoba googling siapa saja yang membela HT, saya menemukan fakta yang mengejutkan. Dari Sabang sampe Merauke, ternyata banyak sekali yang bersuara tentang keberadaannya. "Hari Tanoe adalah korban hukum yang sewenang-wenang.." begitu kata mereka dan hampir semua bernada sama.

Saya takjub melihat pembelaan mereka yang begitu massif dan serentak. Sayang saya tidak mencatat siapa saja nama mereka semua karena mereka dari berbagai daerah, hanya yang saya tahu marga mereka semua sama yaitu marga Perindo.

Seharusnya kita mencontoh apa yang sudah dilakukan HT dalam pergaulannya. Ia bisa dengan tenang berdiri di samping Donal Trump yang menunjukkan kelas dirinya. Tetapi ia juga mampu berdiri di mimbar gereja memberikan ceramah tentang keselamatan hidup.

Yang menakjubkan, ia bahkan turun bersafari Ramadhan ke pesantren-pesantren dan disambut dengan sukacita layaknya seorang mualaf yang sudah menyerahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan.

Felix Siaw dan Jonru Ginting seharusnya belajar seperti beliau yang tidak memandang ras dan agama dalam bergaul dengan sesama manusia. Bahkan seorang Irena Handono harusnya malu menjelek2an agama sebelumnya, jika melihat bagaimana HT bisa merangkul semua pihak yang berbeda dengannya..

Dan itu karena ahlak. Ahlak yang mulia akan mendapat balasan perlakuan yang mulia pula..

Sudah saatnya pulang, sudah malam..

"Bu, tadi saya kopi dua, tahu isi dua dan bakwannya satu. Berapa semua ?"

"Kalau dengan kemaren, semua jadi dua puluh ribu. Besok sudah gak boleh ngutang, modal saya habis. Kalau gak punya ahlak, gak usah ngopi deh.." si ibu warung cemberut.

Oh maaf, saya belum kasih tahu. Ahlak itu artinya "uang" di kampung saya..

www.dennysiregar.com

Rabu, 12 Juli 2017

KERUGIAN YANG NYATA

KERUGIAN YANG NYATA…

Kerugian yang nyata adalah ketika engkau mampu membaca apapun, kecuali Al Qur’an.

Setiap pesan yang datang di HP-mu selalu engkau baca, tapi aplikasi Al Qur’an yang juga ada di hp mu jarang engkau buka.

Padahal Al Qur’an itu adalah pesan-pesan Allah kepada kita sebagai hamba-Nya.. dan setiap hurufnya mendatangkan 10 kebaikan untuk kita.

Saudaraku…
Jadikanlah Al Qur’an sebagai bagian dari hidupmu, bukan bagian dari waktu senggangmu… Mari hargai AL QUR’AN dengan waktu berharga kita, dan di tempat yang berharga pula.



🖋 Musyaffa’ Ad Dariny MA, 

Lima Hak Saudara Muslim Yang Harus Kita Penuhi?

Lima Hak Saudara Muslim Yang Harus Kita Penuhi?📗
---------------------------------------
حَدَّثَنِي حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ ابْنِ الْمُسَيَّبِ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ خَمْسٌ ح و حَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ ابْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
خَمْسٌ تَجِبُ لِلْمُسْلِمِ عَلَى أَخِيهِ رَدُّ السَّلَامِ وَتَشْمِيتُ الْعَاطِسِ وَإِجَابَةُ الدَّعْوَةِ وَعِيَادَةُ الْمَرِيضِ وَاتِّبَاعُ الْجَنَائِز
ِ قَالَ عَبْدُ الرَّزَّاقِ كَانَ مَعْمَرٌ يُرْسِلُ هَذَا الْحَدِيثَ عَنْ الزُّهْرِيِّ وَأَسْنَدَهُ مَرَّةً عَنْ ابْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ

Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Ibnu Al Musayyab bahwa Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "
"Kewajiban seorang muslim terhadap sesama muslim ada lima: (1) Menjawab salam. (2) Mendoakan yang bersin. (3) Memenuhi undangan. (4) Mengunjungi yang sakit, dan (5) Ikut mengantar jenazah."
Dan telah menceritakn kepada kami Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Abdur Razzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar memursalkan Hadits ini dari Az Zuhri dan pernah menyandarkannya dari Ibnu Al Musayyab dari Abu Hurairah.
(HR. Muslim: 4022) - http://hadits.in/muslim/4022

Selasa, 11 Juli 2017

Masyaallah! Ternyata Ini 10 Sifat Istri Yang Membuat Rezeki Suami Mengalir Dengan Sangat Deras - No. 6 Mengejutkan!!

Masyaallah! Ternyata Ini 10 Sifat Istri Yang Membuat Rezeki Suami Mengalir Dengan Sangat Deras - No. 6 Mengejutkan!!

Banyak suami yang mungkin tidak tahu kalau rejekinya dengan izin Allah mengalir lancar atas peran istri. Memang tidak dapat dilihat secara kasat mata, tetapi dapat dijelaskan secara spiritual kalau 10 karakter istri ini ‘membantu’ menghadirkan rejeki untuk suaminya.

1. Istri yang pandai bersyukur
Istri yang bersyukur atas semua karunia Allah pada hakikatnya dia sedang mengundang tambahan nikmat untuk suaminya. Termasuk juga rejeki. Miliki suami, bersyukur. Jadi ibu, bersyukur. Anak-anak dapat mengaji, bersyukur. Suami memberi nafkah, bersyukur.

2. Istri yang tawakal kepada Allah
Di waktu seseorang bertawakkal pada Allah, Allah akan mencukupi rejekinya.
“Dan barangsiapa yang bertawakkal pada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. ” (QS. Ath Thalaq : 3).
Bila seseorang istri bertawakkal pada Allah, sementara dia tidak bekerja, dari mana dia dicukupkan rejekinya. Allah akan mencukupkannya dari jalan lain, tidak selamanya harus langsung diberikan pada wanita itu.

3. Istri yang baik agamanya
Rasulullah menjelaskan kalau wanita dinikahi karena empat perkara. Karena hartanya, kecantikannya, nasabnya dan agamanya.
“Pilihlah karena agamanya, niscaya kamu beruntung” (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Beruntung itu beruntung didunia dan di akhirat. Beruntung didunia, salah satu aspeknya yaitu dimudahkan mendapatkan rejeki yang halal.
Coba kita perhatikan, insya Allah tidak ada satu pun keluarga yang semua anggotanya patuh pada Allah lalu mereka mati kelaparan atau nasibnya mengenaskan.

4. Istri yang banyak beristighfar
Diantara keutamaan istighfar yaitu mendatangkan rejeki. Hal semacam itu dapat dilihat dalam Surat Nuh ayat 10 sampai 12. Kalau dengan memperbanyak istighfar, Allah akan mengirimkan hujan dan memperbanyak harta.
“Maka saya katakan pada mereka, ‘Mohonlah ampun pada Tuhanmu’, sesunguhnya Dia adalah Maha Pengampun, pasti Dia akan mengirimkan hujan padamu dengan lebat, memperbanyak harta dan anak-anakmu, mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (juga di dalamnya) sungai-sungai untukmu” (QS. Nuh : 10-12).

5. Istri yang gemar silaturahim
Istri yang gemar menyambung silaturahim, baik pada orang tuanya, mertuanya, sanak familinya, serta saudari-saudari seaqidah, pada intinya ia tengah menolong suaminya membuat lancar rejeki. Sebab keutamaan silaturahim adalah dilapangkan rejekinya dan dipanjangkan umurnya.
“Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturrahmi. ” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

6. Istri yang suka bersedekah
Istri yang suka bersedekah, dia juga pada hakikatnya sedang melipatgandakan rejeki suaminya. Sebab salah satu keutamaan sedekah seperti disebutkan dalam surat Al Baqarah, akan dilipatgandakan Allah sampai 700 kali lipat. Bahkan sampai kelipatan lain sesuai kehendak Allah.
Bila istri diberi nafkah oleh suaminya, lalu sebagiannya ia gunakan untuk sedekah, mungkin tidak segera dibalas melaluinya. Tetapi bisa jadi dibalas melalui suaminya. Jadilah pekerjaan suaminya lancar, rejekinya berlimpah.
“Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir ada seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) untuk siapapun yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui. ” (QS. Al Baqarah : 261).

7. Istri yang bertaqwa
Orang yang bertaqwa akan mendapatkan jaminan rejeki dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bahkan ia akan mendapatkan rejeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Seperti firman Allah dalam surat Ath Talaq ayat 2 dan 3.
“Barangsiapa bertaqwa pada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya serta memberinya rizki dari arah yg tidak disangka-sangka” (QS. At Thalaq : 2-3).

8. Istri yang selalu mendoakan suaminya
Bila seorang ingin mendapatkan suatu hal, ia perlu mengetahui siapakah yang memilikinya. Ia tidak dapat mendapatkan suatu hal itu tetapi dari pemiliknya. Begitulah rejeki. Rejeki sebenarnya adalah pemberian dari Allah Azza wa Jalla. Dialah yang Maha Pemberi rejeki. Jadi jangan hanya mengandalkan usaha manusiawi tetapi perbanyaklah berdoa memohon kepadaNya. Doakan suami supaya selalu mendapatkan limpahan rejeki dari Allah, dan yakinlah bila istri berdoa pada Allah untuk suaminya pasti Allah akan mengabulkannya.
“DanTuhanmu berfirman : Berdoalah kepadaKu niscaya Aku kabulkan” (QS. Ghafir : 60).

9. Istri yang suka shalat dhuha
Shalat dhuha adalah shalat sunnah yang luar biasa keutamaannya. Shalat dhuha dua raka’at setara dengan 360 sedekah untuk menggantikan hutang sedekah setiap persendian. Shalat dhuha empat rakaat, Allah akan menjamin rejekinya sepanjang hari.
“Di dalam tubuh manusia ada 360 sendi, yang semuanya harus di keluarkan sedekahnya. ” Mereka (para sahabat) bertanya, “Siapakah yang dapat melakukan itu wahai Nabiyullah? ” Beliau menjawab, “Engkau membersihkan dahak yang ada didalam masjid adalah sedekah, engkau menyingkirkan suatu hal yang mengganggu dari jalan adalah Jadi bila engkau tidak menemukannya (sedekah sebanyak itu), jadi dua raka’at Dhuha telah mencukupimu. ” (HR. Abu Dawud)
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Saya cukupkan untukmu di sepanjang hari itu. ” (HR. Ahmad).

10. Istri yang taat dan melayani suaminya
Salah satu kewajiban istri pada suami adalah mentaatinya. Selama perintah suami tidak dalam rangka mendurhakai Allah dan RasulNya, istri wajib mentaatinya.
Apa hubungannya dengan rezeki? Ketika seorang istri taat pada suaminya, jadi hati suaminya juga tenang dan damai. Saat hatinya damai, ia dapat berpikir lebih jernih dan kreatifitasnya muncul. Semangat kerjanya juga menggebu. Ibadah juga lebih tenang, rizki mengalir lancar.

SEMOGA BERMANFAAT
dan Allah SWT senantiasa memudahkan Rizki Anda...
Aamiin ya Rabbal Alamin

Senin, 10 Juli 2017

Maulidan Haram dan Bid’ah menurut Prof. DR. Buya Hamka Muda

ORANG BERDIRI MEMBACA SHALAWAT SAAT ASYRAQAL (MAHALLUL QIYAM) ADALAH BID'AH DAN ITU BERLEBIH-LEBIHAN...

Sewaktu baru pulang dari Timur Tengah, Prof. DR. Buya Hamka, seorang tokoh dan seorang pembesar salah satu Ormas di Indonesia menyatakan bahwa Maulidan Haram dan Bid’ah tidak ada petunjuk dari Nabi Saw...Saat orang berdiri (membaca Shalawat) Asyraqal (Mahallul Qiyam) adalah Bid’ah dan itu berlebih-lebihan tidak ada petunjuk dari Nabi Saw.

Begitu juga sewaktu muda Buya Hamka juga dengan tegas menyatakan bahwa Qunut dalam Shalat Subuh termasuk Bid'ah tidak ada tuntunanya dari Rasulullah Saw, sehingga Buya Hamka tidak pernah melakukan Qunut dalam Shalat Subuhnya.

Tetapi ketika Buya Hamka sudah tua, beliau berkenan menghadiri acara Maulid Nabi Saw saat ada yang mengundangnya.

Orang-orang sedang asyik membaca Maulid Al-Barzanji dan ber-Shalawat saat Mahallul Qiyam, Buya Hamka pun turut serta asyik dan khusyuk mengikutinya.

Begitu juga ketika menginjak Usia Tua Beliau tiba-tiba membaca Do'a Qunut dalam Shalat Subuhnya.

Lantas para Muridnya bertanya: “Wahai Guru, dulu sewaktu Anda masih muda begitu keras menentang acara-acara seperti itu termasuk membaca Qunut dalam Shalat Subuh namun sekarang anda berubah?”

Dijawab oleh Buya Hamka:
“Iya, dulu sewaktu saya muda KITABNYA BARU SATU...Namun setelah saya mempelajari banyak Kitab, saya sadar ternyata Ilmu dalam Agama Islam itu sangat luas dan dulu saya baru baca satu Kitab, namun sekarang saya sudah baca SERIBU KITAB".

Diceritakan oleh KH. Zuhrul Anam  mendengar dari gurunya, Prof. DR. As-Sayyid Al-Habib Muhammad bin Alwi al- Maliki Al-Hasani, dari gurunya Al-Imam Asy-Syaikh Said Al-Yamani beliau mengatakan:

اذازاد نظر الرجل واتسع فكره
قل انكاره على الناس “

Jikalau seseorang bertambah Ilmunya dan luas cakrawala pemikiran serta sudut pandangnya, maka ia akan sedikit menyalahkan orang lain"

Maka semakin gemar menyalahkan orang lain menunjukkan semakin bodoh dan semakin dangkal Ilmunya, semakin tinggi ilmu seseorang maka akan semakin tawadhu (rendah hati).

CARILAH GURU YANG JELAS SANADNYA DAN TIDAK PERNAH MENYALAHKAN ORANG LAIN.

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّم وَبَارِك عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وعلى آله وصحبه اَجمَعِين

Sabtu, 08 Juli 2017

NILAI PLUS SANTRI ,ONE DAY ONE HADITH

NILAI PLUS SANTRI
ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Zaid bin Tsabit RA, Rasulullah SAW bersabda :

مَنْ كَانَتْ الدُّنْيَا هَمَّهُ فَرَّقَ اللَّهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنْ الدُّنْيَا إِلَّا مَا كُتِبَ لَهُ وَمَنْ كَانَتْ الْآخِرَةُ نِيَّتَهُ جَمَعَ اللَّهُ لَهُ أَمْرَهُ وَجَعَلَ غِنَاهُ فِي قَلْبِهِ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ
Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya) [HR Abu Dawud]

Catatan Alvers

Dikisahkan bahwa seorang pimpinan sebuah perguruan tinggi di indonesia tidak puas dengan output pendidikan modern walaupun sudah bergonta-ganti kurikulum. Ia memutuskan untuk pergi ke Timur Tengah untuk meminta masukan dari seorang syeikh tentang bagaimana sistem pendidikan terbaik untuk mencetak output yang memiliki pekerjaan yang layak. Merespon pertanyaan sang rektor ini, syeikh berkata :   “Ceritakanlah terlebih dahulu bagaimana sistem pendidikan saat ini di Indonesia mulai jenjang paling bawah sampai paling atas?”

Rektor : “paling bawah mulai dari SD selama  6 tahun, SMP 3 tahun, SMA 3 tahun, D3 3 tahun atau S1 4 tahun, S2 sekitar 2 tahun, dan setelah itu S3 untuk yang paling tinggi.”
Syeikh :   “Jadi untuk sampai S2 saja butuh waktu sekitar 18 tahun ya? Lalu jika seseorang hanya lulusan SD (6 tahun), pekerjaan apa yang akan ia didapat?” Rektor :   “Paling hanya buruh lepas atau tukang sapu jalanan, tukang kebun dan pekerjaan sejenisnya. Tidak ada pekerjaan yang bisa diharapkan jika hanya lulus SD di negeri Kami.”

Syeikh :   “Jika Lulus SMP bagaimana?” Rektor :   “Untuk SMP mungkin jadi office boy (OB) atau cleaning service.”
Syeikh :   “Kalau SMA bagaimana?” Rektor :   “Kalau lulus SMA masih agak mending pekerjaan nya di negeri Kami, bisa sebagai operator di perusahaan-perusahaan.”

Syeikh :   “Kalau lulus D3 atau S1 bagaimana?” Rektor :   “Kalo lulus D3 atau S1 bisa sebagai staff di kantor dan S2 bisa langsung jadi manager di sebuah perusahaan.”
Syeikh :   “Berarti untuk mendapatkan pekerjaan yang layak di negeri Anda minimal harus lulus D3/S1 atau butuh pendidikan selama 15-16 tahun ya?” Rektor :   “Iya betul”

Syeikh :   “Sekarang coba bandingkan dengan pendidikan yang Islam ajarkan. Jika seseorang selama 6 tahun pertama (SD) hanya mempelajari dan menghapal Al-Qur’an sehingga menjadi hafidz, Adakah hafidz Qur’an di negeri Anda yang bekerja sebagai buruh lepas atau tukang sapu seperti yang Anda sebutkan tadi untuk orang yang hanya Lulus SD?” Rektor:  “Tidak ada”

Syeikh :   “Jika ia melanjutkan 3 tahun berikutnya sehingga ia menghapal ratusan hadits, apakah ada di negara Anda orang yang hapal Al-Qur’an 30 juz dan ratusan hadits menjadi OB atau cleaning service seperti lulusan SMP?” Rektor :  ” Tidak ada”

Syeikh : “Kalau ia melanjutkan belajar 3 tahun setelahnya hingga ia menguasai tafsir Al-Qur’an, apakah ada di negara Anda orang yang hafidz Qur’an dan hadits dan ahli tafsir yang kerjanya sebagai operator di pabrik seperti lulusan SMA?” Rektor :   “Tidak ada”
Syeikh :   “Itulah, jika Anda ingin mencetak generasi yang cerdas, bermartabat, bermanfaat bagi bangsa dan agama, serta mendapatkan pekerjaan yang layak, Anda harus merubah sistem pendidikan Anda dari orientasi dunia menjadi orientasi akhirat karena jika berorientasi pada akhirat insya Allah dunia akan didapat. Tapi jika sistem pendidikan hanya berorientasi pada dunia, maka dunia dan akhirat belum tentu akan didapat.”

Syeikh mengakhiri dialognya dengan memberi nasehat kepada sang rektor, “Itulah sebabnya Anda tidak akan menemukan seorang santri yang hafidz Qur’an yang berprofesi sebagai tukang sapu atau buruh lepas walaupun orang tersebut tidak belajar sampai ke jenjang pendidikan yang tinggi karena Allah yang memberikan pekerjaan langsung untuk para hafidz Qur’an. Hafidz Qur’an adalah salah satu karyawan Allah dan Allah sayang sama mereka dan akan menggajinya lewat cara-cara yang menakjubkan. Tidak perlu gaji bulanan tapi hidup berkecukupan”.

Itulah gambaran realitas santri yang didefinisikan oleh  almaghfurlah Kyai Hasani Nawawi Sidogiri dengan maqalah beliau:

السنتري بشاهد حاله هو من يعتصم بحبل الله المتين ويتبع سنة الرسول الامين صلى الله عليه وسلم ولا يميل يمنة ولا يسرة في كل وقت وحين هذا معناه بالسيرة والحقيقة لا يبدل ولا يغير قديما وحديثا. والله اعلم بنفس الامر وحقيقة الحال
Santri berdasarkan peninjauan tindak langkahnya, adalah orang yang berpegang teguh pada Alqur’an dan mengikuti sunnah Rasul SAW dan teguh pendirian. Ini adalah arti dengan bersandar sejarah dan kenyataan yang tidak dapat diganti dan dirubah selama-lamanya. Allah yang maha mengetahui atas kebenaran sesuatu dan kenyataannya.

Secara umum, santri yang bertahun-tahun melewati pendidikan agama 24 Jam dengan sistem keteladanan (uswah Hasanah) secara kontinyu dari kyai dan para ustadz akan lebih baik akhlak dan perilakunya dari pada mereka yang belajar hanya sebatas teori akhlak tanpa ada keteladanan dan bimbingan secara kontinyu. Inilah nilai plus dari santri dan pendidikan pesantren di samping kemudahan dan jaminan yang terkandung dalam hadits utama di atas.

Saya teringat beberapa tahun yang lalu ada seorang wanita pengusaha beragama budha yang bertamu ke pondok an-nur 2, ia memberikan statement yang sangat mengagetkan saya. Ia berkata “Saya lebih senang memiliki karyawan yang berasal dari kaum santri dari pada kalangan profesional”. Saya sangat penasaran, lantas saya bertanya : “Kenapa demikian? Bukankah santri minim skill yang dibutuhkan di perusahaan anda dibanding seorang profesional yang sudah siap kerja?”. Ia menjawab “Santri itu memiliki tingkat kejujuran yang tidak dimiliki orang lain. Masalah skill saya bisa mentrainingnya satu sampai dua bulan di perusahaan saya namun saya tidak bisa mentraining seorang profesional untuk menjadi jujur dan amanah”. Dan ternyata memang benar, akhir-akhir ini ada beberapa santri yang minta legalisir ijazah pesantren untuk urusan pekerjaan.

Uraian ini kiranya membuka mata kita bahwa pendidikan islam (baca: pesantren) tidak kalah bagus dalam mencetak generasi yang berdaya saing dalam lapangan pekerjaan belum lagi kalau berbicara dekadensi moral yang melanda generasi muda mulai dari maraknya pornografi, pergaulan bebas, miras dan narkoba maka pesantren telah membuktikan kiprahnya sepanjang sejarah bangsa indonesia ini sebagai solusi dari semua permasalahan manusia modern di atas.  Hal ini sebagaimana kutipan pidato sahabat Umar RA:
لا يصلح آخر هذه الأمة إلا بما صلح به أولها
Tidaklah bisa memperbaiki kwalitas ummat ini kecuali sesuatu yang telah memperbaiki kwalitas ummat terdahulu. [Kanz al-Ummal]

Selamat datang 1.500 santri baru Pondok Pesantren An-nur II Al-Murtadlo Malang semoga segera beradaptasi, berprestasi dan menggapai ridlo ilahi Rabbi. Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk menyadari pentingnya pendidikan agama (pesantren) untuk kesuksesan dunia dan akhirat.  Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk menyadari pentingnya pendidikan agama (pesantren) untuk kesuksesan dunia dan akhirat.

Salam Satu Hadith,
DR.H.Fathul Bari, Malang, Ind

READY STOCK BUKU

ONE DAY#1
Indahnya Hidup Bersama Rasul SAW
ISBN : 9786027404434

ONE DAY#2
Motivasi Bahagia Dari Rasul SAW
ISBN : 9786026037909

ONE DAY#3
Taman Indah Musthafa SAW
ISBN : 9786026037923

OPEN BOOKING BUKU
ONE DAY#4
Tadabbur Aktual

Gus Anam VS Majlis Tafsir Al-Qur’an ( MTA )

MTA menyatakan keberatan dengan pengajian-pengajian Gus Anam yang sering menyinggung-nyinggung MTA.

Gus Anam menjawab, bahwa dia menyinggung ajaran MTA hanya sekadar menggunakan hak jawab, karena ceramah-ceramah MTA sering membid’ahkan dan menyesat amaliah-amaliah umat Islam, khususnya NU. Gus Anam menyarankan agar MTA tidak usah menyinggung-menyinggung soal khilafiah dalam dakwahnya.

MTA adalah singkatan dari Yayasan Majlis Tafsir Al-Qur’an. MTA didirikan oleh Abdullah Thufail Saputra di Surakarta yang awalnya konsentrasi pada pengkajian Al-Qur’an dengan tekanan pada pemahaman, penghayatan, dan pengamalan Al-Qur’an.

Hanya saja setelah Abdullah Thufail Saputra wafat dan digantikan oleh Ahmad Sukino, MTA berubah haluan dengan aktifitas membid'ahkan dan mengkafirkan beberapa ajaran Ahlussunnah Wal Jama'ah seperti Amalan-amalan Nahdlatul Ulama.

Lanjut cerita, MTA tetap tidak bisa menerima penjelasan Gus Anam. Gus Anam kemudian mengusulkan debat terbuka di Banyumas difasilitasi perguruan tinggi dengan guru-guru atau tokoh MTA. Debat disiarkan langsung di TV, diliput wartawan-wartawan untuk membuktikan siapa yang benar.

MTA tidak mau, alasannya agama bukan untuk debat-debatan.

Gus Anam menjawab yang membuat masalah terlebih dahulu bukan dirinya, tapi MTA. Dan didalam Qur’an disebutkan “wa jadilhum billatiy hiya ahsan”

Meski sudah dijelaskan panjang, MTA tetap memaksa Gus Anam jangan menyinggung-nyinggung lagi MTA dalam tiap pengajiannya.

Bosan bertemu dengan orang-orang bodoh tapi ngeyel, Gus Anam akhirnya mengambil kitab, tokoh-tokoh MTA disodori kitab diminta membaca kitab tersebut. Mengetahui akan dites bahasa Arab dan pengetahuan agamanya, rombongan MTA langsung bersiap pamit.

Gus Anam terus meminta agar salah satu rombongan MTA mau membaca kitab itu, tapi tetap tidak mau, bahkan mereka terus berdiri, dan pergi tanpa sempat menikmati minuman dan makanan yang dhidangkan.

Senin, 03 Juli 2017

Sholat Asharnya ‘hangus’, maka ia seolah-olah telah kehilangan keluarga dan hartanya

Di bandara, saya melihat hampir semua orang melangkah cepat, bahkan ada yang berlarian karena takut ketinggalan pesawat. Semua orang rela bangun lebih pagi dari biasanya agar tidak ketinggalan pesawat. Apa yang menjadi alasan orang-orang ini takut ketinggalan pesawat? Jawaban rata-rata adalah soal uang. Mereka tidak ingin tiketnya hangus begitu saja. Mereka beralasan karena ada rapat penting yang tidak bisa ditunda, keperluan keluarga, dan sebagainya. Namun, rata-rata beralasan karena takut tiketnya hangus.

Melihat kenyataan ini, saya mencoba bercermin pada diri sendiri yang baru saja ikut terlibat dalam kegiatan ‘mengejar pesawat’ karena takut tiket hangus. Saya berpikir, apakah perjuangan saya untuk mengejar sholat sudah sebesar ini? Apakah saya rela bersiap 2 jam sebelum waktu sholat karena takut pahala sholat tepat waktu saya hangus? Mungkin ini juga bisa jadi bahan renungan untuk kawan-kawan semua.

Padahal, berapa sih harga tiket? Apalagi sekarang harga tiket pesawat sudah semakin murah.

Bahkan saya sering dapat tiket promo dengan kisaran harga 300 – 500 ribu. Tentunya harga segitu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan nilai pahala sholat. Tapi nyatanya?

Perjuangan kita mempertahankan tiket lebih besar dibanding-kan dengan perjuang-an untuk sholat tepat waktu. Kalo tiket hangus, galaunya luar biasa. Cerita ke semua orang, update status di social media. Sedangkan saat tertinggal sholat berjamaah ? Biasa aja tuh. Innalillah.

Rasulullah SAW bersabda : “Dua rakaat shalat sunnah subuh lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya.”
(HR. Muslim No.725)

Berdasarkan hadits tersebut, Rasulullah SAW dengan tegas menga-takan betapa mahal-nya ‘harga’ dari sholat dua rakaat sebelum sholat subuh atau yang kita kenal dengan sholat sunnah Fajr.

Bahkan sholat tsb lebih baik dari dunia dan seluruh isinya. Tapi apakah kita menyesal saat sholat Fajr kita hangus ?

Relakah kita bangun lebih awal demi mengejar sholat sunnah Fajr seperti saat kita mengejar pesawat karena takut tiket kita hangus ? Tentunya hal ini harus benar-benar jadi renungan bagi kita.

Selain hadits yang menjelaskan tentang betapa mahalnya sholat Fajr, Rasulullah SAW juga pernah bersabda :
“Barangsiapa kehilangan shalat Ashar, seolah-olah ia kehilangan keluarga dan hartanya.”
(HR. Muslim)

Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW menjelaskan ‘harga’ dari sholat Ashar. Begitu mahalnya nilai sholat Ashar, Rasulullah SAW sampai mengumpamakan bahwa seseorang yang sholat  Asharnya ‘hangus’, maka ia seolah-olah telah kehilangan keluarga dan hartanya. MasyaAllah.

Semoga kita dapat lebih menghargai sholat. Usahakan ontime, sama halnya seperti saat kita mengejar pesawat.

unt direnungkan. Umur kita dah berkurang amal badah kita blm bertamba

UNTAIAN NASIHAT IMAM SYAFI’I TENTANG HAKIKAT KEHIDUPAN DAN KEMATIAN





ندم وحزن هز كل كياني
فانساب دمعي واستكان لساني

Menyesal, berduka dan tersentak seluruh keadaanku.
Air mataku berderai dan mulutku terkunci.

النفس حيرى والذنوب كثيرة
والعمر يمضي والحياة ثواني

Jiwaku linglung dan dosaku menumpuk.
Umur terus berlalu dan hidup hanyalah beberapa detik berlalu.

يا نفس كفي عن معاصيك التي
كادت تميت الحس في وجداني

Wahai jiwaku berhentilah dari maksiatmu, karena itu yang mematikan perasaanku.

أنسيت أن الموت آت، فاجمعي
يا نفس من طيب ومن إحسان

Apakah kamu lupa bahwa kematian pasti datang, maka bersiaplah
Wahai jiwaku berbekallah dengan kebaikan dan kebajikan.

أنا لست أخشى الموت بل أخشى الذي
بعد الممات، وعسرة السؤلان

Sebetulnya aku tidak pernah takut kepada kematian tapi takut kehidupan setelah kematian dan sulitnya pertanyaan.

ماذا أقول إذا فقدت إرادتي
وتكلمت بعدي يدي ولساني

Apakah yang akan aku ucapkan bila aku sudah tidak punya kehendak lagi.
Dan bila setelah itu yang berbicara tanganku dan lisanku.

ماذا.. وكل جوارحي تحكي بما
صنعت.. ولست بعالم النسيان

Apakah yang akan terjadi… Saat seluruh anggota tubuhku berbicara tentang apa yang aku perbuat sementara aku tidak di alam lupa.

أخشاك يا شمس الشتاء فكيف لا
أخشى العذاب وحرقة النيران

Panas matahari musim dingin kau takuti bagaimana tidak takut adzab dan panasnya neraka.

أنا يا الهي حائر فتولني
ولأنت تهدي حيرة الحيران

Wahai Tuhanku, aku bingung bimbinglah aku karena sungguh Engkau penunjuk hamba yang sedang bimbang.

أنا إن عصيت فهذا لأني غافل
ولقد علمت عواقب العصيان

Andai aku bermaksiat terus hingga lupa diri. Padahal aku tahu akibat buruk kemaksiatan.

أنا إن عصيت فهذا لأني ظالم
والظلم صنع من يد الإنسان

Andai aku terus maksiat, sungguh aku zalim. Dan kezaliman sudah menjadi watak manusia.

لكنك الغفار فاغفر ما جنت
نفسي على نفسي فأنت الحاني

Akan tetapi Engkau maha pengampun maka ampunilah dosaku. Kesalahan demi kesalahan Engkau maha lembut.

أشكو إليك ضآلتي ومذلتي
فارفع بفضلك ما أذل زماني

Aku mengadu kepadamu akan kesesatan dan kehinaanku. Ya Allah Angkatlah dengan karuniamu dari kehinaan.

أدعوك في صمتي، وفي نطقي
وفي همسي بقلب دائم الخفقان

Aku memohon kepadamu pada tiap diam dan berbicaraku. Dan dalam bisikan hatiku aku selalu bermunajat Padamu.

أدعوك فاقبل دعوتي وارفع بها
شأني، وكن لي يا عظيم الشان

Aku berdoa kepadamu, terimalah doaku, Angkatlah derajatku dan tolonglah aku wahai dzat yang maha Agung.

لك في الفؤاد مهابة ومحبة
يا من بحبك يستضيء كياني

Engkau di hatiku senantiasa aku agungkan dan cintai. Wahai dzat yang dengan kecintaanmu bersinarlah kehidupanku.

أنا يا إلهي عائد من وحدتي
أنا هارب من كثرة الأشجان

Wahai Tuhanku, aku kembali dari peraduannya. Aku lari dari berbagai macam salahku.

من لي سواك يجيرني ويعيدني
من عالم الأهواء.. والشيطان

Tidak ada selainmu yang bisa melindungiku dan menyelamatkanku.
Dari hawa nafsu dan setan.

سدت بوجهي كل أبواب المنى
فأتيت بابك طالب الغفران

Di hadapanku tertutup semua pintu harapan, aku datangi pintumu untuk mengejar pengampunan.

يارب إني قد أتيتك تائبا
فاقبل بعفوك توبة الندمان.

Wahai Tuhanku, sungguh aku datang kepadamu untuk bertaubat. Terimalah dengan ampunanmu sebagai hamba yang bertaubat penuh penyesalan.

HARTA YANG CUKUP,ONE DAY ONE HADITH

HARTA YANG CUKUP,ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Amr bin Ash RA, Rasul saw bersabda:
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَرُزِقَ كَفَافًا وَقَنَّعَهُ اللَّهُ بِمَا آتَاهُ
Sungguh beruntung seorang muslim dan diberi rizki yang cukup lalu Allah swt menjadikannya qanaah (menerima dengan senang) terhadap apapun yang dianugerahkan kepadanya [HR Muslim]

Catatan Alvers

Hadits ini menegaskan akan kebaikan rizki yang “kafaf” yang diartikan oleh imam Nawawi dalam syarah Muslim dengan kecukupan, tidak lebih tidak kurang sehingga ada ulama yang berpendapat rizki yang cukup itu lebih baik daripada kefakiran dan kekayaan.

Imam Al-Qurtubi ketika menjelaskan QS AL-Kahfi : 45 dalam tafsirnya mengatakan : Para ahli hikmah menyatakan bahwa Allah swt menyerupakan harta dunia dengan air karena beberapa alasan, yaitu :

ﻷنّ الماء ﻻ يستقرّ في موضع، كذلك الدُّنيا ﻻ تبقى على حالٍ واحدة.
1. karena air itu tidak bisa menetap di satu tempat maka begitu-pun dunia tidak akan tetap di dalam satu keadaan (kadang kaya kadang miskin)

وﻷنّ الماء يذهب وﻻ يبقى، فكذلك الدنيا تفنى ولاتبقى.
2. air akan hilang dan tidak kekal maka seperti itu dunia, ia akan hilang dan tidak kekal

وﻷنّ الماء ﻻ يَقدر أحدٌ أن يدخلَه وﻻ يبتلّ، وكذلك الدُّنيا ﻻ يسلم أحدٌ من فتنتها وآفتها.
3. Seseorang tidak akan bisa masuk ke dalam air tanpa ia basah maka seperti itu juga dunia, seseorang pencari dunia tidak akan selamat dari ujian dan bahayannya

وﻷنّ الماء إذا كان بقدرٍ كان نافعًا مُنبتًا، وإذا جاوز المقدارَ كان ضاراًّ مُهلكًا، وكذلك الدُّنيا ؛ الكفافُ منها ينفع، وفضولُها يضرّ".
 4. jika air itu ada secukupnya maka akan bermanfaat dan menumbuhkan tanaman, namun jika air melampaui batas maka air akan membahayakan dan  menghancurkan. Begitupula harta, jika harta itu cukup maka akan bermanfaat dan jika berlebihan maka akan membahayakan. [Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an]

Itulah perumpamaan harta dunia. Jika harta itu cukup dan sesuai kebutuhan maka ia tidak akan menyibukkan dan tidak melalaikan seseorang dari pemberinya, Allah swt. Namun jika ia melimpah dan banyak maka berpotensi akan melalaikan seseorang dari Allah serta membuatnya kurang dan kurang, lagi dan lagi. Sahabat Abdullah bin Zubair meriwayatkan sabda Nabi saw :
لَوْ أَنَّ ابْنَ آدَمَ أُعْطِىَ وَادِيًا مَلأً مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ إِلَيْهِ ثَانِيًا ، وَلَوْ أُعْطِىَ ثَانِيًا أَحَبَّ إِلَيْهِ ثَالِثًا ، وَلاَ يَسُدُّ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إِلاَّ التُّرَابُ ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ
Seandainya manusia diberi satu lembah penuh dengan emas, ia tentu ingin lagi yang kedua. Jika ia diberi yang kedua, ia ingin lagi yang ketiga. Tidak ada yang bisa menghalangi isi perutnya selain tanah. Dan Allah Maha Menerima taubat siapa saja yang mau bertaubat.” [HR. Bukhari]

Terdapat kisah hikmah dari seorang Milyader yang sedang kritis, ia meminta anak-anaknya berkumpul lalu ia berkata: "Anak-anaku, jika ayah wafat, tolong pakaikan kaos kaki usang kesayangan ayah”. Lalu iapun meninggal dunia. Saat mengurus Jenazah, anak-anaknya minta ke pak modin untuk memakaikan kaus kaki usang sesuai wasiat ayahnya. Namun pak modin menolaknya. Untuk menyelesaikan masalah ini didatangkanlah penasihat keluarga sekaligus notaris, ia menyarankan agar membaca sepucuk surat wasiat almarhum yang ada padanya. Salah seorang anaknya membaca : Anak-anaku, pasti sekarang kalian sedang bingung, karena dilarang memakaikan kaus kaki usang kepada mayat ayah. Lihatlah, padahal harta ayah banyak, uang berlimpah, beberapa mobil mewah, rumah mewah banyak tetapi tidak ada artinya ketika ayah sudah mati bahkan kaus kaki robek saja tidak boleh dibawa mati. Anak-anakku inilah yang ingin ayah sampaikan agar kalian tidak tertipu dengan dunia yang fana. Salam sayang dari Ayah kalian, jadikanlah dunia ini sebagai jalan menuju Allah swt. Wallahu A’lam. Semoga kita semua diberikan rizki yang cukup untuk nafkah, cukup untuk ibadah, cukup untuk sedekah dan cukup untuk membeli “tiket” surga.

Salam Satu Hadith,
DR.H.Fathul Bari, annur2.net Malang, Ind

ONE DAY ONE HADITH
Kajian Hadits Sistem SPA
(Singkat, Padat, Akurat)
Dapatkan BUKU ONE DAY#1#2#3
Harga Promo
Hub, Muadz : 081216742626

Minggu, 02 Juli 2017

Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama mempersembahkan KMNU E-Library

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh. Salam hangat 😊

Bagi yang ingin menambah koleksi kitab, buku dan referensi Islam Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah. Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama mempersembahkan KMNU E-Library yang bebas diakses oleh siapapun:

Aswaja
https://drive.google.com/drive/u/2/mobile/folders/0B49krkb9SjaCNmZ4d08ybHgyd1U

E-Book NU
https://drive.google.com/drive/u/2/mobile/folders/0B49krkb9SjaCR08tNHNzZlA5Y0k

Kitab-Kitab Nusantara
https://drive.google.com/open?id=0B49krkb9SjaCeUVvYV9IX1RiOG8

Kitab-Kitab Fikih
https://drive.google.com/drive/folders/0B49krkb9SjaCUWhvQnByMVRPSzA

Kitab-Kitab Tafsir
https://drive.google.com/drive/folders/0B49krkb9SjaCUUM1RjhwdXl3MXM

Kitab-Kitab Hadits
https://drive.google.com/drive/folders/0B49krkb9SjaCOS1tRmNmclR5bE0

Kitab-Kitab Nahwu Shorof
https://drive.google.com/drive/u/2/mobile/folders/0B49krkb9SjaCZlRBN3VpeFg2YWc

Kitab-Kitab Tarikh
https://drive.google.com/drive/u/2/mobile/folders/0B49krkb9SjaCcjJ6ejdsQ3pYRXM

Kitab-Kitab Maulid ar-Rasul
https://drive.google.com/drive/u/2/mobile/folders/0B49krkb9SjaCTmpjZEpFYUxmWFE

Kitab-Kitab Tashowwuf
https://drive.google.com/drive/u/2/mobile/folders/0B49krkb9SjaCdzQyMm5iVWNRdVk

Kitab-Kitab Tauhid
https://drive.google.com/drive/u/2/mobile/folders/0B49krkb9SjaCdERKYW9nUk9HWlE

Nadzoman
https://drive.google.com/drive/u/2/mobile/folders/0B49krkb9SjaCSllfY1NNeGtfWlE

Kitab-Kitab Karya Imam Ghozali
https://drive.google.com/drive/u/2/mobile/folders/0B49krkb9SjaCQURIUzY3WDdlcEE

Kitab-Kitab Karya Abuya Sayyid Muhammad Alwi al-Maliki
https://drive.google.com/drive/u/2/mobile/folders/0B49krkb9SjaCbUNqd3hJdHNRUjQ



*Mohon bantuannya membagikan pesan ini, semoga dapat memberikan manfaat bagi diri kita dan orang-orang yang membutuhkan nya  selamat mutalaah / membaca semoga jadi pahala ..