Sabtu, 30 Desember 2017

Tanggapan Gus Rijal Mumazziq Z atas Fenomena UAS

Repost

Tanggapan Gus Rijal Mumazziq Z atas Fenomena UAS;

1. Secara tradisi Ust. Abdus Shomad (UAS) sama dengan saya, bagian dari kultur besar Aswaja. Secara keilmuan beliau juga mumpuni dan pakar dalam wilayah muqaranah. Saya sudah membaca dua buku karya beliau dan 1 buku yang membahas kiprah dakwah beliau.

2. Madzhab yg beliau usung lebih identik dg Madzhab Ukhuwah. Jadi ya bisa diterima oleh beberapa pihak yang selama ini berseberangan dengan NU. Mengenai Kealiman, reputasi pribasi dan keluwesan UAS, saya nderek kesaksiannya KH. M Afifudin Dimyathi yang mengenal UAS dari dekat.

3. Menyebut Ust. Shomad secara emosional lebih stabil daripada/ dibandingkan dg Kiai Said Aqil jelas perbandingan yang njomplang dan tidak tepat. Kiai Said secara emosi lebih matang karena selama ini beliau sudah kebal dg berbagai kritik-fitnah dan bisa mendudukkan marwah organisasi secara tepat. Berkali kali beliau melakukan tabayyun secara akademik dg cara hadir di forum ilmiah klarifikasi.

4. Argumen yang dibangun oleh Pak Muflich adalah berdasarkan pengamatan medsos, makanya beliau menyebut Gus Nur alias Sugi Raharja sebagai representasi NU Garis Lurus. Padahal pengurus NU struktural nggak ada yang tahu siapa Gus Nur, bagaimana kiprah keorganisasiannya dst. Dan belum tentu pula para pegiat NU Garis Lurus sepemahaman dengan Sugi yang sering misuh jancuk jancuk itu dan latarbelakang keilmuannya tidak jelas. Menyebut Sugi sebagai representasi NU Garis Lurus sama halnya menyebut Wardi, tukang potong rumput stadion Gelora Bung Tomo yang sering misuh dan pipis sembarangan, sebagai perwakilan dan juru bicara Persebaya. Konyol!

5. Melihat kiprah  keummatan Ust. Shomad lalu menilainya sebagai KH. Hasyim Muzadi junior sah sah saja. Tapi tiba-tiba mengamini beliau sebagai calon ketua umum PBNU, wah ini yang agak aneh dan kebablasan. Sebab, dibutuhkan pengakuan kualitas diri dan keilmuan dari para ulama di tingkatan syuriah dan mustasyar NU agar bisa menembus posisi puncak dan menakhodai bahtera sebesar NU. Jangan lupa, menjadi tokoh puncak di NU itu harus siap dirisak, dimurtad-murtadkan dan dikafir-kafirkan. Tapi kalaupun Ust. Shomad bisa aktif di struktur lagi, saya kira oke saja.

6. Pak Muflich sebatas pemahaman saya dibesarkan dalam tradisi Masyumi. Jelas, ada beberapa mispersepsi dan anggapan dari seorang outsider seperti beliau dalam memahami NU dan tradisi besar yang melingkupinya. Tidak masalah dan kita apresiasi Pak Muflich.

7. Jangan lupa. Ada politisi yang berusaha mengerek Ust. Abd Shomad utk kepentingan politik praktisnya. Tahu sendiri lah siapa mereka mereka ini. Dulu mereka mengerek Habib Riziq, lalu Ust. Bachtiar Nasir. Setelah misi politik sukses, mereka ditinggal sebentar dan tampaknya 2019 akan dipakai lagi. Kini Ust. Shomad dipakai bemper. Diumbul-umbulkan. Kelompok ini juga ada di sekitar Sugi. Bagian ngipas-ngipasi. Habis Jonru, terbitla Sugi. Kelak, bukan tidak mungkin jika nasibnya sama dengan kedua tokoh sebelumnya. Habis manis sepah dibuang. Semoga UAS senantiasa diberi keberkahan oleh Allah.

8. Jangan lupa. Ada wacana membenturkan Ust. Shomad dg NU. NU diserang dg menggunakan popularitas Ust. Shomad. Ayo dilihat. Biasanya yang memuji-muji Ust. Shomad saat itu pula mendiskreditkan PBNU. Di bali, Ust. Shomad dikawal oleh PWNU Bali. Tapi ketika ditolak ceramah isu yang beredar malah PWNU Bali menghalang-halangi dakwah beliau. Di Hongkong, beliau gagal masuk karena visa. Anehnya, isu yang berhembus, adalah bahwa Kiai Said Aqil lah yang meminta agar imigrasi Hongkong menolak kedatangan beliau. Ust. Shomad yang berkiprah, NU yang dihantam. Jelas pembusukan NU secara pelan pelan. Siapa pelakunya? Cek mereka yang mengelilingi Ust. Shomad dan siapa saja memanfaatkan popularitas beliau.

Yang pasti, saya bersyukur apabila Jarjit dan keluarganya tidak terlibat dalam hoax seputar Ust. Shomad dan klaim dari Sultan Zimbabwe, eh Sultan Brunei.

Wallahu a'lam bisshawab

TEROMPET TAHUN BARU dan Pak Kyai

TEROMPET TAHUN BARU. Pagi itu sehabis mengajar mengaji Al-Qur'an untuk siswa Diniyyah, Pak Kyai (K) kedatangan tamu, seorang perempuan (P) yg tampaknya bukan orang dari kampung beliau. Ternyata tamu itu dari kecamatan yang agak dekat dengan Kota. Setelah beramah tamah dan minum kopi pagi, dialog pun berlangsung.

K: "Ibu ada maksud apa kok pagi-2 sudah ke sini?"

P: "Maaf, Yai, saya sedang punya masalah terkait dengan pekerjaan."

K: "Oh gitu. Kira-2 saya ini bisa bantu apa?"

P: "Kalau tak keberatan saya mohon pandangan Yai, soal boleh atau tidaknya pekerjaan saya itu."

K ( heran): "Lho, emangnya apa kerja sampean, bu?"

P: "Saya kerja serabutan, Yai. Intinya berjualan mainan yang lagi laku saat itu. Sekarang saya rencana mau jualan terompet untuk Tahun Baru, tapi ragu-ragu."

K : "Kenapa?"

P: "Saya baca di medsos katanya merayakan Tahun Baru itu tidak Islami. Karena bukan tahun baru Islam. Jadi kalau saya jualan terompet berarti ikut mendukung. Malah ada Hadisnya, "Siapa yang berlaku mirip dengan suatu kelompok, maka ia berarti bagian dari kelompok itu." Kan dosa saya, Yai?"

K: "Waduh, waduh... itu kejauhan bu. Sampeyan malah harusnya dapat pahala, bukan dosa, hehehe..."

P (kaget): "Lha kok bisa Yai?"

K: "Pertama, sampeyan mencari dan mendapat nafkah utk keluarga. Kedua, sampeyan ikut membuat orang lain gembira dan bahagia. Ketiga sampeyan ikut menjaga kebersamaan warga. Keempat, kalau mengikuti orang lain dalam hal-2 yang baik, tentu ikut baik..."

P ( memotong): "Tapi Yai, Tahun Baru itu kan bukan tahun baru Islam?"

K : "Lha kita kan memakai tahun Masehi juga dalam berbagai kegiatan kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Di Arab Saudi saja sekarang tahun Masehi digunakan Pemerintah. Lagipula kalau banyak Tahun Baru dari segala macam tradisi, kan makin menarik dan menggembirakan orang banyak toh?"

P : "Kayaknya gitu Yai.."

K : "Merayakan pergantian tahun itu baik- baik saja. Yang penting tidak menciptakan kerusakan. Caranya bisa macam-2. Mulai dari meniup terompet sampai berdoa dan/ atau kenduri. Tidak merayakan juga gak masalah."

P : "Terimakasih Yai, atas pandangan panjenengan.."

K : "Dan ingat, ada Hadits yang mengatakan bahwa beragama itu mudah. Janganlah berlebih-2an. Tapi bukan berarti mempermudah dalam arti menyepelekan agama... Sampean jualan terompet Tahun Baru silakan, tapi jangan lupa sholatnya.."

P : "Suwun Yai, saya pamit dulu; mau siap2 jualan terompet.."

Sabtu, 16 Desember 2017

ONE DAY ONE HADIST,Siapa Menutupi Aib Orang, Allah Tutupi Aibnya di Akhirat

ONE DAY ONE HADIST
Ahad,17 Desember 2017/ 28 Rabi'ul Awal 1439

Siapa Menutupi Aib Orang, Allah Tutupi Aibnya di Akhirat

وعن أَبي هريرة رضي الله عنه عن النَّبيّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ((لاَ يَسْتُرُ عَبْدٌ عَبْدًا في الدُّنْيَا إلاَّ سَتَرَهُ اللهُ يَوْمَ القِيَامَةِ)). رواه مسلم.

Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Tiada seseorang hambapun yang menutupi cela seseorang hamba yang lainnya di dunia, melainkan ia akan ditutupi celanya oleh Allah pada hari kiamat." (Riwayat Muslim)

Pelajaran yang terdapat dalam hadits:

1.Pentingnya menjaga hubungan interaksi yang baik dalam hidup bermasyarakat.
2. Tidak mengumbar-umbar,menacri – cari dan menyebarkan aib antar saudara.
3. Menumbuhkan sikap dan perilaku yang baik dalam menjalin interaksi dan komunikasi.
4. Menjaga dan mempererat tali persaudaraan yang baik antar sesama individu.
5. Menjaga perkataan atas segala situasi dan kondisi lingkungan disekitar
6. Marilah kita saling menjaga kehormatan dan perasaan sesama saudara kita.  Sehingga Allah pun berkenan menjaga kehormatan kita kelak di akhirat.

Tema yang berkaitan dengan Al-Quran:

1- Ancaman orang yang menyebarkan aib.

إِنَّ الَّذِينَ يُحِبُّونَ أَنْ تَشِيعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِينَ آمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۚ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui.
[Surat An-Nur 19]

2- Dilarang menyelidiki/ tajasus mencari aib orang tanpa alasan yang benar.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
[Surat a-hujurot:12]

Jumat, 15 Desember 2017

TAHLILAN HARI KE 3, 7, 25, 40, SETAHUN & 1000, BUKAN BID’AH, DIPRAKTEKKAN OLEH UMAR DAN ULAMA SALAF

TAHLILAN HARI KE 3, 7, 25, 40, SETAHUN & 1000, BUKAN BID’AH, DIPRAKTEKKAN OLEH UMAR DAN ULAMA SALAF

Inilah Dalil tahlilan Jumlah Hari 3, 7, 25, 40, 100, (setahun) & 1000 hari dari kitab Ahlusunnah Wal Jama’ah (bukan kitab dari agama hindu sebagaimana tuduhan fitnah kaum WAHABI)

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﻭﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﻫﺪﻳﺔ ﺇﻟﻰﺍﻟﻤﻮتى

ﻭﻗﺎﻝ ﻋﻤﺮ : ﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﺪﻓﻨﻰ ﺛﻮﺍﺑﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﻳﺎﻡ ﻭﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﻓﻰ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﻳﺎﻡ ﻳﺒﻘﻰ ﺛﻮﺍﺑﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﺳﺒﻌﺔ ﺃﻳﺎﻡ ﻭﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﺴﺎﺑﻊ ﻳﺒﻘﻰ ﺛﻮﺍﺑﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﺧﻤﺲ ﻭﻋﺸﺮﻳﻦ ﻳﻮﻣﺎ ﻭﻣﻦ ﺍﻟﺨﻤﺲ ﻭﻋﺸﺮﻳﻦ ﺇﻟﻰ ﺃﺭﺑﻌﻴﻦ ﻳﻮﻣﺎ ﻭﻣﻦ ﺍﻷﺭﺑﻌﻴﻦ ﺇﻟﻰ ﻣﺎﺋﺔ ﻭﻣﻦ ﺍﻟﻤﺎﺋﺔ ﺇﻟﻰ ﺳﻨﺔ ﻭﻣﻦ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﺇﻟﻰ ﺃﻟﻒ عام (الحاوي للفتاوي ,ج:۲,ص: ١٩٨

Rasulullah saw bersabda: “Doa dan shodaqoh itu hadiah kepada mayyit.”
Berakata Umar : “shodaqoh setelah kematian maka pahalanya sampai tiga hari dan shodaqoh dalam tiga hari akan tetap kekal pahalanya sampai tujuh hari, dan shodaqoh tujuh hari akan kekal pahalanya sampai 25 hari dan dari pahala 25 sampai 40 harinya akan kekal hingga 100 hari dan dari 100 hari akan sampai kepada satu tahun dan dari satu tahun sampailah kekalnya pahala itu hingga 1000 hari.”

Referensi : (Al-Hawi lil Fatawi Juz 2 Hal 198)

Jumlah-jumlah harinya (3, 7, 25, 40, 100, setahun & 1000 hari) jelas ada dalilnya, sejak kapan agama Hindu ada Tahlilan ???

Berkumpul ngirim doa adalah bentuk shodaqoh buat mayyit.

ﻓﻠﻤﺎ ﺍﺣﺘﻀﺮﻋﻤﺮ ﺃﻣﺮ ﺻﻬﻴﺒﺎ ﺃﻥ ﻳﺼﻠﻲ ﺑﺎﻟﻨﺎﺱ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﻳﺎﻡ ، ﻭﺃﻣﺮ ﺃﻥ ﻳﺠﻌﻞ ﻟﻠﻨﺎﺱ ﻃﻌﺎﻡ، ﻓﻴﻄﻌﻤﻮﺍ ﺣﺘﻰ ﻳﺴﺘﺨﻠﻔﻮﺍ ﺇﻧﺴﺎﻧﺎ ، ﻓﻠﻤﺎ ﺭﺟﻌﻮﺍ ﻣﻦ ﺍﻟﺠﻨﺎﺯﺓ ﺟﺊ ﺑﺎﻟﻄﻌﺎﻡ ﻭﻭﺿﻌﺖ ﺍﻟﻤﻮﺍﺋﺪ ! ﻓﺄﻣﺴﻚ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻋﻨﻬﺎ ﻟﻠﺤﺰﻥ ﺍﻟﺬﻱ ﻫﻢ ﻓﻴﻪ ، ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﻌﺒﺎﺱ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻤﻄﻠﺐ : ﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺇﻥ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺪ ﻣﺎﺕ ﻓﺄﻛﻠﻨﺎ ﺑﻌﺪﻩ ﻭﺷﺮﺑﻨﺎ ﻭﻣﺎﺕ ﺃﺑﻮ ﺑﻜﺮ ﻓﺄﻛﻠﻨﺎ ﺑﻌﺪﻩ ﻭﺷﺮﺑﻨﺎ ﻭﺇﻧﻪ ﻻﺑﺪ ﻣﻦ ﺍﻻﺟﻞ ﻓﻜﻠﻮﺍ ﻣﻦ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻄﻌﺎﻡ ، ﺛﻢ ﻣﺪ ﺍﻟﻌﺒﺎﺱ ﻳﺪﻩ ﻓﺄﻛﻞ ﻭﻣﺪ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺃﻳﺪﻳﻬﻢ ﻓﺄﻛﻠﻮﺍ

Ketika Umar sebelum wafatnya, ia memerintahkan pada Shuhaib untuk memimpin shalat, dan memberi makan para tamu selama 3 hari hingga mereka memilih seseorang, maka ketika hidangan – hidangan ditaruhkan, orang – orang tak mau makan karena sedihnya, maka berkatalah Abbas bin Abdulmuttalib :

Wahai hadirin.. sungguh telah wafat Rasulullah saw dan kita makan dan minum setelahnya, lalu wafat Abubakar dan kita makan dan minum sesudahnya, dan ajal itu adalah hal yang pasti, maka makanlah makanan ini..!”, lalu beliau mengulurkan tangannya dan makan, maka orang – orang pun mengulurkan tangannya masing – masing dan makan.

Referensi : [Al Fawaidussyahiir Li Abi Bakar Assyafii juz 1 hal 288, Kanzul ummaal fii sunanil aqwaal wal af’al Juz 13 hal 309, Thabaqat Al Kubra Li Ibn Sa’d Juz 4 hal 29, Tarikh Dimasyq juz 26 hal 373, Al Makrifah wattaarikh Juz 1 hal 110]

Kemudian dalam kitab Imam As Suyuthi, Al-Hawi li al-Fatawi :

ﻗﺎﻝ ﻃﺎﻭﻭﺱ : ﺍﻥ ﺍﻟﻤﻮﺗﻰ ﻳﻔﺘﻨﻮﻥ ﻓﻲ ﻗﺒﻮﺭﻫﻢ ﺳﺒﻌﺎ ﻓﻜﺎﻧﻮﺍ ﻳﺴﺘﺤﺒﻮﻥ ﺍﻥ ﻳﻄﻌﻤﻮﺍ ﻋﻨﻬﻢ ﺗﻠﻚ ﺍﻻﻳﺎﻡ

Imam Thawus berkata: “Sungguh orang-orang yang telah meninggal dunia difitnah dalam kuburan mereka selama tujuh hari, maka mereka (sahabat) gemar menghidangkan makanan sebagai ganti dari mereka yang telah meninggal dunia pada hari-hari tersebut.”

ﻋﻦ ﻋﺒﻴﺪ ﺑﻦ ﻋﻤﻴﺮ ﻗﺎﻝ : ﻳﻔﺘﻦ ﺭﺟﻼﻥ ﻣﺆﻣﻦ ﻭﻣﻨﺎﻓﻖ , ﻓﺎﻣﺎ ﺍﻟﻤﺆﻣﻦ ﻓﻴﻔﺘﻦ ﺳﺒﻌﺎ ﻭﺍﻣﺎﺍﻟﻤﻨﺎﻓﻖ ﻓﻴﻔﺘﻦ ﺍﺭﺑﻌﻴﻦ ﺻﺒﺎﺣﺎ

Dari Ubaid bin Umair ia berkata: “Dua orang yakni seorang mukmin dan seorang munafiq memperoleh fitnah kubur. Adapun seorang mukmin maka ia difitnah selama tujuh hari, sedangkan seorang munafiq disiksa selama empat puluh hari.”

Dalam tafsir Ibn Katsir (Abul Fida Ibn Katsir al Dimasyqi Al Syafi’i) 774 H beliau mengomentari ayat 39 surah an Najm (IV/236: Dar el Quthb), beliau mengatakan Imam Syafi’i berkata bahwa tidak sampai pahala itu, tapi di akhir2 nya beliau berkomentar lagi

ﻓﺄﻣﺎ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﻭﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﻓﺬﺍﻙ ﻣﺠﻤﻊ ﻋﻠﻰ ﻭﺻﻮﻟﻬﻤﺎ ﻭﻣﻨﺼﻮﺹ ﻣﻦ ﺍﻟﺸﺎﺭﻉ ﻋﻠﻴﻬﻤﺎ

bacaan alquran yang dihadiahkan kepada mayit itu sampai, Menurut Imam Syafi’i pada waktu beliau masih di Madinah dan di Baghdad, qaul beliau sama dengan Imam Malik dan Imam Hanafi, bahwa bacaan al-Quran tidak sampai ke mayit, Setelah beliau pindah ke mesir, beliau ralat perkataan itu dengan mengatakan bacaan alquran yang dihadiahkan ke mayit itu sampai dengan ditambah berdoa “Allahumma awshil.…dst.”, lalu murid beliau Imam Ahmad dan kumpulan murid2 Imam Syafi’i yang lain berfatwa bahwa bacaan alquran sampai.

Pandangan Hanabilah, Taqiyuddin Muhammad ibnu Ahmad ibnu Abdul Halim (yang lebih populer dengan julukan Ibnu Taimiyah dari madzhab Hambali) menjelaskan:

ﺍَﻣَّﺎ ﺍﻟﺼَّﺪَﻗَﺔُ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻤَﻴِّﺖِ ﻓَـِﺎﻧَّﻪُ ﻳَﻨْـﺘَـﻔِﻊُ ﺑِﻬَﺎ ﺑِﺎﺗِّـﻔَﺎﻕِ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ. ﻭَﻗَﺪْ ﻭَﺭَﺩَﺕْ ﺑِﺬٰﻟِﻚَ ﻋَﻦِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ُﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺍَﺣَﺎ ﺩِﻳْﺚُ ﺻَﺤِﻴْﺤَﺔٌ ﻣِﺜْﻞُ ﻗَﻮْﻝِ ﺳَﻌْﺪٍ ( ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍِﻥَّ ﺍُﻣِّﻲْ ﺍُﻓْﺘـُﻠِﺘـَﺖْ ﻧَﻔْﺴُﻬَﺎ ﻭَﺍَﺭَﺍﻫَﺎ ﻟَﻮْ ﺗَـﻜَﻠَّﻤَﺖْ ﺗَﺼَﺪَّﻗَﺖْ ﻓَﻬَﻞْ ﻳَﻨْـﻔَـﻌُﻬَﺎ ﺍَﻥْ ﺍَﺗَـﺼَﺪَّﻕَ ﻋَﻨْﻬَﺎ ؟ ﻓَﻘَﺎﻝَ: ﻧَـﻌَﻢْ , ﻭَﻛَﺬٰﻟِﻚَ ﻳَـﻨْـﻔَـﻌُﻪُ ﺍﻟْﺤَﺞُّ ﻋَﻨْﻪُ ﻭَﺍْﻻُ ﺿْﺤِﻴَﺔُ ﻋَﻨْﻪُ ﻭَﺍﻟْﻌِﺘْﻖُ ﻋَﻨْﻪُ ﻭَﺍﻟﺪُّﻋَﺎﺀُ ﻭَﺍْﻻِﺳْﺘِـْﻐﻒُﺭﺍَ ﻟَﻪُ ﺑِﻼَ ﻧِﺰﺍَﻉٍ ﺑَﻴْﻦَ ﺍْﻷَﺋِﻤَّﺔِ .

“Adapun sedekah untuk mayit, maka ia bisa mengambil manfaat berdasarkan kesepakatan umat Islam, semua itu terkandung dalam beberapa hadits shahih dari Nabi Saw. seperti perkataan sahabat Sa’ad “Ya Rasulallah sesungguhnya ibuku telah wafat, dan aku berpendapat jika ibuku masih hidup pasti ia bersedekah, apakah bermanfaat jika aku bersedekah sebagai gantinya?” maka Beliau menjawab “Ya”, begitu juga bermanfaat bagi mayit: haji, qurban, memerdekakan budak, do’a dan istighfar kepadanya, yang ini tanpa perselisihan di antara para imam”.

Referensi : (Majmu’ al-Fatawa: XXIV/314-315)

Ibnu Taimiyah juga menjelaskan perihal diperbolehkannya menyampaikan hadiah pahala shalat, puasa dan bacaan al-Qur’an kepada:

ﻓَﺎِﺫَﺍ ﺍُﻫْﺪِﻱَ ﻟِﻤَﻴِّﺖٍ ﺛَﻮَﺍﺏُ ﺻِﻴﺎَﻡٍ ﺍَﻭْ ﺻَﻼَﺓٍ ﺍَﻭْ ﻗِﺮَﺋَﺔٍ ﺟَﺎﺯَ ﺫَﻟِﻚَ

Artinya: “jika saja dihadiahkan kepada mayit pahala puasa, pahala shalat atau pahala bacaan (al-Qur’an / kalimah thayyibah) maka hukumnya diperbolehkan”.

Referensi : (Majmu’ al-Fatawa: XXIV/322)

Al-Imam Abu Zakariya Muhyiddin Ibn al-Syarof, dari madzhab Syafi’i yang terkenal dengan panggilan Imam Nawawi menegaskan;

ﻳُﺴْـﺘَـﺤَﺐُّ ﺍَﻥْ ﻳَـﻤْﻜُﺚَ ﻋَﻠﻰَ ﺍْﻟﻘَﺒْﺮِ ﺑَﻌْﺪَ ﺍﻟﺪُّﻓْﻦِ ﺳَﺎﻋَـﺔً ﻳَﺪْﻋُﻮْ ﻟِﻠْﻤَﻴِّﺖِ ﻭَﻳَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻝُﻩَ. ﻧَـﺺَّ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺸَّﺎﻓِﻌِﻰُّ ﻭَﺍﺗَّﻔَﻖَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍْﻻَﺻْﺤَﺎﺏُ ﻗَﺎﻟﻮُﺍ: ﻳُﺴْـﺘَـﺤَﺐُّ ﺍَﻥْ ﻳَـﻘْﺮَﺃَ ﻋِﻨْﺪَﻩُ ﺷَﻴْﺊٌ ﻣِﻦَ ﺍْﻟﻘُﺮْﺃَﻥِ ﻭَﺍِﻥْ خَتَمُوْا اْلقُرْآنَ كَانَ  اَفْضَلَ ) المجموع جز 5 ص 258(

“Disunnahkan untuk diam sesaat di samping kubur setelah menguburkan mayit untuk mendo’akan dan memohonkan ampunan kepadanya”, pendapat ini disetujui oleh Imam Syafi’i dan pengikut-pengikutnya, dan bahkan pengikut Imam Syafi’i mengatakan “sunnah dibacakan beberapa ayat al-Qur’an di samping kubur si mayit, dan lebih utama jika sampai mengha tamkan al-Qur’an”.

Selain paparannya di atas Imam Nawawi juga memberikan penjelasan yang lain seperti tertera di bawah ini;

ﻭَﻳُـﺴْـﺘَﺤَﺐُّ ﻟِﻠﺰَّﺍﺋِﺮِ ﺍَﻥْ ﻳُﺴَﻠِّﻢَ ﻋَﻠﻰَ ﺍْﻟﻤَﻘَﺎﺑِﺮِ ﻭَﻳَﺪْﻋُﻮْ ﻟِﻤَﻦْ ﻳَﺰُﻭْﺭُﻩُ ﻭَﻟِﺠَﻤِﻴْﻊِ ﺍَﻫْﻞِ ﺍْﻟﻤَﻘْﺒَﺮَﺓِ. ﻭَﺍْﻻَﻓْﻀَﻞُ ﺍَﻥْ ﻳَﻜُﻮْﻥَ ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻭَﺍﻟﺪُّﻋَﺎﺀُ ﺑِﻤَﺎ ﺛَﺒـَﺖَ ﻣِﻦَ ﺍْﻟﺤَﺪِﻳْﺚِ ﻭَﻳُﺴْـﺘَـﺤَﺐُّ ﺍَﻥْ ﻳَﻘْﺮَﺃَ ﻣِﻦَ ﺍْﻟﻘُﺮْﺃٰﻥِ ﻣَﺎ ﺗَﻴَﺴَّﺮَ ﻭَﻳَﺪْﻋُﻮْ ﻟَﻬُﻢْ ﻋَﻘِﺒَﻬَﺎ ﻭَﻧَﺺَّ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺸَّﺎِﻓﻌِﻰُّ ﻭَﺍﺗَّﻔَﻖَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍْﻻَﺻْﺤَﺎﺏُ. (ﺍﻟﻤﺠﻤﻮﻉ ﺟﺰ 5 ص 258 )

“Dan disunnahkan bagi peziarah kubur untuk memberikan salam atas (penghuni) kubur dan mendo’akan kepada mayit yang diziarahi dan kepada semua penghuni kubur, salam dan do’a itu akan lebih sempurna dan lebih utama jika menggunakan apa yang sudah dituntunkan atau diajarkan dari Nabi Muhammad Saw. dan disunnahkan pula membaca al-Qur’an semampunya dan diakhiri dengan berdo’a untuknya, keterangan ini dinash oleh Imam Syafi’i (dalam kitab al-Um) dan telah disepakati oleh pengikut-pengikutnya”.

Referensi : (al-Majmu’ Syarh al-Muhadzab, V/258)

Al-‘Allamah al-Imam Muwaffiquddin ibn Qudamah dari madzhab Hambali mengemukakan pendapatnya dan pendapat Imam Ahmad bin Hanbal

ﻗَﺎﻝَ : ﻭَﻻَ ﺑَﺄْﺱَ ﺑِﺎﻟْﻘِﺮﺍَﺀَﺓِ ﻋِﻨْﺪَ ﺍْﻟﻘَﺒْﺮِ . ﻭَﻗَﺪْ ﺭُﻭِﻱَ ﻋَﻦْ ﺍَﺣْﻤَﺪَ ﺍَﻧَّـﻪُ ﻗَﺎﻝَ: ﺍِﺫﺍَ ﺩَﺧَﻠْﺘﻢُ ﺍﻟْﻤَﻘَﺎﺑِﺮَ ﺍِﻗْﺮَﺋُﻮْﺍ ﺍَﻳـَﺔَ ﺍْﻟﻜُـْﺮﺳِﻰِّ ﺛَﻼَﺙَ ﻣِﺮَﺍﺭٍ ﻭَﻗُﻞْ ﻫُﻮَ ﺍﻟﻠﻪ ُﺍَﺣَﺪٌ ﺛُﻢَّ ﻗُﻞْ ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍِﻥَّ ﻓَﻀْﻠَﻪُ ِﻷَﻫْﻞِ ﺍﻟْﻤَﻘَﺎﺑِﺮِ .

Artinya “al-Imam Ibnu Qudamah berkata: tidak mengapa membaca (ayat-ayat al-Qur’an atau kalimah tayyibah) di samping kubur, hal ini telah diriwayatkan dari Imam Ahmad ibn Hambal bahwasanya beliau berkata: Jika hendak masuk kuburan atau makam, bacalah Ayat Kursi dan Qul Huwa Allahu Akhad sebanyak tiga kali kemudian iringilah dengan do’a: Ya Allah keutamaan bacaan tadi aku peruntukkan bagi ahli kubur.

Referensi : (al-Mughny II/566)

Dalam al Adzkar dijelaskan lebih spesifik lagi seperti di bawah ini:

ﻭَﺫَﻫَﺐَ ﺍَﺣْﻤَﺪُ ْﺑﻦُ ﺣَﻨْﺒَﻞٍ ﻭَﺟَﻤَﺎﻋَﺔٌ ﻣِﻦَ ﺍْﻟﻌُﻠَﻤَﺎﺀِ ﻭَﺟَﻤَﺎﻋَﺔٌ ﻣِﻦْ ﺍَﺻْﺤَﺎﺏِ ﺍﻟﺸَّﺎِﻓـِﻌﻰ ﺍِﻟﻰَ ﺍَﻧـَّﻪُ ﻳَـﺼِﻞُ . ﻓَﺎْﻻِ ﺧْﺘِـﻴَﺎﺭُ ﺍَﻥْ ﻳَـﻘُﻮْﻝَ ﺍﻟْﻘَﺎﺭِﺉُ ﺑَﻌْﺪَ ﻓِﺮَﺍﻏِﻪِ: ﺍَﻟﻠََّﻬُﻢَّ ﺍَﻭْﺻِﻞْ ﺛَـﻮَﺍﺏَ ﻣَﺎ ﻗَـﺮﺃْ ﺗـُﻪُ ﺍِﻟَﻰ ﻓُﻼَﻥٍ . ﻭَﺍﻟﻠﻪ ُﺍَﻋْﻠَﻢُ

Artinya: Imam Ahmad bin Hambal dan golongan ulama’ dan sebagian dari sahabat Syafi’i menyatakan bahwa pahala do’a adalah sampai kepada mayit. Dan menurut pendapat yang terpilih: “Hendaknya orang yang membaca al-Qur’an setelah selesai untuk mengiringi bacaannya dengan do’a:

ﺍَﻟﻠََّﻬُﻢَّ ﺍَﻭْﺻِﻞْ ﺛَـﻮَﺍﺏَ ﻣَﺎ ﻗَـﺮﺃْ ﺗـُﻪُ ﺍِﻟَﻰ ﻓُﻼَﻥٍ

Ya Allah, sampaikanlah pahala bacaan al-Qurh’an yang telah aku baca kepada si fulan (mayit)”.

Referensi : (al-Adzkar al-Nawawi hal 150).

Rabu, 13 Desember 2017

Klarifikasi Ust Abdul Somad tentang Kejadian di Hotel Aston Bali:

Klarifikasi Ust Abdul Somad tentang Kejadian di Hotel Aston Bali:

1.Kamis, 7 Desember 2017.
Saya mendapat berita di group WA bahwa KRB menetapkan syarat bahwa saya diterima di Bali jika mau berikrar di Rumah Kebangsaan.
Saya menolak karena:
A.Saya bukan pemberontak.
B.Saya tdk terdaftar di ormas terlarang.
C.Saya mendapat beasiswa Mesir-Indonesia thn 1998 setelah lulus Pancasila dan P4. Saya lulus tes PNS 2008 karena bukan anti Pancasila. Sampai sekarang mengajarkan cinta kebangsaan dari kampus sampai desa terpencil (gambar terlampir).

2.Kamis, jam: 22.15
Saya WA pak nadlah:
"Pak, kalau mereka tetap meminta saya ikrar kebangsaan. Saya tidak hadir".
Pak Nadhlah menjawab:
"Kita masih dialog dengan Polda".

3.Jumat, 8 Desember 2017
Jam: 00.15
Saya WA pak Nadlah:
"Bagaimana pak, sudah ada keputusan?".
Jam 04:17
WA pak nadlah masuk:
"Km koordinasikn ke berbagai pihak, tafadh-dhol ust ut berangkat...".
Saya fahami dari WA ini bahwa masalah Clear.

4.Jumat jam: 13.00 kami sudah menunggu pak Nadlah di airport Denpasar Bali.
Kami dibawa ke hotel Aston. Makan dan istirahat.

5.Jumat jam 16:00
Saya dibangunkan.
Saya curiga akan disidang. Saya minta tim beli tiket, "Kita pulang, karena ini di luar kesepakatan. Kelihatannya kita dijebak".
Saya dibawa ke salah satu ruang di hotel Aston. Disana sudah menunggu sekitar 10-15 orang.
Mereka meminta saya berikrar. Saya klarifikasi bahwa semua yg dituduhkan ke diri saya adalah fitnah. Karena saya menolak berikrar mereka melontarkan kata-kata tidak layak: "Ngeles!", "Seperti PKI", "Panitia mendatangkan ustad otak SD", "Pulangkan saja!", dll.
Saya memilih pulang. Saya kembali ke kamar hotel untuk siap-siap pulang ke airport.

6.sekitar pukul 17:00
Ketua PW NU Bali yg dari awal mendampingi menangis memikirkan apa yg akan terjadi kalau saya pulang.
Dari pihak Aston menyampaikan bahwa situasi tidak terkendali, hotel tidak bertanggung jawab jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Seorang bpk polisi masuk menyampaikan ada jalan belakang hotel menuju mobil jika ingin meninggalkan hotel krn pintu depan tidak terkendali.
Kapolres dan Dandim masuk. Meminta agar mempertimbangkan,selamatkan ummat. Di masjid an-Nur ada 5000an jamaah yang siap datang ke Aston. Di Aston memanas. Suasana mencekam.

7.sekitar jam 18:00
Bismillah.
Saya dan semua yg ada di kamar menuju ruangan mediasi awal. Pak Kapolres memberikan sambutan singkat. Gus Yadi membawa bendera,dicium semua yg ada di ruangan.
Keluar ruangan menuju loby hotel. Pengunjuk rasa bergemuruh. Pengawalan ketat.
Pengunjuk rasa tetap berteriak: "nyanyikan dari hati. Jgn di mulut saja!". Menyanyikan Indonesia Raya. Saat bersalaman mereka menarik dan mencengkeram kuat. Usai. Kembali ke kamar.

8.selepas Isya.
Menuju masjid an-Nur.
Ceramah 100 menit.
Jamaah antusias.
Kembali ke hotel.
TvOne minta livecall jam 22.00 Wib.
Saya sampaikan untuk menenangkan Netizen yg heboh:
"Saya dalam keadaan aman. Sudah tabligh akbar. Sudah di hotel".

9.Sabtu 9 Desember 2017
Kajian shubuh di masjid Baiturrahmah berjalan lancar.
Sehari penuh istirahat dan menyambut tamu-tamu dan jamaah di hotel.
Menjelang maghrib hadir PW NU,Muhammadiyah,MUI Bali,Gnpf dll.
Ba'da Isya ke Masjid Baiturrahmah tabligh Akbar terakhir.

10.Ahad 10 Desember 2017
Selepas shalat shubuh menuju airport didampingi MUI,Gnpf,Kepolisian menuju airport.

11.Mereka masih memunculkan berita-berita di Medsos bahwa saya menolak ikrar karena benar anti NKRI.

12.Jamaah tersakiti karena mereka menuduh saya tidak berani pulang karena sudah termakan honor. Saya sampaikan ini fitnah. Semua honor di Bali sudah saya kembalikan ke pak Nadlah. Kami orang Riau walau tidak kaya masih tumbuh sebatang dua batang pokok sawit yang menghantarkan kami ke Cairo thn 1998 saat 1 Dolar Rp.20.000.- karena ongkos dibebankan ke siswa.

13.Harap diambil tindakan hukum terhadap mereka yang sudah merusak kebinekaan yg terjaga di Bali selama ini. Hadirnya Raja Bali DR.Ida Cokorde Pemecutan XI dan beberapa tokoh Hindu pada tabligh akbar tadi malam membuktikan bahwa para prokator ini tidak mewakili rakyat Bali.

14.Agar muslim Bali membentuk Aliansi Muslim Bali untuk menjaga interen dan eksteren tetap menjaga kerukunan  dengan saudara Hindu Bali untuk mengantisipasi para provokator yang dapat merusak kerukunan di masa akan datang.

15.NKRI Harga Mati
الله اكبر

Sekali Lagi Jangan Mau Di Bohongi Khilafah Politik Versi Ala HTI

Pemaparan lebih dalam Gus Nadhir Hosen atas Penjelasan Pak Prof.Mahfud MD tentang HTI

1. Tidak ada sistem baku khilafah. Pernyataan Prof @mohmahfudmd ini benar belaka. Saya ingin eksplorasi lebih jauh dan tunjukkan bukti konkrit inkonsistensi HTI soal sistem khilafah mereka. Monggo disimak sambil nyisir dan nyengir 😀

2. Yg dimaksud sistem pemerintahan plg tdk ada 3 hal dasar: cara khalifah dipilih, bgm strukturnya dan cara pertanggungjawabannya. Ketiga hal ini tdk dinyatakan dg lengkap dan jelas dg kalimat perintah yg bersifat Qath’i dlm Qur’an dan Hadits. Prakteknya berbeda dlm sejarah Islam.

3. HTI menganggap sejarah bukan sumber hukum. HTI mengklaim sistem khilafah berdasarkan Qur’an dan Hadits, bukan berdasarkan sejarah khilafah. Saya akan buktikan bhw klaim HTI ini tidak tepat dg merujuk naskah RUU Khilafah HTI sendiri.

4. Semua ayat Qur’an tentang khalifah tidak ada yang merujuk pada sistem pemerintahan, yang ada hanyalah pada tokoh spt Nabi Adam atau pada generasi. Bukan pada 3 sistem dasar yg saya sebut di point pertama.

5. Ada satu ayat yg sering dijadikan argumen HTI yaitu QS 24:55 dimana Allah menjanjikan umat Islam berkuasa. Ini dipahami HTI sbg munculnya kembali khilafah. Benarkah demikian? Tafsir Ibn Katsir jelas membantah pandangan ini pic.twitter.com/UD4x6Ffun4

6. Menurut Ibn Katsir, janji Allah dlm QS 24:55 telah terpenuhi di jaman salaf. Ayat ini tdk menunjukkan sistem pemerintahan khilafah akan muncul lagi. Lagipula ayat ini bukan ayat hukum. pic.twitter.com/4lEhsAa3PN

7. Hadits sahih mengatakan khalifah hanya 30 tahun. Sdh terpenuhi di masa Sayyidina Hasan menyerahkan jabatan ke Muawiyah. Sementara hadits bh khilafah akan muncul lagi tidak sahih spt saya jelaskan dihttp://nadirhosen.net/tsaqofah/syariah/138-sekali-lagi-soal-hadis-khilafah-ala-minhajin-nubuwwah

8. HTI dalam kitab muqaddimah ad-dustur sudah menuliskan Undang-Undang Negara Khilafah. Isinya menjelaskan 3 hak dasar dalam sistem pemerintahan khilafah. UUD Khilafah ini diklaim berdasarkan Qur’an dan Hadits. Benarkah? Simak terus yuk 🙏😀

9. Kitab asli yg ditulis Pendiri hizbut tahrir Taqiyuddin Nabhani ini terus direvisi dan diupdate begitu juga UUD Khilafah mereka. Ini saja bukti bhw sistem negara khilafah tidak baku. Kalau sdh baku ya gak perlu direvisi dong 😀

10. Misalnya kitab ad-Dawlah HTI sudah ditarik, diganti dg kitab mutabanat (rujukan) baru. Dan dalam kitab baru itu, struktur pemerintahan khilafah diluaskan menjadi 13 struktur, yang sebelumnya cuma ada 8.

11. Di kitab Nizamul Islam cetakan kedua, jumlah pasal UUD Khilafah HTI itu 187 pasal, tapi di cetakan keenam jadi 190 pasal. Kok beda? Ini karena ada revisi dan modifikasi. Gak baku kan?!

12. Kalau UUD 1945 diamandemen ya wajar saja. Tapi kalau UUD Khilafah, yg diklaim berdasarkan Qur’an dan Hadits, direvisi terus, maka ini bermasalah. Harusnya sdh mapan dan baku dong?!

13. Lantas kenapa UUD Khilafah HTI itu direvisi dan dimodifikasi? Karena interpretasi mereka bergeser, plus masuk unsur sejarah dan konteks kekinian —sesuatu yg mereka tolak sebelumnya. Buktinya mana? Ikuti terus kultwit ini 🙏😀

14. HTI mencantumkan posisi muawwin/wazir dlm UUD Khilafah. Ini gak ada di Quran dan Hadits yg bilang khilafah harus punya wazir. Ini diambil dari dalil umum saat Nabi Musa meminta Harun jadi wazir. Dalil umum ini yg “dipaksa” ditafsirkan sesuai fakta sejarah.

15. Fakta sejarah, posisi resmi wazir gak ada di zaman Nabi dan khulafa ar-rasyidin. Ibn Khaldun dalam kitab “Muqaddimah” jelas2 menyebut lembaga wazirat baru muncul di era Abbasiyyah. Ini artinya HTI pakai sejarah juga kan?! 😀

16. Sekarang kita buktikan ketidakbakuan sistem khilafah dg melihat perbedaan UUD Khilafah HTI versi old dan now 😀 Lihat skrinsut pasal 33 UUD Khilafah yang berbeda yah. pic.twitter.com/VyWFWH4qZ0

17. Nah dalam Muqaddimah ad-dustur Pasal 33 versi old sudah digeser ke Pasal 34 versi now. Ini pasal masalah tata cara pengangkatan khalifah. Bukan saja geser nomor pasal tapi isinya pun berbeda jauh dg pasal 33 sebelumnya.pic.twitter.com/C5jeRsO3mi

18. Kalau dlm pasal 33 UUD Khilafah versi old, khalifah dipilih lewat majelis umat, sedangkan dalam pasal 34 UUD Khilafah versi now, khalifah diangkat lewat proses di mahkamah mazhalim. Kok beda nih? Ini artinya sistem khilafah gak baku sodara-sodara 😀

19. Lha sekarang pertanyaannya teknis detil pengangkatan khalifah dalam UUD Khilafah HTI versi old dan now itu dalil tafshili -nya dari Quran dan Hadits mana? Gak bakal ada. Yg ada dalil umum yg “dipaksa” mengikuti maunya HTI

20. Parahnya lagi, Pasal 34 UUD Khilafah HTI itu yg katanya dari Qur’an dan Hadits ternyata pakai suara terbanyak. Ini sih dalil demokrasi, sodara-sodara. Lho katanya HTI demokrasi itu sistem thogut, kok malah pakai pemilihan suara terbanyak! pic.twitter.com/Q0VDUObllY

21. Contoh lain bgm UUD Khilafah HTI bukan pakai Quran dan Hadits, juga bukan sejarah Islam, tapi mengadopsi demokrasi modern. Pasal 21 ttg Partai Politik. Emangnya parpol sdh ada di jaman Nabi, khulafa ar-rasyidin, umayyah dan abbasiyah? Gimana sih?!pic.twitter.com/g8KBWz9nAB

22. HTI pakai dalil umum lagi utk melegitimasi Pasal 21 UUD Khilafah ttg parpol, yaitu QS 3:104. Gak ada mufassir klasik yg mengaitkan ayat ini dg keberadaan parpol. Coba periksa Tafsir at-Thabari yg saya skrinsut. Lha kok HTI maksa ayat ini dasar adanya parpol dalam Khilafah? pic.twitter.com/pMjFY88oB3

23. Dengan memilih khalifah berdasarkan suara terbanyak dan juga melegitimasi keberadaan parpol, maka UUD Khilafah HTI sudah mengadopsi sistem demokrasi yg mereka anggap thogut dan kufur. Kok malu-malu gini sih? 😀

24. Kenapa HTI mengambil suara terbanyak dan melegitmasi parpol padahal Quran dan Hadits tdk bicara itu? Ini karena HTI malu-malu mengakui bhw penafsiran thd ajaran Islam itu dinamis dan melihat kenyataan yg ada —sesuatu yg selama ini ditolak HTI.

25. Karena tdk ada dalil yg tafshili (terperinci) dlm sistem khilafah, itu sebabnya HTI berusaha keras menyesuaikan paham mereka dg dalil yg bersifat ijmali (umum). Ini artinya tdk ada sistem baku dalam khilafah. Semuanya berdasarkan ijtihad sesuai konteksnya

26. Itu sebabnya saya pernah menulis bhw kajian fiqh siyasah itu seharusnya sangat dinamis. Monggo dibaca catatan saya di sinihttp://nadirhosen.net/kehidupan/negara/71-fiqih-siyasah-yang-sangat-dinamis

27. Terakhir, sistem khilafah dalam panggung sejarah umat adalah bagian dari ijtihad ulama jaman old. Maka ijtihad jaman now dari ulama Indonesia adalah dg menerima Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ini wilayah ijtihad. Sah!

Sekali Lagi Jangan Mau Di Bohongi Khilafah Politik  Versi Ala HTI.

#NU

Sabtu, 09 Desember 2017

ONE DAY ONE HADIST,Yakin dan Tawakal


Ahad, 10 Desember 2017/ 21 Rabi'ul Awal 1439

Yakin dan Tawakal

عن أبي هريرةَ رضي الله عنه عن النَّبيّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ((يَدْخُلُ الجَنَّةَ أَقْوامٌ أفْئِدَتُهُمْ مِثلُ أفْئِدَةِ الطَّيرِ)). رواه مسلم.
قيل: معناه متوكلون، وقيل: قلوبهم رَقيقَةٌ.
هذا الحديث أصلٌ عظيم في التوكل.

Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya:
"Masuklah ke dalam syurga itu para kaum yang hatinya seperti hati burung." (Riwayat Muslim)
Ertinya kata-kata di atas itu disebutkan: Bahawasanya mereka itu sama bertawakkal. Juga dapat diertikan: bahawasanya hati mereka itu lemah lembut.

Pelajaran yang terdapat dalam hadits:

1- Tawakkal realisasinya, bersandar hanya kepada Alloh dalam mengambil maslahat dan menolak madhorot.
2- Ringkasnya tawakkal tanpa usaha lebih dulu adalah salah dan keliru menurut pandangan Islam.
Jikalau kita sudah dapat meletakkan arti tawakkal pada garis yang sebenarnya, maka sangat sekali dipuji dan pasti kita tidak akan kekurangan rezeki, sebab Allah Ta'ala akan menjamin bahawa kita akan diberi bahagian rezeki kita masing-masing sebagaimana halnya burung yang pergi pagi-pagi dalam keadaan kosong perut, sedang pada petang harinya telah menjadi kenyang.
Selain itu Allah berfirman bahawa sifat-sifat kaum mu'minin itu di antaranya ialah selalu bertawakkal kepada Allah Ta'ala dengan pengertian tawakkal yang tidak disalah-mengertikan.
3- Banyak sekali orang yang salah mengerti dalam melaksanakan ketawakkalan kepada Allah Ta'ala itu. Ada yang berpendapat, tawakkal ialah menyerah bulat-bulat kepada Tuhan tanpa berbuat daya-upaya dan usaha untuk mencari mana-mana yang baik dan menyebabkan kebahagiaan. Ringkasnya enggan berikhtiar atau menyingsingkan lengan baju. Anehnya ia meminta yang enak-enak belaka. Orang semacam di atas itu rupanya berpendapat, bahawa tidak perlu ia belajar, jika Tuhan menghendaki ia menjadi orang pandai, tentu pandai juga nantinya. Juga tidak perlu bekerja, jika Tuhan menghendaki ia menjadi kaya, tentu kaya juga nantinya. Atau ketika sakit, tidak perlu ia berubat, jika Tuhan menghendaki sembuh tentu sihat kembali pula. Semuanya itu samalah halnya dengan orang yang sedang lapar, sekalipun macam-macam makanan di hadapan mukanya, tetapi ia berpendapat, jika Tuhan menghendaki kenyang, tanpa makan pun akan menjadi kenyang juga. Cara berfikir semacam di atas itu, apabila diterus-teruskan, pasti akan membuat kesengsaraan diri sendiri, bahkan merosak akalnya sendiri.
4- Adapun maksud tawakkal yang diperintahkan oleh agama itu ialah menyerahkan diri kepada Allah sesudah berdaya-upaya dan berusaha serta bekerja sebagaimana mestinya. Misalnya meletakkan penyelak di muka rumah, setelah dikunci baik-baik, lalu bertawakkal. Ertinya apabila setelah dikunci itu masih juga hilang umpama dicuri orang, maka dalam pandangan agama orang itu sudah tidak bersalah, sebab telah melakukan ikhtiar supaya jangan sampai hilang.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:

- Orang yang bertawakal kepada Alloh maka ia berhak mendapatkan janjiNya.

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
[Surat Ath-Thalaq 3]

Rabu, 06 Desember 2017

STOP membongkar membongkar kejelekan orang lain,ONE DAY ONE HADITS



ONE DAY ONE HADITS

*Anda sering M3NCACI MAKI,menghina dll di whatsup dengan sesama anggota grup karena perbedaan sepele?*perhatikan hadits ini👇

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُسْتَبَّانِ مَا قَالَا فَعَلَى الْبَادِئِ مَا لَمْ يَعْتَدِ الْمَظْلُومُ
 Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila ada dua orang yang saling mencaci-maki, maka cacian yang diucapkan oleh keduanya itu, dosanya akan ditanggung oleh orang yang memulai cacian selama orang yang dizhalimi itu tidak melampaui batas." HR.Muslim 4688

⛔ STOP membongkar membongkar kejelekan orang lain*bongkarlah dan ingetlah kebaikan orang lain walau walau sebiji sawi * ⛔

Dari Hadist tsb, sudah cukup bagi kita untuk tidak mudah terpancing dan tersulut apabila ada orang tidak menghargai kita.

Tidak perlu mengharap penilaian orang lain, berharaplah penilaian dari Allah tok...kalau tidak maka masih tertipu oleh syetan...bahayanya klau melampaui batas karena pasang ego bisa berbuat lebih parah dari yg menghinanya

Diatas langit ada langit, dibawah bumi ada bumi...apa untungnya membongkar kejelekan orang lain kecuali mengambil hikmah agar lebih baik dihadapan Allah. Selebihnya bisa GHIBAH FITNAH.

Apa untungnya kita emosi JIKA DIRENDAHKAN ORANG LAIN bukannya malah untung kalau kita tidak emosi. pahala orang yg menghina diberikan Allah kpd yg dihina, dosa2 yg dihina diambil oleh penghina

SABAR TAK ADA BATASNYA

🙏

Selasa, 05 Desember 2017

ADA YANG BISA SAYA BANTU?

ADA YANG BISA SAYA BANTU?

Pernah suatu hari, Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas masuk ke suatu kantor. Kemudian beliau ditanya oleh satpam kantor.

Satpam : "Ada yang bisa saya bantu pak?"
.
Ustadz Yazid kemudian memanggil kedua satpam tersebut sambil berkata...
.
"Saya mau tanya sama bapak berdua...Bapak pernah gak mengucapkan kalimat ini kepada kedua orang tua bapak?"
.
Satpam : "Belum pernah pak..."
.
__
.
Sering kali, seseorang itu lebih 'care' pada orang lain tapi lupa pada keluarga sendiri...
Yang benar adalah keluarga terdekat dahulu baru orang lain...
.
Apakah Kita Termasuk Anak Shaleh Dan Shalehah

Jika kamu mendoa'akan orang tuamu, maka kamu termasuk anak shaleh dan shalehah, hal itu berdasarkan hadits...
.
...أو ولد صالح يدعو له
.
"...Atau anak shaleh yang mendoakan orang tuanya".
(HR. Muslim)

Kalau kamu melupakan orang tuamu, maka kamu bukan termasuk anak shaleh dan shalehah sesuai dengan kadarmu dalam melupakannya.

Oleh karena itu perbanyak doa:
.
رب اغفر لي و لوالدي...
.
"Ya Rabb, ampuni aku dan kedua orang tuaku..."
.
Karena hal itu menghimpun dua ibadah;
.
1. Berbakti kepada orang tua
2. Beristighfar

Maka jangan lupa untuk mendoakan orang tua kita, agar kita menjadi anak shaleh dan shalehah.
.
✏ Ustadz Fuad Hamzah Baraba
.
Via Akhi Dede Abu Satria
[Copas&PostedBy Fp Ittiba' Rasulullah ].

Minggu, 03 Desember 2017

JANGAN HANCURKAN ISLAM DENGAN SIKAPMU YANG EGOIS, KEKANAK-KANAKAN DAN TIDAK DEWASA

======================
💽 JANGAN HANCURKAN ISLAM  DENGAN SIKAPMU YANG EGOIS, KEKANAK-KANAKAN DAN TIDAK DEWASA !
======================

* Renungan dari KH. Mushtofa Bishri (Gus Mus, Rembang)
 
Saya kadang merasa aneh melihat saudara saya *umat Islam yang memiliki sifat seperti anak-anak, ingin menang sendiri, mudah marah dan memaksakan kehendaknya agar orang lain sama dengan dirinya.

Padahal Al Quran sudah mengatakan untuk *Berbuat Adil karena itu bisa mendekatkan kepada ketaqwaan.

Tapi begitulah sifat anak2, kadang tidak bisa menerima nasehat yang baik sekalipun untuk dirinya sendiri.

Ateis dimusuhi, karena tidak bertuhan.

Bertuhan dimusuhi, karena tuhannya beda.

Tuhannya sama, dimusuhi, karena nabinya beda.

Nabinya sama, dimusuhi, karena alirannya beda.

Alirannya sama, dimusuhi, karena pendapatnya beda.

Pendapatnya sama, dimusuhi, karena partainya beda.

Partainya sama, dimusuhi, karena pendapatannya beda.

Apa kamu mau hidup sendirian di muka bumi ini, untuk memuaskan nafsu2 keserakahanmu ?

Kau tahu apa yang dilakukan Sayyidul Wujud Muhammad SAW pada seorang Yahudi tua yang tiap hari meludahi & melempari kotoran pada Nabi ?
Nabi  jenguk dan doakan Sang Yahudi tsb,  ketika Si Yahudi itu sakit.

Kau tahu apa yang dilakukan Muhammad pada seorang Yahudi buta yang tiada hari tanpa mencaci Muhammad ? Nabi suapi setiap hari Si Yahudi tsb dengan tangannya sendiri yang mulia, tanpa Sang Yahudi tsb tahu bahwa yang menyuapinya adalah Muhammad yang selalu ia caci.

Itulah Islam !!!. *Ber-Islamlah seperti Islam-nya Muhammad SAW, bukan Islam ala egomu sendiri yang sangat egois !

Jangan sampai kau hanya ber-Islam, tapi kau malah kehilangan Muhammad-mu.

Jangan lemahkan Islam yang kuat,  dengan tindakan kerdilmu.

Jangan hinakan Islam yang suci dengan perbuatan nistamu !.

Monggo dishare, siapa tahu ada  yang mendapat hidayah-Nya lewat share  ini, aamiin....
======== 🌅========

Rabu, 29 November 2017

Mengapa Saya Tidak Sepakat dengan Prof. Rhenald Kasali ,From Disruption to Abundance, from Paranoid to Optimism

Mengapa Saya Tidak Sepakat dengan Prof. Rhenald Kasali
(From Disruption to Abundance, from Paranoid to Optimism)


Akhir2 ini saya sering dapat broadcast WA, postingan FB, dan pembicaraan simpang siur yg isinya adalah semacam peringatan, bahkan ancaman tentang bahaya "Era Disruption". Terakhir bahkan ada seorang penulis yg mungkin karena semangat sekali, menyatakan bahwa saking mengkhawatirkannya era disruption ini, “bisa membuat anak cucu kita mati berdiri sambil memeluk kitab suci yg entah akan menolong dengan cara apa”. Maka saya terpaksa bikin tulisan ini, walaupun sedang musim ujian di program MBA saya di UK & USA.

Setelah saya lacak, histeria dan demam “Disruption” ini sepertinya salah satunya berawal dari buku, ceramah dan tulisan2 Prof. Rhenald Kasali, Guru besar FE UI, dan salah satu "World Management Guru", khususnya dibidang Change Management.

Saya sangat setuju dan menghormati beliau sebagai salah satu tokoh penggerak perubahan yg saya kagumi dan ikuti tulisan2nya. Dan sampai saat inipun saya masih menghormati beliau. Tulisan ini sama sekali "nothing personal", hanya sekedar perimbangan wacana saja, agar perspektif kita lebih utuh untuk menyikapi gegap gempita demam "disruption era" yg salah kaprah.

Saya merasa ada yg kurang lengkap dari pemaparan beliau yg akhirnya bikin banyak orang ketakutan dan salah paham.  Banyak orang awam yang akhirnya jadi panik nanti masa depan anak2nya bagaimana jika pekerjaan2 yang ada sekarang bakal lenyap. Banyak eksekutif perusahaan jadi panik jangan2 mereka akan jadi korban "disruption" berikutnya dan akhirnya tergopoh2 mau bertindak tapi jadi mati gaya karena bingung entah mau melakukan apa.

Saya bisa memahami jika Prof. Rhenald bikin banyak orang jadi ketakutan. Bahkan di acara bedah buku beliau di Periplus yg saya tonton lewat Youtube, sang moderator sendiri sampai bertanya, "Prof, Ini kita kesini mau cari ide bisnis di era disruption, tapi kok malah pada pesimis nih menatap masa depan, setelah mendengar pemaparan profesor.. Dan Prof. Rhenald masih juga belum memberikan jawaban yg tegas bagaimana menyikapi perubahan drastis ini.


Saya juga memahami mengapa Prof. Rhenald di buku2nya, tulisan2 dan ceramah2nya banyak menghasilkan kepanikan dan ketakutan. Mungkin ini berawal dari paradigma "Change Management" yg menjadi bidang keahlian beliau. Dalam ilmu manajemen perubahan, salah satu tokoh utamanya adalah Professor Emeritus Harvard Business School, John P. Kotter, dengan teori beliau tentang "8 Steps to change". Dalam teori ini, langkah pertama untuk bikin sebuah organisasi (dan individu) mau berubah adalah dengan "increase urgency" alias bikin orang2 merasakan urgensitas perubahan. Dan cara paling ampuh untuk itu adalah dengan bikin mereka "ketakutan" apa dampaknya jika tidak mau berubah. Mungkin dengan niat baik inilah Prof. Rhenald hendak menyadarkan masyarakat agar segera “berubah”.

Saya sepakat dengan niat baik untuk menggugah kesadaran masyarakat agar berubah, tapi saya tidak sepakat dengat pendekatan yang entah disadari atau tidak oleh beliau telah menebarkan banyak ketakutan dan kegalauan. Mengapa saya tidak sepakat? Berikut ini alasannya:

A)    Sebenarnya cara “menebarkan ketakutan dan kekhawatiran” ini baik2 saja diterapkan untuk jenis perubahan yang tidak membutuhkan kreativitas, tapi jadi tidak produktif jika tujuan kita adalah untuk melahirkan inovasi, kreatifitas, dan terobosan2 baru. Padahal untuk survive dan Berjaya di era disruption, salah satu syarat utamanya adalah: KREATIVITAS.

B)    Tidak pernah (atau setidaknya jarang sekali) ide2 kreatif dan terobosan2 inovatif terlahir dari rasa takut. Buku babon setebal hampir 800 halaman tentang kreativitas, The Encyclopedia of Creativity menyebutkan bahwa salah satu penghalang utama kita untuk menghadirkan solusi kreatif adalah jika kita sedang mengalami “emotional barrier”. Dan diantara semua jenis emosi penghalang kreativitas ini, rasa takut adalah yg paling melumpuhkan. Jadi anda tidak bisa memaksa orang yg sedang dilanda ketakutan tentang bahaya era disruption untuk mencari solusi kreatif tentang bagaimana sukses mengatasinya. Anda hanya akan berhasil membuat mereka ketakutan, merasa terpaksa harus berubah, semangat ikut trainingnya, tapi bingung dan mati gaya harus melakukan apa.

C)    Cara yg lebih pas untuk bikin orang terbuka pintu hatinya untuk mau berubah, sekaligus terinspirasi untuk jadi kreatif menemukan solusi adalah dengan memberikan mereka rasa OPTIMISME akan hadirnya kesempatan yang sangat besar menanti di depan mata.
1)    Bill Gates melahirkan Microsoft bukan karena ketakutan kehilangan pekerjaan, tapi terinspirasi sekali akan hadirnya komputer, dan optimis bahwa dia bisa bikin software bagus. Akhirnya dia telpon ibunya bahwa dia bakal 6 bulan tidak pulang untuk mengerjakan proyek MS-DOS dari IBM.
2)    Mark Zuckerberg bikin Facebook bukan berangkat dari ketakutan akan masa depannya. Bahkan dia pertaruhkan masa depannya dengan DO dari Harvard demi mengejar impian "menghubungkan tiap orang di muka bumi". Pada saat ceramah di acara wisuda di Harvard, dia mengatakan, yg bikin dia bisa melahirkan Facebook, karena dia merasa tenang, tidak takut apapun. Dan dia ingin menekankan pentingnya setiap orang untuk “bebas dari rasa takut”, untuk mencoba hal2 baru yg inovatif.
3)    Steve Jobs, Thomas Alfa Edison, Elon Musk, Jeff Bezos, sebutkan semua inovator kreatif yg bikin perubahan2 radikal abad ini, hampir semuanya tidak ada yg melahirkan inovasinya dalam suasana batin ketakutan akan ancaman situasi masa depan. Mereka semua adalah para OPTIMISTS yg melihat kesempatan besar ditengah kebanyakan orang yang sedang kalut dan takut menghadapi tantangan zamannya.
4)    Terakhir, di level lokal, Trio Unicorn Indonesia (Startup bernilai diatas 14 Trilyun rupiah: Gojek, Traveloka & Tokopedia) tidak ada yg dilahirkan dari orang2 yg ketakutan akan masa depan. Mereka semua mendirikan perusahaan2 tersebut dengan suasana batin optimis dan terinspirasi akan peluang besar di depan mata.
5)    Singkat kata: Takut & pesimis = Bingung & Mati Gaya, Tenang & Optimis = Kreatif & Solutif

D)    Era Disruption adalah era yg seharusnya bikin kita optimis, bukannya malah ketakutan. Mengapa? Karena ini hanyalah era transisi menuju era abundance (keberlimpahan). Minggu lalu saya baru pulang dari training di Singularity Univeristy. Ini adalah salah satu lembaga yg meneliti, mengajarkan dan mempopulerkan istilah “Disruption Era”. Lembaga ini di disponsori oleh NASA, Google, dan perusahaan2 teknologi paling top di Silicon Valley, bahkan bertempat di pusat penelitian NASA disana. Di pusatnya sini, Istilah “disruption era” itu menimbulkan aura positif, optimis, dan penuh semangat. Saya ndak tahu lha kenapa begitu sampai di Indonesia malah diartikan salah kaparah sebagai istilah yg menakutkan dan penuh ancaman. Mungkin karena Prof. Renald sebagai juru bicara utamanya menyampaikannya sepenggal saja (sisi seramnya), jadi banyak orang salah paham, panik dan ketakutan. Itulah mengapa belajar setengah2 itu berbahaya, “little bit learning is dangerous”.

E)    Era disruption adalah fase ke-3 dari 6 fase Exponential Growth. Yg menelorkan teori ini adalah Peter Diamandis (Co-founder dari Singularity University tersebut). Menurut beliau, abad ini akan ditandai perubahan besar2an yg terjadi dalam 6 fase (6D's of Exponential Growth):

1)    Digitalization (Transformasi dari analog menjadi Digital. Misal: Kodak menemukan Foto Digital. Atau Musik, Film, Buku, dll dijadikan bentuk digital MP3, MP4, PDF, dll)

2)    Deception (Kodak tertipu karena dikira ini teknologi amatir yg ndak bakal bisa menggantikan keindahan dan ketajaman foto manual, karena saat itu resolusinya masih 0,1 Mega Pixel).

3)    Disruption (Diluar kendali Kodak, tiap 18 bulan, ketajaman foto digital naik 2x lipat secara eksponensial. Dan pada saat ketajamannya mencapai 2 Mega Pixel, kualitasnya sudah sama dengan foto analog. Saat itulah Kodak mulai terdisrupsi.) Fase inilah yg bikin kehebohan disana sini, karena di fase ini, Uber mendisrupt perusahaan taxy, AirBnB mendisrupt Hotel, dll. Terjadi kepanikan masal karena dipikir dunia (minimal bisnis kita) akan runtuh.

4)    Dematerialization (semua produk digital akhirnya tidak perlu wadah "material" karena tiba2 semua bisa disimpan di Cloud yg siap diunduh kapanpun dan dimanapun. Jadi silahkan dibuang Semua hardisk yg beirisi koleksi Foto digital anda. Upload aja ke Google Foto yg gratis penyimpanannya, kapanpun, dimanapun, pake alat apapun yg kompatibel, jika anda perlu foto itu tinggal download)

5)    Demonetization (Begitu semua tidak dalam wadah material, maka harganya makin lama makin turun. Dan satu saat bisa sangat murah dan terjangkau buat semua. Begitu buku sudah di .Pdf kan, harganya nyaris Nol. Silahkan aja ke koleksi 300 juta buku gratis di: www.pdfdrive.net. Sekarang semua Musik, foto, buku, film, serial tv sudah dibikin versi digitalnya, yg kita masih diminta bayar, tapi ini makin lama makin murah, karena tidak ada lagi "biaya cetak".

6)    Democratization (Pada puncaknya, semua produk akan menjadi murah dan tersedia buat semua orang. Anda telah merasakan sebagian, Video call gratis, HP Murah, Belajar & Baca Buku, Nonton Film dan dengar musik gratis, dll. Inilah fase Abundance for All: Keberlimpahan buat semua). Peter Diamandi menulis buku khusus yg menjelaskan fenomenna “Abundance” ini. Sekedar intermezzo: Saat Bill Clinton mempromosikan buku ini, Peter ditanya sama Bill, “mengapa anda jadi orang kok sangat optimis?” Peter menjawabnya, “Karena saya tidak pernah baca berita (apalagi hoax), dan saya hanya percaya sama data2 ilmiah. Dan semua data ilmiah ini mengarah kesana, bahwa kita semua akan berkelimpahan, abundance for all”. Mungkin ada baiknya kita tiru kebiasaaan Peter Diamandis ini agar kita tidak serba pesimis dan ketakutan: Jangan banyak baca berita, mulailah baca data2 ilmiah.

Maka mestinya, era disruption itu tidak perlu ditakuti atau bikin panik, cuman perlu dipahami bahwa ini bagian dari revolusi kemajuan peradaban yg makin lama akan makin cepat dan insya Allah mengarah pada perbaikan buat semua.. the greatest good for the greatest number of people. Kalau dalam revolusi ada korban2 yg bergelimpangan karena ndak cukup paham dan tanggap, itu hal yg biasa. Nanti juga mereka akan belajar. Dan kita semuapun perlu belajar lebih tuntas untuk menyambut Era Baru yang sangat menjanjikan ini.


Kesimpulan:

Terimakasih Prof. Renald Kasali, yang atas jasa bapak telah menggugah banyak orang dan perusahaan untuk shock dan mau berubah. Tapi semoga ini jangan kebablasan jadi ketakutan dan kekhawatiran massal. Karena itu perlu dilengkapi juga dengan wacana penyeimbang yang menyuntikkan optimisme dan harapan.

Karena ide2 besar kreatif dan terobosan2 baru inovatif untuk survive dan Berjaya di era disruption ini tidak akan pernah lahir dari rasa takut dan panik, tapi akan tumbuh subur di pikiran orang2 dan perusahaan2 yg tenang dan optimis.

Salam takdzim buat Prof. Rhenald Kasali dan kawan2 semua yg membaca tulisan ini.


Bloomington, 14 November 2017

Ahmad Faiz Zainuddin
Mahasiswa MBA
Warwick Business School, UK
Indiana University, USA
Alumni Singularity University, Silicon Valley, USA

Video Pengajian Ustadz Subki Al Bughuri di aula kawasan pendidikan Telkom Purwokerto

MOvie 1


MOvie 2



Movie 3


Selasa, 21 November 2017

Mencium ANAK-ANAK , Sunnah Nabi SAW

Mencium ANAK-ANAK , Sunnah Nabi SAW
“Perbanyaklah kamu mencium anak cucumu karena imbalan dari setiap ciuman adalah surga.” (HR. Bukhari)"
*4 Anggota Tubuh Anak-Anak Yang Perlu Dicium Orangtua Setiap Hari*Mari lahirkan rasa kasih dalam diri anak-anak melalui sifat orang tua yang penyayang.Berikut ini adalah saran kami sebagai muslim yang sebaiknya diamalkan setiap hari terhadap anak-anak.
CIUMAN KASIH SAYANG
1. Di ubun-ubun,menunjukkan kebanggaan orangtua terhadap anak-anak sambil didoakan agar menjadi anak-anak yang solih/solihah, aamiin.
2. Di dahi,menandakan orangtua ridho atas keberadaan anak-anak.Rasulullah SAW. mencium Fatimah radiallahu anha di dahinya.
3. Di *kedua pipi*sambil mengucap Maa Syaa Allah, sebagai tanda syauq (perasaan sayang dan rindu) orangtua terhadap anak-anak.
4. Di tangan anak-anak,tanda mawaddah wa hubb (kasih sayang) sambil mengucap barakallah, sebagaimana Rasulullah SAW. jugaselalu mencium tangan putri tercinta : Fatimah ra.
SENTUHAN SAYANG
1. Menggosok belakang kepala anak-anak, sebagai tanda kasih sayang dan perlindungan.
2. Menggosok atas kepala atau ubun-ubun, menunjukkan kebanggaan orangtua terhadap anak-anak.
3. Mengusap dahi, sebagai tanda syauq (perasaan sayang dan rindu) terhadap anak-anak.
4. Kedua pipi, juga tanda mawaddah wa hubb (kasih sayang)
5. Memegang kedua tangan, untuk menenangkan anak-anak ketika perasaannya tampak kacau atau bingung.
Perhatian :Usaplah dada anak-anak sambil istighfar saat ia menunjukkan kecenderungan berbuat salah atau sedang marah, untuk menenangkannya.Lakukan tindakan mawaddah warohmah ini diiringi kalimat2thoyyibah.
SUDAH KAH KITA CIUM ANAK-ANAK HARI INI

Senin, 20 November 2017

ONE DAY ONE HADIST, Jangan Menghina dan Meremehkan Orang Lain

ONE DAY ONE HADIST
Selasa, 21 November 2017 / 2 Rabiul Awal 1439

Jangan Menghina dan Meremehkan Orang Lain

أَنَّ نَافِعَ بْنَ عَبْدِ الْحَارِثِ لَقِىَ عُمَرَ بِعُسْفَانَ وَكَانَ عُمَرُ يَسْتَعْمِلُهُ عَلَى مَكَّةَ فَقَالَ مَنِ اسْتَعْمَلْتَ عَلَى أَهْلِ الْوَادِى فَقَالَ ابْنَ أَبْزَى. قَالَ وَمَنِ ابْنُ أَبْزَى قَالَ مَوْلًى مِنْ مَوَالِينَا. قَالَ فَاسْتَخْلَفْتَ عَلَيْهِمْ مَوْلًى قَالَ إِنَّهُ قَارِئٌ لِكِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَإِنَّهُ عَالِمٌ بِالْفَرَائِضِ. قَالَ عُمَرُ أَمَا إِنَّ نَبِيَّكُمْ -صلى الله عليه وسلم- قَدْ قَالَ « إِنَّ اللَّهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ »

Dari Nafi’ bin ‘Abdil Harits, ia pernah bertemu dengan ‘Umar di ‘Usfaan. ‘Umar memerintahkan Nafi’ untuk mengurus Makkah. Umar pun bertanya, “Siapakah yang mengurus penduduk Al Wadi?” “Ibnu Abza”, jawab Nafi’. Umar balik bertanya, “Siapakah Ibnu Abza?” “Ia adalah salah seorang bekas budak dari budak-budak kami”, jawab Nafi’. Umar pun berkata, “Kenapa bisa kalian menyuruh bekas budak untuk mengurus seperti itu?” Nafi’ menjawab, “Ia adalah seorang yang paham Kitabullah. Ia pun paham ilmu faroidh (hukum waris).” ‘Umar pun berkata bahwa sesungguhnya Nabi kalian -shallallahu ‘alaihi wa sallam- telah bersabda, “Sesungguhnya suatu kaum bisa dimuliakan oleh Allah lantaran kitab ini, sebaliknya bisa dihinakan pula karenanya.” (HR. Muslim no. 817).

Pelajaran yang terdapat dalam hadits:

1- Seorang mantan budak pun bisa jadi mulia dari yang lain karena ilmu.
2- Janganlah menghina dan Meremehkan orang lain. Rasul menyampaikan wasiat ini, supaya tidak pernah menghina seorangpun sampai pun pada seorang budak dan seekor hewan.
3-  Hadits diatas berisi larangan melecehkan dan meremehkan orang lain. Dan sifat melecehkan dan meremehkan termasuk dalam kategori sombong.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:

1- Ingatlah orang  jadi mulia di sisi Allah dengan ilmu dan takwa. Jangan sampai orang lain diremehkan dan dipandang hina. Allah Ta’ala berfirman,

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al Mujadilah: 11)

2- Dalam surat Al Hujurat, Allah Ta’ala memberikan kita petunjuk dalam berakhlak yang baik,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.” [QS. Al Hujurat: 11]

Jumat, 13 Oktober 2017

Senin, 09 Oktober 2017

37 MASALAH POPULER dari H. Abdul Somad, Lc., MA.

H. Abdul Somad, Lc., MA.
S1 Al-Azhar, Mesir. S2 Dar al-Hadith, Maroko
Dosen Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim

https://www.4shared.com/web/preview/pdf/sSak4o1uei

Minggu, 08 Oktober 2017

SANAD-SILSILAH ASWAJA/NU (NAHDLATUL ULAMA) SAMPAI NABI ADAM AS

SANAD-SILSILAH ASWAJA/NU (NAHDLATUL ULAMA) SAMPAI NABI ADAM AS.
1. Prof. DR. KH. Said Aqil Siradj.
2. KH. Hasyim Muzadi.
3. KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
4. KH.Wahid Hasyim.
5. Hadhratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari.
6. Syaikh Mahfudz at-Termasi.
7. Syaikh Nawawi al-Bantani.
8. Sayyid Ahmad Zaini Dahlan.
9. Imam Ahmad ad-Dasuqi.
10. Imam Ibrahim al-Baijuri.
11. Imam Abdullah as-Sanusi.
12. Imam ‘Abduddin al-‘Iji.
13. Imam Muhammad bin Umar Fakhrurrazi.
14. Imam Abdul Karim asy-Syahrastani.
15. Hujjatul Islam Abu Hamid Muhammad al-Ghozali.
16. Imam Abdul Malik al-Haramain al-Juwaini.
17. Imam Abubakar al-Baqillani.
18. Imam Abdullah al-Bahili.
19. Imam Abu al-Hasan Ali al-Asy’ari.
20. Abu Ali al-Juba’i.
21. Abu Hasyim al-Juba’i.
22. Abu al-Hudzail al-‘Allaf.
23. Ibrahim an-Nadzdzam.
24. Amr bin Ubaid.
25. Washil bin Atha’.
26. Sayyidina Muhammad bin Ali bin Abi Thalib.
27. Sayyidina Ali bin Abi Thalib Kw.
28. Sayyidina Rasulullah Muhammad Saw.
29. Malaikat Jibril As.
30. Allah Swt.

Nabi Muhammad Saw.
29. bin Syaikh Abdullah.
30. bin Abdul Muthalib (Syaibah).
31. bin Hasyim (Amr).
32. bin Abdu Manaf (al-Mughirah).
33. bin Qushay (Zaid).
34. bin Kilab.
35. bin Murrah.
36. bin Ka’ab.
37. bin Luaiy.
38. bin Ghalib.
39. bin Fihr (Quraisy).
40. bin Malik.
41. bin Nadhr (Qais).
42. bin Kinanah.
43. bin Khuzaimah.
44. bin Mudrikah (Amir).
45. bin Ilyas.
46. bin Mudhar.
47. bin Nizar.
48. bin Ma’ad.
49. bin ‘Adnan.
50. bin ‘Ad.
51. bin Udad.
52. bin Hamaisa’.
53. bin Salaman.
54. bin Banat.
55. bin Haml.
56. bin Qidrah.
57. bin Isma’il.
58. bin Ibrahim.
59. bin Târakh.
60. bin Nakhur.
61. bin Syarukh.
62. bin Arghu.
63. bin Falikh.
64. bin Abir.
65. bin Syalikh.
66. bin Arfakhsyad.
67. bin Sam.
68. bin Nuh.
69. bin Lamak.
70. bin Matusyalikh.
71. bin Akhnukh.
72. bin Idris.
73. bin Ilyarid.
74. bin Mihlayil.
75. bin Qinan.
76. bin Anusy.
77. bin Syits.
78. bin Adam As.

PBNU sudah menerbitkan dalam bentuk poster sanad-silsilah keilmuan ilmiah dari Hadhratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari sampai Rasulullah Saw. yang telah ditash-hih oleh Rais ‘Am Nahdlatul Ulama KH. Sahal Mahfudz.

Dikutip dari ceramah Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, M.A. dalam acara Haul KH. Mahfudz Hasbullah ke-29 PP Al-Huda Jetis-Kebumen tanggal 06 Januari 2014.

Silakan simak di:

http:// www.youtube.com/ watch?v=btmKLKbr ZC4

KENAPA PARA IMAM MADZHAB TDK MENGGUNAKAN KITAB BUKHORI DAN MUSLIM ??

KENAPA PARA IMAM MADZHAB TDK MENGGUNAKAN KITAB BUKHORI DAN MUSLIM ??

Kenapa para Imam Mazhab seperti Imam Malik tidak memakai hadits Sahih Bukhari dan Sahih Muslim yang katanya merupakan 2 kitab hadits tersahih? Untuk tahu jawabannya, kita harus paham sejarah. Paham biografi tokoh2 tsb.

Imam Malik lahir tahun 93 Hijriyah. Sementara Imam Bukhari lahir tahun 196 H dan Imam Muslim lahir tahun 204 H. Artinya Imam Malik sudah ada 103 tahun sebelum Imam Bukhari lahir. Paham?

Apakah hadits para Imam Mazhab lebih lemah dari Sahih Bukhari dan Sahih Muslim?

Justru sebaliknya. Lebih kuat karena mereka lebih awal lahir daripada Imam Hadits tsb.

Rasulullah SAW bersabda:

"خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِيْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ “
Sebaik-baik manusia adalah pada kurunku (Sahabat), kemudian yang sesudahnya (Tabi’in), kemudian yang sesudahnya (Tabi’ut Tabi’in).”[HR. Al-Bukhari no. 2652 dan Muslim no. 2533 ]

=================

Siapakah pengikut ulama SALAF sebenarnya?
1) Imam Hanafi lahir : 80 hijriah
2) Imam Maliki lahir : 93 hijriah
3) Imam Syafie lahir : 150 hijriah
4) Imam Hanbali lahir:164 hijriah

Jadi kalau ada manusia akhir zaman yang berlagak jadi ahli hadits dgn menghakimi pendapat Imam Mazhab dgn Sahih Bukhari dan Sahih Muslim, ya keblinger. Hasil “ijtihad” mereka pun berbeda-beda satu sama lain…

Biar kata misalnya menurut Sahih Bukhari misalnya sholat Nabi begini2 dan beda dgn sholat Imam Mazhab, namun para Imam Mazhab seperti Imam Malik melihat langsung cara sholat puluhan ribu anak2 sahabat Nabi di Madinah. Anak2 sahabat ini belajar langsung ke Sahabat Nabi yang jadi bapak mereka. Jadi lebih kuat ketimbang 2-3 hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari 100 tahun kemudian.

Imam Bukhari dan Imam Muslim pun meski termasuk pakar hadits paling top, tetap bermazhab. Mereka mengikuti mazhab Imam Syafi’ie.

banyak orang awam yang tersesat karena mendapatkan informasi yang sengaja disesatkan oleh kalangan tertentu yang penuh dengan rasa dengki dan benci. Menurut kelompok ini Imam Mazhab yang 4 itu kerjaannya cuma merusak agama dengan mengarang-ngarang agama dan menambah-nambahi seenaknya. Itulah fitnah kaum akhir zaman terhadap ulama salaf asli.

Padahal Imam Mazhab tsb menguasai banyak hadits. Imam Malik merupakan penyusun Kitab Hadits Al Muwaththo. Dengan jarak hanya 3 level perawi hadits ke Nabi, jelas jauh lebih murni ketimbang Sahih Bukhari yang jaraknya ke Nabi bisa 6-7 level. Begitu pula Imam Ahmad yang menguasai dan hafal sekitar sejuta hadits beserta sanad2nya,beliau lebih dikenal sebagai Ahli Hadits ketimbang Imam Mazhab.

bahwa para imam mazhab yang empat, Abu Hanifah, Malik, Asy-Syafi’i dan Ahmad bin Hanbal, sama sekali tidak pernah menggunakan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Kenapa?

Pertama, karena mereka lahir jauh sebelum Bukhari (194-265 H) dan Muslim (204-261 H) dilahirkan. Sementara Imam Malik wafat sebelum Imam Bukhari lahir. Begitu pula saat Imam Syafi’ie wafat, Imam Bukhari baru berumur 8 tahun sementara Imam Muslim baru lahir. Tidak mungkin kan para Imam Mazhab tsbt berpegang pada Kitab Hadits yang belum ada pada zamannya?

Kedua, karena keempat imam mazhab itu merupakan pakar hadits paling top di zamannya. Tidak ada ahli hadits yang lebih baik dari mereka.

Ketiga, karena keempat imam mazhab itu hidup di zaman yang lebih dekat ke Rasulullah SAW dibanding Imam Bukhari dan Imam Muslim, maka hadits mereka lebih kuat dan lebih terjamin keasliannya ketimba
ng di masa-masa berikutnya.

Dalam teknologi, makin ke depan makin maju. Komputer, laptop, HP, dsb makin lama makin canggih. Tapi kalau hadits Nabi, justru makin dekat ke Nabi makin murni. Jika menjauh dari zamannya, justru makin tidak murni

Keempat, justru Imam Bukhari dan Muslim malah bermazhab Syafi’ie. Karena hadits yang mereka kuasai jumlahnya tidak memadai untuk menjadi Imam Mazhab. Imam Ahmad berkata untuk jadi mujtahid, selain hafal Al Qur’an juga harus menguasai minimal 500.000 hadits. Nah hadits Sahih yang dibukukan Imam Bukhari cuma 7000-an. Sementara Imam Muslim cuma 9000-an. Tidak cukup.

Ada beberapa tokoh yang anti terhadap Mazhab Fiqih yang 4 itu kemudian mengarang-ngarang sebuah nama mazhab khayalan yang tidak pernah ada dalam sejarah, yaitu mazhab “Ahli Hadits”. Seolah2 jika tidak bermazhab Ahli Hadits berarti tidak pakai hadits. Meninggalkan hadits. Seolah2 para Imam Mazhab tidak menggunakan hadits dalam mazhabnya. Padahal mazhab ahli hadits itu adalah mazhab para ulama peneliti hadits untuk mengetahui keshahihan hadits dan bukan dalam menarik kesimpulan hukum (istimbath).

Kalaulah benar pernah ada mazhab ahli hadits yang berfungsi sebagai metodologi istimbath hukum, lalu mana ushul fiqihnya? Mana kaidah-kaidah yang digunakan dalam mengistimbath hukum? Apakah cuma sekedar menggunakan sistem gugur, bila ada dua hadits, yang satu kalah shahih dengan yang lain, maka yang kalah dibuang?

Lalu bagimana kalau ada hadits sama-sama dishahihkan oleh Bukhari dan Muslim, tetapi isinya bertentangan dan bertabrakan tidak bisa dipertemukan?

Imam Syafi’ie membahas masalah kalau ada beberapa hadits sama-sama shahihnya tetapi matannya saling bertentangan, apa yang harus kita lakukan? Beliau menulis kaidah itu dalam kitabnya : Ikhtilaful Hadits yang fenomenal.

Cuma baru tahu suatu hadits itu shahih, pekerjaan melakukan istimbath hukum belum selesai. Meneliti keshahihan hadits baru langkah pertama dari 23 langkah dalam proses istimbath hukum, yang hanya bisa dilakukan oleh para mujtahid.

Entah orientalis mana yang datang menyesatkan, tiba-tiba muncul generasi yang awam agama dan dicuci otaknya, dengan lancang menuduh keempat imam mazhab itu sebagai  bodoh  dalam ilmu hadits. Hadits shahih versi Bukhari dibanding-bandingkan secara zahir dengan pendapat keempat mazhab, seolah-olah pendapat mazhab itu buatan manusia dan hadits shahih versi Bukhari itu datang dari Allah yang sudah pasti benar. Padahal cuma Al Qur’an yang dijamin kebenarannya. Hadits sahih secara sanad, belum tentu sahih secara matan. Meski banyak hadits yang mutawattir secara sanad, sedikit sekali hadits yang mutawattir secara matan. Artinya susunan kalimat atau katanya sama persis.

Orang-orang awam dengan seenaknya menyelewengkan ungkapan para imam mazhab itu dari maksud aslinya : “Bila suatu hadits itu shahih, maka itulah mazhabku”. Kesannya, para imam mazhab itu tidak paham dengan hadits shahih,  lalu menggantungkan mazhabnya kepada orang-orang yang hidup dua tiga abad sesudahnya.

Padahal para ulama mazhab itu menolak suatu pendapat, karena menurut mereka hadits yang mendasarinya itu tidak shahih. Maka pendapat itu mereka tolak sambil berkata,”Kalau hadits itu shahih, pasti saya pun akan menerima pendapat itu. Tetapi berhubung hadits itu tidak shahih menurut saya, maka saya tidak menerima pendapat itu”. Yang bicara bahwa hadits itu tidak shahih adalah profesor ahli hadits, yaitu para imam mazhab sendiri. Maka wajar kalau mereka menolaknya.

Tetapi lihat pengelabuhan dan penyesatan dilakukan secara terstruktur, sistematis dan masif. Digambarkan seolah-olah seorang Imam Asy-Syafi’i itu tokoh idiot yang tidak mampu melakukan penelitian hadits sendiri, lalu kebingungan dan menyerah menutup mukanya sambil bilang,”Saya punya mazhab tapi saya tidak tahu haditsnya shahih apa tidak, jadi kita tunggu saja nanti kalau-kalau ada orang yang ahli dalam bidang hadits. Nah, mazhab saya terserah kepada ahli hadits itu nanti ya”.

Dalam hayalan mereka, para imam mazhab berubah jadi badut pandir yang tolol dan bloon. Bisanya bikin mazhab tapi tidak tahu hadits shahih
. Sekedar meneliti hadits apakah shahih atau tidak, mereka tidak tahu. Dan lebih pintar orang di zaman kita sekarang, cukup masuk perpustakaan dan tiba-tiba bisa mengalahkan imam mazhab.

Cara penyesatan dan merusak Islam dari dalam degan modus seperti ini ternyata nyaris berhasil. Coba perhatikan persepsi orang-orang awam di tengah kita. Rata-rata mereka benci dengan keempat imam mazhab, karena dikesankan sebagai orang bodoh dalam hadits dan kerjaanya cuma menambah-nambahi agama.

Parahnya, setiap ada tradisi dan budaya yang sesat masuk ke dalam tubuh umat Islam, seperti percaya dukun, tahayyul, khurafat, jimat, dan berbagai aqidah sesat, sering diidentikkan dengan ajaran mazhab. Seolah mazhab fiqih itu gudangnya kesesatan dan haram kita bertaqlid kepada ulama mazhab.

Sebaliknya, orang yang harus diikuti adalah para ahli hadits, karena mereka itulah yang menjamin keshahihan hadits.

Hadits di zaman Imam Bukhari yang hidup di abad 3 Hijriyah saja sudah cukup panjang jalurnya. Bisa 6-7 level perawi hingga ke Nabi. Sementara jalur hadits Imam Malik cuma 3 level perawi. Secara logika sederhana, yang 3 level itu jelas lebih murni ketimbang yang 6 level.

Jika Imam Bukhari hidup zaman sekarang di abad 15 Hijriyah, haditsnya bisa melewati 40-50 level perawi. Sudah tidak murni lagi. Beda 3 level saja bisa kurang murni. Apalagi yang beda 50 level.

Jadi Imam Bukhari dan Imam Muslim bukan satu2nya penentu hadits Sahih. Sebelum mereka pun ada jutaan ahli hadits yang bisa jadi lebih baik seperti Imam Malik dan Imam Ahmad karena jarak mereka ke Nabi lebih dekat.
Bukan berarti kita menafiikkan hadist imam bukhori dn muslim,hadist beliau2 juga valid yakni sohih...ini cuma penjelasan bagi org2 yg mengaku mengikuti salaf tp bertentangan dgn salaf asli...

MOHON DIKOREKSI JIKA ADA KESALAHAN...TERIMA KASIH

Jumat, 06 Oktober 2017

SABUN POLIGAMI MBAH HAMID

SABUN POLIGAMI MBAH HAMID
==============

Suatu ketika Simbah Kyai Hamid  kedatangan tamu, kebetulan di waktu tersebut ada dua rombongan tamu, yang pertama adalah seorang lelaki dari kota Pasuruan yang datang sendirian dg tujuan untuk meminta pendapat bagaiman kalau ia menikah lagi.

Sedangkan yang lain adalah rombongan dari luar kota dan kedatangan rombongan tersebut hanya untuk bersilaturrahim.
Kyai Hamid adalah seorang Auliya’illah yang diberi keistimewaan mengetahui tujuan para tamunya.

“Oh, sampean tah iku mau…
tak kiro sopo. Sek yo sampean enteni diluk aku tak nemoni sing akeh disek, sak aken teko adoh.”
(Oh, kamu to iku …
Saya kira siapa tadi, sebentar ya, saya menemui rombongan tamu dulu, kasihan datang dari jauh).
Ujar kyai Hamid.

 “Enggeh kyai”.

Akhirnya kyai Hamid pun menemui tamu rombongan tadi.
Kyai Hamid terlihat sangat akrab sekali sewaktu mengobrol dengan para tamu yang datang dari jauh tersebut.

Seakan-akan beliau sedang mengobrol dengan teman yang telah lama tak pernah bertemu.

Sedangkan tamu yang datang sendirian itu menunggu kyai Hamid tepat di sebelah pintu.

Setelah sekitar 20 menit laki-laki itu menunggu, akhirnya rombongan tamu itu meminta undur diri dan kyai Hamid pun mengantarkan para rombongan tersebut hingga di depan gerbang pesantren.

Setelah itu beliau langsung kembali ke rumah dan menemui lelaki itu.

“Sek yo aku tak nang mburi diluk entenono…
sing sabar.”
(sebentar ya, saya mau ke belakang dulu…
yang sabar ya),
Ujar kyai Hamid.

Lelaki itu pun hanya bisa menganggukkan kepalanya.

Ahinya tak lama kemudian kyai Hamid keluar dengan membawa sebungkus sabun mandi baru.

“Wes, sabun iki sampean gowo moleh gawien ados dino iki sampek entek,
Mene sampean mbali’o mane yo!”
(Sudah, sabun ini kamu bawa pulang, buat mandi hari ini sampai sabunnya habis.
Besok kembali lagi!”.

Kata kyai Hamid sembari menyodorkan sabun tersebut kepada lelaki itu.

“Enggeh, mator nuwon kyai… tapi…”
(terimakasih kyai…)
Tapi…”
awab lelaki itu tercekat seakan mau meneruskan pembicaraan tp gak jadi.

“Tapi opo…?!
Wes moleho sek, sa’aken bojomu ngenteni neng omah, mene balik rene maneh yo.”
(tapi apa..?!
Sudah pulang dulu ya, kasihan istrimu menunggu di rumah, besok kembali lagi ya)
Tegas kyai Hamid.

Akhirnya lelaki itu pun pulang.
Setibanya di rumah, lelaki itu langsung mandi menggunakan sabun yang dikasih oleh kyai Hamid.

Lelaki tersebut mandi sangat lama sekali.
Ia menjalankan perintah kyai hamid agar menghabiskan sabun mandi itu.

Lama-kelamaan lelaki tersebut merasa badannya menggigil kedinginan dan tak kuat lagi, sedangkan sabun yang diberi oleh kyai Hamid itu juga tak kunjung habis ketika digosokkan di seluruh tubuhnya.

Keesokan harinya Lelaki itu kembali datang dengan membawa sabun yang diberi oleh kyai Hamid.
Ketika sudah memasuki kawasan Pon-Pes Salafiyah, lelaki itu melihat kyai Hamid sedang berada diteras rumahnya.

Lelaki itu pun langsung menghampiri kyai Hamid.

“Lah, iki…
aku ngenteni sampean…
yok op owes entek sabune?”
(lah, ini… saya tunggu kamu… bagaimana sabunnya? sudah habis?)
Tanya kyai Hamid.

“Niki kyai… sepuntene dereng telas…”
(Ini kyai…..
Sabunnya… ma’af belum habis).
Jawab lelaki tersebut.

“Anggepen ae sabon iku mau bojomu...,
Wong siji ae gak entek-entek, ngono kate kawin maneh.”
(sabun itu ibarat istrimu, satu saja tidak habis kenapa harus kawin lagi).
Tegas kyai Hamid.

Subhanalloh…! padahal lelaki tersebut mulai kemarin belum mengutarakan isi hatinya, tapi sekarang langsung dijawab dengan tegas oleh kyai Hamid.

Dan lelaki tsb betul2 menjalankan nasehat Kyai Hamid utk tidak menikah lagi, dan hidupnya bersama keluarganya sangat bahagia dan sukses dalam bisnisnya.


Ben adem ambek bojo sitok ..
Ora bakal entek sak lawase ...

Minggu, 01 Oktober 2017

NU Menolak Lupa, Gorengan PKI

Oleh : KH. Azizi Hasbulloh
ANDA DIBUBARKAN? UMAT YANG MINTA!

1. Siapa yang berjuang menumpas penjajah Jepang?

Jawabannya: NU, melalui barisan Hizbullah dan lainnya.

2. Siapa yang membumikan nama Indonesia dan mengusulkan Ir. Soekarno sebagai pemimpin?

Jawabannya: NU, melalui muktamar Banjarmasi sebelum kemerdekaan.

3. Siapa yang berijtihad bahwa Indonesia adalah negara Darussalam yang harus diperjuangkan?

Jawabannya: NU, melalui Bahtsul Masail dipenghujung tahun 1930-an.

4. Siapa yang mengeluarkan resolusi Jihad?

Jawabannya: NU, melalui fatwa Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy'ari tanggal 22 Oktober. Memicu kejadian bersejarah tanggal 10 November.

5. Siapa yang menengahi perseteruan Nasionalis dan Islamis saat membuat dasar negara?

Jawabannya: NU, melalui sosok KH. Wahid Hasyim yang saat itu mengambil lima intisari Piagam Madinah.

6. Siapa yang meminta negara tetap mengayomi umat Islam pasca penghapusan tujuh kata dalam sila pertama Pancasila?

Jawabannya: NU, tatkala KH. Wahid Hasyim meminta dibentuk Departemen Agama.

7. Siapa yang dulu menetralisir kebijakan berbau komunisnya Bung Karno?

Jawabannya: NU, saat Kyai Wahab secara gesit masuk dalam barisan Nasakom untuk menghadang PKI mempengaruhi Soekarno.

8. Siapa yang menjaga keutuhan negara dan ikut bertempur saat Komunis melajalela?

Jawabannya: NU, melalui santri pondok dan barisan Pagar Nusa. Sebab waktu itu sasarannya adalah Kyai pondok.

9. Siapa yang berijtihad saat asas tunggal diberlakukan negara?

Jawabannya: NU, dimasa Kyai Ahmad Siddiq secara gesit menerima asas tunggal Pancasila dengan dalil-dalil sharih.

10. Siapa yang meminta pemerintah mengayomi seluruh ormas Islam di Indonesia?

Jawabannya: NU, melalui sosok KH. Ibrahim Hosen (ayahnya Gus Nadirsyah Hosen yang dituduh syiah, liberal, anti-Islam, wa akhawatuha itu) melalui usulan dibentuknya MUI. Beliau juga yang meletakkan dasar-dasar ijtihad ijtima'i ala NU dalam tubuh MUI.

Anehnya sekarang ada Sekelompok orang yang organisasinya dibubarkan berteriak lantang, "negara jangan semena-mena membubarkan kami, ingat, umat Islamlah yang memperjuangkan negara ini dari masa ke masa!!" 😀😀😀

Jangan hanya like, kopi langsung kirim ke yang lain...Biar ngerti tentang perjuangan NU

#NUsaklawase

NU dan provokasi Isu PKI

NU dan provokasi Isu PKI

Kita harus tau bahwa isu PKI adalah murni komoditas politik. Isu "gorengan" dengan maksud politik. Sebenarnya ancaman atas PKI  tidak sengeri yang dibayangkan. Yang ngeri justru dampak dari isu ini jika terus menerus digoreng.

Bagi warga NU jangan sampai ikut ikutan terhasut dan ikut terlibat dalam kampanye anti PKI. Harus diketahui bahwa  NU adalah target tersendiri dari digelorakannya isu ini.

Secara umum dua obyek besar yang sedang  dibidik dengan isu PKI ini. Pertama adalah Presiden Jokowi agar jatuh dari kursi Kepresidenan baik melalui Pilplres 2019 ataupun kudeta. Kedua adalah NU sendiri.

Siapakah penjual gorengan dan produsen dari isu PKI ini ? Tidak lain adalah Kelompok Islam Radikal (HTI, FPI dan faksi faksi gerakan bawah tanahnya yang berhalusan salafy wahaby). Kemudian parpol yang ikt kampanye Nobar Film PKI yakni Gerindra dan PKS.

Parpol-parpol tersebut mengincar kejatuhan Jokowi dalam Pilpres 2019 dengan menyudutkannya sebagai Presiden yang gagal. Gagal karna dinilai telah membangkitkan kembali ideologi komunis dengan fakta fakta yang diada- adakan. Hal tersebut diperkuat oleh kampanye kelompok radikal yang terus menerus memproduksi isu hoak akan keterlibatan Jokowi dan PDIP dengan PKI.

Sementara itu kelompok radikal juga mengincar kehancuran NU dengan isu PKI. Sejarah mengatakan PKI dan NU adalah dua kekuatan Politik yg saat itu saling berhadapan pasca G30S PKI. Tentara juga terlibat  Dalam prakteknya NU lah yang berada di depan  menghajar PKI atas dukungan  tentara.

Hadap hadapan PKI dan NU telah memakan korban puluhan ribu bahkan ada yg mengatakan ratusan ribu nyawa di kedua belah pihak utamanya pihak PKI.

Dengan isu yang massif tentang ancaman kebangkitan PKI diharapkan akan membuka luka lama. Luka dan sakitnya Keluarga , Kyai dan Ulama NU yg dibantai PKI atau sbliknya. Ini memancing anak muda NU ikut kampanye anti PKI.

Dengan ikutnya NU dan Banser berkampanye anti PKI mengisukan kebangkitan kembali PKI dan ikut semangat menggelar nobar film G30S PKI diharapkan akan mengundang simpati pihak luar terhadap anak anak aktifis PKI. Simpati yang diciptakan ini selanjutnya akan membuka celah kasus pembantaian PKI ini diusut kembali di Pengadilan Internasional.

Jika Pengadilan itu dilakukan dipastikan NU akan terseret dibarisan utama sebagai pihak yang terlibat dan bahkan pelaku. Hal itu sudah dikondisikan sejak lama oleh musuh musuh NU sejak th 2012. Tujuanya tidak lain adalah menjatuhkan Citra NU baik di mata Nasional maupun Internasional. Kelompok radikal selalu bermimpi akan kehancuran NU. Mengapa ? Karna NU lah penghalang utama cita cita mereka mendirikan Negara Islam dan Khilafah.

Jika NU berhasil dihancurkan nama baiknya maka tentu saja cita cita mereka semakin mulus untuk menegakkan NKRI Bersyariah atau khilafah Islamiyah.

Gerakan Kelompok Islam Radikal dan Parpol oposisi  dalam menghembuskan isu PKI kali ini  mendapat angin segar dari Militer. Panglima TNI Jend.Gatot telah terang tarangan mengkampanyekan gerakan nobar film G30S PKI hingga pelosok pelosok desa. Ada apakah dibalik semangat mengingat kembali Pembrontakan PKI  yang melibatkan militer ini ?

Sejarah mencatat, seluruh gerakan percobaan kudeta dinegeri ini selalu saja melibatkan oknum oknum militer. Baik pemberontakan G30S PKI, PRRI dan Permesta serta DI TTI selalu disokong bahkan didalangi oleh kelompok  militer yang melawan.

Dan Jangan Lupakan Sejarah, Parpol yang saat ini gencar memprovok isu kebangkitan PKI yakni Gerindra dn PKS di dalamnya mengalir darah separatis pembrontak. Gerindra didirikan oleh Prabowo yang tidak lain adalah anak dari tokoh gerakan PRRI Permesta,Soemitro. Pendiri PKS , Hilmi Aminudin adalah anak dari Panglima  DI TII Pantura, Danu Muhammad. Bukankah dua Parpol tsb terlihat sellu msra berada di jalan yng sama ?

Maka siapakah sebenarnya yang harus dikhawatirkan akan mengganti Ideologi Pancasila ? Bukankah bendera bendera Khilafah dan teriakan Toghut atas negara ini terus menyeruak sampai hari ini di tengah tengah kita? ##
NKRI HARGA MATI.

Bms, 01/10/17

Rabu, 20 September 2017

ONE DAY ONE HADIST Bulan Muharram Memiliki Banyak Kemulian.

ONE DAY ONE HADIST


Kamis, 21 September 2017

 1 Muharram 1439


Bulan Muharram Memiliki Banyak Kemulian.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- : أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ ، وَإِنَّ أَفْضَلَ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْمَفْرُوضَةِ صَلاَةٌ مِنَ اللَّيْلِ

Dari Abu Hurairah , Rasulullah  bersabda : “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.”  (HR:Muslim)

Pelajaran yang terdapat dalam hadits:

1- Bulan ini dinamakan Allah dengan “Syahrullah“, yaitu bulan Allah. Penisbatan sesuatu kepada Allah mengandung makna yang mulia, seperti “ Baitullah “ (rumah Allah),  “Saifullah” (pedang Allah), “Jundullah” (tentara Allah) dan lain-lainnya. Dan ini juga menunjukkan bahwa bulan tersebut mempunyai keutamaan khusus yang tidak dimilili oleh bulan-bulan yang lain.
2- Bulan ini termasuk salah satu dari empat bulan yang dijadikan Allah sebagai bulan haram.
3- Bulan ini dijadikan awal bulan dari Tahun Hijriyah, sebagaimana yang telah disepakati oleh para sahabat pada masa khalifah Umar bin Khattab ra. Tahun Hijriyah ini dijadikan momentum atas peristiwa hijrah nabi Muhammad Shallahu ‘alaihi Wassallam.
4- Bulan Muharram adalah bulan yang disunnahkan di dalamnya untuk berpuasa, bahkan merupakan puasa yang paling utama sesudah puasa pada bulan Ramadhan.
5- Hari Asyura’ artinya hari kesepuluh dari bulan Muharram. Pada hari itu dianjurkan untuk berpuasa, Bagaimana cara berpuasa pada hari Asyura? Menurut keterangan para ulama dan berdasarkan beberapa hadist, maka puasa Asyura bisa dilakukan dengan empat pilihan : berpuasa tanggal 9 dan 10 Muharram, atau berpuasa pada tanggal 10 dan 11 Muharram atau berpuasa pada tanggal 9,10, dan 11 Muharram, atau berpuasa pada tanggal 10 Muharram saja.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:

- Bulan ini termasuk salah satu dari empat bulan yang dijadikan Allah sebagi bulan haram.

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

 Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.
[Surat At-Taubah :36]

Wallohu'alam bissawab.

Senin, 18 September 2017

Jokowi Jadi Pembina Upacara Perkemahan Pramuka NU di Magelang, Demo Pagar Nusa

Jokowi Jadi Pembina Upacara Perkemahan Pramuka NU di Magelang, Demo Pagar Nusa

Mengenal Lebih Dekat KH Said Aqil Siroj

Mengenal Lebih Dekat KH Said Aqil Siroj
KH Said Aqil Siroj.
Fathoni, NU Online | Rabu, 18 Januari 2017 12:30
Tak kenal maka tak sayang. Barangkali peribahasa itu tepat untuk menggambarkan keadaan Indonesia akhir-akhir ini, dimana orang tak hanya tak kenal dan tak sayang, tetapi bahkan justru memfitnah, membenci dan memaki, dengan orang yang belum dikenalnya di media. Tak terkecuali, berbagai fitnah, berita palsu (hoax) dan makian yang dialamatkan kepada Prof Dr KH Said Aqil Siradj, MA, Ketua Umum Ormas Islam terbesar di dunia: Nahdlatul Ulama (NU).
Untuk itu, tulisan ini sedikit mengupas profil beliau, sosok santri yang dulu pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (MWA UI) itu dinobatkan oleh Republika sebagai Tokoh Perubahan Tahun 2012karena kontribusinya dan komitmennya dalam mengawal keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan berperan aktif dalam perdamaian dunia, khususnya di kawasan Timur Tengah. 
*
Ketika usia negara ini masih belia – delapan tahun – dan para pendiri bangsa baru beberapa tahun menyelesaikan “status kemerdekaan” Indonesia di Konferensi Meja Bundar (KMB) pada 1949, di sebuah desa bernama Kempek, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, senyum bahagia KH Aqil Siroj mengembang. Tepat pada 3 Juli 1953, Pengasuh Pesantren Kempek itu dianugerahi seorang bayi laki-laki, yang kemudian diberi nama Said.
Said kecil kemudian tumbuh dalam tradisi dan kultur pesantren. Dengan ayahandanya sendiri, ia mempelajari ilmu-ilmu dasar keislaman. Kiai Aqil sendiri – Ayah Said – merupakan  putra Kiai Siroj, yang masih keturunan dari Kiai Muhammad Said Gedongan. Kiai Said Gedongan merupakan ulama yang menyebarkan Islam dengan mengajar santri di pesantren dan turut berjuang melawan penjajah Belanda. 
“Ayah saya hanya memiliki sepeda ontel, beli rokok pun kadang tak mampu. Dulu setelah ayah memanen kacang hijau, pergilah ia ke pasar Cirebon. Zaman dulu yang namanya mobil transportasi itu sangat jarang dan hanya ada pada jam-jam tertentu,” kenang Kiai Said dalam buku Meneguhkan Islam Nusantara; Biografi Pemikiran dan Kiprah Kebangsaan (Khalista: 2015).
Setelah merampungkan mengaji dengan ayahanda maupun ulama di sekitar Cirebon, dan umur dirasa sudah cukup, Said remaja kemudian belajar di Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur yang didirikan oleh KH Abdul Karim (Mbah Manaf). Di Lirboyo, ia belajar dengan para ustadz dan kiai yang merawat santri, seperti KH Mahrus Ali, KH Marzuki Dahlan, dan juga Kiai Muzajjad Nganjuk.
Setelah selesai di tingkatan Aliyah, ia melanjutkan kuliah di Universitas Tribakti yang lokasinya masih dekat dengan Pesantren Lirboyo. Namun kemudian ia pindah menuju Kota Mataram, menuju Ngayogyokarta Hadiningrat. Di Yogya, Said belajar di Pesantren Al-Munawwir, Krapyak dibawah bimbingan KH Ali Maksum (Rais Aam PBNU 1981-1984). Selain mengaji di pesantren Krapyak, ia juga belajar di IAIN Sunan Kalijaga, yang ketika itu KH Ali Maksum menjadi Guru Besar di kampus yang saat ini sudah bertransformasi menjadi UIN itu.
Ia merasa belum puas belajar di dalam negeri. Ditemani istrinya, Nurhayati, pada tahun 1980, ia pergi ke negeri kelahiran Nabi Muhammad SAW: Makkah Al-Mukarramah. Di sana ia belajar di Universitas King Abdul Aziz dan Ummul Qurra, dari sarjana hingga doktoral. Di Makkah, setelah putra-putranya lahir, Kang Said – panggilan akrabnya – harus mendapatkan tambahan dana untuk menopang keluarga. Beasiswa dari Pemerintah Saudi, meski besar, dirasa kurang untuk kebutuhan tersebut. Ia kemudian bekerja sampingan di toko karpet besar milik orang Saudi di sekitar tempat tinggalnya. Di toko ini, Kang Said bekerja membantu jual beli serta memikul karpet untuk dikirim kepada pembeli yang memesan.
Keluarga kecilnya di Tanah Hijaz juga sering berpindah-pindah untuk mencari kontrakan yang murah. “Pada waktu itu, bapak kuliah dan sambil bekerja. Kami mencari rumah yang murah untuk menghemat pengeluaran dan mencukupkan beasiswa yang diterima Bapak,” ungkap Muhammad Said, putra sulung Kang Said.
Dengan keteguhannya hidup ditengah panasnya cuaca Makkah di siang hari dan dinginnya malam hari, serta kerasnya hidup di mantan “tanah Jahiliyyah” ini, ia menyelesaikan karya tesisnya di bidang perbandingan agama: mengupas tentang kitab Perjanjian Lama dan Surat-Surat Sri Paus Paulus. Kemudian, setelah 14 tahun hidup di Makkah, ia berhasil menyelesaikan studi S-3 pada tahun 1994, dengan judul: Shilatullah bil-Kauni fit-Tashawwuf al-Falsafi (Relasi Allah SWT dan Alam: Perspektif Tasawuf). Pria yang terlahir di pelosok Jawa Barat itu mempertahankan disertasinya – diantara para intelektual dari berbagai dunia – dengan predikat Cumlaude.
Ketika bermukim di Makkah, ia juga menjalin persahabatan dengan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). “Gus Dur sering berkunjung ke kediaman kami. Meski pada waktu itu rumah kami sangat sempit, akan tetapi Gus Dur menyempatkan untuk menginap di rumah kami. Ketika datang, Gus Dur berdiskusi sampai malam hingga pagi dengan Bapak,” ungkap Muhammad Said bin Said Aqil. Selain itu, Kang Said juga sering diajak Gus Dur untuk sowan ke kediaman ulama terkemuka di Arab, salah satunya Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki. 
Setelah Kang Said mendapatkan gelar doktor pada 1994, ia kembali ke tanah airnya: Indonesia. Kemudian Gus Dur mengajaknya aktif di NU dengan memasukkannya sebagai Wakil Katib ‘Aam PBNU dari Muktamar ke-29 di Cipasung. Ketika itu, Gus Dur “mempromosikan” Kang Said dengan kekaguman: “Dia doktor muda NU yang berfungsi sebagai kamus berjalan dengan disertasi lebih dari 1000 referensi,” puji Gus Dur. Belakangan, Kang Said juga banyak memuji Gus Dur. “Kelebihan Gus Dur selain cakap dan cerdas adalah berani,” ujarnya, dalam Simposium Nasional Kristalisasi Pemikiran Gus Dur, 21 November 2011 silam.
Setelah lama akrab dengan Gus Dur, banyak kiai yang menganggap Kang Said mewarisi pemikiran Gus Dur. Salah satunya disampaikan oleh KH Nawawi Abdul Jalil, Pengasuh Pesantren Sidogiri, Pasuruan, ketika kunjungannya di kantor PBNU pada 25 Juli 2011. Kunjungan waktu itu, merupakan hal yang spesial karena pertama kalinya kiai khos itu berkunjung ke PBNU – di dampingi KH An’im Falahuddin Mahrus Lirboyo. Kiai Nawawi menganggap bahwa Kang Said mirip dengan Gus Dur, bahkan dalam bidang ke-nyelenehan-nya. 
“Nyelenehnya pun juga sama,” ungkap Kiai Nawawi, seperti dikutip NU Online. “Terus berjuang di NU tidak ada ruginya. Teruslah berjuang memimpin, Allah akan selalu meridloi,” tegas Kiai Nawawi kepada orang yang diramalkan Gus Dur menjadi Ketua Umum PBNU di usia lebih dari 55 tahun itu.
Menjaga NKRI dan mengawal perdamaian dunia
Pada masa menjelang kemerdekaan, tepatnya pada tahun 1936, para ulama NU berkumpul di Banjarmasin untuk mencari format ideal negara Indonesia ketika sudah merdeka nantinya. Pertemuan ulama itu menghasilkan keputusan yang revolusioner: (1) negara Darus Salam (negeri damai), bukan Darul Islam (Negara Islam); (2) Indonesia sebagai Negara Bangsa, bukan Negara Islam. Inilah yang kemudian menginspirasi Pancasila dan UUD 1945 yang dibahas dalam Sidang Konstituante – beberapa tahun kemudian. Jadi, jauh sebelum perdebatan sengit di PPKI atau BPUPKI tentang dasar negara dan hal lain sebagainya, ulama NU sudah terlabih dulu memikirkannya.
Pemikiran, pandangan dan manhajulama pendahulu tentang relasi negara dan agama (ad-dien wa daulah) itu, terus dijaga dan dikembangkan oleh NU dibawah kepemimpinan Kang Said. Dalam pidatonya ketika mendapat penganugerahan Tokoh Perubahan 2012 pada April 2013, Kiai Said menegaskan sikap NU yang tetap berkomitmen pada Pancasila dan UUD 1945. “Muktamar (ke-27 di Situbondo-pen) ini kan dilaksanakan di Pesantren Asembagus pimpinan Kiai As’ad Syamsul Arifin. Jadi, pesantren memang luar biasa pengaruhnya bagi bangsa ini. Meski saya waktu itu belum menjadi pengurus PBNU,” kata Kiai Said, mengomentari Munas Alim Ulama NU 1983 dan Muktamar NU di Situbondo 1984 yang menurutnya paling fenomenal dan berdampak dalam pandangan kebangsaan.
Sampai kini, peran serta NU dalam hal kebangsaan begitu kentara kontribusinya, baik di level anak ranting sampai pengurus besar, di tengah berbagai rongrongan ideologi yang ingin menggerogoti Pancasila sebagai dasar negara. Hal ini tercermin dalam berbagai kegiatan dan program NU yang selalu mengarusutamakan persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam konteks ini, Kiai Said sangat berpengaruh karena kebijakan PBNU selalu diikuti kepengurusan dibawahnya – termasuk organisasi sayapnya.
Salah satu peran yang cukup solutif, misalnya, ketika beliau menaklukkan Ahmad Mushadeq – orang yang mengaku sebagai Nabi di Jakarta dan menimbulkan kegaduhan nasional – lewat perdebatan panjang tentang hakikat kenabian (2007). “Alhamdulillah, doa saya diterima untuk bertemu ulama, tempat saya bermudzakarah (diskusi). Sekarang saya sadar kalau langkah saya selama ini salah,” aku Mushadeq. Disisi lain, Kang Said juga mengakui kehebatan Mushadeq. “Dia memang hebat. Paham dengan asbabun nuzul Al-Qur’an dan asbabul wurud Hadits. Hanya sedikit saja yang kurang pas, dia mengaku Nabi, itu saja,” jelas Kiai Said seperti yang terekam dalam Antologi NU: Sejarah, Istilah, Amaliah dan Uswah (Khalista & LTN NU Jatim, Cet II 2014).
Kiai yang mendapat gelar Profesor bidang Ilmu Tasawuf dari UIN Sunan Ampel Surabaya ini bersama pengurus NU juga membuka dialog melalui forum-forum Internasional, khususnya yang terkait isu-isu terorisme, konflik bersenjata dan rehabilitasi citra Islam di Barat yang buruk pasca serangan gedung WTC pada 11 September 2001. Ia juga kerapkali membuat acara dengan mengundang ulama-ulama dunia untuk bersama-sama membahas problematika Islam kontemporer dan masalah keumatan.
Pada Jumat, 7 Maret 2014, Duta Besar Amerika untuk Indonesia Robert O. Blake berkunjung ke kantor PBNU. Ia menginginkan NU terlibat dalam penyelesaian konflik di beberapa negara. “Kami berharap NU bisa membantu penyelesaian konflik di negara-negara dunia, khususnya di Syria dan Mesir. NU Kami nilai memiliki pengalaman membantu penyelesaian konflik, baik dalam maupun luar negeri,” kata Robert, seperti dilansir NU Online. “Sejak saya bertugas di Mesir dan India, saya sudah mendengar bagaimana peran NU untuk ikut menciptakan perdamaian dunia,” imbuhnya.
Raja Yordania Abdullah bin Al-Husain (Abdullah II) juga berkunjung ke PBNU. Ia ditemui Kiai Said, meminta dukungan NU dalam upaya penyelesaian konflik di Suriah. “Di Timur Tengah, tidak ada organisasi masyarakat yang bisa menjadi penengah, seperti di Indonesia. Jika ada konflik, bedil yang bicara,” ungkap Kiai Said.
Selain itu, menguapnya kasus SARA di Indonesia belakangan juga kembali marak muncul ke permukaan. “Munculnya kerusuhan bernuansa agama memang sangat sering kita temukan. Hal ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia harus terus belajar pentingnya toleransi dan kesadaran pluralitas. Sikap toleransi tersebut dibuktikan oleh Kaisar Ethiopia, Najashi (Negus) ketika para sahabat ditindas oleh orang-orang Quraisy di Mekkah dan memutuskan untuk hijrah ke Ethiopia demi meminta suaka politik kepadanya. Kaisar Negus yang dikenal sebagai penguasa beragama Nasrani itu berhasil melindungi para sahabat Nabi Muhammad SAW dari ancaman pembunuhan kafir Quraisy,” tulis Kiai Said dalam Dialog Tasawuf Kiai Said: Akidah, Tasawuf dan Relasi Antarumat Beragama (Khalista, LTN PBNU & SAS Foundation, Cet II, 2014).
Menghadapi potensi konflik horisontal itu, NU juga tetap mempertahankan gagasan Darus Salam, bukan Darul Islam, yang terinspirasi dari teladan Nabi Muhammad dalam Piagam Madinah. Dalam naskah tersebut, nabi membuat kesepakatan perdamaian, bahwa muslim pendatang (Muhajirin) dan muslim pribumi (Anshar) dan Yahudi kota Yastrib (Madinah) sesungguhnya memiliki misi yang sama, sesungguhnya satu umat. Yang menarik, menurut Kiai Said, Piagam Madinah – dokumen sepanjang 2,5 halaman itu – tidak  menyebutkan kata Islam. Kalimat penutup Piagam Madinah juga menyebutkan: tidak ada permusuhan kecuali terhadap yang dzalim dan melanggar hukum. “Ini berarti, Nabi Muhammad tidak memproklamirkan berdirinya negara Islam dan Arab, akan tetapi Negara Madinah,” terang Kiai Said.
Selain itu, menurutnya, faktor politis juga kerapkali mempengaruhi, bukan akidah atau keyakinan. “Seperti di masa Perang Salib, faktor politis dan ekonomis lebih banyak menyelimuti renggangnya keharmonisan kedua umat bersaudara tersebut di Indonesia. Dengan demikian, kekeruhan hubungan Islam-Kristen tidak jarang dilatarbelakangi nuansa politis yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan agama itu sendiri,” ungkapnya, dalam buku Tasawuf Sebagai Kritik Sosial: Mengedepankan Islam sebagai Inspirasi bukan Aspirasi.
*
Ditengah agenda Ketua Umum PBNU yang sedemikian padat, Kiai Said dewasa ini diterpa berbagai fitnah, hujatan dan bahkan makian dari urusan yang remeh-temeh sampai yang menyangkut urusan negara. Ia dituduh agen Syiah, Liberal, antek Yahudi, pro Kristen, dan fitnah-fitnah lain oleh orang yang sempit dalam melihat agama dan konsep kemanusiaan dan kebangsaan. 
Meski demikian, ia toh manusia biasa – yang tak luput dari salah, dosa dan kekurangan – bukan seorang Nabi. Artinya, kritik dalam sikap memang wajar dialamatkan, tetapi tidak dengan hujatan, fitnah, dan berita palsu, melainkan dengan kata yang santun. Terkait hal ini, dalam suatu kesempatan ia memberi tanggapan kepada para haters-nya. Bukannya marah, Kiai Said justru menganggap para pembenci dan pemfitnah itu yang kasihan. Dan sebagai orang yang tahu seluk beluk dunia tasawuf, tentu dia sudah memaafkan, jauh sebelum mereka meminta maaf atas segenap kesalahan. Wallahu a’lam.
Ahmad Naufa Khoirul Faizun, Kader Muda NU dan Kontributor NU Online asal Purworejo, Jawa Tengah