Sabtu, 07 April 2018

BELAJARLAH KE 'ULAMA NU

BELAJARLAH KE 'ULAMA NU

Bagi saya untuk jadi tokoh panutan apalagi sebagai agamawan syarat utamanya harus selesai dengan dirinya sendiri. Dan Ulama-ulama NU sudah selesai itu. Makanya ulama NU tidak pernah kagetan, ngamukan apalagi misuan ketika menghadapi dinamika kehidupan yang terjadi di negeri ini bahkan dalam dunia internasional sekalipun.

Akhir-akhir ini, setidaknya 4 tahun belakangan ini muncul sekelompok orang atau pribadi orang yang sibuk ngurusin orang lain sementara dengan dirinya sendiri saja belum selesai. Kasus lapor-melaporkan yang diakibatkan karena mudah tersinggung adalah bagian dari ketidakselesaian pribadinya sendiri. Akibatnya, dikit-dikit ngamuk, bentar-bentar marah, ada masalah dikit demo, ada sesuatu yg aneh langsung kaget. Maka saya sarankan orang-orang tersebut utk banyak belajar ke ulama NU.

Masih ingat kan penghinaan kepada Gus Mus, Habib Lutfi, Mbah Maimun Zubair, Prof. Quraisy, Kiai Said Aqil Siraj dan terakhir Kiai Makruf Amin. Apa yang beliau lakukan kpd para penghinanya..?? Adakah dendam? Rasa Benci? Atau menghina balik..?. tidak sama sekali, apalagi untuk mempenjarakan. Kenapa demikian? Karena beliau-beliau itu sudah selesai dengan dirinya sendiri. Padahal kalau mau, beliau tinggal perintahkan saja Banser NU untuk mempolisikan dan tinggal tunjuk saja untuk mengarahkan massa warga Nahdiyin turun jalan. jangankan 3 jilid, 10 jilid pun bisa.

Ini lah bedanya Nahdlatul Ulama dengan yang lain.

Saya Santri, saya bersama KH. Ma'ruf Amin.

[Ach Wildan Al-Faizi]