Sabtu, 14 April 2018

MEMPERTANYAKAN soal MENAPAKTILASI tempat-tempat leluhur yang sholeh

Banyak sekali hal-hal luar biasa yang beliau alami dan saksikan dalam perjalanan super hebat itu. Dan banyak dijelaskan dalam kitab2 yang bercerira tentang Isra’ Mi’raj

Saya ingin berbagi sedikit hal saja yang mungkin bisa kita jadikan “ibrah” /pelajaran penting sekaligus menambah khazanah keilmuan kita

Sebagaimana sudah umum kita ketahui, Beliau Saw mengawali start perjalanan isra’ itu dari Masjidil haram (Mekkah al-Mukarromah) dan finish di a-Masjidil aqsha (Palestina) semoga Allah mengembalikannya ke keuasaan ummat Islam

Adapun start “Mi’raj” adalah al-Aqsha hingga menembus atas langit ke tujuh untuk bersua langsung dg rabb nya, di tempat, dan dalam sikond yang hanya Allah yang maha tau akan hal tersebut

Yang akan sedikit saya gali di sini adalah diantara beberapa hal yang beliau alami dalam perjalanan isra’nya, sebelum sampai di bait-almaqdis (palestina), atas petunjuk Jibril a.s. yang mengawalnya , beliau singgah di beberapa tempat bersejarah

Diantaranya: beliau Saw mampir di “Thaibah” (nama kuno Madinah al-Munawwarah) disitu beliau sholat sunnah 2 rakaat & menggali info dr Jibril a’s. Tentang tempat tsb yang kemudian diinfokan bhw itu kelak akan menjadi tempat hijrahnya belau Saw

Dalam perjalanan berikutnya beliau Saw, menapak tilasi tempat-tempat bersejarah yang merupakan “ma’tsar’ /labet (kt orang jawa) / petilasan Nabi- nabi terdahulu)

Di setiap tempat yang disinggahinya itu beliau Saw sholat sunnah 2 rakaat dan selalu meminta info kepada Jibril a.s tentang tempat tersebut



Diantara tempat-tempat bersejarah yang disinggahi itu adalah: Bukit “Thur Saina” (tempat tirakatnya Nabi Musa a.s) selama 40 hari menerima wahyu dari Allah Swt (kitab Taurat)

Tempat berikutnya yang disinggahi adalah kota “Madyan” yang merupakan petilasan Nabi Syuaib a.s . Mertua Nabi Musa a.s, dan di tempat itulah Nabi Musa bersandar di sebuah pohon ketika dalam pelariannya dr kejaran tentara fir’aun yg hendak membunuhnya

Dan tempat terakhir yang beliau kunjungi sebelum al-Aqsha adalah Baitu lachm/Betlehem ( Tempat kelahiran Nabi Isa a.s ). Barulah setelah itu beliau mengakhiri perjalanan isra’nya di Masjid al-aqsha (tempat suci ke 3 ummat islam)

Di al-Aqsha, beliau Saw melakukan reuni kenabian, bersama para Nabi sebelumnya, guna menjalin “Awashir al-Qurba” (ikatan kekerabatan) dan selanjutnya sholat berjamaah dg mereka dan bertindak selaku imam. Hal ini sebagai isyarat bhw beliau adalah imam/pemimpin para Nabi sebelumnya

Dari peristiwa diatas, bisa kt pahami, bhw mengunjungi situs2 bersejrah & menapaktilasi jejak pr pendahulu telah diteladankan oleh Kanjeng Nabi Muhammad Saw. Begitu jg mengenang sejarah pendahulu&sesungguhnya keberkahan dr tempat2 suci yg pernah didiami orang2 sholeh itu LANGGENG


Bahwa BERTABARRUK (mengambil/ngalap berkah) dari tempat-tempat yang pernah didiami orang2 sholeh itu hal yang PENTING. Dan hal ini telah diteladankan Kanjeng Nabi Muhammad Saw a.s melaui safari isra’nya yang luar biasa menakjubkan itu.

Lalu masihkah adakah yang MEMPERTANYAKAN soal MENAPAKTILASI tempat-tempat leluhur yang sholeh, MENGENANG sejarah mereka dan MENGAMBIL BERKAHNYA?. Masihkah butuh dalil2 lagi utk hal2 mulia tersebut ?


sumber https://twitter.com/i/moments/976649655449628672