Minggu, 10 September 2017

Bermadzhab pada Hawa Nafsunya

"Kenalilah Diri Sendiri"

Nabi Muhammad Saw meninggal SERIBU TAHUN LEBIH yg lalu. Dan kita semua tahu dengan bukti SEJARAH, bahwa yg paling TAHU & Mengenal Nabi Saw tentulah mereka2 yg pernah hidup jaman nya, khususnya yg pernah bertemu dan berkumpul dengan Nabi, karena mereka MELIHAT & MENDENGAR langsung dari nya, yang mereka di kenal dengan sebutan SHOHABAT NABI dan merekalah yg meneruskan Dakwah & ajaran Nabi Saw.

Kemudian yg paling tahu akan Para Shohabat tidak lain adalah Para Tabi'in DAN YANG paling tahu akan Tabi'in adalah Tabi'in Tabi'in dan akhirnya Muncullah Para Imam Mujtahid, Imam Muhaddits yg merupakan MURID-MURID nya, JADI BILA di jaman sekarang ada yg menyelisihi MEREKA, perlu di pertanyaan jalur ilmu & aqidah nya.

Perlu juga di INGAT juga, bahwa tidak semua orang yg hidup di jaman NABI itu semuanya SHOLIH dan Menerima Dakwah Nabi, seperti misalnya ; Dzul Huwaishiroh dari Bani Tamim, Musaillamah Al Kadzan dan pengikutnya, An Najd dan lain-lain, mereka semua sampai sekarangpun masih banyak BAHKAN bertambah banyak pengikutnya ....

>>> Pada hakikatnya orang yg tidak mau bermadzhab pada salah satu Madzhab Empat (Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi'i & Imam Hanbali) juga bermadzhab pada yg lain atau bermadzhab pada hawa nafsunya sendiri dengan merumuskan Al-Quran & Al-Hadits sesuai kehendaknya, lebih percayakah kita pada kemampuan agama kita atau pada para Imam madzhab...???

ومن لم يقلد واحدا منهم وقال أنا اعمل بالكتاب والسنة مدعيا فهم الأحكام منهما فلا يسلم له بل هو مخطئ ضال مضل سيما في هذا الزمان الذى عم فيه الفسق وكثرت الدعوى الباطلة لأنه استظهر على أئمة الدين وهو دونهم في العلم والعمل والعدالة والاطلاع

"Dan barangsiapa yg tidak mengikuti salah satu dari mereka (Imam madzhab) dan berkata "saya beramal berdasarkan Al-Quran & Hadits", dan mengaku telah memahami hukum2 al-quran & hadits maka orang tersebut tidak dapat diterima, bahkan termasuk orang yg bersalah, sesat & menyesatkan terutama pada masa sekarang ini dimana kefasikan merajalela & banyak tersebar dakwah2 yg salah, karena ia ingin mengungguli para pemimpin agama padahal ia di bawah mereka dalam ilmu, amal, keadilan dan analisa".
(Ket : Kitab Tanwirul Qulub, hal : 74-75).

كل من الأئمة الأربعة على الصواب ويجب تقليد واحد منهم ومن قلد واحدا منهم خرج من عهدة التكليف وعلى المقلد أرجحية مذهبه أو مساواته ولايجوز تقليد غيرهم فى إفتاء أو قضاء. قال ابن حجر ولايجوز العمل بالضعيف بالمذهب ويمتنع التلفيق فى مسألة كأن قلد مالكا فى طهارة الكلب والشافعى فى مسح بعض الرأس

"Setiap imam yg EMPAT itu berjalan dijalan yg benar maka wajiblah bagi umat islam untuk mengikuti kpd salah satu diantara yg empat tadi sebab orang yg sudah mengikuti kpd salah satu imam yg empat tersebut maka ia telah terlepas dari tanggungan dalam keagamaan & orang yg mengikuti haruslah yakin (khusnudlon) bahwa madzhab yg ia ikuti itu benar & sama benarnya dengan yg lain (antara para imam madzhab) dalam arti kata lain TIDAK BOLEH ber-pindah2 madzhab.

Seperti apa yg dikatakan oleh Ibnu Hajar Al-Haitami : "Tidak boleh seseorang yg menganut suatu madzhab berbuat talfiq (mencampur adukkan madzhab untuk mencari yg ringan2) misalnya mengikuti Imam Malik yg mensucikan (menghukumi suvi) anjing & juga mengikuti Imam Syafi'ie dalam membasuh sebagian kepala dalam berwudu''.
(Ket : Kitab I'anatuth  Tholibin juz 1)

'Wallohu A'lam Bis Showab"

Tidak ada komentar: