SOAL YAHUDI…
Ada seorang teman yang keheranan melihat tim sepakbola World
Cup Prancis yang didominasi pemain berkulit hitam. “Ini tim sepakbola Prancis
atau Uganda sih?!” Jelas sekali bahwa
teman saya ini memiliki persepsi bahwa yang namanya Prancis itu Eropa dan Eropa
itu ya berkulit putih. Kalau Prancis berkulit hitam maka korsletlah
pemahamannya.
Darimana pemahamannya yang salah itu berasal? Ya karena kurangnya
pemahamannya akibat kurang membaca dan kurang bergaul. Dia tidak tahu bahwa Perancis
adalah sebuah negara dengan berbagai macam etnis. Sampai dengan pertengahan
tahun 2016, ada 5,7 juta Muslim di Perancis atau 8,8 persen dari populasi .
Prancis memiliki penduduk muslim terbesar di Eropa. Empat dari sepuluh imigran
berasal dari keturunan Afrika, terutama negara-negara Maghreb, seperti
Aljazair, Maroko, Tunisia.
Begitu juga pemahaman kita tentang Yahudi…
Sampai sekarang umat Islam masih juga berpegangan bahwa umat
Yahudi (dan Nasrani) itu DIMANA SAJA DAN KAPAN SAJA akan tidak rela pada umat
Islam dan akan melakukan apa saja untuk menyusahkan umat Islam. Darimana
pemahaman ini? Dari ayat ‘walan tardho’ yang diterjemahkan secara sempit oleh
ustad-ustad yang juga kurang bacaan. Karena ada ayat yang menyatakan bahwa umat
Nasrani dan Yahudi tidak akan rela pada umat Islam sampai umat Islam mengikuti mereka
maka ayat ini dianggap bahwa SIAPA SAJA UMAT NASRANI DAN YAHUDI, DI MANA SAJA,
DAN KAPAN SAJA pasti tidak akan rela pada umat Islam dan memiliki kebencian dan
dendam pada umat Islam. Jadi umat Islam harus selalu waspada dan curiga pada
umat Nasrani dan Yahudi di mana pun mereka dan kapan pun. Lha ini sudah jelas
ada ayatnya dalam Alquran dan Alquran itu adalah pernyataan Allah belaka je!
Mereka mungkin tidak paham bahwa setiap ayat itu sebenarnya
ada konteksnya dan tidak bisa digeneralisir dan dianggap merujuk pada semua peristiwa
dan zaman. Mereka lupa (atau tidak mau tahu) bahwa dalam Alquran yang sama ada
banyak ayat-ayat yang memuji ketakwaan dan kebaikan umat Nasrani dan Yahudi..
Dan sebaliknya ada juga yang mengecam orang Arab, dan umat Islam di sekeliling
Nabi Muhammad. Mungkin hal-hal semacam ini terlalu rumit untuk mereka bayangkan
sebagaimana rumitnya mereka memahami bahwa di Prancis itu banyak penduduknya
yang bukan berkulit putih. Mereka
tahunya umat Nasrani dan Yahudi itu jahat dan selalu dengki pada umat Islam di
mana pun dan kapan pun. Jadi mereka mengembangkan perasaan curiga, prasangka,
dan menutup diri pada siapa pun yang mereka anggap sebagai golongan ‘walan
tardho’ ini. Ini menyedihkan…
Begitu juga soal orang Yahudi ini…
Banyak umat Islam yang tidak paham bahwa Yahudi dan Israel
itu tidak sama. Yahudi itu bangsa dan agama sedangkan Israel itu negara. Tidak
semua orang Yahudi itu tinggal di Israel dan tidak semua warga Israel adalah
orang Yahudi. Keturunan Yahudi itu terserak di seluruh dunia dan hanya 40%
orang Yahudi yang tinggal di Israel. Sisanya terserak di Amerika (dengan
jumlah Yahudi hampir sama banyaknya dengan di Israel), Perancis, Canada, Inggris, dan bahkan di Iran…!
Meski memusuhi Israel, Iran juga menampung komunitas Yahudi terbesar
kedua di Timur Tengah. Bahkan di Iran ada anggota parlemen Iran yang berdarah
Yahudi Hal ini sama dengan Umat Islam. Meski asal
agama Islam itu dari Jazirah Arab tapi umat Islam terbesar justru berada di Indonesia,
India, Pakistan, dll.
Banyak umat
Islam yang tidak paham bahwa di Israel juga ada umat Islam, umat Kristen, dan
keturunan Arab. Bahkan Biro Pusat Statistik Palestina (PCBS)
memperkirakan pada tahun 2020, jumlah
populasi warga Arab akan mencapai 7,2 juta jiwa mengalahkan orang Yahudi yang hanya
6,9 juta jiwa. Padahal tahun 2020 itu tinggal dua tahun lagi
lho! Kalau perhitungan itu benar maka sebetulnya tunggu saja dua tahun lagi dan
mungkin tim sepakbola Israel akan diisi oleh pemain keturunan Arab yang sama
solehnya dengan Mohammad Salah. J Saat ini penduduk Israel yang muslim adalah sekitar 20% dari jumlah
total penduduk dan mereka bekerja bahkan sebagai tentara. Jadi tentara Israel sudah
diisi oleh keturunan Arab yang muslim dan mereka jelas menganggap Israel adalah
negara mereka yang harus mereka pertahankan dari para pejuang Palestina yang
mau menyerang Israel. Lha wong Israel itu negaranya je! Jadi jangan dikira
kalau terjadi pertempuran antara Israel dan Palestina yang berhadapan selalu
antara umat Yahudi dan umat Islam. Bisa jadi yang berhadapan adalah tentara
muslim Israel dengan pejuang muslim Palestina. Jadi perlu dipahami bahwa
pertikaian antara Israel dan Palestina itu BUKAN PERANG AGAMA. Itu adalah politik dan perang antar negara Israel
dan Palestina.
Kesalahpahaman berikutnya adalah
soal perbedaan antara Yahudi dan Zionisme. Banyak umat Islam yang menganggap
semua umat Yahudi mendukung Zionisme. Jadi mereka menganggap bahwa setiap
Yahudi adalah Zionis sekaligus. Ini kekeliruan yang fatal. Zionisme adalah
sebuah gerakan politik nasionalisme yang digerakkan oleh sejumlah tokoh Yahudi
yang mendukung gagasan pendirian kembali kawasan atau negara khusus untuk
masyarakat Yahudi di "Tanah Israel” (yaitu Palestina). Seperti diketahui
bahwa bangsa Yahudi ini dulunya terserak di seluruh dunia tanpa memiliki negara
sendiri. Gerakan nasionalis Yahudi di era modern muncul di akhir abad ke-19
sebagai reaksi atas gerakan anti-Semitisme di Eropa, utamanya gerakan
pembasmian kaum Yahudi oleh Hitler yang membuat jutaan kaum Yahudi terbunuh.. Memang benar bahwa ada banyak kaum Yahudi yang mendukung Zionisme dan aneksasi atas Palestina juga benar. Tetapi banyak pula orang Yahudi yang menentangnya, baik Yahudi yang ada di luar negeri dan bahkan di negara Israel sendiri. Seperti yang Anda bisa lihat di video ini kelompok Yahudi di Amerika bahkan mengutuk Israel dan dengan terbuka mendukung dan bersimpati pada rakyat Palestina. Ini adalah contoh umat Yahudi mengutuk Israel yang menganut zionisme dengan merampas tanah Palestina.
Jadi lain kali kalau Anda tidak setuju dengan tindakan Yahya Cholil Staquf maka tolong pertimbangkanlah apakah Anda perlu membenci, mencacimaki, dan menghinanya berlebihan. Jelas sekali bahwa beliau tidak datang untuk mencukung zionisme apalagi mendukung pendudukan Israel di tanah Palestina. Jelas sekali bahwa beliau datang untuk menyebarkan kedamaian di dunia ini, khususnya antara Israel dan Palestina, dengan berpidato di sana. Mungkin caranya tidak sejalan dengan cara yang kita anggap paling benar. Tapi soal hasil siapa yang tahu? Meski tidak seheroik apa yang disampaikan oleh Orang Yahudi yang menyampaikan pidatonya pada acara pemakaman Muhammad Ali ini tapi upayanya tidak patut dikecam dengan begitu kejam. Lha wong kita ini sama nggak melakukan apa-apa saja kok rumangsa lebih baik dan lebih hebat daripada Yahya Staquf dalam soal membela Palestina.
Maksud saya,
ketimbang menyebarkan kemarahan dan kebencian pada siapa pun di muka bumi ini
mbok ya kita sebagai umat Islam lebih banyak menyebarkan rasa damai dan cinta
kasih kepada semua mahluk. Saya kok yakin banget bahwa inilah sebenarnya inti
dari agama Islam, yaitu penyebaran rahmat dan cinta kasih di muka bumi ini.
Wallahu a’lam
bisshowab.
Surabaya, 23
Juni 2018
Sumber: